Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TEKNIK LABORATORIUM
PERALATAN UMUM DAN KHUSUS
DISUSUN OLEH:
JUMROTUL FITRI
(F05112003)
KELOMPOK 1 (SATU)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2013
A. PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan
alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan.
Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.Penamaan
alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter
seperti thermometer,hygrometer dan spektrofotometer,dan lain-lain Alatalat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi
tambahan graph seperti thermograph,barograph dan lain-lain
(Firebiology07,2012).
Dari uraian tersebut ,tersirat bahwa nama setiao alat menggambarkan
mengenai kegunaan alat atau mengambarkan prinsip kerja pada alat yang
bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum
dan ada pula yang bersifat khusus. Peraatan umum biasanya digunakan
untuk suatu reparisi ,sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan
untuk suatu pengukuran ataupenentuan (Wirjosoemarto,2004 ).
2. Dasar teori
Laboratory equipment is a tool that we need in the process of fieldwork or
praktikum. introduction process of laboratory equipment important to safety while
doing research. Laboratory equipment can usually be damaged or even dangerous if
its use is not in accordance with the procedures performed Importance introduction
of laboratory equipment is in order to know how to use these tools properly, so that
errors can be minimized procedure tool use as little as possible (Balbach and Bliss,
1996)
Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula
yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan
reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu
pengukuran atau penentuan.Penggunaan dan pengembangan alat-alat
mikroskopik, kultur murni, metode molekuler dan immunologis
memungkinkan peneliti melakukan pengujian yang pada akhirnya berhasil
Bahan Plastik
Bahan Porselen
Porselen sebagai bahan pembuat alat laboraturium mempunyai
keunggulan tahan (resistant) terhadap suhu tinggi. Pada permukaan alat
terbuat dari porselen biasanya diumpam (glazir)sehingga bahan porselen tidak
terhembus sinar.
Selain bahan porselen, masih ada lagi bahan alat laboraturium yang
terbuat dari logam.Bahan logam memiliki sifat diantarnya,
Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, labu erlenmeyer ada yang dilengkapi
dengan tutup dan tanpa tutup. Tutup labu dan mulut labur erlenmeyer terbuat dari
kaca asah. Labu erlenmeyer mempunyai kapasitas ukuran volume dari 25 2000 mL.
3. Tabung Reaksi (Test Tube)
Tabung reaksi umumnya terbuat dari berbagai macam jenis gelas antara lain ;
Boroksilikat, Soda, Fiolax dan Supermax. Soda Glass tidak tahan pemanasan, Fiolax
Glass tidak peka terhadap perubahan panas dan pemanasan setempat. Tabung reaksi
yang terbuat dari Fiolax dan Soda glass umumnya berdinding tipis, sedangkan tabung
reaksi yang terbuat dari Boroksilikat dan Supermax tahan pemanasan. Ukuran tabung
reaksi ditetapkan berdasarkan atas diameter mulut tabung bagian dalam dan panjang
tabung, diameter antara 70 200 mm.
.
4. Labu Ukur (Volumetrik Flask)
Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, mempunyai mulut labu dengan ukuran
standar yang dilengkapi dengan tutpnya. Tutup labu dapat terbuat
5. Gelas Ukur (Measuring Cylinders)
Gelas ukur berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas boroksilikat. Kapasitas
volume gelas ukur 5 2000 mL.
6. Buret (Burettes)
Buret berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas soda, boroksilikat, amber.
Bentuk buret dibedakan dengan ujung kran lurus (Burettes with straight stopcock)
dan buret dengan keran bengkok (Burettes with lateral stopcock).
7. Corong (Funnels)
Terbuat dari jenis boroksiliat atau plastic. Corong mempunyai garis tengah 35
300 mm dan ada yang mempunyai tangkai corong panjang, sedang dan pendek..
8. Pipet Volume (Volumentric Pipettes)
Pipet terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas 0,5 100 mL.
9. Pipet Ukur (Graduated Pipettes)
Pipet ukur terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas 0,01 50
mL dilengkapi dengan pembagian skala pada dinding pipet 0,001 0,5 mL.
10. Desikator (Desiccators)
Desikator terbuat dari gelas jenis semi-boroksilat, plastik atau mika. Tipe
gelas jenis atau amber. Di dalam desikator terdapat piringan berpori yang terbuat dari
porselin yang digunakan untuk meletakkan alat alat gelas. Di bawah piringan
porselin terdapat bahan pengering yang umumnya terbuat dari ; silikagel, asam sulfat
pekat, fofor pentaoksida, kalsium oksida dan sebagainya. Pengering silikagel
biasanya diberi indicator warna biru yang keriing dan jika telah mengikat uap air
warna akan berubah menjadi merah. Silikagel yang telah jenuh dengan uap air dapat
dikeringkan lagi dengan cara dipanaskan dalam oven dengan suhu 100o. Tutup
desikator pada bagian permukaan harus diberi bahan pelican missal : silicon grease,
agar dapat tertutup lebih rapat.
Terbuat dari gelas, polietilen atau logam yang dibungkus dengan polietilen.
Batang pengaduuk mempunyai panjang sesuai dengan keperluan. Batang pengaduk
umumnya bergaris tengah 2 4 mm dan mempunyai panjang yang bervariasi 6 30
cm.
12. Gelas Arloji (Watch Glasses)
Terbuat dari gelas boroksilat, tidak berwarna dan amber. Berbentuk kerucut
(buah per) bulaat dan silinder, dilengkapi dengan kran dan tutup yang terbuat dari
bahan gelas asah atau teflon. Mempunyai kapasitas 50 2000 mL. Corong pisah
mempunyai tangkai bermacam macam ada yang bertangkai pendek, panjang
dilengkapi dengan penyambung gelas asah standar, dilengkapi dengan pengatur
14. Corong Buchner (Buchner Funnels)
Krus dapat dipanaskan hingga suhu tinggi dalam tanur (Muffle Furnance)
1900o. Krus mempunyai kapasitas 2 250 mL. Mempunyai bentuk tinggi atau
pendek , krus dilengkapi denan tutup. Krus terbuat bahan Porselin, Platina, tanah liat.
16. Kondensor (Condensers)
Botol pereaksi terbuat dari boroksilikat, atau gelas soda, ada yang jernihtransparan dan amber. Botol mempunyai mulut atau leher lebar dan normal dengan
19. Botol Penetes (Dropping Bottles)
selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar
merupakan tutupnya.
20. Pipet Tetes (Dropping Pipettes)
Pipet tanpa skala, mempunyai bentuk pendek atau panjang dan dilengkapi dengan
karet penghisapnya.
21. Botol Timbang (Wlighting Bottles)
Botol timbang terbuat dari jenis gelas boroksilikat, dilengkapi dengan tutup
asah. Botol timbang mempunyai tipe bentuk tinggi dan pendek. Kapasitas botol
timbang mulai 15 80 mL (Alchemist,2009).
B. TUJUAN
Percobaan kali ini bertujuan untuk menunjukkan alat-alat yang digunakan
secara umum dan khusus serta menjelaskan fungsi dari alat-alat yang bersifat
umum maupun khusus dilaboratorium biologi.
C. METODOLOGI
Alat dan bahan
Pada percobaan ini digunaka alat alat laboratorium sebanyak 52 buah alat
baik alat laboratorium katagori umum,khusus dan umum-khusus. Alat-alat yang di
gunakan diantaranya yaitu: Gelas ukur,Gelas kimia,Batang pengaduk,Corong kaca,
Erlemeyer,Tabungreaksi,Spatula,Kacaarloji,Pipettetes,Labuukur,Jarumoase,Thermom
eter, Botol reagen ,Gelas buchner Pipet ukur,PH meter, Bak bedah, Rak tabung
reaksi, Penjepit tabung reaksi,Mortal dan alu,Plat tetes, Kawat kasa,Kaki
3,bunser,Statif,Klem biuret,crusible,Sikat tabung,Cawan petri,Corong bumcher,Botol
semprot, Crusibell tang ,Resipirometer, Fotometer ,Neraca ohouse, Alat bedah ,Hot
plane magnetic spire, Hot plane ,Neraca analitik,Neraca dikital, Pipet blub Objek
glass,Coverglass,Mikroskop,sentrifugr,Open,Mikrotom,Shaker,Waterbath, Autoclave
Chumber,dan Incubathor.
