Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain)
maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Pengenalan alat merupakan langkah pertama sebelum kita
melakukan percobaan atau penelitian. Dengan mengenal alat, kita
dapat mengetahui fungsi masing-masing bagian dari alat tersebut
serta cara pengoperasian atau penggunaan alat-alat yang akan
digunakan dalam percobaan atau penelitian yang dilakukan. Dan
dengan kita dapat mengetahui fungsi dan cara penggunaan alatalat yang akan digunakan agar memperlancar jalannya suatu
percobaan atau penelitian.
Penggunaan alat-alat laboratorium merupakan suatu cara
untuk mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium. Dalam
menggunakan alat-alat laboratorium, sebaiknya pengguna
melakukan sterilisasi alat-alat laboratorium yang akan digunakan.
Sterilisasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menghilangkan mikroba yang tidak di inginkan.
Dengan pengenalan alat-alat laboratorium. Kita dapat
mengetahui berbagai macam alat yang terdapat di Laboratorium.
Selain itu kita juga dapat meminimalisir resiko kesalahan kerja
pada saat melakukan percobaan. Alat-alat laboratorium
mempunyai cara dan prinsip kerja yang berbeda. Setiap pengguna
harus mengikuti hal-hal tersebut agar dalam menggunakan alatalat laboratorium tidak terjadi kerusakan alat ataupun hal-hal
yang berbahaya.

1.2 Tujuan
1

a. Untuk mengetahui pengertian Bioteknologi Tanaman.


b. Untuk mengetahui peran Bioteknologi bagi Pemuliaan
Tanaman.
c. Untuk mengetahui pembagian ruangan Laboratorium
Bioteknologi Standar Internasional.
d. Untuk mengetahui standar keselamatan di Laboratorium
Bioteknologi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2

2.1 Pengertian Bioteknologi Tanaman


a. Bioteknologi Tanaman adalah cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lainlain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol)
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
(Anonymous a, 2012)
b. Bioteknologi Tanaman didefinisikan sebagai penerapan
prinsip prinsip biologi, biokimia dan rekayasa organisme
hidup seprti mikroba atau jasad hidup untuk menghasilkan
barang atau jasa. (Anonymous b, 2012)
c. Bioteknologi Tanaman merupakan ilmu terapan biologi yang
melibatkan disiplin ilmu mikrobiologi, biokimia, genetika,
dan biologi molekuler. (Anonymous c , 2012)
d. Plant Biotechnology is the use of living organism or systems
to solve a problem, or to produce useful products.
Bioteknologi Tanaman adalah penggunaan organisme hidup
atau sistem hidup makhluk hidup untuk memecahkan suatu
masalah atau untuk menghasilkan produk yang bermanfaat.
(Gama, 2010)
2.2 Peran Bioteknologi Bagi Pemuliaan Tanaman
Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu
dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan
insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat
proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan
terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan
alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan
secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat,
terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan
ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa
genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan
sel induk, kloning, dan lain-lain.
3

Bioteknologi mencakup teknik DNA rekombinan, tranfer


gen, manipulasi dan tranfer embrio, regenerasi tumbuhan, kultur
sel, antibodi monoklonal dan rekayasa proses biologi. Dengan
teknik ini, kita dapat memindahkan gagasan ke penerapan
praktis. Misalnya :
a) Kita telah berhasil mengubah secara genetis sifat tanaman
budidaya tertentu untuk meningkatkan daya tahan terhadap
hama dan penyakit tertentu.
b) Bioteknologi mempunyai potensi untuk meningkatkan
produksi tanaman budidaya, pegolahannya secara biologi.
c) Bioteknologi menyediakan bagi para pakar suatu pendekatan
baru untuk mengembangkan varietas varietas baru dengan
produksi yang lebih tinggi dan lebih bergizi, lebih tahan
terhadap serangan hama dan penyakit, serta terhadap
keadaan yang merugikan, atau mengurangi kebutuhan
terhadap pupuk dan bahan bahan kimia lainnnya.
d) Metoda biologi molekuler dapat menyederhanakan,
memanipulasi gen satu persatu. Tanpa bergantung pada
terjadinya rekombinasi sejumlah besar gen, para ilmuwan
dapat menyisipkan satu persatu gen untuk sifat spesifik
secara langsung ke dalam genom yang telah terbentuk.
e) Dapat pula mengendalikan ekspresi gen dalam varietas
tanaman baru. Transfer gen molekuler dapat memperpendek
waktu yang diperlukan untuk mengembangkan varietas baru
dan memberikan ketepatan yang lebih besar untuk sifat yang
diinginkan.
f) Dapat digunakan untuk mempertukarkan gen antara
organisme yang tidak dapat disilangkan secara seksual.
Teknik transfer gen merupakan kunci berbagai penerapan
bioteknologi.
g) Inti dari rekayasa genetik adalah menentukan gen yang dapat
mengekspresikan sifat tertentu, kemudian memisahkannya
dan memasukkannya kedalam inang asli atau organisme lain.
Teknik ini merupakan sarana yang digunakan untuk
mengetahui sifat dan fungsi gen sebagai pengatur
4

