Anda di halaman 1dari 21

OLEH :

KELOMPOK V

EKO PERIADI
SUDARYANTO
TETI OKTARIA
ARSI DIANA
BAHRIYA
AYU WINDA SARI

KELAS / SEMESTER
MATA KULIAH / SKS
DOSEN PEMBIMBING
PROGRAM STUDI

2012 121 155


2012 121 158
2012 121 160
2012 121 168
2012 121 230
2011 121 294

: D / 4 (EMPAT)
: PROGRAM LINEAR / 3
: DINA OKTARIA, M.Pd
: PENDIDIKAN MATEMATIKA

By Bahriya (2012 121 230)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim . . .
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahNya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tak lupa shalawat serta
salam Insya Allah senantiasa kita lantunkan bagi Nabi kita Muhammad SAW. Yang telah
membawa kita dari zaman jahiliah menuju zaman yang penuh rahmat ini.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dina Oktaria ,
M.Pd., selaku dosen pembimbing yang senantiasa membimbing kami dalam menyelesaikan
makalah ini . Makalah ini disusun dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui dan
memperdalam lagi tentang program linear juga penerapannya. Walaupun ringkas, makalah
ini memuat pelajaran penting yang harus dipahami pembaca dengan baik.
Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan sumbangan dalam
proses belajar-mengajar, terutama pada mata kuliah program linear. Kami sangat menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat kami harapkan, sebagai upaya penyempurnaan makalah ini.

By Bahriya (2012 121 230)

DAFTAR ISI
Halaman Judul ..................................................................................................

Kata Pengantar ..........................................................................................

ii

Daftar Isi ............................................................................................................

iii

Bab I Pendahuluan ............................................................................................

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................

B. Rumusan Masalah .................................................................................

C. Tujuan ....................................................................................................

Bab II Pembahasan ............................................................................................

1. Penyelesaian Program Linear Dengan Cara Grafik .........................

A. Persoalan dengan jawaban tunggal dan tidak tunggal ...............

1. Persoalan dengan jawaban tunggal ......................................

2. Persoalan dengan jawaban tidak tunggal .............................

B. Pengguna dengan cara garis selidik ...........................................

11

Bab III Penutup ..................................................................................................

18

Kesimpulan .............................................................................................

18

Daftar Pustaka ....................................................................................................

19

By Bahriya (2012 121 230)

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Adapun latar belakang penulisan daripada makalah ini yaitu materi


penyelesaian program linear dengan cara grafik merupakan materi yang di berikan
oleh dosen pembimbing Program Linear kepada kelompok kami untuk kami bahas
dan di pahami bersama. Materi ini akan kami pelajari sehingga dari materi yang di
berikan tersebut kami termotivasi untuk belajar lebih banyak guna menguasai materi
sehingga kami dapat memecahkan persoalan program linear dengan cara grafik, dan
dapat menjawab pertanyaan yang di lontarkan dosen kepada kami dengan benar,
terarah dan sistematis. Selain itu, dengan metode baru yang di berikan oleh dosen
pembimbing seperti ini kami juga termotifavasi untuk berusaha memahami lebih
dalam materi yang di berikan untuk membuktikan bahwa sebagai seorang mahasiswa
kita mampu menguasai materi tanpa harus di ajarkan sepenuhnya oleh dosen
pembimbing.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas, dapat disusun rumusan masalah, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana menyelesaiakan program linear dengan metode grafik.
2. Bagaimana menyelesaikan persoalan dengan jawaban tunggal.
3. Bagaimana penggunaan cara garis selidik.

C. TUJUAN

Setelah kita mempelajari makalah ini, diharapkan dapat:


1. Memecahkan persoalan program linear dengan metode grafik.
2. Memahami penggunaan cara garis selidik.
3. Memecahkan masalah dalam persoalan penggunaan cara garis selidik.
By Bahriya (2012 121 230)

BAB II
PEMBAHASAN
1. PENYELESAIAN PROGRAM LINEAR DENGAN CARA GRAFIK

Metode Grafik
Secara umum arti dari pemrograman linear adalah suatu teknik perencanaan
yang bersifat analitis yang analisis-analisisnya memakai model matematika, dengan
tujuan menemukan beberapa kombinasi alternatif pemecahan masalah. Kemudian
dipilih yang terbaik diantaranya dalam rangka menyusun strategi dan langkah-langkah
kebijaksanaan lebih lanjut tentang alokasi sumber daya dan dana yang terbatas guna
mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan secara optimal.