Cara kerja
untuk mengidentifikasi ke-52 alat-alat laboratorium tersebut asisten
mendemostrasikan alat-alat laboratorium satu persatu ,asisten menyebutkan alatalatnya dan praktikan mencatata nama alat, fungsi alat ,mengkatagorikan
(umum,khusus dan umum-khusus), dan mengambar alat yang di catat dalam bentuk
tabel,kemudian salah satu praktikan menfoto alat-alat tersebut yang nantinya untuk
hasis pengamatan dalam laporan . Alat-alat yang disebutkan oleh asisten diantaranya
yaitu : Gelas ukur,Gelas kimia,Batang pengaduk,Corong kaca, Erlemeyer,Tabung
reaksi,Spatula,Kaca arloji,Pipet tetes,Labu ukur,Jarum oase,Thermometer, Botol
reagen ,Gelas buchner Pipet ukur,PH meter,Bak bedah, Rak tabung reaksi, Penjepit
tabung reaksi,Mortal dan alu,Plat tetes,Kawat kasa,Kaki 3,bunser,Statif,Klem
biuret,crusible,Sikat tabung,Cawan petri,Corong bumcher,Botol semprot, Crusibell
tang ,Resipirometer, Fotometer ,Neraca ohouse, Alat bedah ,Hot plane magnetic
spire, Hot plane ,Neraca analitik,Neraca dikital , Pipet blub Objek glass, Cover glass
D. HASIL PENGAMATAN
Tabel hasil pengamatan
NO
Nama Alat
Gambar
Umum
,khusus,
dan
umumkhusus
Fungsi
Gelas ukur
Umum
khusus
+ Mengukur
volume suatu zat
tertentu
Gelas kimia
Umum
khusus
+ Mereaksikan zat
untuk dalam
jumlah banyak
Batang
pengaduk
Umum
Mengaduk zat
dan mengalirkan
larutan
Corong kaca
Umum
Memasukan
larutan kedalam
wadah yang
memiliki mulut
kecil dan
menyaring
Erlemeyer
Umum
khusus
Tabung reaksi
Umum
Meraksikan
larutan dalam
jumlah sedikit
Spatula
Umum
Mengambil zat
yang dalam
bentuk padatan
yang tidak dapat
diambil
mengunakan
tanggan
Kaca arloji
Umum
Meletakan zat
padat dan
menutup bejana
panas
Pipet tetes
Umum
Mengambil dan
memindahkan
dalam jumlah
+ Mereaksikan
suatu zat dan
manampung
titrasi
sedikit
10
Labu ukur
Khusus
Mereaksikan zat
dalam jumlah
tertentu
11
Jarum oase
Khusus
Untuk
mengambil
bakteri yang
dibiakan
12
Thermometer
Khusus
Mengukur suhu
13
Botol reagen
Khusus
Menyimpan
reagen
14
Gelas buchner
Khusus
Filtrat vakum
15
Pipet ukur
Khusus
Mengambil
larutan dalam
jumlah yang
tepat
16
PH meter
Khusus
Mengukur PH /
perajut keasaman
17
Bak bedah
Khusus
Membedah dan
mengamati
anatomi hewan
18
Rak
tabung
reaksi
Khusus
Menyimpan
tabung reaksi dan
mengerikan
tabung reaksi
19
Penjepit
tabung reaksi
Khusus
Menjepit tabung
reaksi saat
dipanaskan
20
Khusus
Menghaluskan
zat padat
21
Plat tetes
Umum
Melarutkan zat
dalam jumlah
sedikit
22
Kawat kasa
Umum
Meratakan panas
23
Kaki 3
Khusus
Untuk tungku
pemanasan
24
bunser
Khusus
Untuk alat
pemanas
25
Statif
Khusus
Penyangga biuret
26
Klem biuret
Khusus
Menjepit biuret
27
crusible
Khusus
Memanaskan zat
dalam jumlah
sedikit
28
Sikat tabung
Umum
khusus
+ Membersihkan
peralatan yang
susah dijangkau
29
Cawan petri
Khusus
Wadah untuk
menyimpan atau
menimbang
30
Corong
bumcher
Khusus
Menyaring pada
proses filtrasi
vakum
31
Botol semprot
Umum
Menyimpan dan
mengeluarkan zat
cair dalam
jumlah sedikit
32
Crusibell tang
Umum
Menjepit
crusibell
33
Resipirometer
