Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDIDIKAN KESEHATAN
PROGRAM KARIES GIGI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH
DENGAN METODE STORY TELLING
status kesehatan gigi mereka, termasuk pola makan dan kebutuhan membersihkan gigi.
Pada umumnyan anak sangat menggemari makanan manis seperti gulali, permen dan
coklat yang diketahui sebagai substrat dan disukai oleh bakteri yang selanjutnya dapat
melarutkan struktur gigi. Keadaan ini diperburuk dengan kemalasan anak dalam
membersihkan giginya. Oleh karena itu, informasi tersebut harus lebih ditekankan lagi,
misalnya melalui penyuluhan/pendidikan kesehatan gigi.
Penyuluhan merupakan metode yang sering digunakan di dalam pendidikan
kesehatan gigi dan mulut. Beberapa penelitian berupa penyuluhan kesehatan gigi ternyata
dapat memberikan hasil yang positif dalam menurunkan indeks plak. Pemilihan metode
yang tepat dalam proses penyampaian materi penyuluhan sangat membantu pencapaian
usaha mengubah tingkah laku sasaran. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Mualifah
tentang storytelling sebagai metode parenting untuk pengembangan kecerdasan anak usia
dini. Metode storytelling juga efektif dalam meningkatkan minat baca anak usia dini
menurut Tantin. Diharpkan anak mudah memahami cerita yang akan disampaikan dan
dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari mengenai pola kebiasaan menggosok gigi
dengan baik dan benar.
B. Topik
Perilaku kebiasaan menggosok gigi yang baik dan benar
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang oral hygiene selama 30
menitdiharapkan dapat meningkatkan pengetahuan para anak usia sekolah di Dusun
NgontoDesa Candi RW 2 Kecamatan Bandungan tentang cara menggosok
gigi gunamemelihara dan meningkatkan kesehatan.2.
Tujuan Khusus:Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 30 menit, para anak
usia sekolahmampu :a.
Mengidentifikasi definisi tentang gosok gigi. b.
Mengidentifikasi langkah-langkah menggosok gigi yang baik.c.
Memberi beberapa tips tentang gosok gigi yang baik.d.
D. Kriteria Peserta
Orang tua (pengunjung) Poliklinik Tumbuh Kembang.
E. Uraian Struktur Kegiatan
1. Tempat pertemuan
2. Hari/Tanggal
3. Waktu
: 09.00 WIB
4. Jumlah peserta
5. Setting tempat
: Penyuluh
: Peserta
6. Metode
7. Perilaku yang ditampilkan : Peserta paham tentang manfaat pemberian bubur tempe
8. Pengorganisasian
PERAN
Penyuluh
TUGAS
PEMAIN
Memberikan penyuluhan tentang makanan tambahan Eka loviga
Fasilitator
Andrea .
F. Alat
1. Leaflet bubur tempe.
G. Tahap Pelaksanaan
1. Tahap orientasi, dilakukan dalam waktu 5 menit.
a. Salam terapeutik
b. Validasi, menanyakan perasaan peserta saat ini.
c. Kontrak
-
b.
c.
d.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta penkes sudah diseleksi sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan.
b. Kegiatan sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal (tempat dan waktu).
c. Tersedianya alat/media.
d. Penyuluh melakukan kegiatan sesuai dengan perannya.
e. 75 % peserta dapat mengikuti kegiatan sampai selesai.
f. Diakhir kegiatan sudah dievaluasi jalannya kegiatan.
3. Evaluasi Hasil
75 % peserta dapat menyebutkan : pengertian, manfaat, bahan-bahan, dan cara
pembuatan bubur tempe.