Ada dua macam fungsi dalam program linier yaitu:


1. Fungsi tujuan
Berkaitan dengan pengaturan secara optimal sumber daya untuk memperoleh
keuntungan maksimal atau biaya minimal.
2. Fungsi batasan
Fungsi yang berkaitan dengan batasan kapasitas yang tersedia yang dialokasikan
secara optimal ke berbagai kegiatan.

Asumsi-asumsi dasar pemrograman linear yaitu:


1. Proportionality.
adalah naik turunnya nilai Z (yang akan dimaksimalkan/diminimalkan) dan
penggunaan sumber akan sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan.
2. Additivity: nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi.
3. Divisibility: output setiap kegiatan dapat berupa pecahan.
4. Deterministic (certainty): semua parameter model dapat diperkirakan dengan
pasti.

Menyelesaikan program linear dengan

metode grafik dapat kita lakukan

dengan 5 tahap, yaitu:


By Bahriya (2012 121 230)

1. Identifikasi variable keputusan.


2. Identifikasi fungsi tujuan dan fungsi kendala.
3. Gambar grafik dari fungsi yang sudah didapat.
4. Tentukan daerah solusi.
5. Menentukan titik optimal.
Contoh :
Perusahaan sepatu IDEAL membuat dua macam sepatu. Sepatu pertama
merk P1 dengan sol karet, sepatu kedua merk P2 dengan sol kulit. Perusahaan
memiliki 3 macam mesin. Mesin 1 membuat sol karet, mesin 2 membuat sol kulit,
mesin 3 assembling. Setiap luisn merk P1 mula-mula dikerjakan mesin 1 selama 2
jam, kemudian mesin 3 selama 6 jam. Sedang untuk P2 mula-mula dikerjalan mesin 2
selama 3 jam lalu di mesin 3 selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap hari untuk
mesin 1 = 8 jam, mesin 2 = 15 jam, mesin 3 = 30 jam. Sumbangan laba merk P1
setiap lusin = Rp 30.000,00 sedangkan merk P2 = Rp. 50.000,00. Tentukan berapa
lusin sepatu merk P1 dan P2 harus dihasilkan agar bisa memperoleh laba maksimal?
Penyelesaian:
1. Identifikasi variabel keputusa
Variable keputusan adalah P1 dan P2.

2. Identifikasi fungsi tujuan dan fungsi kendala

Tujuannya:
mencari keuntungan maksimul dari penjualan dua merk sepatu Z = 3P1 +
5P2

Kendalanya:
Jam kerja maksimal mesin 1 = 8 jam, mesin 2 = 15 jam, mesin 3 = 30 jam.

Penggunaan mesin:
Mesin 1: Untuk merk P1 selama 2 jam
Mesin 2: Untuk merk P2 selama 3 jam
Mesin 3: Untuk merk P1 selama 6 jam dan P2 selama 5 jam

Fungsi kendalanya:
2P1 <= 8
By Bahriya (2012 121 230)

3P2 <=15
6P1 + 5P2 <= 30
P1 >= 0, P2 >= 0 (tidak boleh negatif)

Kalau dibuatkan tabelnya:


Kapasitas

Merek mesin

P1

P2

15

30

maksimum

Sumbangan
terhadap laba (x
10000)

3. Penggambaran grafik dari fungsi


2P1 = 8
3P2 =15
6P1 + 5P2 = 30

By Bahriya (2012 121 230)

