Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

IMITASI PAUTAN, PINDAH SILANG DAN PEMETAAN


KROMOSOM

DISUSUN OLEH :

Baras Banyu (F16111021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2013

IMITASI PAUTAN, PINDAH SILANG DAN PEMETAAN


KROMOSOM
ABSTRAK
Setiap kromosom terduplikasi terdiri dari dua kromatid. Kedua kromatid yang
mengandung salinan molekul DNA kromosom yang identik, mula-mula saling
berdekatan satu sama lain. Dalam bentuk padat dan punya sentromer. Pada proses
pembelahan sel selanjutnya, kromatid dan semua kromosom ditarik saling
menjauh dan dikemas kembali sebagai kumpulan kromosom lengkap dalam dua
nukleus baru, masing-masing satu pada setiap ujung sel. Pindah silang tunggal,
ialah pindah silang yang terjadi pada satu tempat. Dengan terjadinya pindah silang
itu akan terbentuk 4 macam gamet. Dua macam gamet memiliki gen-gen yang
sama dengan gen-gen yang dimiliki induk (parental), maka dikatakan gametgamet tipe parental. Dua gamet lainnya merupakan gamet-gemet baru, yang
terjadi sebagai akibat adanya pindah silang. Gamet-gamet ini dinamakan gametgamet tipe rekombinasi. Gamet-gamet tipe parental dibentuk jauh lebih banyak
dibandingkan dengan gamet-gamet tipe rekombinasi.
Pindah silang ganda, ialah pindah silang yang terjadi pada dua tempat. Jika
pindah silang ganda (double crossing over) berlangsung diantara dua buah gen
yang terangkai (misalnya gen A dan B), maka terjadinya pindah silang ganda itu
tidak akan nampak dalam fenotip, sebab gamet-gamet yang dibentuk hanya dari
tipe parental saja, atau dari tipe rekombinasi saja, atau dari tipe parental dan tipe
rekombinasi akibat pindah silang tunggal. Akan tetapi jika diantara gen A dan B
masih ada gen ketiga, misalnya gen C, maka terjadinya pindah silang ganda antara
gen A dan B akan tampak.
Kata kunci : pindah silang tunggal,pindah silang ganda,kromosom

A. PENDAHULUAN
Hukum kedua Mendel menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai dua
pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak
bergantung pada pasangan sifat yang lain. Dengan kata lain, alel dengan gen sifat
yang berbeda tidak saling memengaruhi. Hal ini menjelaskan bahwa gen yang
menentukan tinggi tanaman dengan warna bunga suatu tanaman, tidak saling
memengaruhi. Hukum Mendel II disimpulkan dari persilangan dihibrid. Hukum
ini juga dinamakan Hukum Penggabungan Bebas (the mendelian law of
independent assortment). Hukum II Mendel menyatakan bahwa pada waktu
pembentukan gamet, alel-alel berbeda yang telah bersegregasi bebas (misal
alel A memisah dari a, serta alel B memisah dari b) akan bergabung secara bebas
membentuk genotip dengan dengan kombinasi alel yang berbeda-beda. Dalam

peristiwa pembentukan gamet, alela-alela mengadakan kombinasi secara bebas


sehingga kombinasi sifat-sifat yang muncul dalam keturunannya beraneka ragam.
Berlaku untuk pembastaran dengan dua sifat beda (dihibridisasi) atau lebih, baik
dominansi maupun intermediet (Yatim,1986).Tautan dapat terjadi pada kromosom
tubuh maupun kromosom kelamin. Tautan pada kromosom tubuh disebut tautan
autosomal atau tautan non-kelamin. Sedangkan tautan kelamin disebut juga tautan
seks.Gen-gen yang mengalami tautan pada satu kromosom tidak selalu bersamasama pada saat pembentukan gamet melalui pembelahan meiosis. Gen-gen yang
tertaut tersebut dapat mengalami pindah silang. Pindah silang (crossing over)
adalah peristiwa pertukaran gen-gen suatu kromatid dengan gen-gen kromatid
homolognya (Suryo,2010).Pindah silang (crossing over) adalah peristiwa
penukaran segmen dari kromatid-kromatid bukan saudara dari sepasang
kromosom homolog. Peristiwa pindah silang sangat umum terjadi pada saat
pembentukan gamet pada kebanyakan makhluk. Pindah silang terjadi pada akhir
profase I atau awal metafase I yang terjadi pada saat kromosom telah mengganda
menjadi dua kromatid. Pindah silang umumnya terjadi pada kromatid-kromatid
tengah yaitu kromatid nomor dua dan tiga dari tetrad kromatid. Tetapi tidak
menutup kemungkinan adanya pindah silang pada kromatid-kromatid yang
lain (Campbell, 2004).Peristiwa pindah silang diikuti oleh patah dan melekatnya
kromatid pada waktu profase dalam pembelahan meiosis. Pindah silang
mengakibatkan rekombinasi sehingga dihasilkan kombinasi parental dan
rekombinasi pada fenotipenya. Dalam menghitung presentase tipe rekombinan di
antara keturunan dapat digunakan unit peta, yaitu jarak antara gen-gen untuk
menyatakan posisi relatifnya pada suatu kromosom. Untuk menentukan unit peta
antara gen-gen, terlebih dahulu dihitung nilai pindah silang (NPS) = (jumlah tipe
rekombinan / jumlah individu seluruhnya) x 100% (Suryo,2010). Persentase
pindah silang digunakan untuk menggambarkan jarak antar gen yang bertaut,
dengan satuan ukuran unit peta. Satu unit sama dengan 1% pindah silang
(rekombinan) dan menunjukan jarak linier antar 2 gen tersebut. Frekuensi pindah
silang sangat ditentukan oleh jarak antar gen yaitu kemungkinan terjadinya pindah
silang antar gen tersebut makin jauh. Jarak sentromer mempengaruhi pindah
silang, demikian pula umur organisme (makin tua makin sedikit suhu, makin
rendah atau lebih rendah 22oC), nutrisi dan pengaruh zat kimia. Tempat dimana
gen berada dalam kromosom (loci) berada pada analog linier di benang kromatid.
Uji silang sering juga disebut sebagai persilangan tes, persilangan tes adalah suatu
persilangan untuk mengetahui apakah suatu individu itu homozigot ataukah
heterozigot. Fenotip dari individu yang homozigot ataupun yang heterozigot
dominan dari suatu gen yang bersifat dominan penuh adalah sama. Pada
persilangan ini, maka individu yang akan diuji dikawinkan dengan individu yang
sudah jelas homozigot resesif (Hardjosubroto, 1998).Muller menegaskan bahwa
suatu pindah silang yang terjadi pada suatu tempat tentu menghambat terjadinya
pindah silang lain yang berdekatan. Inilah yang dinamakan interferensi. Untuk

mencari besarnya interferensi harus dicari besarnya koefisien koinsidens (KK)


dahulu, yaitu perbandingan antara banyaknya pindah silang ganda yang
sesungguhnya dengan banyaknya pindah silang ganda yang diharapkan ( Elrod &
Stansfield. 2002) Pindah silang atau crossing over adalah proses pertukaran
segmen dari kromatid-kromatid bukan kakak beradik (nonsister chromatid) dari
sepasang kromosom homolog. Peristiwa pindah silang umum terjadi pada setiap
gametogenesis pada kebanyakan makhluk seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan
manusia. Pindah silang umumnya terjadi ketika meiosis I (akhir profase atau
permulaan metafase), yaitu pada saat kromosom telah mengganda menjadi dua
kromatid. Pada waktu kromosom-kromosom hendak memisah (yaitu pada anafase
I), kromatid-kromatid yang bersilang itu melekat pada kromatid sebelahnya secara
tim,bal balik. Akibatnya gen-gen yang terletak pada bagian yang pindah itu akan
berpindah pula tempatnya ke kromatid sebelah.
Berdasarkan hukum kemungkinan, maka terjadinya dua pindah silang secara
simultan sama dengan hasil perkalian dan besarnya kemungkinan untuk tiap
pindah silang yang berlangsung secara terpisah di dua tempat itu. Suatu pindah
silang yang terjadi pada suatu tempat tentu menghambat terjadinya pindah silang
lainnya yang berdekatan dinamakan Interferensi. Untuk mencari interferensi,
terlebih dahulu harus dicari Koefisien Koinsidens (di singkat KK), yaitu
perbandingan antara banyaknya pindah silang ganda yang sesungguhnya dengan
banyaknya pindah silangganda yang diharapkan (Prasetyo.R.J,2011).
peta kromosom ialah gambar skema sebuah kromosom yang dinyatakan
sebagai sebuah garis lurus di mana diperlihatka lokus setiap gen yang terletak
pada kromosom itu. Sentromer dari kromosom biasanya dianggap sebagai
pangkal, maka diberi tanda 0. Pada lokus gen dibubuhkan angka yang merupakan
jarak antar gen itu dengan sentromer atau jarak antara satu gen dengan yang lain.
Jarak itu diberi ukuran unit dan 1dan dan 1 dan 1 unit = 1% pindah silang ( Suryo,
2008 ).
Misalnya pada lokus gen P tertuilis angka 6,2. Ini berarti bahwa jarak antara
sentromer ke gen ialah 6,2 unit. Pada lokus gen q tertulis angka 10, berarti bahwa
jarak antara sentromer dengan gen q ialah 10 unit. Dengan sendirnya dapat
diketahui jarak antara gen P dan gen q ialah 10 - 6,2 = 3,8 unit. Jarak antara gen P
dan gen q disebut jarak peta. Peta kromosom tanpa menunjukkan letak sentromer
dinamakan peta relatif ( Suryo, 2008 ).
Tujuan ini dilakukan bertujuan untuk mendemonstrasikan proses pindah silang
dan pindah silang ganda dan menentukan koefisien koinsidens dan interferensi
B. METODE
Kegiatan praktikum ini dilakukan pada hari Rabu, 18 Oktober 2013 pukul
09.30 11.30 WIB di Labotarorium Pendidikan Biologi FKIP Untan, Pontianak.
Dalam pengerjaan acara praktikum ini digunakan beberapa alat dan bahan untuk
menunjang kegiatan pengamatan. Adapun alat yang digunakan adalah alat tulis,

sedangkan bahan yang digunakan antara lain Plastisin, kertas, data simulasi testcross gen-gen terpaut.praktkum dilaksanakan berdasarkan prosedur sebagai
berikut:dikertas bertuliskan A B C D E dan alelnya diletakkan pada plastisin
sebagai simulasi, gen diletakkan secara random pada plastisin,hasil susunan gen
digambar. Dilakukan pindah silang tunggal, yakni tukarkan segmen kromatid
dengan segmen kromatid kromosom homolognya pada suatu tempat, hasil
susunan gen-gen yang baru terbentuk digambar. Dilakukan pindah silang ganda,
yakni tukarkan segmen kromatid dengan segmen kromatid kromosom
homolognya pada dua tempat, hasil susunan gen-gen baru yang terbentuk
digambar. Perhatikan data simulasi computer hasil test-cross berikut:
Tabel 1. Data Simulasi computer hasil uji silang (test-cross)

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12
13.
14.
15.
16

Fenotip
(gamet F1)
+++++
+B+++
++C++
+++D+
++++E
A++++
+B++E
+BC++
A+C++
++C+E
+B+D+
++CD+
A++D+
+++DE
A+++E
AB+++

Jumlah

No.

116
35
11
26
24
4
8
4
34
1
9
1
2
108
1
15

17.
18.
19
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.

Fenotip
(gamet F1)
+B+DE
+BC+E
A+C+E
+BCD+
A+CD+
AB+D+
++CDE
A++DE
AB++E
ABC++
+BCDE
A+CDE
AB+DE
ABC+E
ABCD+
ABCDE

Jumlah
42
1
9
3
9
1
10
3
2
98
10
36
15
24
34
104

Keterangan : sifat liar (+) dominan terhadap sifat mutan (huruf) untuk kelima
lokus di atas.

C. HASIL PENGAMATAN
Perlakuan
Kromosom homolog
dengan sister kromatid
dengan plastisin dan diberi
kertas sebagai lokus gen

Pindah Silang Tunggal

Pindah Silang Ganda

Peta Kromosom
a. Peta Kromosom a-b-c
Jarak a-b

1.
2.

