Anda di halaman 1dari 17

BAB I

GAMBARAN UMUM
Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah
memberikan kewenangan yang lebih luas kepada Daerah dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengawasi kegiatan pembangunan di daerah dengan tetap
berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku. Undang-undang ini juga
memberikan kesempatan yang lebih luas kepada daerah untuk mengolah dan
mengembangkan segenap potensi Sumber Daya yang dimilikinya. Untuk dapat
melakukan pengolahan dan pengembangan potensi daerah maka jalannya
pelaksanaan pembangunan tidak boleh dibiarkan berjalan tanpa arah, melainkan
harus dilakukan secara berencana melalui proses perencanaan yang disusun secara
rasional dan sistematis, terukur sesuai dengan kondisi daerah dalam bentuk
perencanaan strategis.
Dalam rangka pencapaian visi, misi dan tujuan organisasisumber daya manusia
memiliki peranan yang sangat penting. Arti penting sumber daya manusia terletak
pada kemampuannya untuk bereaksi secara positif terhadap sasaran-sasaran
pelaksanaan pekerjaan dan ikut serta secara aktif dalam mewujudkan tujuan
organisasi. Melihat sumber daya manusia merupakan unsur terpenting dalam
mencapai tujuan organisasi, sudah selayaknya pengelolaan, pengembangan dan
pemeliharaan sumber daya manusia ditetapkan sebagai prioritas utama. Banyak
kegagalan yang dialami organisasi disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap
faktor manusia. Tidak sedikit organisasi yang mengejar keuntungan dan
mengabaikan faktor pegawai, untuk mempertahankan eksistensi dan kelangsungan
hidup organisasi justru organisasi harus bersikap saling menguntungkan. Dalam
arti organisasi harus mampu memadukan antara kepentingan organisasi dengan
kebutuhan pegawai.
Sektor pertanian dan peternakan baik secara nasional maupun lokal masih
merupakan sektor potensial penggerak pembangunan perekonomian. Berpijak dari
porsi terbesar penduduk Kabupaten Lampung Utara bergerak di sektor pertanian
dalam pengertian umum, maka Pemerintah Kabupaten Lampung Utara
1

menetapkan sektor ini sebagai kekuatan penggerak pembangunan perekonomian


daerah, yang kemudian dituangkan dalam kebijakan pembangunan sektor
pertanian dan peternakan. Pembangunan sektor pertanian dan peternakan yang
menjadi kewenangan dan tanggung jawab Dinas Pertanian dan Peternakan
merupakan tugas berat yang harus dilaksanakan dengan seluruh tekad dan
semangat bertanggung jawab. Ditinjau dari sisi teknis pelaksanaan kebijakan dan
aspek sosiologis, Dinas Pertanian dan Peternakan diharuskan mampu melakukan
peran seimbang antara meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha sektor pertanian
dan peternakan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen dilain pihak.
Dari perspektif sejarah, sektor pertanian secara umum adalah sektor yang sangat
rentan atas perubahan kondisi alam, sosial politik, ekonomi dan keamanan baik
regional, nasional ataupun kondisi global. Sekecil apapun pergeseran yang terjadi
pada kondisi di atas, sangat mungkin menimbulkan perubahan signifikan atas
tingkat permintaan dan harga, yang secara langsung atau tidak langsung akan
memberikan pengaruh pada pihak produsen maupun konsumen.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Utara No. 21 Tahun 2011,
Dinas Pertanian dan Peternakan Lampung Utara adalah unsur pelaksana otonomi
daerah di bidang pertanian dan peternakan yang dipimpin oleh Kepala Dinas,
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Utara, yang mengemban tugas pokok
yakni melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pertanian dan
peternakan berdasarkan asas otonomi dan tugas perbantuan. Adapun fungsi Dinas
Pertanian dan Peternakan adalah:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian dan peternakan;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang pertanian
dan peternakan;
3. Perumusan dan pelaksanaan tugas di bidang pertanian dan peternakan;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

Susunan organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan berdasarkan Peraturan Daerah


Kabupaten Lampung Utara No. 21 Tahun 2011 tertanggal meliputi:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
3. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
4. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil
5. Bidang Pengolahan Lahan dan Air
6. Bidang Peternakan
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
8. Kelompok Jabatan Fungsional
1) Sekretariat terdiri dari:

Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

Sub Bagian, keuangan dan Perlengkapan

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2) Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura terdiri dari :

Seksi Produksi dan Pengembangan Tanaman Pangan

Seksi Produksi dan Pengembangan Tanaman Hortikultura

Seksi Perlindungan Tanaman

3) Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil terdiri dari :

Seksi Pengolahan Hasil dan Pasca Panen

Seksi Promosi dan Pemasaran Hasil

Seksi Kelembagaan, Mutu dan Standarisasi

4) Bidang Pengolahan Lahan dan Air terdiri dari :

Seksi Perluasan Areal

Seksi Pengelolaan Lahan

Seksi Pengelolaan Air

5) Bidang Peternakan terdiri dari :

Seksi Pembibitan, Reproduksi dan Pengembangan ternak

Seksi Pengamatan Kesmavet, Pengamatan, Penyidikan, Pengendalian dan


Pemberantasan Penyakit Hewan

Seksi Kelembagaan, Sumberdaya Peternakan dan Pemasaran Hasil Ternak

6) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)


7) Kelompok Jabatan Fungsional
Kondisi Dinas Pertanian dan Peternakan Lampung Utara berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Lampung Utara No. 09 Tahun 2009 tertanggal 14 Agustus
2009 adalah sebagai berikut :
1.

Sumber Daya Manusia

1.1 Pegawai Struktural :


(a) Pegawai Negeri Sipil struktural sejumlah 68 orang, meliputi :

Eselon II

Orang

Eselon III

Orang

Eselon IV

: 35

Orang

Non Eselon

: 17

Orang

CPNS

: 12

Orang

(b) Pelaksana Lapangan, ada sejumlah 23 Kepala UPTD


(c) Komposisi Pegawai Negeri Struktural Dinas Pertanian Kabupaten Lampung
Utara berdasarkan jenjang golongan meliputi:

Golongan IV/c

: 1

Orang

Golongan IV/b

: 2

Orang

Golongan IV/a

: 2

Orang

Golongan III/d

: 15

Orang

Golongan III/c

: 13

Orang

Golongan III/b

: 16

Orang

Golongan III/a

: 7

Orang

Golongan II/d

: 1

Orang

Golongan II/c

: 1

Orang

Golongan II/b

: -

Orang

Golongan II/a

: 10

Orang

(d) Komposisi Pegawai Negeri Struktural Dinas Pertanian berdasarkan jenjang


pendidikan meliputi:

S2

: 3 Orang

S1

: 26

D3

8 Orang

D1

Orang

SMA

: 31

Orang

SMP

- Orang

SD

Orang

Orang

(e) Komposisi Pegawai Negeri Struktural Dinas Pertanian berdasarkan


pendidikan dan pelatihan perjenjangan meliputi:

(f)

SPAMEN/DIKLAT PIM II

1 Orang

SPAMA /DIKLAT PIM III

2 Orang

ADUMLA

2 Orang

ADUM/SEPADA/DIKLAT PIM IV

20 Orang

Pegawai honorer berjumlah 16 orang

1.2 Pegawai Fungsional :


(a) Pegawai Negeri Sipil Fungsional sejumlah 2 orang
(b) Komposisi Pegawai Negeri Fungsional Dinas Pertanian berdasarkan jenjang
golongan meliputi:
Golongan IV/b

Orang

Golongan IV/a

Orang

Golongan III/d

Orang

Golongan III/c

Orang

Golongan III/b

Orang

Golongan III/a

Orang

Golongan II/d

Orang

Golongan II/c

Orang

Golongan II/b

Orang

(c) Komposisi Pegawai Negeri Fungsional Dinas Pertanian berdasarkan jenjang


pendidikan meliputi:
S2

Orang

S1/D4

Orang

D3

Orang

D1

Orang

SMA

Orang

SMP

Orang

SD

Orang

(d) Komposisi Pegawai Negeri Fungsional Dinas Pertanian berdasarkan


pendidikan dan pelatihan perjenjangan meliputi:
SPAMEN/DIKLAT PIM II

: -

Orang

SPAMA /DIKLAT PIM III

: 2

Orang

ADUMLA

: -

Orang

ADUM/SEPADA/DIKLAT PIM IV

: 1

Orang

BAB III
VISI DAN MISI

Visi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lampung Utara adalah :


Terwujudnya Sumber Daya Manusia Sektor Pertanian dan Peternakan
yang Tangguh.
Sumber daya manusia sektor Pertanian dan peternakan yang tangguh
dimaksudkan sebagai sebuah kondisi ideal, dimana sektor usaha berpegangan
kepada pengetahuan atau keterampilan pelaku budidaya sebagai landasan usaha
disamping kemampuan intuisi, kebiasaan atau tradisi lokal; memanfaatkan
kemajuan teknologi sebagai alat utama pemanfaatan sumber daya; pola budidaya
yang berpegangan kukuh pada azas efesiensi, efektivitas dan produktivitas dalam
pengoptimalan alokasi sumber daya; berorientasi pada mutu dan keunggulan
produk; berjiwa profesional dalam melaksanakan pola usaha serta memiliki
mental inovatif dalam pengembangan usaha atau pengembangan produk.
Rumusan upaya pencapaian Visi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten
Lampung Utara, dituangkan dalam misi sebagai berikut :
1.

Mendorong

2.

peningkatan mutu pelayanan dasar sektor pertanian/peternakan;


Mendorong pengembangan sektor pertanian/peternakan
peningkatan

pemberdayaan

infrastruktur

kelembagaan

dan

petani/peternak

pemberdayaan

serta
dengan

kelembagaan

petani/peternak serta peningkatan mutu pelayanan dasar sektor


3.

pertanian/peternakan;
Meningkatkan nilai tambah,

daya

saing

dan

kualitas

produk

pertanian/peternakan dan pendapatan petani/peternak dengan mendorong


pengembangan agribisnis pedesaan.
Dalam pelaksanaan misi tersebut di atas, yang merupakan tugas pemerintahan,
pembangunan dan pembinaan masyarakat didasarkan pada nilai-nilai sebagai
berikut :
1. Keadilan dan kesetaraan

Memberikan akses yang sama dalam menikmati proses dan hasil pembangunan
sesuai dengan potensi dan prioritas kebutuhan.
2. Demokratis
Memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholder untuk menyampaikan
pendapat demi kemajuan sektor pertanian dan peternakan.
3. Transparan dan akuntabel
Pelaksanaan tugas pembangunan dilaksanakan dalam suasana keterbukaan dan
tekad bertanggung jawab.
4. Partisipatif dan Kemitraan
Menyerap peran serta stakeholder sebagai wujud perubahan paradigma
pemerintah selaku pelaku utama pembangunan menjadi peran mediasi dan
fasilitasi.
5. Komunikatif
Kebijakan dan pelaksanaan program dirumuskan melalui komunikasi dialogis
dengan seluruh stakeholder untuk mendapatkan pencerminan kebutuhan
masyarakat sesuai dengan daya dukung potensi.
6. Keseimbangan
Kebijakan dan pelaksanaan program dilaksanakan dengan memperhatikan
seluruh aspek kehidupan baik ekonomi, sosial budaya dan kelestarian
lingkungan hidup.

BAB IV
BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi merupakan suatu kekuatan tak terlihat yang mempengaruhi


pemikiran, persepsi dan kinerja pegawai di dalam organisasi. Dalam kaitannya
dengan instansi pemerintah/dinas, budaya organisasi sekolah merupakan nilai
yang dibentuk melalui proses panjang oleh para pegawai untuk menyelesaikan
masalah-masalah

kedinasan.

Wujud

budaya

organisasi

di

instansi

pemerintah/dinas yaitu: (1) budaya organisasi yang tidak tampak (intangible)


seperti nilai, keyakinan, ideologi, norma, visi, dan misi, (2) budaya organisasi
yang tampak (tangible) seperti struktur organisai, peraturan-peraturan, tata tertib,
dan perilaku (Sudharto, 2011). Budaya organisasi dapat mengarahkan dan menjadi
pedoman bagi pegawai dalam bekerja sehingga membuat para pegawai lebih
berhasil dalam melaksanakan tugasnya. Dalam budaya organisasi yang kuat
(strong culture), nilai-nilai inti organisasi dipegang teguh dan dijunjung bersama
(Robbins, 2007).
Mengenai budaya organisasi di instansi pemerintah/dinas, kenyataan yang
berkembang di lingkungan pegawai belum seperti yang diharapkan. Nilai, norma,
perilaku dan kebiasaan yang tumbuh di kalangan pegawai negeri sipil masih ada
yang kurang positif. Kesimpulan ini senada dengan pendapat Suratno (2013)
mengatakan bahwa, beberapa penyakit pegawai yang akhirnya menjadi
kebiasaan adalah kurang disiplin, masa bodoh, lemah inovasi, tidak terampil
mengoperasikan komputer, kurangnya kompetensi, dan cara bekerja yang
konvensional.
Hal ini juga yang terjadi pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten
Lampung Utara, kedisiplinan kerja masih rendah terlihat dari adanya beberapa
pegawai yang datang telambat dan pulang lebih awal serta tidak masuk kerja
tanpa memberikan keterangan. Budaya organisasi yang kurang baik masih
melekat pada para pegawai di Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten
Lampung Utara adalah masih banyak pegawai yang mengobrol pada saat jam
kerja dan menunda-nunda pekerjaan, serta kinerja pegawai yang masih terlihat
dari lambatnya pegawai dalam penyelesaian pekerjaan sebagai akibat dari budaya
yang kurang baik dan disiplin kerja yang rendah.

Budaya organisasi yang positif di lingkungan Dinas Pertanian dan Peternakan


Kabupaten Lampung Utara adalah tingginya nilai solidaritas dan kebersamaan
antara masing-masing pegawai, sehingga terjalin rasa kekeluargaan yang erat hal
ini terlihat pada saat jika ada pegawai yang tertimpa musibah atau sedang dalam
kesulitan maka para pegawai yang lain akan bersama-sama membantu, selain itu
kebersamaan dalam bergotong royong membersihkan kantor dalam menjaga
kenyamanan lingkungan kantor yang dilakukan tiap hari jumat pagi setelah
melaksanakan senam pagi. Dalam pelaksanaan tugas, pokok dan fungsi setiap
pegawai mematuhi struktur organisasi yang berlaku, dimana setiap pegawai
memahami tugas dan wewenangnnya berdasarkan jabatan yang diemban dalam
struktur organisasi.

BAB V
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

10

Analisis lingkungan organisasi (internal dan eksternal) merupakan hal yang


penting dalam menentukan faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success
factors) bagi suatu organisasi. Dengan mengetahui kondisi internal dan eksternal
organisasi yang berkaitan dengan kebutuhan stakeholders, akan diketahui
kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan
tantangan (Threats) organisasi tersebut yang selanjutnya akan menentukan faktorfaktor penentu keberhasilan organisasi dalam pencapaian visi misi yang telah
ditetapkan.

Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan

organisasi tersebut digunakan Metode Analisis SWOT.

Hasil analisis yang

dilakukan adalah sebagai berikut :


I. Lingkungan Internal :
A. Kekuatan (Strengths)
1.

Tersedianya Sumber daya manusia sektor pertanian dan peternakan yang


memiliki kemampuan teknis memadai;

2.

Komitmen pemerintah membangun sektor pertanian dan peternakan.

B. Kelemahan (Weaknesses)
1.

Kurangnya

koordinasi

antar

instansi

terkait

dalam

pengembangan

pertanian/peternakan;
2.

Lemahnya kelembagaan petani/peternak dan kepemilikan lahan yang sempit.

II. Lingkungan eksternal :


A. Peluang (Opportunities)
1.

Peluang peningkatan produksi pertanian/peternakan dengan pemanfaatan


teknologi budidaya sebagai alat bantu sumber daya manusia.

B. Ancaman (Threats)
1.

Alih fungsi lahan dan alih tanam komoditas dari tanaman pangan ke non tan
pangan yang berpengaruh pada fungsi dan peran sumber daya manusia pada
sektor pertanian dan peternakan.

Setelah ditentukan faktor internal dan eksternal yang dianggap berpengaruh dalam
pencapaian Visi dan Misi organisasi, selanjutnya dilakukan uji relefansi masingmasing faktor, dengan hasil sebagai berikut (Tabel Analisa terlampir) :
A. Kekuatan-Peluang (S-O) :
1.

Memanfaatkan sumber daya manusia dalam aplikasi dan transfer


11

2.

teknologi budidaya;
Mengoptimalkan peran sumber daya manusia dalam mencari peluang

3.

pasar atas komoditi pertanian/peternakan;


Pengolokasian sumber daya manusia dalam peningkatan nilai tambah

4.

dengan mendorong usaha pengembangan produk olahan;


Mengembangkan komitmen pemerintah dalam rangka pemanfaatan
dan transfer teknologi budidaya pertanian/peternakan;

B.

Kelemahan-Peluang (W-O) :
1.

Meningkatkan koordinasi antar instansi dalam pemanfaatan

2.

teknologi budidaya;
Meningkatkan koordinasi antar instansi dalam memperluas peluang

3.

pasar;
Memperkuat kelembagaan petani dalam rangka meningkatkan
kesempatan

pemanfaatan

teknologi

budidaya

dalam

upaya

optimalisasi kepemiilikan lahan dan pemasaran;


C.

Kekuatan-Ancaman (S-T) :
1.

Mempertinggi kemampuan sumber daya manusia dalam mengadapi


perubahan alam dan pengendalian serangan penyakit komoditas

2.

pertanian/peternakan;
Mengoptimalkan peran sumber daya manusia dalam mensiasati alih

3.

fungsi lahan dan alih tanam komoditas;


Mempertajam kemampuan sumber

daya

manusia

dalam

menganalisis dan bertindak menghadapi fluktuasi harga, persaingan


dan peningkatan mutu produk pertanian/peternakan;
4.

Meningkatkan peran SDM dalam membuka segala peluang usaha


pertanian/peternakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan

D.

dan gizi;
Kelemahan-Ancaman (W-T) :
1.

Mempertinggi koordinasi antar instansi dalam menghadapi efek

2.

pemanasan global, DFI dan serangan penyakit;


Meningkatkan peran koordinasi antar instansi dalam upaya

3.

mengurangi alih fungsi lahan dan alih tanam komoditas;


Mempertinggi koordinasi antar instansi dalam upaya peningkatan
mutu dan meminimalisir efek fluktuasi harga;
12

4.

Meningkatkan kemampuan kelembagaan petani/peternak dalam


menghadapi efek pemanasan global, DFI, serangan hama, fluktuasi

5.

harga dan peningkatan mutu komoditas;


Meningkatkan pemahaman kelembagaan petani/peternak akan
pentingnya pengurangan alih fungsi lahan dan alih tanam
komoditas.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.

Penerapan konsep akuntabilitas untuk mencapai kepemerintahan yang baik


dimulai dengan langkah awal pengembangan perencanaan strategik
(RENSTRA). Potensi pencapaian hasil pada masa mendatang pada tahapan
ini ditentukan oleh keberhasilan menjalankan
stakeholders,

menaksir

kondisi

lingkungan

13

tiga hal, yaitu melibatkan


internal

dan

eksternal,

menyelaraskannya dengan program/kegiatan, sistem prosedur serta sumber


daya yang tersedia.
2.

Perencanaan strategik ini merupakan kesepakatan bersama sekaligus


merupakan perwujudan niat dan cita-cita luhur seluruh komponen sektor
pertanian dan peternakan dalam upaya pencapaian visi dan misi yang telah
ditetapkan selama kurun waktu 2013 sampai 2017.

Saran
Menghadapi lingkungan baik internal maupun eksternal yang senantiasa berubah,
langkah proaktif dan partisipatif seluruh komponen masyarakat merupakan
prasyarat utama dalam mengantisipasi masa depan. Diharapkan setelah
disusunnya perencanaan strategik ini pembangunan sektor pertanian dan
peternakan di Kabupaten Lampung Utara akan lebih terarah, terpadu, berdaya
guna dan berhasil guna demi terciptanya masyarakat Lampung Utara yang
sejahtera.

MAKALAH
BUDAYA ORGANISASI
PADA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
KABUPATEN LAMPUNG UTARA

14

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

OLEH :
Kelompok VI :
Dian Ekawati
(13611011442)
Saiful Anwar
(13611011441)
Eka Natalia
(13611011368)
Ben Bella
(13611011399)
Dani Sepriyansyah (13611011397)
Fitri Agustina Sari (13611011396)
Yulia Triastuti
(13611011366)

PROGRAM PASCA SARJANA


UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI
BANDAR LAMPUNG
2014

15

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya, kelompok
kami, kelompok 6 dari kelas 15 ED Program Pasca Sarjana Universitas Sang
Bumi Ruwa Jurai dapat menyelesaikan makalah Budaya Organisasi pada Dinas
Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lampung Utara.
Kami aturkan terima kasih setulusnya kepada ibu dosen mata kuliah Budaya
Organisasi, Ibu Dr. Agus Setiawati, S.Sos., M.M. yang telah memberikan ilmu
pengetahuan yang tak ternilai harganya kepada kami.
Kami berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua
dalam menambah wawasan mengenai materi ini. Sedianya, rekan-rekan dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun demi terciptanya karya yang lebih
baik dari ini.
Bandar Lampung, Nopember 2014
Kelompok 6

ii Isi
Daftar
Halaman
Kata Pengantar...............................................................................................
ii
Daftar Isi..........................................................................................................
iii
Bab I Gambaran Umum.............................................................................
1

16

Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI

Struktur Organisasi..........................................................................
Visi dan Misi......................................................................................
Budaya Organisasi............................................................................
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal.................................
Kesimpulan dan Saran.....................................................................

iii

17

3
7
9
11
14

Anda mungkin juga menyukai