Gastric Ulcer
Gastric Ulcer
Debby Rosyida
201210330311025
Duodenal Ulcer
Gambaran Endoskopi
Gastric Ulcer
Duodenal Ulcer
Etiologi
Kebanyakan PUD terjadi karena hipersekresi asam dan pepsin yang
dapatdipicu NSAID, H. Pylori , dan faktor lainnya (kerudsakan
mukosa yang disebabkankarena stress/ SRMD)sehingga dapat
merusak pertahanan mukosa normal danmekanisme pertahanan
diri.
Penyebab lain yang jarang terjadi dapat dikarenakan hipersekresi
asamlambung (contohnya Zollinger-Ellisons syndrome), infeksi
virus (contohnya cytomegalovirus), isufisiensi pada vaskuler (crack
cocaine associated ), radiasi,kemoterapi (contohnya hepatic artery
infusions), Rare genetic subtypes dan idiopatik.
Faktor Resiko
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan resiko tinggi PUD:
a. H.pylori
Infeksi H. Pylori menyebabkan gastritis kronis, PUD, kanker lambung, dan
MALT (mucosa-associated lymfhoid tissue).
b.NSAID
Banyak bukti penelitian bahwa pemakaian kronis NSAID nonselektif dapat
menyebabkan luka pada saluran cerna.
c.Merokok.
Merokok dapat menyebabkan tertunda pengosongan lambung,menghambat
sekresi bikarbonat dari pankreas, dan pemicu dari deudenogastric reflux.
d. Faktor psikologi (stres).Faktor psikologi merupakan faktor penting dalam
pathogenesis PUD.
e.Faktor makanan dan minuman.
Makanan dan minuman yang mengandung kafein, susu, alkohol,makanan
pedas dapat menyebabkan dyspepsia tetapi tidak meningkatkanresiko dari
PUD.
Patofisiologi
Pada individu yang sehat terdapat keseimbangan fisiologi antara
sekres iasam lambung dan pertahanan mukosa saluran cerna.
Sebaliknya pada PUD terdapat ganguan keseimbangan antara
faktor agresif (asam lambung, pepsin, garam empedu, H. pylori, dan
NSAID) dan mekanisme defensif mukosa (aliran darah mukosa,
mukus, sekresi bikarbonat mukosa, sel mukosa restitusi, dan
pembaruan sel epitel)
b. H.pylori
Helicobacter pylori merupakan bakteri berbentuk spiral,
gramnegatifsensitif terhadap pH, bakteri mikroaerophilic berada
diantara lapisanmucus dan permukaan lapisan sel epitel di
lambung, atau lokasi lain dimanaterdapat sel epitel tipe gastric.
Patofisiologi Infeksi akibat H.pylori tidak diketahui dengan pasti,
tapididuga karena H. pylori menghasilkan sitotoksin yang
mengakibatkanhancurnya mukosa lambung, sekresi interleukin-8
dan terjadi adherence darisel epitel lambung karena meningkatnya
sekresi asam lambung. H.pylori dapatmemproduksi urease dalam
jumlah yang besar dimana urease mengkatalishidrolisis urea
menjadi ammonia. Peningkatan jumlah amonia akanmempengaruhi
ketahanan mukosa lambung sehingga terjadi ulkus.Peningkatan
basal dan stimulasi sekresi asam terjadi pada individu yangterinfeksi
H.pylori.
c. NSAID
NSAID dapat menyebabkan PUD dengan cara menghambat COXsehingga menyebabkan penghabatan sistesis prostaglandin yang
secara sekunderberpengaruh pada sekresi mucus. (COX-1
menghasilkan prostaglandin yangmerupakan pelindung fisiologi
yang mengatur ketahanan mukosa)
H.pylori dan NSAID merupakan penyebab perubahan dalam
pertahananmukosa dengan mekanisme yang berbeda dan
merupakan faktor penting dalampembentukan PUD.
Diagnosa
PUD
Temuan
Klinis
Laboratorium
Radiologi
Endoscopy
Tes H.pilory
Tes Laboratorium
Sekresi asam lambung
Konsentrasi serum gastrin pada saat puasa yang digunakan pada
pasien yang tidak ada perbaikan terapi atau diduga hipersekresi
Hematokrit dan hemoglobin yang rendah (terkait pendarahan) dan
stoolhemoccult test menunjukan positif
Test terhadap H.pylori
Radiologi
Radiologi sering digunakan sebagai diagnosis awal untuk peptic
ulcerkarena terkait dengan harga lebih murah dari pada endoscopy
dan banyak tersedia.Pemeriksaan radiologi biasanya menggunakan
kontras ganda,karena dengan kontrasganda dapat mendeteksi
sampai 60-80% adanya ulkus, sedangkan jika digunakansingle
contras (barium sulfat) hanya dapat mendeteksi 30% adanya ulkus.
Endoskopi
Fiberoptic upper endoscopy (esophagogastroduodenoscopy
[EGD])merupakan gold standart dapat mendeteksi sampai lebih dari
90% peptic ulcer ,dengan cara melihat secara langsung, biopsy,
dapat melihat daerah yang mengalami erosi superficial dan daerah
yang mengalami pendarahan. Endoscopy digunakan jika sudah
diduga adanya komplikasi dan jika dibutuhkan diagnosis yang lebih
akurat. Jika pada saat test radiologi ditemukan adanya
keganasan peptic ulcer maka diperlukan adanya pemeriksaan
endoscopy dan histologinya.
Non Endoskopi
Histologi
Culture
Pencegahan