4. Penentuan daerah solusi


Daerah solusi dilihat dari pertidaksamaan yang muncul saat penentuan
fungsi kendala. Caranya dengan mensubtitusi nilai ke dalam pertidaksamaan,
jika memenuhi maka daerah tempat titik tersebut berada merupakan calon
daerah solusinya.
P1 >= 0, P2 >= 0 (daerah solusi ada di kuadran pertama)
2P1 <= 8 (di sebelah kiri garis)
3P2 <=15 (di sebelah bawah garis)
6P1 + 5P2 <= 30 (subtitusi dengan P1=0 dan P2=0, didapat daerah solusi
di bawah garis)

Yang berwarna hitam merupakan daerah solusinya (irisan dari semua yang
diarsir).
5. Menentukan titik optimal
Titik optimal akan berada di ujung-ujung daerah solusi. Kita hitung
subtitusi saja ke dalam fungsi tujuannya dan lihat mana yang paling besar.
Z = 3P1 + 5P2
Titik optimal (P1, P2):
(0 , 0) -> Z = 0
(4 , 0) -> Z = 12
(5 , 0) -> Z = 15
(0.83 , 5) -> Z = 27.49
(4 , 1.2) -> Z = 18

By Bahriya (2012 121 230)

Dilihat dari perhitungan titik optimal, keuntungan maksimum didapat saat


produksi merk P1 berjumlah 0.83 dan P2 berjumlah 5.

1. PERSOALAN DENGAN JAWABAN TUNGGAL DAN TIDAK TUNGGAL

1. PERSOALAN DENGAN JAWABAN TUNGGAL.

Contoh:

1. Sebuah pabrik baaja mempunyai persediaan 18 ton bahan mentah yang akan
diproseskan menjadi besi beton dengan kontrak pembuatan 7,6 ton dari bahan
yang tersedia dan menjual sebagian bahan mentah kepada pabrik lain. Tercatat
selama proses pembuatan besi beton berlangsung, 5% baja hilang. Berapa
banyak bahan mentah yang dijual kepada pabrik lain?

Jawab:
1.

Misal baja yang akan dijual adalah x ton

2.

Jumlah baja yang diproses menjadi besi beton (18 x) ton

3.

Bahan mentah yang hilang selama proses menjadi besi beton (18 x) 5%(8

x) = 95%(18 x) = 7,6.
Dengan demikian diperoleh : 18 x = (7,6) : (0,95) = ton
Jadi jumlah besi beton yang dapat dijual kepada pabrik lain adalah 10 ton.
2. Pabrik kayu menghasilkan dua produk ; pintu dan jendela dengan proses
sebagai berikut :

Tiap mesin di unit I dapat menghasilkan 1 pintu tiap 3 jam


Tiap mesin di unit II dpt menghasilkan 1 jendela tiap 2 jam
Tiap mesin di unit III dpt menghasilkan 1 pintu tiap 2 jam dan 1
jendela tiap 1 jam
Terdapat 4 mesin di unit I
Terdapat 3 mesin di unit II
Terdapat 3 mesin di unit III
By Bahriya (2012 121 230)

Tiap hari jam kerja yang tersedia adalah 9 jam.


Keuntungan tiap pintu adalah 20 ribu.
Keuntungan tiap jendela adalah 15 ribu.
Buat formulasi program liniernya sepaya didapat keuntungan yang maksimum
Penyelasaian :
x1 : banyaknya pintu yang di produksi
x2 : banyaknya jendela yang di produksi
z : Keuntunga
= 201 + 152
31 4 9
22 3 9
21 + 2 3 9

: = 201 + 152

31 36
22 27
21 + 2 27
1 , 2 0

2. PERSOALAN DENGAN JAWABAN TIDAK TUNGGAL


contoh:
1.

