Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

Kami meneliti manfaat pemberian suplemen zat besi selama kehamilan pada wanita
hamil yang mengalami anemia terhadap komplikasi selama kehamilan dan efek kepada bayi
yang dilahirkan, bayi yang dilahirkan pada ibu yang dilahirkan yang terdiagnosis dini sebagai
anemia tapi tanpa diberikan terapi suplemen zat besi, memiliki usia kehamilan dan beresiko lebih
tinggi dalam kelahiran preterm, namun kelahiran preterm ini tidak ditemukan pada wanita
anemia hamil yang sudah diterapi suplemen zat besi pada trimester pertama, kejadian komplikasi
pada kehamilan lebih tinggi pada kehamilan dengan anemia, hanya mual muntah berat yang
dapat dikurangi pada pemberian suplemen zat besi pada kasus ini. Angka kejadian yang tinggi
pada kelainan congenital tidak ditemukan pada kasus ini, faktanya total kejadian kelainan
congenital lebih rendah. Hasil kedua yang didapat dari penelitian ini adalah wanita hamil yang
anemia yang diterapi denga suplemen zat besi menunjukkan gaya hidup yang lebih sehat dan
check up yang lebih teratur
Jumlah kasus anemia pada penelitian ini adalah sebanyak 14,2 % dan 16,7 % dalam kasus
dan ibu yang dikontrol dalam penelitian, contohnya kejadian lebih tinggi telah dicatat dalam ibu
yang dikontrol. Anemia asli adalah defisiensi zat besi dalam hamper semua wanita hamil
Dalam penelitian yang dilakukan scoot dan prithchard didapatkan bahwa jumlah zat besi
yang disimpan pada wanita sehat adalah kurang lebih sama dengan jumlah darah yang
dikeluarkan saat menstruasi (25-30 ml), namun pada kehamilan jumlah zat besi tidak stabil
karena tidak terjadinya menstruasi selama 9 bulan saat kehamilan, karena itu supply yang biasa
tidak dapat mencukupi kebutuhan zat besi yang dibutuhkan selama kehamilan
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa resiko lebih tinggi kelahiran preterm dan
berat badan kecil pada bayi yang dilahirkan pada kehamilan yang disertai anemia. Oleh sebab itu

anemia selama trimester pertama dan kedua sangat berhubungan dengan peningkatan kejadian
kelahiran preterm, terdapat 3 hipotesis yang dikemukakan yaitu : 1) hipoksia pada plasenta dan
janin; 2) peningkatan stresss oksidatif pada wanita yang mengalami defisiensi zat besi tidak
dapat di konpensasi oleh hormone atau diet antiokwsidan; 3) penurunan fungsi imun karena
defisiensi zat besi diikuti peningkatan produksi sitokin, sekresi cortikotopine releasing hormone
dan prostlagandin. Namun komplikasi akibat defisiensi zat besi ini dapat dikurangi dengan
pemberian terapi suplemen zat besi berdasarkan penelitian yang dilakukan.
Hasil penelitian yang didapatkan dapat dijelaskan 3 hal : 1) hampir seluruh wanita hamil
mengalami anemia ringan; 2) semua telah diberikan terapi zat zat besi dan itu mungkin
bermanfaat; 3) wanita hamil yang dikategorikan dalam kelompok beresiko tinggi dengan
preconsepsional dan prenatal care dan gaya hidup yang lebih sehat, kesimpulan berdasarkan
analisis data yang diperoleh adalah anemia ringan dan/atau anemia yang diterapi dengan
pemberian zat zat besi didapatkan hasil kejadian resiko yang lebih rendah bagi wanita hamil
maupun untuk janin
Hasil lain yang didapatkan yang juga perlu diperhatikan, pertama, hubungan anemia
terhadap konstipasi terkait hemoroid, pengamatan ini dapat menjelaskan hubungan antara
konstipasi dan hemoroid, wanita hamil dalam penelitian ini sering mengalami pendarahan karena
hemoroid. Oleh karena itu kami menyebutnya sebagai konstipasi pada kehamilan, terutama pada
trimester ketiga dan keempat yaitu terapi oral zat zat besi selama kehamilan mungkin dapat
mengakibatkan kambuhnya konstipasi.

Anda mungkin juga menyukai