Khusus
Mengukur
kecepata
respirasi
34
Fotometer
Khusus
Mengukur
kecepatan
fotosintesis
35
Neraca
ohouse
Khusus
Menimbang berat
benda
36
Alat bedah
Khusus
Alat penunjang
untuk membedah
anatomi hewan
37
Hot
plane
magnetic spire
Khusus
Memanaskan dan
mengaduk zat
38
Hot plane
Khusus
Memanaskan zat
39
Neraca
analitik
Khusus
Menimbang zat
dalam jumlah
sedikit
40
Neraca dikital
Khusus
Menimbang
masa benda
41
Khusus
Menghisab zat
cair
Pipet blub
42
Objek glass
Khusus
Meletakan objek
yang akan
diamati
43
Cover glass
Khusus
Menutup objek
yang akan
diamati
44
Mikroskop
Khusus
Mengamati
benda yang
berukuran
mikrokopis
45
sentrifugr
Khusus
Memisahkan 2
partikel dalam
suptansi
46
Open
Khusus
Mengeringkan
suatu bahan
47
Mikrotom
Khusus
Mengeringkan
sayatan specimen
48
Shaker
Khusus
Mencampur
larutan menjadi
homogen
49
Autoclave
Khusus
Menseterilkan
alat dan bahan
50
Water bath
Khusus
Melarutkan
larutan dalam
bentuk cair
51
Incubathor
Khusus
Membiakan
bacteri
52
chumber
Khusus
Kromotografi
E. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini tentang peralatan umum dan peralatan khusus,
alat-alat labolatorium yang digunakan sebanyak 52 buah yang dikatagorikan
dalam peralatan umum,khusus, dan umumkhuus.
Peralat umum adalah peralatan yang sering digunakan atau dijumpai pada
praktikum-praktikum dilaboratorium,sifat dari peralatan umum yaitu: mudah
rusak,sering digunakan digunakan,dan jumlahnya tidak terbatas contohnya :
Batang pengaduk (Batang pengaduk umumnya bergaris tengah 2 4 mm dan
mempunyai panjang yang bervariasi 6 30 cm).,Corong kaca (Corong
mempunyai garis tengah 35 300 mm), Tabung reaksi (memiliki ukuran 70
200 mm),Spatula,Kaca arloji (mempunyai diameter yang bervariasi antara 30
200 mm.),Pipet tetes, Rak tabung reaksi, tetes,Kawat kasa, ,Botol semprot,
dan Crusibell tang. Kelebihan dari peralatan umum yaitu produktifitasnya
tidak terbatas dan harganya relative terjangkau, kekuranganya yaitu mudah
rusak karena sering digunakan.
diperhatikan
dalam
(Avidianto,2012).
Penataan dan penyimpanan didasarkan pada :
Keadaan laboratorium yang ditentukan oleh fasilitas, susunan laboratorium,
dan keadaan alat/bahan.
Kepentingan pemakai ditentukan berdasarkan kemudahan dicari dan dicapai,
keamanan dalam penyimpanan dan pengambilannya.
Dasar dari penyimpanan alat, yaitu :
Jenis Alat, misalnya gelas kimia, corong, cawan petri, mortal dan alu
Jenis bahan pembuat, misalnya kaca, porselin, logam dan kayu
Percobaan, misalnya fotosintesis,respirometer, dan lain-lain
Seberapa sering alat digunakan, yang sering digunakan misalnya: gelas
kimia,gelas ukur , pipet tetes dan lain-lain,sedangkan yang jarang
digunakan misalnya: mortal dan alu,respirometer,fot meter dan lainlain.
Penyimpanan alat dan bahan
Alat-alat yang sering digunakan, alat yang boleh diambil sendiri oleh
praktikan dan alat- alat yang mahal harganya penyimpanannya
dipisah.
Alat-alat yang digunakan untuk beberapa jenis percobaan yang khusus
disimpan tersendiri ditempat khusus.
Alat-alat untuk percobaan biologi umumnya disimpan menurut judul
percobaan atau dapat dilakukan berdasarkan atas bahan alat (
Anonim,2012).
Kebanyakan dari peralatan praktikum yang berbahan kaca di katagorikan
peralatan umum, karena peralatan dari kaca relative mudah pecah, dan sering
digunakan dalam praktikum-praktikum sehingga produksinya tidak terbatas
dan dalam jumlah banyak contohnya: pipet tetes,corong kaca,tabung reaksi
,kaca arloji, dan lain-lain. Untuk peralatan khusus yang menggunakan listrik
menempatkanya harus tepat ,jangan ditempatkan pada tempat yang dekat
dengan listrik,kabel harus ditata dengan rapi agar tidak berserakan karna dapat
menyebabkan kecelakaan saat kerja. Selain itu saat mengunakan alat
laboratorium yang mengunakan listrik perhatikan tegangannya agar tidak
merusak alat tersebut . Setelah menggunakan peralatan sebelum mencabut
kabel matikan ( off) terlebih dahulu alat tersebut.
F. KESIMPULAN
alat-alat labolatorium yang dikatagorikan dalam peralatan umum,khusus, dan
umumkhuus.Peralat umum adalah peralatan yang sering digunakan atau
dijumpai pada praktikum-praktikum dilaboratorium,sifat dari peralatan umum
yaitu: mudah rusak,sering digunakan digunakan,dan jumlahnya tidak terbatas
contohnya : Batang pengaduk Corong kaca Tabung reaksi,Spatula,Kaca
arloji,Pipet tetes, Rak tabung reaksi, tetes,Kawat kasa, ,Botol semprot, dan
Crusibell tang.Peralatan khusus yaitu peralatan yang digunakan dalam percobaan
khusus.sifat dari peralatan khusus yaitu: jumlahnya terbatas,relative mahal,jarang
digunakan ,produktifitas benda terbatas dan pengadaan hanya bersifat sekunder,
contohnya dari percobaan yaitu: Labu ukur,Jarum oase,Thermometer, Botol
reagen,Gelas buchner ,Pipet ukur,PH meter,Bak bedah, Rak tabung reaksi,
Penjepit tabung reaksi, Mortal dan alu,Plat tetes,Kaki 3,bunser,Statif,
Klembiuret,Crusible Cawan petri,Corong bucher Resipirometer, Fotometer
,Neraca ohouse, Alat bedah,Hot planen magnetic spire,Hot plane,Neraca
analitik,Neraca
dikital,Pipet
blub,Objek
glass,Cover
glass,Mikroskop,sentrifugr,Open, Mikrotom,Shaker ,Water bath, Autoclave,
Chumber,dan Incubathor. peralatan umum-khusus yaitu peralatan yang dapat
diguanakan dalam dua fungsi yang berbeda meski mudah rusak tetapi
produktifitas dan pengadaanya tidak terbatas, contohnya dalam percobaan yaitu:
gelas gelas kimia ,erlemeyer dan sikat tabung.
G. DAFTAR PUSTAKA
Anonym .2011. Cara Pengelolaan dan Penyimpanan.(Online).
http://kimaiitumudah.blogspot.com/2011/05/cara-pengelolaan-danpenyimpanan.html.( 30 April 2013).
Alchemist, Rahma. Fungsi Peralatan Laboratoriusm Dasar (1). http://rahmaalchemist.blogspot.com/2009/10/fungsi-peralatan-laboratorium-dasar1.html. (30 april 2013).
Avidianto, D. 2012. Cara Menyimpan Alat dan Bahan Laboratorium IPA.
http://devoav2012.webnode.com/news/cara-menyimpan-alat-danbahan-laboratorium-ipa-/ (29 April 2013).
Laboratorium.http://firebiology07.wordpress.com/2012/04/19/teknikpengenalanpenyiapan- dan-penggunaan-alat-laboratorium-mikrobiologi/:(30
April 2013).
Kaunang,T. D, dkk. 2006. Teknik Laboraturium. UNIMA : Tondano
Wirjosoemarto.K, dkk. 2004. Teknik Laboratorium. IMSTEP : Jica