PT. Rakyat Bersatu menghasilkan 2 macam produk. Baik produk I


maupun produk II setiap unit laku Rp. 3000,-. Kedua produk tersebut
dalam proses pembuatannya perlu 3 mesin. Produk I perlu 2 jam mesin A,
2 jam mesin B, dan 4 jam mesin C. Produk II perlu 1 jam mesin A, 3 jam
mesin B, dan 3 jam mesin C. Tersedia 3 mesin A yang mampu beroperasi
10 jam per mesin per hari, tersedia 6 mesin B yang mampu beroperasi 10
jam per mesin per hari, dan tersedia 9 mesin C
yang mampu beroperasi 8 jam per mesin per hari. Berikan saran kepada
By Bahriya (2012 121 230)

pimpinan PT. Rakyat Bersatu sehingga dapat diperoleh hasil penjualan


yang maksimum ! Dan berapa unit produk I dan produk II harus
diproduksi ?
Penyelesaian :
Merumuskan permasalahan Program Linier ke dalam model Matematika :

Misalkan :
produk I akan diproduksi sejumlah X1 unit dan
produk II akan diproduksi sejumlah X2 unit
Maka Fungsi tujuannya adalah :
Max Z = 3000 X1 + 3000 X2

Produk I
2 jam
Produk II
1 jam
Jumlah mesin 3 buah
Lama operasi

10 jam/mesin

Total waktu
operasi

30 jam

2 jam
3 jam
6 buah
10
jam/mesin

4 jam
3 jam
9 buah

60 jam

72 jam

8 jam/mesin

Harga jual per unit


Rp. 3000,Rp. 3000.-

Memaksimumkan

Keterangan :
Lama operasi adalah dalam jam/hari/mesin.
Total waktu operasi adalah sama dengan jumlah mesin x lama operasi (dalam
jam/hari/tipe mesin).
St 2X1 + X2 30 ..i)
2X1 + 3X2 60 .....ii)
4X1 + 3X2 72 .....iii)
X1 0; X2 0
Menggambar fungsi-fungsi kendala sehingga diperoleh daerah penyelesaian (Daerah yang
Memenuhi Kendala/ Wilayah kelayakan). Titik potong-titik potong dari ketidaksamaan fungsi
kendalanya adalah :

By Bahriya (2012 121 230)

Untuk persamaan 2X1 + X2 = 30 .. (i), titik potong dengan sumbu- X1 jika X2 = 0 : 2X1 +
0 = 30 diperoleh X1 = 15 maka titik potong dengan sumbu-X1 adalah (15,0).

Sedangkan titik potong dengan sumbu-X2 jika X1 = 0 : 0 + X2 = 30 diperoleh X2 = 30


maka titik potong dengan sumbu-X2 adalah (0,30).

Untuk persamaan 2X1 + 3X2 = 60 .(ii), titik potong dengan sb-X1 jika X2 = 0 : 2X1 + 0 =
60 diperoleh X1 = 30 maka titik potong dengan sumbu-X1 adalah (30,0).

Sedangkan titik potong dengan sumbu-X2 jika X1 = 0 : 0 + 3X2 = 60 diperoleh X2 =


20 maka titik potong dengan sumbu-X2 adalah (0,20).

Untuk persamaaan 4X1 + 3X2 = 72 .(iii), titik potong dengan sumbu-X1 jika X2 = 0 :
4X1 + 0 = 72 diperoleh X1 = 18 maka titik potong dengan sumbu-X1 adalah (18,0).

Sedangkan titik potong dengan sumbu-X2 jika X1 = 0 :


0 + 3X2 = 72 diperoleh X2 = 24 maka titik potong dengan sb-X2 adalah (0,24).

Sehingga jika digambarkan pada Koordinat Cartesius adalah :

Daerah Fisibel (Wilayah Kelayakan / Daerah yang Memenuhi Kendala (DMK)) adalah
daerah yang merupakan irisan dari daerah yang memenuhi kendala :
1). 2X1 + X2 30,
2). 2X1 + 3X2 60 ,
By Bahriya (2012 121 230)

3). 4X1 + 3X2 72,


4). X1 0;
5). X2 0
Jadi daerah yang memenuhi ke-5 daerah tersebut terletak di dalam daerah yang dibatasi
oleh titik-titik O(0,0), A(15,0), D(0,20), titik B yaitu titik potong antara garis 2X1 + X2 =
30 dan garis 4X1 + 3X2 = 72 , dan titik C adalah titik potong antara garis 2X1 + 3X2 =
60 dan garis 4X1 + 3X2 = 72
Adapun cara menghitung titik B dan C tersebut dengan menggunakan metode Eliminasi
dan Substitusi sbb:

Titik B perpotongan antara garis 2X1 + X2 = 30 dan garis 4X1 + 3X2 = 72, dengan
mengeliminasi X1, dapat dihitung :

4X1 + 2X2 = 60 ..i)


4X1 + 3X2 = 72 ..iii)
__________________ - X2 = 12 X2 = 12
X1 = 9 maka titik B adalah (9,12)

Titik C perpotongan antara garis 2X1 + 3X2 = 60 dan garis 4X1 + 3X2 = 72, dengan
mengeliminasi X2, dapat dihitung :

2X1 + 3X2 = 60 i)
4X1 + 3X2 = 72 iii)
____________________ - 2X1 = 12 X1 = 6
X2 = 16 maka titik C adalah (6,16)
Daerah penyelesaian (Daerah yang Memenuhi Kendala/Wilayah Kelayakan) adalah
daerah OABCD yang titik-titik sudutnya adalah : O(0,0), A(15,0), B(9,12), C(6,16), dan
D(0,20).
Penyelesaian dari soal diatas adalah menghitung nilai fungsi sasaran (Z = 3000 X1 +
3000 X2) di setiap titik sudut-titik sudut Daerah yang Memenuhi Kendala, sehingga:

Titik O (0,0) Z (0,0) = 3000.(0) + 3000.(0) = 0,

Titik A (15,0) Z (15,0) = 3000.(15) + 3000.(0) = 45.000


By Bahriya (2012 121 230)

Titik B (9,12) Z (9,12) = 3000.(9) + 3000.(12) = 63.000

Titik C (6,16) Z(6,16) = 3000.(6) + 3000.(16) = 66.000

Titik D (0,20) Z(0,20) = 3000.(0) + 3000.(20) = 60.000

Fungsi Tujuan adalah mencari nilai maksimumnya sehingga nilai yang sesuai adalah:

Terletak pada titik C(6,16)

Dengan nilai fungsi tujuannya Rp. 66.000,00

Sehingga agar diperoleh laba yangmaksimum maka Pimpinan PT. Rakyat Bersatu
harus memproduksi:

Produk I sebanyak 6 unit dan

Produk II sebanyak 16 unit

sehingga mendapat laba maksimum sebesar Rp.66.000,00.

2. PENGGUNAAN CARA GARIS SELIDIK

Untuk menentukan nilai maksimum / minimum dari suatu fungsi dengan syarat
tertentu dapat juga dicari tanpa menguji nilai fungsi dari titik-titik ekstrimnya.
Cara lain adalah dengan menggunakan garis selidik. Garis selidik yang dimaksud
adalah garis yang merupakan fungsi objektifnya.

Contoh soal yang menggunakan cara garis selidik:


a. Persamaan umum garis lurus
Contoh :

By Bahriya (2012 121 230)

Jadi : y 1 = 2(x 1) = 2x 2, sehingga didapt : y = 2x 1 atau 2x + y = -1

b. Persamaan garis lurus ax + by = ab.


Contoh :

Maka persamaan garis lurusnya : 5x + 3y = 15

(1) Membuat gambar garis lurus.


Lazimnya dalam program linear persamaan garis dibuat dalam 2 model,
diantaranya :
1) Bentuk y = mx + c
Contoh :
Y = 2x 1
Untuk model ini ambil sebarang nilai x.
Misal : x = 1, maka y = 2.1 1 =1 didapat titik (1,1)
Misal : x = 2, maka y = 2.2 1 = 3 didapat titik (2,3)

2) Bentuk ax + by = c
Contoh :
5x + 3y = 15
untuk : x = o, maka y = 2 dan didapat titik (0,5)
untuk : y = 0, maka x = 3 didapat titik (0,3)
By Bahriya (2012 121 230)

(2) Menentukan wilayah


Wilayah ditentukan oleh koefisien x, sebagai berikut:
Jika koefisien x(+) dan tandanya maka wilayahnya di kanan dan jika
tandanya , maka wilayahnya di sebelah kiri, sedangkan jika koefisien x(-)
maka berlaku sebaliknya.
contoh :
1. X + 2y 4
Koefisien x(+) dan tandanya maka wilayah sebelah kiri

2. y 2x + 4
pindahkan 2x keruas kiri dan didapat : 2x + y 4
koefisien x(-) dan tandanya maka wilayahnya sebelah kanan.

