Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODE PERCOBAAN

1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabung reaksi, gelas
kimia 600 mL, pipet tetes, tabung reaksi, corong, kasa, pinset, gegep, mortar,
pisau dan kompor.
2. Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kloroform, aquadest, metanol, FeCl3, bubuk magnesium, HCl pekat, arang norit,
H2SO4 pekat, asam asetat anhidrat, amoniak 0,05 M, dietil eter, KOH alkaholik
20%, kertas saring dan tissue.
3. Prosedur Analisis
3.1.
Preparasi sampel
Sampel sebanyak kurang lebih 2 gram dipotong halus, dimasukkan ke
dalam tabung reaksi, kemudian dimaserasi dengan etanol panas selama 15
menit. disaring panas panas ke dalam tabung reaksi dan dibiarkan seluruh etanol
menguap sampai kering. Kemudian ditambahkan kloroform dan aquades dengan
perbandingan 1:1 masing masing sebanyak 5 mL kemudian dikocok.
Selanjutnya dipindahkan ke dalam tabung reaksi, dibiarkan sejenak hingga
terbentuk dua fasa. Lapisan bawah adalah kloroform digunakan untuk
menganilisis senyawa terpenoid dan steroid. Lapisan atas adalah air digunakan
untuk menganalisis kandungan fenolik, flavonoid dan saponin.

3.2. Analisis sampel


3.2.1. Analisis senyawa fenolik

Beberapa tetes lapisan air dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian


ditambahkan pereaksi FeCl3. Terbentuknya warna biru/ungu menandakan adanya
kandungan fenolik.
3.2.2. Analisis flavonoid (Sianidin test)
Beberapa tetes dari lapisan air dipipet ke dalam tabung reaksi. Kemudian
dimasukkan butir bubuk Mg dan beberapa tetes HCl pekat. Terbentuknya warna
orange sampai merah menandakan adanya flavonoid (kecuali untuk isoflavon).
3.2.3. Pemeriksaan saponin
Lapisan air dipindahkan ke tabung reaksi lain dan dikocok sekuat
kuatnya. Terbentuknya busa yang permanen (beberapa menit) menunjukkan
adanya saponin.

3.2.4. Analisis Steroid dan Terpenoid


1. Lapisan kloroform dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang di
dalamnya terdapat arang (norit). Campuran dimasukkan ke dalam 3
buah tabung reaksi.
2. Ke dalam salah satu tabung reaksi ditambhakan asam sulfat pekat, ke

dalam tabung yang lain ditambahkan setetes asam asetat anhidrat dan
setetes asam sulfat pekat, tabung reaksi yang ketiga digunakan sebagai
blanko.
3. Terbentuknya warna biru ungu menandakan adanya steroid sedangkan
bila terbentuknya warna merah menandakan adanya kandungan
terpenoid.
3.2.5. Analisis kandungan alkaloid
1. Potong kecil kecil 2 sampai 4 gram sampel kemudian dihaluskan dan
ditambahkan sejumput pasir dan 10 mL kloroform.

2. Setelah dihaluskan, ditambahkan 10 mL kloroform amoniak 0,05 N


kemudian diaduk lagi perlahan.
3. Saring larutan dengan corong kecil, di dalamnya diletakkan kapas
sebagai saringan. Diamsukkan hasil saringan ke dalam sebuah tabung
reaksi.
4. Tambahkan 10 tetes asam sulfat 2 N dan kocok perlahan (di bolakbalikan) tabung reaksi tersebut. Biarkan hingga terbentuk lapisan asam
dan kloroform.
5. Pipet lapisan asam dan pindahkan ke dalam tabung reaksi.
6. Tambahkan setetes pereaksi Mayer.
7. Reaksi positif ditandai dengan adanya kabut putih hingga gumpalan
putih/endapan +1 sampai dengan +4.
3.2.6. Analisis terhadap karotenoid
1 gram sampel dirajang halus dan dimaserasi dengan etanol. Ekstrak
etanol pekat dimaserasi dengan dietil eter 2,5 mL, fraksi eter disafonifiaksi dengan
5 ml KOH alkoholik 20% selama 10 menit. Warna merah orange (terang)
campuran hasil saponifikasi memberikan indikasi karotenoid.

Anda mungkin juga menyukai