+ b c = 18
a + + = 10

Pengamatan

3.
4.

+ b + = 94
a + c = 88 +
210

Jarak =
*

atau 26,25 unit

Jarak b-c
1.
2.
3.
4.

+ + c = 24
a b + = 33
+ b + = 94
a + c = 88 +
231
Jarak =
Jarak a-c
1.
2.
3.
4.

b.

+ b c = 18
a + + = 10
+ + c = 24
a b + = 33 +
85
Jarak =
Peta Kromosom b-c-d
* Jarak b-c

atau 28,87 unit

+ c d = 56
b + + = 60
+ c + = 55
b + d = 52 +
223
Jarak =
* Jarak c-d

atau10,62 unit

1.
2.
3.
4.

1.
2.
3.
4.

+ + d = 139
b c + = 127
+ c + = 55
b + d = 52 +
373

Jarak =
* Jarak b-d
1.
2.
3.

atau 27,87 unit

+ c d = 56
b + + = 60
+ + d = 139

atau 46,62 unit

4.

b c + = 127 +
382
Jarak =
c. Peta Kromosom c-d-e
* Jarak c-d
+ d e = 168
c + + = 147
+ d + = 38
c + e = 35 +
388
Jarak =
* Jarak d-e

atau 47,75 unit

1.
2.
3.
4.

+ + e = 35
c d + = 47
+ d + = 38
c + e = 35 +
155
d. Jarak =
* Jarak c-e

atau 48,5 unit

1.
2.
3.
4.

+ d e = 168
c + + = 147
+ + e = 35
c d + = 47 +
397
Jarak =

atau 19,37 unit

1.
2.
3.
4.

atau 49,62 unit

PGS =
=
PGH =
=
=
= 0,2625 x 0,2887 x 0,106 x 0,2787 x 0,4662 x 0,4775 x 0,485 x 0,1937 x
0,4962
= 0,000019
KK =
Koefesien interferensi = 1-KK = 1-7631,57 = -7630,57

D. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini tentang imitasi pautan,pindah silang, dan pemetaan
kromosom bertujuan untuk mendemonstrasikan proses pindah silang dan pindah
silang ganda, membuat peta kromosom,serta menentukan koefisien koinsidens
dan interferensi. Pindah silang tunggal, ialah pindah silang yang terjadi pada satu
tempat. Dengan terjadinya pindah silang itu akan terbentuk 4 macam gamet. Dua
macam gamet memiliki gen-gen yang sama dengan gen-gen yang dimiliki induk
(parental), maka dikatakan gamet-gamet tipe parental. Dua gamet lainnya
merupakan gamet-gemet baru, yang terjadi sebagai akibat adanya pindah silang.
Gamet-gamet ini dinamakan gamet-gamet tipe rekombinasi. Gamet-gamet tipe
parental dibentuk jauh lebih banyak dibandingkan dengan gamet-gamet tipe
rekombinasi.
Pindah silang ganda, ialah pindah silang yang terjadi pada dua tempat. Jika
pindah silang ganda (double crossing over) berlangsung diantara dua buah gen
yang terangkai (misalnya gen A dan B), maka terjadinya pindah silang ganda itu
tidak akan nampak dalam fenotip, sebab gamet-gamet yang dibentuk hanya dari
tipe parental saja, atau dari tipe rekombinasi saja, atau dari tipe parental dan tipe
rekombinasi akibat pindah silang tunggal. Akan tetapi jika diantara gen A dan B
masih ada gen ketiga, misalnya gen C, maka terjadinya pindah silang ganda antara
gen A dan B akan tampak.Pengamatan pada percobaan ini berhubungan dengan
hukum mandel kedua. Hukum kedua Mendel atau sering disebut dengan Hukum
Asortasi Bebas. Hukum ini menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai dua
pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak
tergantung pada sifat yang lain. Dengan kata lain, alel dengan gen sifat yang
berbeda tidak saling mempengaruhi. Dari pengamatan jarak a-b adalah
atau 26,25 unit,jarak b-c adalah
atau 28,87 unit,jarak c-d adalah
atau 48,5 unit,jarak d-e adalah
atau 19,37 unit sedangkan untuk jarak c-e
adalah
atau 49,62 unit dengan nilai koefisien koinsidens yaitu
dengan demikian nilai koefisien interferensi yaitu -7630,57,dengan diketahui nilai
persen atau unit jarak maka jarak dapat diperkirakan jaraknya,berikut adalah jarak
dari nilai persen yang kecil kebesar yaitu jarak d-e,jarak a-b,jarak b-c,jarak c-d
dan selanjutnya jarak c-e.
Nilai koefisien interferensi yaitu -7630,57 nilai inilah menukjukkan besarnya
penekanan kejadian pindah silang pada gen yang berdekatan letaknya.Dari imitasi
model pautan dapat di katakana suatu sifat terpaut dapat dilihat melalui sifat yang
tampak dari luar atau fenotipenya. Hal ini dilakukan dengan melihat dua sifat
yang terekspresikan bersama dalam waktu bersamaan. Misalnya ekspresi rambut