By Bahriya (2012 121 230)

(3) Menentukan Titik Maksimum dan Minimum menggunakan garis selidik.


Menentukan titik maksimum dan minimum dibiasakan menggunakan garis
selidik, dan ingat garis selidik diperoleh dari persamaan obyektifnya, caranya :
a. Lihat kefisien variable x dan y nya.
b. Taruh koefisien x pada y begiru juga sebaliknnya.
c. Hubungkn antara titik titik perbandingan x dan y.
d. Menentukan nilai maksimum dan minimum dengan aturan :
Jika koefisien x (+) maka nilai maksimum di titik yang ditemui garis
selidik paling kanan , minimum kiri.
Jika koefisien x (-) maka nilai maksimum di titik yang ditemui garis
selidik paling kiri, minimum kanan.

Contoh:
Fungsi obyektifnya : F(x,y) = 2x + 3y.
x
3
6
dst

Y
2
4
Dst

By Bahriya (2012 121 230)

a. Pidah ruas variable


Untuk memudahkan mencari wilayah dan meminimalkan hafalan
maka yang dipindah ruas hanya variable y dan buat agar nilai koefisien
x positif, sehingga didapat :
y 2y 0 ; x - y 0 ; 2y + x 20 ; x + y 9

b. Buat gambar garis

Contoh :
ambil garis x 2y 0
Untukk x = 0 maka y = 0, didapat titik (0,0)
Untuk x = 2 maka y = 1, didapat titik (2,1)

c. Mencari Wilayah
Contoh :
ambil garis x 2y 0 karena x(+) dan tanda " " maka wilayah
sebelah
kanan.

By Bahriya (2012 121 230)

d. Membuat Garis Selidik


Fungsi obyektif : F(x,y) = 2x - y

X
-1
-1.-1 = 1
Dst

Y
2
2.-1 = -2
Dst

Hasil lengkap gambar di bawah :

By Bahriya (2012 121 230)

Karena fungsi obyektifnya mempunya koefisien x(+), maka nilai maksimum adalah
titik yang dilewati garis selidik paling kanan -> Titik yang terbentuk antara garis x +
2y = 20 dan x - 2y = 0, tinggal eliminasi keduanya dan di dapat: y = 5 dan x = 10, di
dapat titik (10,5).
Jadi nilai maksimumnya : F(10,5) = 2.10 - 5 = 15

BAB III
PENUTUP

By Bahriya (2012 121 230)

KESIMPULAN
Menyelesaikan program linear dengan metode grafik ada beberapa cara:
a. Identifikasi variable keputusan.
b. Identifikasi fungsi tujuan dan fungsi kendala
c. Gambar grafik dari fungsi yang sudah didapat
d. Tentukan daerah solusi
e. Menentukan titik optimal
Untuk menentukan nilai maksimum / minimum dari suatu fungsi dengan
syarat tertentu dapat jug dicari tanpa menguji nilai fungsi dari titik titik ekstrimnya.
Cara lain adalah dengan menggunakan garis selidik.
Garis selidik yang dimaksud adalah garis yang merupakan fungsi objektifnya.
Menentukan titik maksimum dan minimum dan minimum dibiasakan menggunakan
garis selidik, dan ingat garis selidik diperoleh dari persamaan obyektifnya, caranya:
a. Lihat koefisien variable x pada y nya.
b. Taruh koefisien x pada y begitu juga sebaliknya.
c. Hubungkan antara titik-tiknya perbandingan x dan y.
d. Menentukan nilai maksimum dan minimum.

DAFTAR PUSTAKA

Sartono Wirodikromo. 2007. Matematika 2006 untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

By Bahriya (2012 121 230)

Anda mungkin juga menyukai