Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RINGKAS

ETIKA DAN BISNIS

Nama

: Muhamad Nur Iskandar

Npm

: 18211086

Kelas

: 4EA27

Mata kuliah

: Etika Bisnis

BISNIS DAN ETIKA


Pengertian Etika Bisnis Menurut Beberapa Ahli
Menurut Rosita noer: Etika adalah ajaran (normatif) dan pengetahuan (positif) tentang yang
baik dan yang buruk, menjadi tuntutan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Menurut Yunani Kuno: ("ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan"), Etika adalah cabang utama
filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian
moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab.
Menurut Drs. O.P. Simorangkir: Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik.
Menurut Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat: Etika adalah teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
Menurut Drs. H. Burhanudin Salam: Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai
norma dan moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
2. Macam Macam Etika Bisnis

Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya
perilaku manusia, yaitu:

ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap
dan prilaku manusia dan apa yang dikerjar oleh manusia dalam hidup ini sebagai suatu yang
bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang
perilaku/sikap yang akan diambil.

ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku
ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika
normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang
akan diputuskan.

Secara umum Etika dapat dibagi menjadi:


Etika Umum berbicara mengenai norma dan nilai moral, kondisi-kondisi dasar bagi manusia
untuk bertindak secara etis,bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika,
lembaga-lembaga normatif dan semacamnya.
Etika Khusus adalah penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud: Bagaimana saya menilai perilaku saya dan
orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang
memungkinkan manusia bertindak etis: cara bagaimana manusia mengambil suatu
keputusan/tindakan, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada akibatnya.

Etika Khusus dibagi lagi menjadi 3:

A. Etika Individual lebih menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.

B. Etika Sosial berbicara mengenai kewajiban dan hak, sikap dan pola perilaku manusia sebagai
makhluk sosial dalam interaksinya dengan sesamanya.
Etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan. Karena kewajiban seseorang terhadap
dirinya berkaitan langsung dan dalam banyak hal mempengaruhi pula kewajibannya dengan
orang lain, dan demikian pula sebaliknya. Etika sosial menyangkut hungan manusia dengan
manusia lain.
Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau terpecah
menjadi banyak bagian/bidang. Dan pembahasan bidang yang paling aktual saat ini adalah
mengenai:
a. Sikap terhadap sesama
b. Etika keluarga
c. Etika profesi
d. Etika politik
e. Etika lingkungan
f. Etika ideology

C. Etika Lingkungan Hidup, menjelaskan hubungan antara manusia dengan lingkungan


sekitarnya dan juga hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya yang
secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada lingkungan hidup secara keseluruhan.
Ungkapan lain dari etika bisnis menurut De George disebut sebagai Mitos Bisnis Amoral.
Ungkapan atau mitos ini menggambarkan dengan jelas anggapan atau keyakinan orang bisnis,
sejauh mereka menerima mitos seperti itu, tentang dirinya, kegiatannya, dan lingkungan
kerjanya.
Bagi orang bisnis yang menginginkan agar bisnisnya bertahan lama dan sukses tidak hanya dari
segi material tapi dalam arti seluas-luasnya, mitos tersebut sulit dipertahankan.
Berikut adalah sebagai pengibaratan bahwa mitos amoral sama sekali tidak benar:
1. Bisnis memang sering diibaratkan sebagai judi bahkan sudah dianggap sebagai semacam
judi atau permainan penuh persaingan yang ketat
2. tidak sepenuhnya benar bahwa sebagai sebuah permainan (judi), dunia bisnis mempunyai
aturan main sendiri yang berbeda sama sekali dari aturan yang berlaku dalam kehidupan
sosial pada umumnya.
3. Harus dibedakan antara legalitas dan moralitas

4. Etika harus dibedakan dari ilmu empiris. Dalam ilmu empiris, suatu gejala atau fakta
yang berulang terus dan terjadi diman-mana menjadi alasan yang sah bagi setiap manusia
untuk menarik sebuah teori atau hukum ilmiah yang sah dan berlaku universal.
5. Pemberitaan, surat pembaca, dan berbagai aksi protesyang terjadi dimana-mana untuk
mengancam berbagai pelanggaran dalam kegiatan bisnis, atau mengecam berbagai
kegiatan bisnis yang tidak baik, menunjukan bahwa masih banyak orang dan kelompok
masyarakat menghendaki agar bisnis dijalankan secara baik dan tetap mengindahkan
norma-norma moral.
Keuntungan dan etika
Untuk memperoleh keuntungan etika sangat dibutuhkan, sangat relevan dan mempunyai tempat
yang sangat strategis dalam bisnis, yaitu:
1. Dalam bisnis modern para pelaku bisnis dituntut untuk menjadi orang-orang profesional
dibidangnya.
2. Dalam pesaingan bisnis yang ketat para pelaku bisnis modern sangat sadar bahwa
konsumen adalah benar-benar raja.
3. Dalam sistem pasar terbuka dengan peran pemerintah yang bersifat netral tak berpihak
tetapi efektif menjaga agar kepentingan dan hak semua pihak dijamin, para pelaku bisnis
berusaha sebisa mungkin untuk menghindari campur tangan pemerintah, yang baginya
akan sangat merugikan kelangsungan bisnisnya.
4. Perusahaan-perusahaan modern juga semakin menyadari bahwa karyawan bukanlah
tenaga yang siap untuk dieksploitas demi mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.

Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis

Ada tiga sasaran dan lingkup pokok etika bisnis, yaitu:


1. Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi, dan masalah yang
terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis.

2. Untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau karyawan, dan


masyarakat luas pemilik aset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan
kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapa pun juga.
3. Etika bisbis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis
tidaknya suatu praktik bisnis.
Dari ketiga lingkup dan sasaran etika bisnis ini berkaitan erat satu dengan yang lainnya, dan
bersama-sama menentukan baik tidaknya, etis tidaknya praktek bisnis. Atas dari dasar ketiga
sasaran dan lingkup di atas akan di bahas terpisah satu sama lain. Namun ketiganya jelas
mendapatkan perhatian, menjiwai dan mewarnai seluruh uraian di atas. Maka terlihat dengan
jelas bahwa ketiganya mendapatkan porsi dan penekanan tersendiri kendati belum tentu secara
proposional
Prinsip prinsip etika bisnis
Prinsip otonomi
Prinsip otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Atau
mengandung arti bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang
yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan yang
diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan visi dan misi perusahaan yang
berorientasi

pada

kemakmuran

dan

kesejahteraan

karyawan

dan

komunitasnya.

Prinsip kejujuran
Kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan perusahaan.
Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan. Jika
prinsip kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh perusahaan, maka akan dapat meningkatkan
kepercayaan dari lingkungan perusahaan tersebut.Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa
ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak
didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak.
Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding.
Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
Prinsip tidak berniat jahat

Prinsip ini ada hubungan erat dengan prinsip kejujuran. Penerapan prinsip kejujuran yang ketat
akan mampu meredam niat jahat perusahaan itu.
Prinsip keadilanPerusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem
bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama
kepada konsumen, dan lain-lain,menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai
dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung
jawabkan.

Prinsip hormat pada diri sendiri


Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak berniat jahat
dan prinsip keadilan.
Etos Kerja
Pengertian etos kerja. Etos berasal dari bahasa Yunani (ethos) yang memberikan arti sikap,
kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh
individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Etos dibentuk oleh berbagai kebiasaan,
pengaruh budaya, serta sistem nilai yang diyakininya. Dari kata etos ini, dikenal pula kata etika,
etiket yang hampir mendekati pada pengertian akhlak atau nilai-nilai yang berkaitan dengan baik
buruk (moral), sehingga dalam etos tersebut terkandung gairah atau semangat yang amat kuat
untuk menyempurnakan sesuatu secara optimal, lebih baik, dan bahkan berupaya untuk
mencapai kualitas kerja yang sesempurna mungkin.
Abu Hamid memberikan pengertian bahwa etos adalah sifat, karakter, kualitas hidup, moral dan
gaya estetika serta suasana hati seseorang masyarakat. Kemudian mengatakan bahwa etos berada
pada lingkaran etika dan logika yang bertumpuk pada nilai-nilai dalam hubungannya pola-pola
tingkah laku dan rencana-rencana manusia. Etos memberi warna dan penilaian terhadap alternatif
pilihan kerja, apakah suatu pekerjaan itu dianggap baik, mulia, terpandang, salah dan tidak
dibanggakan.
Dengan menggunakan kata etos dalam arti yang luas, yaitu pertama sebagaimana sistem tata nilai
mental, tanggung jawab dan kewajiban. Akan tetapi perlu dicatat bahwa sikap moral berbeda
dengan etos kerja, karena konsep pertama menekankan kewajiban untuk berorientasi pada norma
sebagai patokan yang harus diikuti. Sedangkan etos ditekankan pada kehendak otonom atas

kesadaran sendiri, walaupun keduanya berhubungan erat dan merupakan sikap mental terhadap
sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai