Anda di halaman 1dari 8

MATA KULIAH

: KALKULUS III

TUJUAN

: Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan


memiliki pengetahuan serta kemampuan terhadap
materi-materi kalkulus

III

yang meliputi:

Sistem

persamaan linear, Matrik, Vektor


Memberi bekal pengetahuan bagi para mahasiswa
mengenai

Matematika

Teknik

Lanjut

khususnya

mengenai Aljabar Linear agar dapat diaplikasikan


kedalam

dunia

industri

pada

umumnya

serta

memberikan dasar untuk optimasi sistem industri.


POKOK BAHASAN:
1. SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN MATRIKS
Pengantar system persamaan linear, Eliminasi Gaussian, Matriks dan Operasi
matriks, Aturan-aturan ilmu hitung matriks, Matriks elementer dan metode untuk
mencari A-1, Sistem persamaan dan keterbalikkan
2. DETERMINAN
Fungsi Determinan, Menghitung determinan dengan reduksi baris, Sifat-sifat
fungsi determinan, ekspansi ko-faktor; Aturan Cramer.
3. VEKTOR-VEKTOR DI RUANG-2 DAN RUANG-3
Pengantar (Vektor/Geometrik), Norma vector, Hasil kali titik dan kali silang,
Garis dan bidang di ruang-3
4. RUANG-RUANG VEKTOR
Ruang-n Euclidis, Ruang vector umum, Sub ruang dll

PUSTAKA:
1. Anton, Howard, 2000, Dasar-dasar Aljabar Linear, Edisi ke 7
2. Stroud , K.A., Matematika untuk Mahasiswa.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Selamet Riyadi

KALKULUS III

M. XII
GARIS DAN BIDANG DALAM RUANG BERDIMENSI 3
Bidang-bidang Dalam Ruang Berdimensi 3
Dalam geometri analitis bidang, sebuah garis bisa didapatkan dengan menentukan
kemiringan dan salah satu titikna. Demikian juga, sebuah bidang dalam ruang
berdimensi 3 bisa didapatkan dengan menentukan inklinasi dan salah satu titiknya.
Sebuah metode yang mudah untuk menguraikan inklinasi adalah dengan
menentukan suatu vektor tak nol (disebut suatu normal) yang tegak lurus dengan
bidang tersebut.
Anggap persamaan bidang tersebut melalui titik Po (x0, y0, z0) dan mempunyai vektor
tak nol n = (a, b, c) sebagai normal.
z

n
P (x, y, z)
P0 (x0, y0, z0)
y

x
Dari gambar tersebut terlihat bahwa bidang tersebut persis mengandung
titik-titik P (x, y, z) dimana vektor Po P ortogonal terhadap n.
n. Po P = 0
Po P =((x - x0), (y - y0), (z - z0)), maka:

a(x - x0) + b(y - y0) + c(z - z0) = 0


Kita sebut ini bentuk normal titik dari persamaan sebuah bidang.

Contoh:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Selamet Riyadi

KALKULUS III

Cari sebuah persamaan bidang yang melalui titik (3, -1, 7) dan tegak lurus
terhadap n = (4, 2, -5)
Jawab: 4(x 3) + 2(y + 1) 5(z 7) = 0
4x + 2y 5z + 25 = 0
Teorema:
Jika a, b, c, dan d adalah konstanta dan a, b, dan c tidak semuanya nol, maka grafik
persamaan
ax + by + cz + d = 0
adalah sebuah bidang yang mempunyai vektor n = (a, b, c) sebagai normal.
Persamaan ax + by + cz + d = 0 adalah persamaan linear dalam x, y, dan z, ini
disebut bentuk umum dari persamaan sebuah bidang.
Bukti. Menurut hipotesis, koefisien a, b, dan c tidak semuanya nol. Anggap , untuk
saat ini, bahwa a 0. maka persamaan ax + by + cz + d = 0 bisa ditulis ulang
dalam bentuk a (x + (d/a) ) + by + cz + d = 0. Tetapi ini adalah suatu bentuk
normal-titik fari bidang yang melalui titik ( d/a, 0, 0 ) dan mempunyai n = ( a, b, c )
sebagai normalnya.
Jika a = 0, maka b 0 atau c 0. sebuah modifikasi langsung dari uraian di atas
akan menangani kasus-kasus lain ini.
Sebagaimana penyelesaian suatu sistem persamaan linear
ax + by = k1
cx + dy = k2
berpadanan dengan titik-titik potong garis ax + by = k 1 dan

cx + dy = k2 dalam

bidang-xy, demikiam juga penyelesaian sebuah sistem


ax + by + cz = k1
dx + ey + fz = k2
gx + hy + iz = k3
berpadanan dengan titik potong tiga bidang ax + by + cz = k1

dx + ey + fz = k2

dan gx + hy + iz = k3

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Selamet Riyadi

KALKULUS III

Bentuk Vektor dari Persamaan Sebuah Bidang


z
P (x, y, z)
n
r
r0

r-r0
P0 (x0, y0, z0)
y

x
Dari gambar, anggap r = (x, y, z) adalah vektor dari titik asal ke titik P (x, y,
z). Anggap r0 = (x0, y0, z0) adalah vektor dari titik asal ke titik P0 (x0, y0, z0)
dan anggap n = (a, b, c) adalah suatu normal vektor pada bidang tersebut,
maka Po P = r r0, sehingga n. Po P = n(r r0) = 0
Ini disebut bentuk vektor dari persamaan sebuah bidang
Contoh:
Persamaan ( -1, 2, 5 ). (x 6, y 3, z + 4 ) = 0
Adalah persamaan bidang dalam bentuk vektor yang melalui titik ( 6, 3, -6 )
dan tegak lurus terhadap vektor n = (-1,2, 5 )

Garis-garis dalam Ruang Berdimensi 3


z

P (x, y, z)

P0 (x0, y0, z0)


v

(a, b, c)
y

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Selamet Riyadi

KALKULUS III

Anggap l adalah garis dalam ruang berdimensi 3 yang melalui titik P 0 (x0, y0, z0) dan
sejajar dengan vektor tak nol v = (a, b, c).
Dalam gambar terlihat bahwa l persis terdiri dari titik-titik P (x, y, z) dimana vektor
Po P sejajar dengan v, dimana terdapat skala t sedemikian, sehingga: Po P = t.v

(x x0, y y0, z z0) = ( ta, tb, tc )


x x0 = ta,

y y0 = tb ,

z z0 = tc, sehingga: x = x0 + ta, y = y0 + tb , z = z0 + tc

dengan (- < t < + ), disebut sebagai Persamaan Parametrik untuk l.

Contoh:
Garis yang melalui titik (1, 2, -3 ) dan sejajar dengan vektor v = (4, 5, -7)
mempunyai persamaan parametrik
X = 1 + 4t,

y = 2 + 5t,

(- < t < + )

z = -3 7t

Contoh:

Cari persamaan parametrik untuk l yang melalui titik-titik P1 (2, 4, -1), dan P2
(5, 0, 7)

Dimanakah garis tersebut memotong bidang xy.

Jawab:
* P1P2 =(3,4,8) sejajar dengan l dan P1 (2, 4, -1) terletak pada l, maka garis
l:
x = 2 + 3t, y = 4 4t, z = -1 + 8z (- < t < + )
* Garis tersebut memotong bidang xy pada titik dimana z = - 1 + 8t = 0, dimana
t = 1/8, sehingga (x, y, z) = (19/8, 7/2, 0)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Selamet Riyadi

KALKULUS III

Bentuk Vektor dari Persamaan Sebuah Garis

P0 (x0, y0, z0)

P (x, y, z)
r-r0

r0

r
v

(a, b, c)
y

Pada bahasan sebelumnya dinyatakan bahwa

Po P = r r0, maka dengan

demikian:
r r0 = tv r = tv + r0
Persamaan ini disebut bentuk vektor dari persamaan sebuah garis dalam ruang
berdimensi 3
Contoh:
persamaan
(x, y, z) = (-2, 0, 3) + t(4, -7, 1);
adalah persamaan garis dalam bentuk vektor yang melalui titik (-2, 0, 3) yang
sejajar dengan vektor v = (4, -7, 1)

Beberapa Masalah Tentang Jarak


Masalahnya :
1. jarak antara sebuah titik dan sebuah bidang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Selamet Riyadi

KALKULUS III

2. jaak antara dua bidang yang sejajar.


Kedua masalah tersebut berkaitan. Jika kita bisa mencari jarak antara sebuah titik
dab sebuah bidang, maka kita bisa mencari jarak antaa dua bidang yang sejajar
dengan menghitung jarak antara salah satu bidang dengan sebarang titik Po pada
bidang satunya lagi.

Po
v

Jarak antara bidang-bidang sejajar v dan w sama dengan jarak antaa P0 dan w.
Jarak D antara sebuah titik P0 (x0, y0, z0) dan bidang ax + by + cz + d = 0 adalah

D=

ax 0 + by 0 + cz 0 + d
a2 + b2 + c 2

Contoh:
Cari jarak D antara titik (1, -4, -3) dan bidang 2x 3y + 6z = -1
Jawab:
2x 3y + 6z + 1 = 0

D =

( 2 )(1) + ( 3)( 4 ) + ( 6 )( 3) +1
2
2 2 + ( 3) + 6 2

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

3
7

3
7

Selamet Riyadi

KALKULUS III

Diketahui dua bidang, keduanya bisa berpotongan, di mana kita bisa menanyakan
gais atau titik potongnya, atau sejajar, di mana kita bisa menanyakan jarak antara
keduanya. Contoh berikut mengilustrasikan masalah kedua.
Contoh:
Bidang-bidang
X + 2y 2z = 3

dan

2x 4y 4z = 7

Sejajar karena normalnya ( 1, 2, -2 ) dan ( 2, 4, -4 ), adalah vektor-vektor yang


paalel. Cari jarak antara keduanya.
Penyelesaian.
Untuk mencari jarak D antara kedua bidang tersebut, kita bisa memilih
sebarang titk pada salah satu bidang dan menghitung jaraknya kebidang
lainnya. Dengan menetapkan y = z = 0 dalam persamaan x + 2y 2z = 3, kita
dapatkan titik Po (3, 0, 0 ) pasa bidang ini. Jarak antara Po dan bidang 2x + 4y
4z = 7 adalah

D =

( 2 )( 3)

+ ( 4 )( 0 ) + ( 4 )( 0 ) 7
2 + ( 3) + 6
2

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

3
7

3
7

Selamet Riyadi

KALKULUS III

Anda mungkin juga menyukai