keriting dengan kulit gelap yang terekspresikan bersamaan. Atau misalnya


ekspresi mata biru yang terekspresikan bersama dengan kelamin jantan.
Pindah silang terbagi dua yaitu pindah silang tunggal dan pindah silang ganda.
Pindah silang tunggal ialah merupakan pindah silang yang terjadi pada satu
tempat. Dengan terjadinya pindah silang itu akan terbentuk 4 macam gamet. Dua
macam gamet memiliki gen-gen yang sama dengan gen induk (parental), maka
dinamakan gamet-gamet tipe parental. Dua gamet lainnya merupakan gametgamet baru yang terjadi sebagai akibat adanya pindah silang. Sedangkan pindah
silang ganda Merupakan pindah silang yang terjadi pada dua tempat. Jika pindah
silang ganda (double crossing over) berlangsung di antara dua buah gen yang
terangkai, maka pindah silang ganda itu tidak akan nampak pada fenotip, sebab
gamet-gamet yang dibentuk hanya dari tepi parental.Koefisien interferensi
merupakan suatu pindah silang yang terjadi pada suatu tempat tentu yang
menghambat terjadinya pindah silang lainnya yang berdekatan. Sedangkan
koefisien konsidens koefisiens yang mempengaruhi adanya koefisiens
interferensi.

E. KESIMPULAN
Hukum mandel kedua atau hukum asortasi bebas akan berlaku bila
gen yang terlibat dalam keadaan bebas satu sama lain. Suatu gen secara fenotipe
dapat diketahui apabila diturunkan secara bersamaan dan terekspresikan secara
bersama dalam waktu yang bersamaan. Pindah silang tunggal adalah pindah silang
yang terjadi pada satu titik pindah silang. Pindah silang ganda adalah peristiwa
pindah silang yang terjadi pada dua titik. Frekuensi rekomendasi menunjukan
banyaknya gen yang mengalami rekomendasi sehingga akan merubah struktur
kromosom serta peta kromosom yang dihasilkan.

F. DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo,R.J.

2011.

Peta

Kromosom

Genetika.

http://www.inforedia.com/2009/09/peta-kromosom-genetika.html.
tanggal 15 januari 2011.
Suryo. 2008. Genetika Manusia. Gajah Mada Univ Press: Yogyakarta.

Campbell NA, dkk, 2004. Biologi. Edisi Kelima. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

diakses

Elrod & Stansfield. 2002. Schaums Outline Teori dan Soal-Soal Genetika.
Jakarta: Erlangga.
Hardjosubroto, Wartomo. 1998. Pengantar Genetika Hewan. Yogyakarta:
Fakultas Peternakan UGM.
Suryo. 2010. Genetika untuk Strata1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Yatim, Wildan. 1986. Genetika. Bandung: Transito.

LAMPIRAN

Perlakuan
Kromosom homolog
dengan sister kromatid
dengan plastisin dan diberi
kertas sebagai lokus gen

Pindah Silang Tunggal

Pengamatan

Pindah Silang Ganda

Anda mungkin juga menyukai