Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

LEUKIMIA

Disusun oleh
Puspa Pujiastyana Ariawan
13SP277044
S1 Keperawatan

STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS


Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 20 Telp. (0265) 773052 Fax. (0265) 771931 Ciamis
46216

SATUAN ACARA PENYULUHAN


LEUKIMIA
A. Pengantar
Pokok Bahasan

: LEUKIMIA

Hari / tanggal
Waktu

: Sabtu, 27 September 2014


: 20 Menit

Jam
Sasaran
Tempat

: 08.00 WIB
: Mahasiswa
: STIKes Muhammadiyah Ciamis

Penyuluh

: Puspa Pujiastyana Ariawan

Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan Kesehatan tentang leukimia
diharapkan masyarakat dapat mengetahui cara mengatasi terjadinya leukemia.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang leukimia :
a. Masyarakat dapat mengetahui apa pengertian dari leukimia
b. Masyarakat dapat mengetahui penyebab terjadinya leukimia
c. Masyarakat dapat mengetahui tanda dan gejala dari leukimia
d. Masyarakat mengetahui akibat dari leukemia
e. Masyarakat mengetahui cara mencegah terjadinya leukimia

C. Kegiatan Pengajaran
No
1
a.
b.
c.
d.
e.
2
1.

2.
3.
3
1.
2.

Kegiatan
Respon masyarakat
Pendahuluan
Penyampaian salam
a. Membalas salam
Perkenalan
b. Memperhatikan
Menjelaskan topik penyuluhan
c. Memperhatikan
Menjelaskan tujuan
d. Memperhatikan
Menjelaskan waktu pelaksanaan
e. Memperhatikan
Penyampaian materi
Materi
1. Mendengarkan dan
a. Pengertian leukimia
memahami materi yang
b. Gejala pada leukimia
disampaikan
c. Penyebab leukimia
d. Pencegahan leukimia
e. Pengobatan leukimia
Memberikan
kesempatan
untuk 2. Bertanya
bertanya
3. Memperhatikan jawaban
Menjawab pertanyaan peserta
Penutup
Menyimpulkan hasil penyuluhan
a. Memperhatikan
Mengakhiri dengan salam
b. Menjawab salam

D. MATERI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pengertian leukemia
Klasifikasi Leukimia
Penyebab leukimia
Tanda dan gejala leukemia
Komplikasi leukemia
Cara pencegahan dan pengobatan leukimia
Cara perawatan pasien leukemia

E. METODE
Menerangkan
Tanya jawab
F. MEDIA
Leaflet
Power Point
G. EVALUASI
1. Apa yang dimaksud dengan Leukemia ?

Waktu
5 menit

15 menit

5 menit

2. Apa tanda dan gejala leukemia ?


3. Cara perawatan pasien leukemia ?
LAMPIRAN
PEMBAHASAN / MATERI
1. PENGERTIAN
Leukimia adalah suatu gangguan atau kelainanan darah yang diturunkan
dengan ditandai anemia, perdarahan dan infeksi.
2. KLASIFIKASI LEUKEMIA
1.

Leukemia Mielogenus Akut (LMA) LM A me ng e na i s e l s t e m


h e ma to po e t ik ya n g ke la k b er d if er e ns ia s i ke s e mu a s e l
mi e l o id ; monosit, granulosit (basofil, netrofil, eosinofil), eritrosit, dan trombosit.
Semua kelompok usiadapat terkena. Insidensi meningkat sesuai dengan
bertambahnya usia. Merupakan leukemianonlimfositik yang paling sering terjadi.

2.

Leukemia Mielogenus Krinis (LMK) LMK juga dimasukkan dalam sistem


keganasan sel stem mieloid. Namu lebih banyak selnormal dibanding
bentuk akut, sehingga penyakit ini lebih ringan. LMK jarang
menyerangindividu dibawah 20 tahun. Manifestasi mirip dengan gambaran LMA
tetapi dengan tanda dang e j a l a y a n g l e b i h r i n g a n . P a s i e n
m e n u n j u k k a n t a n p a g e j a l a s e l a m a b e r t a h u n - t a h u n , peningkatan
leukosit kadang sampai jumlah yang luar biasa, limpa membesar.

3.

Leukemia Limfositik Kronis (LLK) LLK merupakan kelainan ringan mengenai individu
usia 50 70 tahun. Manifestasi klinis pasientidak menunjukkan gejala. Penyakit baru
terdiagnosa saat pemeriksaan fisik atau penangananpenyakit.

4.

Leukemia Limfositik Akut (LLA )LLA dianggap sebagai proliferasi ganas


limfoblast. Sering terjadi pada anak-anak, laki-laki lebihbanyak dibandingkan
perempuan. Puncak insiden usia 4 tahun, setelah usia 15 tahun.
LLA j ar an g t er j a di . L i mf os i t i m ma t ur be rp ro l if er a s i da la m
s u ms u m tu l an g d an j ar in ga n p er if e r sehingga mengganggu perkembangan sel
normal.

3. PENYEBAB LEUKEMIA

1. Faktor genetik : virus tertentu meyebabkan terjadinya perubahan struktur


gen ( T cellleukemia-lymphoma virus/HTLV)
2. Radiasi ionisasi : lingkungan kerja, pranatal, pengobatan kanker sebelumnya
3. Terpapar zat-zat kimiawi seperti benzen, arsen, kloramfenikol,
fenilbutazon, dan agenanti neoplastik.
4. Obat-obat imunosupresif, obat karsinogenik seperti diethylstilbestrol
5. Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot 6 . K e l a i n a n
kro moso m : Sindrom Bloo ms, triso mi 21 (Sindrom
Downs), Triso mi G ( S i n d r o m K l i n e f e l t e r s ) , S i n d r o m
f a n c o n i s , K r o m o s o m P h i l a d e l p h i a p o s i t i f , Telangiektasis
ataksia.
4. TANDA DAN GEJALA LEUKEMIA
1.

Anemia
Disebabkan karena produksi sel darah merah kurang akibat dari kegagalan
sumsum tulangmemproduksi sel darah merah. Ditandai dengan
berkurangnya konsentrasi hemoglobin,tu ru nn ya he ma t o kr i t, j u ml ah
s el da ra h me r ah ku ra ng . An ak ya n g me nd er i t a l eu k e mi a mengalami
pucat, mudah lelah, kadang-kadang sesak nafas.

2. Suhu tubuh tinggi dan mudah infeksi


Disebabkan karena adanya penurunan leukosit, secara otomatis akan
menurunkan dayatahan tubuh karena leukosit yang berfungsi untuk
mempertahankan daya tahan tubuh tidakdapat bekerja secara optimal.
3. Perdarahan
Tanda-tanda perdarahan dapat dilihat dan dikaji dari adanya perdarahan
mukosa sepertig u s i , h i d u n g ( e p i s t a x i s ) a t a u p e r d a r a h a n b a w a h
k u l i t y a n g s e r i n g d i s e b u t p e t e k i a . Perdarahan ini dapat terjadi secara
spontan atau karena trauma. Apabila kadar trombositsangat rendah, perdarahan dapat
terjadi secara spontan.
4. Penurunan kesadaranDisebabkan karena adanya infiltrasi sel-sel abnormal ke otak
dapat menyebabkan berbagaigangguan seperti kejang sampai koma.

5. Penurunan nafsu makan


6. Kelemahan dan kelelahan fisik
Aktivitas : kelelahan, kelemahan, malaise, kelelahan otot.
Sirkulasi :palpitasi, takikardi, mur-mur jantung, membran mukosa
pucat.
Eliminsi : diare, nyeri tekan perianal, darah merah terang,
feses hitam, penurunanhaluaran urin.
Integritas ego : perasaan tidak berdaya, menarik diri, takut,
mudah terangsang,ansietas.
Makanan/cairan: anoreksia, muntah, perubahan rasa, faringitis,
penurunan BB dandisfagia
Neurosensori : penurunan koordinasi, disorientasi, pusing
kesemutan, parestesia,aktivitas kejang, otot mudah terangsang.
Nyeri : nyeri abomen, sakit kepala, nyeri sendi, perilaku hati-hati gelisah
Pernafasan : nafas pendek, batuk, dispneu, takipneu, ronkhi,
gemericik, penurunanbunyi nafas
Keamanan : gangguan penglihatan, perdarahan spontan
tidak terkontrol, demam,infeksi, kemerahan, purpura,
pembesaran nodus limfe.
Seksualitas : perubahan libido, perubahan menstruasi, impotensi,
menoragia.
5. KOMPLIKASI
1. Gagal sumsum tulang
2. Infeksi
3. Hepatomegali
4. Splenomegali
5. Limfadenopa
6. CARA PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
1. Memperbaiki keadaan umum dengan tindakan:- Tranfusi sel darah merah padat
(Pocket Red Cell-PRC) untuk mengatasi anemi. Apabilaterjadi
perdarahan hebat dan jumlah trombosit kurang dari 10.000/mm, maka

diperlukantransfusi trombosit.- Pemberian antibiotik profilaksis untuk mencegah


infeksi.
2. Pengobatan spesifikTerutama ditunjukkan untuk mengatasi sel-sel yang
abnormal. Pelaksanaannya tergantungpada kebijaksanaan masing-masing
rumah sakit, tetapi prinsip dasar pelaksanaannya adalahsebagai berikut:- Induksi
untuk mencapai remisi: obat yang diberikan untuk mengatasi kanker sering
disebutsitostatika (kemoterapi). Obat diberikan secara kombinasi dengan maksud
untuk mengurangi sel-sel blastosit sampai 5% baik secara sistemik maupun
intratekal sehingga dapat mengurangigejala-gajala yang tampak.
Intensifikasi, yaitu pengobatan secara intensif agar sel-sel yang
tersisa tidak memperbanyakdiri lagi.
Mencegah penyebaran sel-sel abnormal ke sistem saraf pusat
Terapi rumatan (pemeliharaan) dimaksudkan untuk
mempertahankan masa remisi
1. Pelaksanaan kemoterapi
2. Irradiasi cranial
3. Terdapat tiga fase pelaksanaan keoterapi :
a. Fase induksiDimulasi 4-6 minggu setelah diagnosa ditegakkan. Pada fase ini
diberikan terapi kortikostreroid(prednison), vincristin dan L-asparaginase. Fase
induksi dinyatakan behasil jika tanda-tandapenyakit berkurang atau tidak ada
dan dalam sumsum tulang ditemukan jumlah sel muda kurang dari 5%.
b. Fase Profilaksis Sistem saraf pusatPada fase ini diberikan terapi
methotrexate, cytarabine dan hydrocotison melaui intrathecaluntuk
mencegah invsi sel leukemia ke otak. Terapi irradiasi kranial dilakukan
hanya padapasien leukemia yang mengalami gangguan sistem saraf pusat.
c. KonsolidasiPada fase ini kombinasi pengobatan dilakukan unutk mempertahankan remisis
dan mengurangi jumlah sel-sel leukemia yang beredar dalam tubuh. Secara berkala,
mingguan atau bulanandi l ak uk an pe mer i ks aa n d ar ah le ng k ap un tu k
me n i l a i r es po n s u ms u m t ul an g t e rh ad a p pengobatan. Jika terjadi supresi
sumsum tulang, maka pengobatan dihentikan sementara ataudosis obat dikurangi.

7. CARA PERAWATAN
Perawatan di Rumah :
Mendukung klien tetap beraktivitas.
Monitor reaksi klien setelah beraktivitas.
Berikan makanan tinggi asam folat (kacang-kacangan, sayuran,
berwarna hijau, daging),vitamin C.
Ijinkan penderita untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan
makanan.
Perbaiki gizi saat selera makan penderita meningkat.
Tindakan saat terjadi kekambuhan :Pada umum nya serangan yang timbul
adalah pusing, pucat dan sesak nafas, hal-hal yang perlu diperhatikan :
Segera ambil posisi nyaman dengan tinggikan kepala di tempat tidur.
Hindari kerumunan orang.
Sirkulasi udara yang cukup.

DAFTAR PUSTAKA
Long C Barbara,Perawatan Medikal Bedah (Suatu pendekatan proses Keperawatan),
YayasanIkatan alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran, Bandung, 1996.
Smeltzer C. Suzannne, (2002 ),Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,

Alih Bahasa AndryHartono, dkk., Jakarta, EGC.


D o e n g e s , E M . ( 2 0 0 0 ) , Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman untuk
Perencanaan danPendokumentasian Perawatan Pasien, A l ih Ba ha s a I M ad e
K ar ia s a , d kk . (2 00 1) , Jakarta, EGC.
Price, S.A. R. Wilson CL (1991),Pathophisiology Clinical Concept of Disease
Process,AlihBa ha s a Adj i D h ar ma (1 99 5) , Patofisiologi Konsep Klinik
Proses-Proses Penyakit, Jakarta, EGC.
Soeparman. 1990. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Balai penerbit FKUIS. Heru
Adi. 1995. Kesehatan Masyarakat. Jakarta. : EGC
Mansjoer, Arief. Et all. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media
Aesculapius.

Anda mungkin juga menyukai