Tentang
Audit Investigasi
Di Inspektorat Bapeten
BIODATA
Nama
Tempat / Tgl Lahir
Alamat Rumah
5.
Telepon
Agama
6.
Pendidikan
7.
Riwayat Pendidikan
8.
Pekerjaan
9.
Riwayat Pekerjaan
1.
2.
3.
4.
10.
Gambaran Umum
FAKTA
1.
2.
3.
4.
Tidak Ada Korupsi Yang Dilakukan Secara Single Fighter Korupsi Pasti
Selalu dilakukan secara Berjamaah Hasil Korupsi Pasti Dibagi Dengan
Pihak2 Yang Ikut Membantu Terjadinya Korupsi.
5.
Tidak ada Tindak Pidana Korupsi Yang Sempurna Selalu ada celah Yang
bisa digunakan untuk mengungkap Kasus Korupsi.
6.
Hampir Dapat Dipastikan Proyek Yang Berasal dari Dana ABT , Sarat
dengan Korupsi.
7.
2.
AUDIT INVESTIGATIF
Unsur Unsur :
Pasal 2 (1)
1.
2.
3.
Melawan Hukum
Memperkaya diri sendiri a/ orang lain a/ koorporasi
Dapat merugikan Keuangan Negara a/ Perekonomian Negara
Pasal 3
1.
2.
3.
Keuangan Negara
UU No. 17 Tahun 2003
Pasal 1 Ayat 1
Keuangan Negara adalah semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang, serta segala sesuatu baik berupa
uang maupun berupa barang yang dapat
dijadikan milik negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Kerugian Negara
UU No. 1 Tahun 2004
Ttg Perbendaharaan Negara
Pasal 1 Ayat 22
Kerugian
Negara/Daerah
adalah
kekurangan uang, surat berharga, dan
barang, yang nyata dan pasti
jumlahnya sebagai akibat perbuatan
melawan hukum baik sengaja maupun
lalai.
2.
Melanggar
Dasar Hukum
Pengadaan Barang/Jasa & Tanah :
1.
2.
3.
4.
Instansi
Instansi
Keppres 80 Th 2003
Telah Mengalami Perubahan sebanyak 6 Kali
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kepres
Kepres
Kepres
Perpres
Perpres
Perpres
Dasar Hukum
Pelaksanaan Anggaran:
3.
4.
Konstruksi Bangunan *
Pengadaan Barang
1). Barang Rakitan *
2). Barang Jadi/Build Up/Bermerk
- Rekanan membeli di DN *
- Rekanan membeli dari LN / Import *
Pengadaan Jasa *
1). Jasa Konsultan
2). Jasa Survey dll
Pengadaan Tanah *
2.
3.
4.
Perencanaan Pengadaan
Barang/Jasa
Pelaksanaan Kontrak
Jenis Kontrak
Jenis Kontrak Yang Paling Sering Dibuat
dalam Proyek Pembangunan di Indonesia
1.
2.
Kontrak Lumpsum *
2.
3.
4.
HPS merupakan salah satu acuan untuk menilai kewajaran harga terhadap
penawaran yang masuk dan tidak dapat dijadikan dasar untuk menggugurkan
penawaran (Lamp I Huruf C, angka 3 Point 6a)
Secara Prinsip perhitungan HPS harus dilakukan dengan cermat, dengan
menggunakan data dasar dan mempertimbangkan antara lain :
(Lamp I Huruf E, angka 1)
- Harga/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan/agen tunggal
atau lembaga independen.
- Daftar harga standar/tarif biaya yang dikeluarkan oleh instansi yang
berwenang.
- Harga pasar setempat pada waktu penyusunan HPS
- Perkiraan perhitungan biaya oleh konsultan/engineer's estimate (EE)
- Harga kontrak/Surat Perintah Kerja (SPK) untuk barang/pekerjaan
sejenis setempat yang pernah dilaksanakan
5.
HPS telah memperhitungkan PPN dan Keuntungan (Lamp I Huruf E, angka 2).
6.
8.
9.
10.
Persekongkolan Horizontal
2.
Persekongkolan Vertikal
3.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
3.
4.
5.
6.
7.
============
Rp 1.925.000.000,============
3.
4.
5.
2.
3.
Kondisi
Kriteria
Sebab
Akibat
Rekomendasi
Tanggapan Auditan
2.
3.
Accounting
anomalies (tidak umum), Internal Control Weakness,
analytical anomalies, extravaganza life style, unsual
behaviors, atau tips (info) and complaints(pengaduan)
Jenis-jenis
Fraud
Symptons
meliputi
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Pentingnya Bukti
37
4.
5.
6.
7.
8.
LAPORAN :
(1) Bentuk BAB
(2) Bentuk Surat, atau
BAB II : D A T A U M U M :
(1) Dasar Audit
(2) Sasaran dan Lingkup Audit
(3) Struktur Organisasi Auditan
3. Materi Temuan :
(1)
(2)
(3)
(4)
Jenis Penyimpangan
Modus Operandi
Penyebab dan Dampaknya (Kausalitas)
Pihak-Pihak yang Diduga Bertanggung Jawab
Pihak Non Swasta
Pihak Swasta
(5) Bukti-Bukti yang Diperoleh
(6) Kesepakatan Dengan Pihak Kejaksaan/Kepolisian/KPK
4. Rekomendasi :
39
Meminta
Bantuan
BPKP/BPK
melakukan Audit Investigasi.*
untuk