Anda di halaman 1dari 17

BENZODIAZEPIN

Oleh :
Wahyu Tiara Dewiyanti
J500080048

MEKANISME KERJA

Benzodiazepin berinteraksi dengan reseptors tertentu


dalam sistem saraf pusat, terutama di korteks serebral

Pengikatan dengan reseptor Benzodiazepin dapat


meningkatkan efek inhibisi dari berbagai neurotransmitter.

Flumazenil (imidozebenzodiazepine) merupakan reseptor


antagonis spesifik dari Benzodiazepin yang memiliki
efektifitas yang berlawanan dengan benzodiazepin pada
efek sistem saraf pusat

HUBUNGAN STRUKTUR
KERJA


Struktur kimia benzodiazepin terdiri dari cincin
benzena dan tujuh cincin diazepin
Diazepam dan lorazepam tidak larut dalam air
sehingga pada injeksi parenteral membutuhkan
preparat yang mengandung propilen glikol, dimana
hal ini dapat mengiritasi vena.

FARMAKOKINETIK

A. Absorbsi
Diazepam dan lorazepam dapat diserap baik
oleh saluran pencernaan, dengan kadar plasma
puncak 1 dan 2 jam

Injeksi IM diazepam menyakitkan dan tidak


dapat diandalkan

Sebaliknya, midazolam dan lorazepam diserap


dengan baik setelah injeksi intramuskular

B. Distribusi
Diazepam mudah larut dalam lemak dan cepat
menembus sawar darah otak

Lorazepam memiliki tingkat kelarutan dalam lemak


yang rendah sehingga onset penyerapan ke otak
berjalan lambat

Benzodiazepin memiliki kecepatan dalam distribusi


yakni (waku paruh adalah 3-10 menit

midazolam larut dalam air pada pH rendah


Ketiga jenis benzodiazepin ini sangat terikat protein
(90-98%)

C. Biotransformasi

Benzodiazepin sangat
bergantung pada hati
untuk biotransformasi
ke dalam air dan hasil
akhir produk
glukoronidanya

Eksresi lambat di hati


dan besarnya hasil
volume distribusi
waktu paruh
eleminasi obat dari
diazepam (30 jam)

Lorazepam memiliki
waktu paruh
eleminasi obat (15
jam)
Sedangkan
Midazolam memiliki
waktu paruh
terpendek (2 jam)
karena rasio ekstraksi
hepatik yang tinggi

D. Eksresi
Metabolisme
dan
biotransformasi
benzodiazepin diekskresikan terutama lewat
urin. Sirkulasi enterohepatik mencapai puncak
konsentrasi plasma setelah 6-12 jam
pemberian.

EFEK PADA SISTEM ORGAN

A. Cardiovaskuler
Benzodiazepin memberikan efek minimal pada
depresi kardiovascular bahkan pada dosis induksi

Tekanan darah sedikit menurun namun


meningkatkan denyut jantung

Midazolam cenderung mengurangi tekanan darah


dan resistensi pembuluh darah perifer dibandingkan
diazepam

B. Respirasi

Benzodiazepin menekan
respon ventilasi terhadap
CO2. Namun tekanan ini tidak
signifikan kecuali obat
diberikan secara intravena
atau dengan depresan
pernapasan lainnya

Midazolam pada dosis kecil


intravena mengakibatkan
henti napas sehingga wajib
untuk menghindari
overdosis dan apnea

C. Otak
Benzodiazepin mengurangi konsumsi oksigen otak,
aliran darah otak dan tekanan intrakranial namun tidak
separah barbiturat namun Efektif mencegah dan
mengendalikan kejang grand mall
Dosis obat penenang secara oral sering menghasilkan
amnesia antegrade, dan berguna dalam premedikasi
Mediasi obat pelemas ototnya hanya sampai pada
tingkat spinal cord, bukan pada neuromuscular junction
Benzodiazepin sering dikaitkan dengan hilangnya
kesadaran yang lambat dan pemulihan yang lebih lama.
Benzodiazepin tidak memiliki efek analgesik langsung.

D. Interaksi Obat
Simetidin mengikat P-50 sitokrom dan mengurangi metabolisme
diazepam

Eritromisin menghambat metabolisme midazolam dan


menyebabkan perpanjangan dampak

Kombinasi opiod dan diazepam secara nyata mengurangi tekanan


darah dan resistensi pembuluh darah perifer sehingga digunakan
pada pasien yang menderita penyakit jantung iskemik atau katup

Etanol, barbiturat dan lain-lain menyebabkan depresi pada sistem


saraf sentral dan meningkatkan efek sedativ dari benzodiazepin

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai