Kesmat Tambahan Terbaru
Kesmat Tambahan Terbaru
Definisi IUD
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau lebih dikenal dengan IUD (Intra
Uterine Device) adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang lentur,
mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormon dan dimasukkan ke dalam
rahim melalui vagina dan mempunyai benang (Handayani, 2010). AKDR merupakan
pilihan kontrasepsi yang efektif, reversibel dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh
semua perempuan usia reproduktif (Maryati dalam Utami, 2011). Lilitan logam
menyebabkan reaksi anti ferilitas dengan jangka waktu penggunaan antara 2-10
tahun, dengan metode kerja mencegah masuknya spermatozoa/sel mani ke dalam
saluran tuba. Pemasangan dan pencabutan alat kontrasepsi IUD harus dilakukan oleh
tenaga medis (dokter atau bidan terlatih), dapat dipakai oleh semua perempuan usia
reproduksi namun tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar infeksi menular
seksual (IMS) (Nilakusumawati, 2012).
Jenis-Jenis IUD
Jenis-jenis IUD dapat dibedakan menjadi
Copper-T, yaitu IUD berbentuk T terbuat dari bahan polyethelen yang bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga halus ini
mempunyai efek anti fertilitas (anti pembuahan) yang cukup baik;
Multi load, IUD ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri
dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang dari ujung atas ke ujung
bawah 3,6 cm. Batang diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan
256 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas(Nilakusumawati, 2012).
metode kontrasepsi jangka panjang (sekitar 10 tahun dan tidak perlu diganti
tidak ada efek samping hormonal sehingga tidak mempengaruhi kualitas dan
volume ASI
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa kejadian ekspulsi terjadi pada hari
ke 7 sampai dengan hari ke 14 pasca pemasangan, dan dapat diketahui pula bahwa
rata-rata kejadian ekspulsi pemasangan IUD pasca persalinan di wilayah Kedung
banteng dan Baturraden adalah 9 hari. Akseptor KB IUD paska persalinan setelah
seminggu datang untuk kontrol ke fasilitas kesehatan, dan bagi yang mengalami
ekspulsi mengeluh sakit pada daerah vagina, pada saat dilakukan pemeriksaan
inspekulo terlihat IUD sudah ekspulsi. Pada hari ke 7 sampai hari ke 14 pemasangan
IUD pasca persalinan waktu terbesar terjadinya ekspulsi. Hal ini dikarenakan masamasa ini adalah masa terjadinya involusi uterus. Dan pada hari ke 10 uterus susah di
raba diatas symphisis, dengan demikian akan mempengaruhi insersi IUD di dalam
uterus(Prawirohardjo dalam Rumiati, 2012).
Efek samping lainnya yang timbul akibat penggunaan IUD sebagai alat kontrasepsi
yaitu:
mengakibatkan efek samping yang umum terjadi adalah perubahan siklus haid
(umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan), haid
lebih lama dan banyak, perdarahan (spotting) antarmenstruasi, dan saat haid
komplikasi lain seperti merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari
setelah pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya
memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang
apabila pemasangannya benar);
nyeri bersenggama,
mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila IUD
dipasang segera sesudah melahirkan (Nilakusumawati, 2012).
Teknik insersi yang baik, atau tidak dilakukan oleh tenaga ahli
Waktu yang tepat untuk insersi juga sangat mempengaruhi keberhasilan IUD
Faktor psikis atau akseptor mengalami gangguan psikologis seperti stress, hal
ini juga dapat menyebabkan ekspulsi.
IUD dianjurkan untuk tidak melakukan pekerjaan yang berat (Rumiati, 2012).
Dapus
Maulani, Rizki. 2013. Gambaran Pengetahuan Akseptor KB Tentang Pemakaian
Kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Duakabupaten Pidie Jaya. Jurnal
Karya Tulis Ilmiah
Nilakusmawati, Desak Putu Eka Dan Gde Nitiyasa. 2012. Studi Operasional
Peningkatan Pemakaian Kontrasepsi IUD di Provinsi Bali. Jurnal Kependudukan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Vol. Viii. No. 2 : 103 113. Pusat Penelitian
Kependudukan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Udayana.
Permatasari, Nur Endah, Wati, Dwi Martiana, Ramani, Andrei. 2013. Determinan
Penghentian Penggunaan IUD di Indonesia. Jurnal Pustaka Kesehatan, Vol. 1 No. 1.
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat
Universitas
Jember.
e-mail:
permatasari.nurendah@yahoo.com.