Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai sebuah badan usaha milik negara, PTPN X dikenal sebagai salah satu perusahaan
peninggalan Belanda yang merupakan sebuah sektor penting dalam membangun perekonomian dan
kesejahteraan bangsa. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan perkebunan negara,
PTPN X memiliki beberapa cabang pengolahan hasil perkebunan di antaranya tebu dan tembakau
yang tersebar di berbagai daerah terpencil di pelosok nusantara. Dari hal tersebut PTPN X di tunjuk
sebagai salah satu jalur sosialisasi pemerintah dalam meningkatkan tingkat kreatifitas dan pendidikan
anak dan remaja di berbagai pelosok nusantara yang umumnya masih kurang termotivasi dalam
belajar. Untuk mengatasi masalah tersebut maka PTPN X memiliki program penting yang diwujudkan
dalam salah satu program Corporate Social Responsibility yakni membangun sebuah standart hidup
dalam aspek kehidupan sosial pada level masyarakat midle low yang mengangkat masalah kurangnya
daya minat terhadap hal- hal yang bersifat edukatif dan kreatif di lingkungan sekitar, dengan
mendirikan sebuah fasilitas Pusat Pengembangan Potensi Anak dan Remaja sebagai wadah yang
dapat menggabungkan antara standar hidup dan fungsi yang dapat meningkatkan semangat dalam
membangun sebuah kreatifitas yang ditujukan untuk anak anak dan remaja di sekitar perusahaan.

P.G Kremboong adalah bangunan peninggalan jaman Belanda pada tahun 1847, dimana semua desain
bangunan yang dibangun pada jaman itu bergaya kolonial. Bangunan eksisting yang dulu adalah
sebuah perpustakaan yang sudah tidak beroperasi lagi selama 5 tahun. Gaya bangunannya tidak
mengikuti gaya kolonial P.G Krembung, selain itu luasannya kurang memadai apabila mengikuti
fasilitas yang diinginkan. Maka dari itu lokasi lama diganti ke lokasi baru yang lebih luas dan
memiliki gaya kolonial.

P.G Krembung dan pabrik-pabrik yang lain memiliki reputasi yang tidak ramah terhadap lingkungan,
hal tersebut di karenakan sisa pembuangan pabrik yang berupa asap polusi dan limbah. Oleh karena
itu desain yang ramah lingkungan diharapkan dapat mengangkat citra baik P.G Kremboong di mata
masyarakat. Selain itu Global warming sudah menjadi isu seluruh dunia, dimana selayaknya para
desainer saat ini juga perlu untuk memperhatikan hal tersebut dalam mendesain terutama desain
interior. Desain yang ramah lingkungan tersebut dikategorikan dalam penghematan energi dan
pemilihan material yang digunakan. Penghematan energi dapat berupa penerapan solar sell sebagai
sumber tenaga listrik tambahan yang bersal dari tenaga matahari, menggunakan pendingin watter
cooling system yang hemat energi dan ramah terhadap lingkungan (ozon). Dalam pemilihan material
ramah lingkungan dikenal sebagai 3 R yakni:

Reduce adalah mengurangi pemakaian sesuatu yang bisa menyebabkan limbah baru. Bisa juga dengan
tidak membeli dan mengonsumsi sesuatu yang tidak terlalu dibutuhkan. Contohnya dengan
mengurangi konsumsi kertas print dan mengurangi bahan bakar fosil. Reuse adalah menggunakan
kembali sesuatu yang sudah tidak di gunakan. contohnya dengan memakai benda - benda lama,
membuat cover / sarung bantal dengan menggunakan kain perca/ sisa. Dan Recycle adalah mendaur
ulang barang yang sudah tidak bisa lagi di reuse. Contohnya dengan mengumpulkan kertas-kertas
usang yang sudah tidak bisa dipakai, untuk kemudian diberikan kepada lembaga yang
menyelenggarakan pendaurulangan kertas. Lalu finishing yang ramah dan aman
terhadap lingkungan .

1.2 Rumusan Masalah


1.3 Tujuan
1.4 Ruang Lingkup

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

BAB III
HASIL OBSERVASI LAPANGAN

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai