Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN & KAITAN dengan ILMU LAIN

Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari kristal. Dalam perkembangannya, tentu saja
Kristalografi tidak dapat berdiri sendiri tanpa dukungan ilmu lain. Selain didukung ilmu lain,
Kristalografi juga mendukung ilmu lain.

Secara ringkas kristalografi mendukung mineralogi deskriptif, Kimia kristal, dan taksonomi
mineralogi. Dimana ketiganya itu merupakan pendukung mineralogi. Mineralogi selanjutnya
menjadi pendukung utama petrologi. Mineralogi sendiri didukung oleh Kimia anorganik,
Termokimia, dan Geokimia.

MENGAPA PENTING MEMPELAJARI KRISTALOGRAFI?


Sebagai ilmu yang paling dasar untuk mempelajari mineral, tentulah kita bertanya-tanya,
'seberapa pentingkah mempelajari ilmu ini?'. Berikut ada beberapa alasan mengenai
pentingnya belajar kristalografi:

1. Hampir semua mineral di alam berbentuk kristalin.


Kristalin disini artinya mineral itu mempunyai susunan atom yang padat dan teratur. Hal ini
telah dibuktikan dengan "Scanning Electron Microscope" dan secara mineralogi.

2. Sifat-sifat optis mineral ditentukan oleh sistem kristalnya


Penjabaran lebih lanjut mengenai ini ada di mineral optik dan petrografi.

3. Sifat-sifat difraksi mineral tergantung pada struktur kristal dan jarak antar kisi-kisi kristal
Dibuktikan oleh Difraksi Sinar X (X-Ray Diffraction)

TUJUAN MEMPELAJARI KRISTALOGRAFI


1. Untuk mengidentifikasi mineral, penentuan morfologi, komposisi dan sifat-sifat fisiknya.
Metode analisis yang biasa digunakan adalah:
a. Mineralogi optik menggunakan mikroskop polarisasi

Mineral Ortopiroksen

b. Difraksi Sinar-X (XRD)

c. Scanning Electron Microscope


Metode ini dilakukan khusus untuk mineral yang berukuran sangat kecil
seperti mineral lempung.

Peralatan untuk melakukan SEM

2. Eksplorasi endapan mineral dan bijih.

3. Mineralogi industri (mineral untuk semen dan zeolith)

zeolit yang mempunyai banyak manfaat

4. Industri gemologi (batu permata)

5. Aspek mineralogi ilmu material, ex keramik

6. Biomineralogi

7. Mineralogi sebagai bencana kesehatan, ex asbes (mineralogi modis)

RUANG LINGKUP ILMU KRISTALOGRAFI & MINERALOGI


1. Pendahuluan
2. Kristalografi
3. Kimia dan struktur kristal
4. Pertumbuhan kristal
5. Sifat-sifat fisik mineral
6. Sistematika mineralogi
7. Genesa dan asosiasi mineral
8. Mineral silikat
9. Karbonat, sulfosalt, dan fosfat
10. Oksida dan hidroksida
11. Sulfida
12. Unsur murni
13. Mineral pembentuk Batuan
14. Endapan mineral ekonomis

PENGERTIAN
Kristalografi adalah penjabaran mengenai kristal-kristal. Kristal sendiri adalah zat padat yang
mempunyai susunan atom atau molekul yang teratur dimana keteraturan susunan tersebut
dapat dilihat pada permukaannya yang terdiri dari bidang-bidang datar.

Hal-hal penting yang dipelajari di kristalografi antara lain:


- Sistem kristal

- Kimia dan struktur kristal


- Pertumbuhan kristal
- Bentuk luar kristal
- Struktur dalam kristal

Kristal dapat terbentuk oleh melalui dua cara yakni presipitasi dan kristalisasi. Kecepatan
kristalisasi akan mempengaruhi bentuk dan ukuran butir kristal. Semakin lama proses
kristalisasi berlangsung, maka ukuran kristal akan semakin besar dan sebaliknya.
a. Contoh dari larutan (solution) mengalami presipitasi--> Gipsum, Halit, Kalsit
b. Contoh dari lelehan (melt) mengalami kristalisasi --> Orthoklas, Kuarsa
c. Contoh dari uap (vapour) mengalami presipitasi --> Gipsum, Belerang, Alunit

SIFAT KRISTAL
Kristal mempunyai sifat dasar yang diutarakan oleh Steno yaitu dua bidang muka kristal yang
berimpit selalu membentuk sudut yang besarnya tetap pada suatu kristal. Hukum ini kemudian
dikenal dengan Hukum Ketetapan Sudut bidang dua atau Hukum Steno)

Bidang muka kristal adalah bidang-bidang datar yang membentuk permukaan kristal. Masingmasing kristal akan mempunyai letak dan arah bidang muka kristal tertentu dan berbeda-beda.
Contoh: Kristal tawas [(NH4)2Al2(SO4)4.24H20]

Kristalografi
Apa itu kristalografi? Dari kata dasarnya, Crystal, sudah dapat diketahui secara umum bahwa
Crystalgraphy merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang Kristal. Kristal sendiri
sebenarnya merupakan suatu zat padat yang mempunyai susunan atom atau molekul yang
teratur. Keteraturannya tercermin dalam permukaan kristal yang berupa bidang-bidang datar
dan rata yang mengikuti polapola tertentu, dan sebenarnya memiliki suatu hukumyang dikenal

sebagai Law of Constancy of Interfacial Angles (Steno.1669), yaitu suatu hokum yang memiliki
kandungan bahwa sudut pembentuk bidang Kristal besarnya adalan konstan.
Relasi dengan Mineralogy
.
MINERALOGY,adalah ilmu yang secara alami mengikutsertakan substansi padat yang
merupakan bagian dari alam semesta. Mineral adalah zat atau benda yang biasanya padat dan
homogen dan hasil bentukan alam yang memiliki sifat-sifat fisik dan kimia tertentu serta
umumnya berbentuk kristalin. Meskipun demikian ada beberapa bahan yang terjadi karena
penguraian atau perubahan sisa-sisa tumbuhan dan hewan secara alamiah juga digolongkan ke
dalam mineral,seperti batubara, minyakbumi, tanahdiatome.
Jadi, sebenarnya Kristalografi adalah salah satu cabang ilmu dari Mineralogy. Dalam konteks ini,
Crystallography merupakan ilmu ini berkenaan dengan bentuk geometris, simetri eksternal dan
properti optikal dari kristal. Tujuan utama dari teknik crystallography moderen adalah
penentuan struktur kristal. Hal ini menyediakan informasi lokasi dari semua atom, posisi ikatan
dan tipe ikatannya, ikatan simetri dan isi kimiawi dari unit sel.
Daya Ikat Kristal
Daya yang mengikat atom (atau ion, atau grup ion) dari zat-zat yang terdapat pada kristal
bersifat elektrostatis secara alami.. Tipe dan intensitasnya sangat berkaitan dengan sifat-sifat
fisik dan kimia dari mineral. Kekerasan, belahan, daya lebur, kelistrikan dan konduktivitas
termal, dan koefisien ekspansi termal berhubungan secara langsung terhadap daya ikat. Secara
umum, ikatan kuat memiliki kekerasan yang lebih tinggi, titik leleh yang lebih tinggi dan
koefisien ekspansi termal yang lebih rendah. Ikatan kimia dari suatu kristal dapat dibagi menjadi
4 macam, yaitu: ionik, kovalen, logam dan van der Waals.
Unsur-unsur Simetri Kristal
Bidang Simetri
Bidang simetri merupakan suatu bidang khayal yang menembus dan membagi
Kristal menjadi dua bagian yang sama besar dengan salah satu sisi / bagian merupakan suatu
pencerminan dari bidang yang lain. Bidang simetri dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Bidang Simetri Aksial, merupakan suatu bidang simetri yang melewati 2 sumbu Kristal.

2. Jika bidang tersebut terbentuk tegak lurus dengan sumbu c, maka disebut dengan Bidang
Simetri Horizontal.n Jjika bidang tersebut terbentuk sejajar dengan sumbuu c, maka disebut
dengan Bidang Simetri Vertikal.
2. Bidang Simetri Intermediet, apabila bidang simetri tersebut hanya melewati 1 sumbu saja
(Bidang Simetri Diagonal)
Sumbu Simetri
Sumbu simetri adalah garis bayangan yang dibuat menembus pusat kristal, dan bila kristal
diputar dengan poros sumbu tersebut sejauh satu putaran penuh akan didapatkan beberapa
kali kenampakan yang sama.

1. Gire, atau sumbu simetri biasa,cara mendapatkan nilai simetrinya adalah dengan memutar
Kristal pada porosnya dalam satu putaran penuh. Bila terdapat dua kali kenampakan yang sama
dinamakan digire, bila tiga trigire (3),dst..
2. Giroide adalah sumbu simetri yang cara mendapatkan nilai simetrinya dengan memutar
kristal pada porosnya dan memproyeksikannya pada bidang horisontal.
3. Sumbu inversi putar adalah sumbu simetri yang cara mendapatkan nilai simetrinya dengan
memutar kristal pada porosnya dan mencerminkannya melalui pusat kristal. Penulisan nilai
simetrinya dengan cara menambahkan bar pada angka simetri itu. Bila tiga tribar (3), empat
tetrabar (4),dst
Pusat Simetri
Suatu kristal dikatakan mempunyai pusat simetri bila dalam kristal tersebut dapat dibuat garis
bayangan tiap-tiap titik pada permukaan kristal menembus pusat kristal dan akan menjumpai
titik yang lain pada permukaan di sisi yang lain dengan jarak yang sama terhadap pusat kristal
pada garis bayangan tersebut Semua Kristal memiliki pusat Kristal, namun belum tentu memiliki
sumbu simetri.

Anda mungkin juga menyukai