pertumbuhan dan pengembangan, pengaturan komunikasi


antar sel dan antar organism.
h) Fusi sel, hibridisasi antara 2 genotip tanaman pada tingkat
sel.
(Anonymous d, 2012)
2.3 Pembagian Ruangan Laboratorium Bioteknologi Standar
Internasional
Ruang I: Ruang Persiapan
Ditempatkan bahan kimia, air suling, alat- alat dari gelas
dan penyeteril autoclave dan oven, hot plate dan magnetic
stirrer untuk memasak media agar- agar. Ph meter universal
untuk mengukur keasaman media, timbangan 2 desimal dan
5 desimal, dan kulkas untuk menyimpan sampel.
Ruang II: Ruang Transfer
Disediakan transfer box atau Laminar Air Flow Cabinet
(LAFC). Yang bisa disterilkan dengan lampu ultra violet.
Ruangan ini harus bersih dan nyaman untuk bekerja. Bahan
yang digunakan harus serba steril. Mikroskop sterio juga
harus tersedia untuk mengisolasi, tepung sari atau mengamati
pertumbuhan organ.
Ruang II: Ruang Kultur
Penyiapan eksplan yang sudah ditanam ,harus ada AC
untuk mengatur suhu ruang. Cahaya pada umumnya
memerlukan intensitas antara 1000-3000 lux dengan panjang
hari 12- 16 jam. Untuk menggunakan media cair disediakan
pengocok dengan berputar atau bolak-balik. Rak-rak dari
besi untuk meletakkan tabung.
(Yuwono, 2006).
2.4 Standar Keselamatan di Laboratorium Bioteknologi
a. Rencana sebelumnya, tentukan potensi bahaya yang terkait
sebelum memulai eksperimen. Siapkan rencana untuk
5

b.

c.
d.

e.

menangani limbah yang dihasilkan dilaboratorium sebelum


memulai pekerjaan apapun.
Batasi paparan terhadap bahan kimia, jangan sampai bahan
kimia laboratorium bersentuhan langsung dengan tubuh, dan
menggunakan pelindung diri seperti masker dan sarung
tangan.
Jangan meremehkan resiko.
Bersiaplah terhadap kecelakaan, sebelum memulai
eksperimen ketahui tindakan tertentu yang harus diambil jika
terjadi pelepasan zat berbahaya secara tidak sengaja.
Ketahui letak semua peralatan keselamatan.
Bersiaplah memberikan tindakan darurat dasar, selalu
beritahukan aktivitas anda kepada rekan anda agar mereka
dapat menanggapi secara cepat dan tepat.
(Daisy, 1994)

BAB III
HASIL

3.1 Alat

3.2 Ruangan Laboratorium (Ruang 1, 2, 3) Literatur/Dokumentasi +


Penjelasan
a) Ruang I Persiapan
Ruangan ini membutuhkan lingkungan dengan suasana
yang serba bersih dan tidak berdebu, tetapi dindingdindingnya tidak perlu disterilkan dengan alcohol. Supaya
ruangan ini tidak berdebu maka ruangan ini diberi AC.
Ruangan ini juga berisi alat-alat seperti PCR, neraca analitik,
oven, microwave, dan lain sebagainya.
b) Ruang II Transfer

Ruang ini digunakan untuk penanaman eksplant. Di dalam


ruang ini terdapat LAFC (untuk inokulasi eksplant dengan
aliran udara).
Ruang ini biasanya tidak terlalu besar
ukurannya, yaitu 2x3 m2. Tujuannya agar pelaksanaan
sterilisasi ruangannya tidak membutuhkan waktu yang lama
dan tidak mengalami kesulitan.
Sterilisasi juga dilakukan pada alat LAFC alat ini biasanya
diletakkan pada sisi ruangan, agar tidak menggagu dalam
pelaksanaan sterilisasi ruangan dengan menyemprotkan
7

alcohol 90% dengan hand sprayer selain itu juga bisa dengan
aerosol sterilization dengan lampu UV. Lampu ini digunakan
untuk sterilisasi udara, lampu ini harus selalu dinyalakan jika
tidak digunakan dan harus dimatikan saat seseorang akan
memasuki ruangan.
c) Ruang III kultur

Ruang ini merupakan ruang yang serba steril. Ruangan ini


berfungsi untuk menginkubasi eksplant yang sudah ditanam.
Di dalamnya terdapat AC untuk mengontrol suhu, lampu TL
untuk menggantikan fungsi cahaya, dan ada rak penanaman
untuk meletakkan eksplant yang telah ditanam.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
8

4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous a, 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi.


diakses pada tanggal 6 Oktober 2012.
9

Anonymous b, 2012. http://bioteknologitanaman.blogspot.com/


2008/09/bioteknologi-tanaman.html diakses pada tanggal 6
Oktober 2012.
Anonymous c , 2012. http://st306509.sitekno.com/article/70233/
makalah-bioteknologi-tumbuhan.html diakses pada tanggal 6
Oktober 2012.
Anonymous d, 2012. .(online).http://ooneet.blogspot.com/2010/06/
bioteknologi-adalah-cabang-ilmu-yang.html. Diakses tanggal 6
Oktober 2012.
Gama, W. 2012. Bioteknologi .www.oonet.blogspot.com. Diakses
tanggal 6 Oktober 2012
Sriyanti, Daisy & Ari Wijayani. 1994. Teknik Kultur Jaringan.
Kanisius: Yogyakarta
Yuwono, 2006. Bioteknologi Pertanian. UGM Press: Yogyakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai