Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KULIAH KERJA USAHA

STRATEGI MARKETING MIX


PADA PEGADAIAN CABANG JEPARA

Di susun oleh:
TRI ARIF SRI WIDODO
1110001640

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA
(UNISNU) JEPARA
2014

LAPORAN KULIAH KERJA USAHA


STRATEGI MARKETING MIX
PADA PEGADAIAN CABANG JEPARA

LAPORAN KULIAH KERJA USAHA


Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Skripsi Pada Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Nahdlatul Ulama
Di susun oleh:
TRI ARIF SRI WIDODO
1110001640

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA
(UNISNU) JEPARA
2014

HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN KULIAH KERJA USAHA


STRATEGI MARKETING MIX
PADA PEGADAIAN CABANG JEPARA

TRI ARIF SRI WIDODO


1110001640

Jepara, September 2014

Menyetujui,
Pembimbing

BENING KRISTYASSARI,S.E

ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkanPuji dan Syukur kehadirat Allah SWT atas


bimbingan, rahmat dan hidayahNya sehingga saya dapat menyusun dan
menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Usaha di Pegadaian CabangJeparayang
dilaksanakan pada tanggal 7 juli - 31Agustus 2014 di Jepara.Laporan ini berisi
tentang STRATEGI MARKETING MIX PADAPEGADAIAN CABANG
JEPARA.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan Laporan Kuliah
Kerja Usaha (KKU), terutama Kepada:
1.

Bapak Much. Imron, S.E, M.M, selaku Dekan Kampus FEB

2.

Bapak Hadi Ismanto, S.E, M.M, selaku Ketua Program Studi


Manajemen FEB

3.

Ibu Nurul Komaryatin,S.E,M.Si. selaku Dosen Wali.

4.

IbuBening Kristyassari,S.Eselaku Dosen Pembimbing kegiatan KKU.

5.

Kepada Kedua Orang Tua saya yang selalu mendoakan dan


membimbing demi keberhasilan anaknya.

6.

Untuk semua teman-teman kelas MB, sahabat-sahabat yang telah


membantu dalam menyelsaikan Laporan Kuliah Kerja Usaha.

Penulis mengharap kritik yang membangun sebagai bahan pertimbangan


di masa mendatang. Terima kasih.

Jepara,September2014
Penulis

Tri Arif Sri Widodo

iii

DAFTAR ISI

LAPORAN KULIAH KERJA USAHA .............................................................................. i


HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................................ ii
LAPORAN KULIAH KERJA USAHA STRATEGI MARKETING MIX ....................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
2.1.

Latar Belakang .................................................................................................... 1

2.2.

Tujuan ................................................................................................................. 3

2.3.

Kegunaan Penyusunan laporan KKL .................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 4


BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 10
3.1.

Gambaran Umum Perusahaan ........................................................................... 11

3.2.1.

Profil, Sejarah dan Perkembangan Pegadaian ............................................... 11

3.2.2.

Logo Perusahaan ........................................................................................... 13

3.2.3.

Lokasi Perusahaan......................................................................................... 13

3.2.4.

Visi dan Misi Perusahaan .............................................................................. 13

3.2.5.

Struktur Organisasi Perusahaan .................................................................... 13

3.2.

PEMBAHASAN ............................................................................................... 14

BAB IV PENUTUP ........................................................................................................... 1


4.1. Kesimpulan .............................................................................................................. 1
4.2. Saran ........................................................................................................................ 1
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 1

iv

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
2.1. Latar Belakang
Dizaman sekarang khususnya diera globalisasi kebutuhan akan kredit terus
meningkat dan berkembang mengikuti perkembangan dunia bisnis dan
perkembangan perekonomian. Dalam pemberian kredit diperlukan jaminan dalam
transaksinya, hal tersebut untuk keamanan dalam pemberian kredit. Dimana
sebagian besar bentuk lembaga pinjaman mempunyai ciri-ciri yang sama yaitu
menunjang kegiatan ekonomi masyarakat serta memenuhi kebutuhan permodalan
masyarakat. Kegiatan perkreditan ini tidak hanya mencakup konsumsi tetapi juga
dalam hal produksi, distribusi, perdagangan, investasi, Dalam menghadapi hal
tersebut berkembanglah usaha formal yang secara khusus focus kepada
pembiayaan dan perkreditan yang biasa disebut Bank atau Lembaga Keuangan
lainnya.
Jenis lembaga keuangan terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non
bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) dengan bentuk usaha konvensional dan syariah, yang berfungsi sebagai
penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat dalam bentuk pinjaman, sedangkan lembaga keuangan non bank
terdiri dari leasing, asuransi, pegadaian, dan lain sebagainya yang berfungsi
menyalurkan kredit kepada masyarakat diantaranya pegadaian.
PT Pegadaian merupakan salah satu perusahaan yang ada di Indonesia
yang memiliki reputasi sangat baik yang bergerak dibidang pemberian jasa kredit
dengan menggunakan barang sebagai jaminan. PT Pegadaian mempunyai salah
satu produk yang sekarang ini sangat diminati masyarakat yaitu produk MULIA
(Murabahah Emas Logam Mulia).
Moto PT Pegadaian (Persero) yaitu Mengatasi Masalah Tanpa Masalah,
berarti bahwa jasa gadai yang ditawarkan mampu menjadi solusi yang cepat dan
tepat untuk mengatasi segala masalah keuangan. Di daerah jepara banyak
masyarakat yang memanfaatkan jasa gadai untuk mengatasi masalah keuangannya

dengan menggadaikan barang berharga yang dimilikinya berupa emas dalam


bentuk perhiasan dan emas batangan.
Rancangan Undang-Undang Jasa Gadai yang diterbitkan oleh pemerintah
menjadikan ancaman bagi PT Pegadaian (Persero), karena selama ini kegiatan jasa
gadai selalu dimonopoli oleh PT Pegadaian (Persero) dan nantinya tidak menutup
kemungkinan akan bermunculan diberbagai tempat lembaga-lembaga keuangan
yang melakukan bisnis identik dengan pegadaian serta tidak menutup
kemungkinan pihak lain (Bank syariah, BPR dan jasa gadai swasta lainnya) akan
mengambil alih posisinya (market leader), karena unggul dalam pelayanan
terutama dari segi bunga yang lebih rendah dari PT Pegadaian (Persero).
Perkembangan kredit usaha gadai kini merambah ke dunia perbankan dengan
sistem syariah yang menjadi pesaing utama PT Pegadaian (Persero), usaha jasa
gadai emas yang dilakukan oleh bank syariah menjadi tantangan bagi PT
Pegadaian (Persero), sehingga untuk mendapatkan nasabah baru serta mencegah
nasabah berpindah kepada jasa gadai lainnya, PT Pegadaian (Persero) melakukan
pemasaran lewat brosur dan pembukaan Unit Pelayanan Cabang (UPC) sebanyaksebanyaknya untuk lebih mendekatkan dan memudahkan nasabah melakukan
transaksi gadai serta melakukan pemasaran secara periodik.
Dalam Perumusan dan penetapan strategi sangat diperlukan agar PT.
Pegadaian (Persero) dapat memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi
persaingan yang semakin banyak pada bisnis gadai. Strategi yang saat ini
dijalankan oleh PT Pegadaian (Persero) pada umumnya hanyalah pembukaan
unit-unit pelayanan cabang dan hal tersebut masih belum mampu mengangkat
omset

yang

ditargetkan,

sehingga

diperlukan

berbagai

strategi

untuk

mempertahankan posisi dan meningkatkan kinerja PT Pegadaian (Persero)


Cabang Jepara karena dengan strategi pemasaran yang sesuai merupakan kunci
sukses untuk mencapai tujuan suatu perusahaan. Dalam Kegiatan pemasaran pada
intinya memfokuskan pada produk, penetapan harga, cara promosi dan tempat
yang sering disebut dengan bauran pemasaran (marketing mix) disamping itu
kegiatan operasional juga penting yaitu untuk melihat atau mengetahui secara

langsung keadaan dipasaran seperti apa sebelum meluncurkan produk. Untuk


penjelasan lebih lanjut saya paparkan dalam Laporan ini.
2.2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam laporan ini dibatasi dengan hanya membahas strategi
marketing mix ( 7p ) diantaranya produk, harga, tempat, promosi, proses, people,
dan bukti fisik (physical evidence) yang berpengaruh dalam perumusan strategi
pemasaran di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jepara.
2.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan Kuliah Kerja Usaha (KKU) adalah
1. Meningkatkan pengetauan mahasiswa dalam bidang yang diinginkan
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengumpulkan data dan
mengidentifikasikan masalah
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menyusun rencana pemecahan
masalah
2.4. Kegunaan Penyusunan laporan KKL
Program magang yang dilaksanakan oleh Progdi Manajemen FEB
UNISNU JEPARA mempunyai beberapa kegunaan diantaranya:
1. Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam bidang pemasaran,
Operasional, Keuangan dan SDM dalam perusahaan.
2. Perusahaan

dapat

memanfaatkan

tenaga

terdidik

dalam

membantu

penyelesaiaan masalah.
3. Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa agar mahasiswa dapat
beradaptasi dengan lingkungan kerja.
4. Mendapatkan masukan baru yang membangun bagi perusahaan
5. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan antar perusahaan dan
Universitas

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Gadai
Menurut Mulyawati (2012) pengertian gadai menurut Pasal 1150 dalam
Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Gadai adalah suatu hak yang diperoleh
seseorang berpiutang atas suatu benda bergerak yang diserahkan kepadanya oleh
yang berutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang memberikan
kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari benda
tersebut secara didahulukan daripada orang-orang berpiutang lainnya, kecuali
haruslah didahulukan biaya untuk melelang barang serta biaya yang telah
dikeluarkan untuk menyelamatkan barang yang digadaikan tersebut.
Gadai adalah hak yang diperoleh kreditor atas suatu barang yang bergerak
yang diberikan kepadanya oleh debitor atau orang lain atas namanya untuk
menjamin suatu utang. Selain itu, memberikan kewenangan kepada kreditor untuk
mendapatkan pelunasan dari barang tersebut terebih dahulu dari kreditur lainnya,
terkecuali biaya untuk melelang barang dan biaya yang dikeluarkan untuk
memelihara benda itu dan biaya-biaya itu mesti didahulukan.
Dari definisi gadai tersebut terkandung adanya beberapa unsur pokok, yaitu :
1. Gadai lahir karena perjanjian penyerahan kekuasaan atas barang gadai kepada
kreditor pemegang gadai.
2. Penyerahan itu dapat dilakukan oleh debitor atau orang lain atas nama debitor.
3. Barang yang menjadi obyek gadai hanya barang bergerak.
2.2. Pemasaran
Pemasaran Berasal

dari kata Pasar yang berarti sarana atau tempat

bertemunya permintaan (kebutuhan) dan penawaran (keinginan). Pada dasarnya


konsep inti pemasaran adalah mengenai kebutuhan (need), keinginan (want),
permintaan (demand), produk (product), nilai (value), biaya(cost) ,kepuasaan
(satisfaction),

pertukaran

(exchange),

(relationship) dan pasar (market)

transaksi

(transaction),

hubungan

Definisi Pemasaran:
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barangbarang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan.
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya
Definisi Pemasaranmenurut para ahli antara lain :
Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu
proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh
apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal
balik produk dan nilai dengan orang lain.
Menurut American Marketting Association 1996. Proses perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran,penetapan harga, promosi dan penyaluran gagasan,barang
dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu
dan organisasi.

Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan


usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan
dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli
maupun pembeli potensial.Menurut Sofyan Assauri (2004:5). Pemasaran adalah
kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan
dan keinginan melalui proses pertukaran.
Menurut Kotler (2003:10). Pemasaran adalah suatu proses sosial yang
didalamnya terdiri dari individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan , menawarkan dan secara
bebas mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
2.2.1. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan
pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian
(organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis,
perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan
dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan tujuan organisasi.
Menurut Philip Kotler (2000:9) Manajemen Pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta
penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.
Gambaran umum manajemen pemasaran bertugas mempengaruhi tingkat,
waktu, dan komposisi permintaan sehingga akan membantu organisasi mencapai
tujuannya. Manajemen pemasaran seseungguhnya adalah manajemen permintaan.
Manajer pemasaran mengelola permintaan dengan melaksanakan riset pemasaran,
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Dalam perencanaan pemasaran,

pemasar harus memutuskan pasar sasaran, posisi produk dalam pasar,


pengembangan produk, penetapan harga, saluran distribusi, distribusi fisik,
komunikasi, dan promosi.
2.2.2. Strategi Bauran Pemasaran (marketing mix)
Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang mudah
dan fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing mix). Bauran
pemasaran adalah strategi produk, promosi, dan penentuan harga yang bersifat
unik serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan
dengan pasar yang dituju.selain itu juga ada People, Process,Physical Evidence
yang diterapkan pada jasa yang sering disebut 7p:
3.3.2.1.Produk (Product)
Didalam marketing mix, strategi produk merupakan unsur yang paling
penting karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Dengan produk
dimaksudkan barang atau jasa yang dihasilkan untuk digunakan oleh konsumen
guna memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasannya. Jadi, Produk jasa
merupakan produk yang dapat memberikan manfaat, memenuhi kebutuhan
konsumen, dan dapat memuaskan konsumen. Sesungguhnya pelanggan tidak
membeli barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dari sesuatu yang
ditawarkan.Pengertian yang ditawarkan menunjukkan sejumlah manfaat yang
didapat oleh konsumen, baik barang atau jasa maupun kombinasinya.
3.3.2.2.Harga (price)
Penetapan harga merupakan suatu hal penting. Perusahaan akan melakukan hal ini
dengan penuh pertimbangan karena penetapan harga akan dapat mempengaruhi
total pendapatandan biaya. Harga merupakan faktor utama penentu posisi dan
harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, produk, dan pelayanan, serta
persaingan.

3.3.2.3.Tempat (Place)
Tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah satu keuntungan bagi
perusahaan karena mudah terjangkau oleh konsumen, namun sekaligus juga
menjadikan biaya rental atau investasi tempat menjadi semakin mahal. Tingginya
biaya lokasi tersebut dapat terkompensasi dengan biaya marketing, sebaliknya
lokasi yang kurang strategis akan membutuhkan biaya marketing lebih mahal
untuk menarik konsumen agar berkunjung. Dekorasi dan desain sering menjadi
daya tarik tersendiri bagi para target konsumen. Kondisi bangunan juga menjadi
persyaratan yang memberikan kenyamanan.
3.3.2.4.Promosi (Promotion)
Bagaimana perusahaan memasarkan produk apa saja yang dijualnya
kepada konsumen. Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam
aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual/produsen, yang
dapat mengkomunikasikan informasi persuasif yang menarik tentang produk yang
ditawarkan oleh penjual/produsen, baik secara langsung maupun melalui pihak
yang dapat mempengaruhi pembelian.
Tujuan kegiatan promosi antara lain: Mengidentifikasi dan menarik
konsumen

baru,

Mengkomunikasikan

atau mengenalkan

produk

baru,

Meningkatkan jumlah konsumen, Mengajak konsumen untuk mendatangi tempat


penjualan produk, Memotivasi konsumen agar memilih atau membeli suatu
produk.Ada empat jenis alat promosi, yaitu : periklanan (advertising), promosi
penjualan (sales promotion), publisitas (publicity), penjualan tatap muka
(personal selling). Ada empat jenis Bauran Promosi, yaitu:
1. Periklanan (advertising)
Periklanan merupakan suatu bentuk penyajian dan promosi non personal
tentang ide-ide, barang dan jasa yang dibiayai oleh sponsor tertentu. Bentukbentuk periklanan seperti pemasangan iklan di surat kabar, televisi, majalah,
brosur, katalog dll.

2. Promosi Penjualan (sales promotion)


Promosi insentif jangka pendek pada perdagangan atau konsumen yang
bertujuan untuk meningkatkan/menciptakan penjualan.Macam kegiatan sales
promotion: pemberian kupon berhadiah, sampel, bonus, display, pertunjukan,
pameran, demonstrasi, dan peragaan.
3. Publisitas (publicity)
Publisitas merupakan berita mengenai keberadaan produk atau badan
usaha di media massa dimana berita tersebut tidak disponsori oleh badan usaha
sendiri melainkan pihak diluar badan usaha yang meliputi berita tersebut.Macam
kegiatan hubungan masyarakat: pidato, menjadi sponsor dalam acara tertentu atau
sebagai donasi, perolehan penghargaan.
4. Penjualan Langsung (personal selling)
Personal selling merupakan bentuk komunikasi langsung penjual dengan
konsumen.Dalam komunikasi ini, penjual secara langsung dapat memperoleh
umpan balik tentang keinginan dan kesukaan pembeli melalui kata-kata, gerakan
tubuh, dan ekspresi konsumen.Kegiatan personal selling dilakukan dengan tujuan
untuk menanamkan pilihan konsumen, keyakinan konsumen dan tindakan
konsumen dalam proses pembelian perumahan.
3.3.2.5.Orang (People)
People disini mengarah kepada bagaimana kinerja karyawan di dalam
suatu perusahaan.Apakah karyawan tersebut memiliki performance tinggi atau
sebaliknya, apakah karyawan tersebut loyal atau sebaliknya, apakah karyawan
tersebut mampu melayani konsumen dengan baik atau sebaliknya. Kebutuhan
konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen
puas dan loyal. Kemampuan dalam pengetahuan yang baik, akan menjadi
kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar.
Faktor penting lainnnya dalam people adalah attitude dan motivation dari
karyawan dalam industri jasa. Moment of truth akan terjadi pada saat terjadi
kontak antara karyawan dan konsumen. Attitude sangat penting, dapat
diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan karyawan, suara dalam

bicara, bentuk suara, ekspresi wajah, dan tutur kata. Sedangkan motivasi
karyawan diperlukan untuk mewujudkan penyampaian pesan dan jasa yang
ditawarkan pada level yang diekspetasikan.
3.3.2.6.Proses (Process)
Process disini adalah mencakup bagaimana cara perusahaan melayani
permintaan tiap konsumennya. Mulai dari konsumen tersebut memesan (order)
hingga akhirnya mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Beberapa
perusahaan tertentu biasanya memiliki cara yang unik atau khusus dalam
melayani konsumennya. Mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa adalah
karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan (quality assurance),
seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan
prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi,berkomitmen,
dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja
3.3.2.7. Physical Evidence (Building)
Building merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi
persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen dalai perusahaan jasa yang
memiliki karakter.Physical Evidenceakan menjelaskan bagaimana penataan
building dari suatu perusahaan. Apakah perusahaan menggunakan interior yang
unik, lightning system yang menarik, desain ruangan yang menarik perhatian
konsumen, dan lain sebagainya. Perusahaan tentu akan menyadari bahwa penataan
building di suatu perusahaan tentu akan mempengaruhi mood pengunjung. Desain
interior yang terkesan berantakan juga tentu akan membuat konsumen merasa
agak sedikit tidak nyaman dengan keadaan di perusahaan tersebut. Bangunan
harus dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, sehingga memberikan
pengalaman kepada pengunjung dan dapat memberikan nilai tambah bagi
pengunjung, khususnya menjadi syarat utama perusahaan jasa dengan kelas
market khusus.

10

11

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Gambaran Umum Perusahaan
3.2.1. Profil, Sejarah dan Perkembangan Pegadaian
PT Pegadaian (persero) bergerak dibidang jasa non bank yang
memberikan pinjaman dengan cara mudah dan cepat kepada masyarakat dengan
barang jaminan. Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan
Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan
yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan
di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746. Ketika Inggris mengambil alih
kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda (1811-1816) Bank Van Leening milik
pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan
usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (liecentie
stelsel). Namun metode tersebut berdampak buruk, pemegang lisensi menjalankan
praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan
pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode liecentie stelsel diganti
menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang
mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah.
Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth stelsel tetap
dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama dimana pemegang hak
ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya.
Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut
dengan cultuur stelseldimana dalam kajian tentang pegadaian, saran yang
dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh
pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar
bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia
Belanda mengeluarkan Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang
mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1
April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat),
selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.

Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian


yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan
Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak
banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi
kebijakan maupun Struktur Organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian
dalam Bahasa Jepang disebut Sitji Eigeikyuku, Pimpinan Jawatan Pegadaian
dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang
pribumi yang bernama M. Saubari.
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan
Pegadaian sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang yang
kian terus memanas. Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan
Pegadaian dipindah lagi ke Magelang.Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan
Kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali
dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam masa ini Pegadaian sudah
beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1
Januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan
(PERJAN), selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan
PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM).
Hingga pada tahun 2011, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 51 tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011, bentuk badan hukum
Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Namun demikian,
perubahan tersebut efektif setelah anggaran dasar diserahkan ke pejabat
berwenang yaitu pada 1 April 2012. Kini usia Pegadaian telah lebih dari seratus
tahun, manfaat Pegadaian semakin dirasakan oleh masyarakat, meskipun
perusahaan membawa misi public service obligation, ternyata perusahaan masih
mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam bentuk pajak dan bagi
keuntungan kepada Pemerintah, disaat mayoritas lembaga keuangan lainnya
berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.

12

3.2.2. Logo Perusahaan


PT Pegadaian (Persero) mempunyai slogan yang sudah tidak asing lagi yaitu
Mengatasi Masalah Tanpa Masalah. Slogan ini menunjukkan kepribadian
Pegadaian sebagai suatu lembaga yang senantiasa memberikan solusi yang baik
dan tepat untuk melindungi masyarakat tanpa syarat yang rumit. Gambar Logo PT
Pegadaian dapat dilihat pada Lampiran 1.
3.2.3. Lokasi Perusahaan
Perusahaan Persero Pegadaian Cabang Jepara beralokasikan di Jl. Sersan
Sumirat No. 1, Jepara, Jawa Tengah, Indonesia
3.2.4. Visi dan Misi Perusahaan
Visi: Pada tahun 2013 pegadaian menjadi champion dalam pembiayaan
mikro dan kecil berbasis gadai dan fidusia bagi masyarakat menengah ke bawah.
Sedangkan misinya: Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan
rakyat khususnya golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi
keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro, kecil dan
menengah atas dasar hukum gadai dan fidusia.Memberikan manfaat kepada
pemangku kepentingan dan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik secara
konsisten.
3.2.5. Struktur Organisasi Perusahaan
Setiap jabatan yang ada di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jepara telah
dibuatkan deskripsi pekerjaan yang meliputi tugas, wewenang dan tanggung
jawab untuk masing-masing jabatan. Pembagian tugas dan wewenang dilakukan
oleh pimpinan cabang dan berdasarkan penunjukkan dari Kantor Wilayah Jakarta.
Jabatan kerja di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jepara terdiri dari Pimpinan
Cabang, Analis Usaha Lain, Penaksir,Petugas Admministrasi Usaha Lain (PAUL)
dan Pendukung Administrasi & Pembayaran (PAP). Gambar struktur organisasi
PT Pegadaian Cabang Jepara dapat dilihat pada Lampiran 2.

13

3.2. PEMBAHASAN
PT Pegadaian merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
pemberian jasa kredit dengan menggunakan barang sebagai jaminan. Dengan misi
ikut membantu program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Pegadaian telah berdiri sejak tanggal 01 April 1901. Moto PT Pegadaian (Persero)
yaitu Mengatasi Masalah Tanpa Masalah, berarti bahwa jasa gadai yang
ditawarkan mampu menjadi solusi yang cepat dan tepat untuk mengatasi segala
masalah keuangan. Pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Jepara Pemasarannya
melalui Bauran pemasaran
3.2.1. Pelaksanaan Magang
Kegiatan selama di PT Pegadaian Cabang Jepara dilaksanakan mulai
tanggal 02-07-2014 sampai 30-08-2014 dimana mahasiswa ditugaskan membantu
petugas penaksir dan petugas penyimpanan, kegiatannya meliputi:
1. meng-entri data nasabah yang melakukan gadai.
2. Meng-entri data barang yang di gadai.
3. Meng-entri no. seri SBG barang pelunasan.
4. Pengecekan dan menyimpan dwi lipat SBG sesuai no. urut gadai,tanggal dan
bulan gadai.
5. Melakukan taksir ulang pada barang gadai yang belum ditebus.
6. Membantu petugas penyimpanan dalam pengambilan / pengeluaran barang
nasabah yang digadai
3.2.2. Analisis Bauran Pemasaran ( Marketing Mix )
A. Produk (Product)
PT Pegadaian (Persero) Cabang Jepara menciptakan berbagai macam
produk yang terbagi menjadi produk gadai (KCA) dan Usaha lain untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan jasa layanan kredit.
Adapun produk-produk ditawarkan oleh PT Pegadaian (Persero) Cabang Jepara
terdiri dari:

14

1. Produk Kredit Cepat Aman (KCA)


Kredit cepat aman atau jasa gadai adalah pinjaman berdasarkan hukum
gadai dengan prosedur layanan mudah, cepat dan aman. Mudah karena hanya
dengan mengisi Form Permintaan Kredit (FPK) dan melampirkan foto copy KTP
serta barang yang akan digadaikan. Dengan demikian, kalangan masyarakat
menengah ke bawah terhindar dari praktek pemberian uang pinjaman yang tidak
wajar. Produk ini merupakan produk utama yang di pasarkan oleh PT Pegadaian
(Persero) Cabang Jepara dengan sistem pemberian kredit jangka pendek yaitu
jangka waktunya selama 4bln dan pemberian pinjamannya dimulai Rp. 50.000,sampai dengan Rp. 200.000.000,-. Jaminan berupa barang bergerak baik berupa
perhiasan emas dan berlian, elektronik, dan kendaraan. Jangka waktu peminjaman
kredit maksimum 4 bulan atau 120 hari dan dapat diperpanjang dengan cara hanya
membayar sewa modal dan biaya administrasi saja.
2. Produk Usaha Lain
a) Kredit Angsuran Sistem Fidusia (KREASI)
Kredit (pinjaman) dengan ansuran bulanan untuk pengembangan UMK
dan UMKM dengan sistem FIDUSIA yaitu agunan pinjaman berupa BPKB,
sedangkan kendaraan masih bisa digunakan untuk usaha. Seperti memiliki
usaha yang layak,minimal sudah berjalan 1 tahun, proses hanya 3 hari,dan
jangka waktu pinjaman 12,18,24, atau 36 bulan
b) Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)
Krasida atau Kredit Angsuran Sistem Gadai merupakan pemberian
pinjaman kepada para pengusaha Mikro dan Kecil (dalam rangka
pengembangan usaha) atas dasar gadai dengan pengembalian pinjaman
dilakukan melalui mekanisme angsuran.
c) Jasa Titipan
Penyimpanan barang jaminan secara terjamin dan aman dengan Jangka
waktu penitipan dua minggu sampai dengan satu tahun dan dapat diperpanjang.
Obyek jasa titipan dapat berupa perhiasan emas dan permata, dokumen

15

penting, sepert: BPKB, sertifikat tanah/bangunan, surat berharga lainnya, dan


kendaraan bermotor.
d) Kiriman Uang Cara Instan, Cepat dan Aman (KUCICA)
KUCICA adalah bentuk layanan kepada masyarakat untuk pengiriman
uang dari/ke dalam dan luar negeri yang bekerja sama dengan Western Union.
Dengan persyaratan yang mudah, transaksi yang cepat dan tanpa harus
membuka rekening uang dapat langsung dicairkan.
B. HARGA (Price)
Harga dalam hal ini adalah tarif administrasi dan sewa modal. Tarif biaya
adminsitrasi dan sewa modal pada produk KCA terdapat pada Tabel Dibawah ini:

Gol Uang Pinjaman (Rp)

SM

Taksiran

Biaya ADM

5.000 s/d 500.000

0.75%

95%

2.000

B1

550.000 s/d 1.000.000

1.2%

92%

4.000

B2

1.050.000 s/d 2.500.000

1.2%

92%

8.000

B3

2.550.000 s/d 5.000.000

1.2%

92%

20.000

C1

5.100.000 s/d 10.000.000

1.2%

92%

40.000

C2

10.100.000 s/d 15.000.000

1.2%

92%

60.000

C3

15.100.000 s/d 20.000.000

1.2%

92%

80.000

20.100.000 s/d keatas

1%

93%

100.000

Untuk tarif sewa modal, biaya administrai dan jangka waktu peminjaman
untuk produk KREASI dan KRASIDA terdapat pada Tabel berikut ini:
Uraian

Jenis Kredit
KREASI

KRESIDA

Tarif Bunga

1%

1%

Biaya ADM

1% x UP

1% x UP

Taksiran

70% x Taksiran

95% x Taksiran

Jangka waktu

12-36 bulan

12-36 bulan

16

C. Lokasi/Distribusi (Place)
PT Pegadaian (Persero) Cabang Jepara berada di Jl. Sersan Sumirat No. 1,
Jepara, Jawa Tengah, Indonesia. Pada lokasi tersebut berdekatan dengan pusat
keramaian yaitu Pasar, sekolahan dan pusat kota serta berdekatan dengan
lingkungan padat penduduk dimana banyak terdapat kios-kios tempat para
penduduk sekitar berjualan.Lokasi unit-unit pelayanan (UPC) di Cabang Jepara
berada di dekat keramaian karena prosedur untuk pendirian UPC/Cabang harus
berada pada lokasi yang strategis seperti pasar tradisional, pusat pertokoan,
pemukiman, mudah terjangkau dari berbagai arah dan dekat dengan pos-pos
keamanan. Seluruh Unit Pelayanan Cabang (UPC) Jepara berada pada lokasi
padat penduduk dan berdekatan dengan pasar tradisional. UPC-UPC tersebut
terdiri dari:
1. UPC Pecangaan
2. UPC Bangsri
3. UPC Mlonggo
4.UPC Bapangan
5. UPC Kedung
6. UPC Mayong
7. UPC Mantingan
D. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan proses mengkomunikasikan produk kepada pasar
sasaran.Berbagai cara telah dilakukan oleh PT Pegadaian (Persero) Cabang Jepara
untuk mempromosikan produk- produknya, diantaranya dengan cara:
1. Refferal, yaitu satu orang mengajak seorang lainnya. Hal ini telah dilakukan
dengan meminta nomor telepon kenalan, saudara atau teman dari salah satu
nasabah yang kemudian dihubungi oleh pihak Pegadaian untuk menjelaskan
produk-produk unggulan yang dimiliki.
2. Spanduk, dengan menuliskan penawaran-penawaran yang persuasif dengan
huruf yang menonjol serta menampilkan nomor telepon yang dihubungi,
seperti Gadai Emas dengan bunga ringan hanya 0.75 %, spanduk tersebut

17

dipasang pada lokasi yang strategis, seperti diletakkan dihalaman kantor dekat
pintu masuk, pada pertigaan jalan, atau pada jalan yang biasanya macet.
3. Brosur, merupakan media yang sangat efektif sebagai alat bantu penjualan,
serta efektif mengubah calon konsumen menjadi konsumen, dengan
memberikan headline yang menarik dan memberikan keuntungan bagi
pembacanya, sehingga brosur tersebut tidak mudah di buang, seperti
memberikan tips untuk merawat perhiasan, dan mengemasnya dengan
menarik. Penyebaran brosur dilakukan dua minggu sekali oleh PT Pegadaian
(Persero)

Cabang

Jepara

dengan

membidik

sasaran

sesuai

target

nasabah.Papan penunjuk arah, dijadikan sebagai penunjuk arah dimana Unit


Pelayanan Cabang atau Cabang Induk berada, yang dipasang di lokasi
pertigaan atau perempatan jalan, serta pada lokasi jalan yang sering macet lalu
lintasnya.
Sampai saat ini PT Pegadaian (Persero) Cabang Jepara sebagian besar
masih mengunggulkan promosi penjualannya dengan menggunakan brosur karena
dianggap paling efektif dalam mengenalkan produk kepada nasabah, selain itu isi
brosur menjelaskan satu per satu jenis produk yang dijalankan oleh perusahaan.
E. Orang (People)
Seluruh karyawan PT Pegadaian (Persero) Cabang Jepara dan nasabah
terlibat dalam produk-produk yang tersedia pada PT Pegadaian Cabang
Jepara.Karyawan senantiasa harus selalu memberika service excellant agar bisa
meningkatkan loyalitas nasabah kepada PT Pegadaian (Persero) Cabang
Jepara.Selain itu manajemen perusahaan harus selalu mengembangkan inovasi
untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
F. Proses (Process)
Sebelum menjadi nasabah PT Pegadaian (Persero) Cabang Jepara, nasabah
harus memenuhi ketentuan umum untuk melakukan transaksi gadai ataupun
produk-produk lainnya, yaitu:

18

a. Perorangan yang ingin melakukan gadai harus memiliki identitas diri dan
kemudian di melampirkan foto copy KTP/SIM yang masih berlaku untuk
melakukan transaksi gadai.
b. Mengisi formulir aplikasi untuk masing-masing produk yang akan di ambil
c. Membawa barang jaminan berupa barang bergerak bagi nasabah yang akan
melakukan proses gadai.
G. Bukti fisik (Physical Evidence)
Building merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi
persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen dan perusahaan jasa yang
memiliki karakter. Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk
lightning system, dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat
mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan Pegadaian cabang jepara mampu
menciptakan suasana yang nyaman dengan tempat luas dan didukung dengan alatalat untuk kenyamanan nasabah, hal tersebut dapat memberikan kenyamanan
kepada pengunjung saat menunggu transaksi, dan dapat memberikan nilai tambah
bagi pengunjung, khususnya menjadi syarat utama perusahaan jasa dengan kelas
market khusus dalam menarik dan mempertahankan nasabah atau konsumen.
Bukti fisik yang dapat membuat cabang jepara memiliki karakter dan nilai tambah
dimata masyarakat atau pengunjung yaitu dengan memiliki pelayanan yang
memuaskan dan tingkat keaman yang tinggi terhadap barang yang digadaikan
karena pegadaian cabang jepara memiliki tempat yang luas, nyaman,
perlengkapan dan tata ruang rapih yang dapat memberi mood baik kepada nasabah
sehingga tidak akan enggan selalu datang kepegadaian cabang jepara.
Dalam Standar pelayanan untuk kasir dan penaksir pun sangat
diperhatikan

karena

langsung

berhubungan

dengan

nasabah,

sehingga

penampilan, kebersihan, dan keramahan diperlukan untuk meningkatkan kualitas


pelayanan.

19

BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
PT. pegadaian Cabang Jepara Menggunakan Strategi Marketing Mix untuk
mempertahankan dan menambah jumlah nasabah diantaranya PT. pegadaiaan
melakukan:
1. Pelayanan yang cepat dan aman, tingkat taksiran emas yang sesuai kadar,
memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.
2. Pembukaan unit-unit pegadaian yang tersebar didaerah-daerah padat penduduk
dan keramaian agar nasabah tidak berpindah ke pesaing baru dan toko emas
yang membuka produk gadai,
3. Peningkatkan sistem keamanan dan pengawasan dengan menggunakan
teknologi modern
4. Menurunkan tingkat suku bunga gadai untuk menigkatkan daya saing terhadap

pesaing baru atau pesaing lama


4.2. Saran

PT.pegadaian Cabang Jepara perlu diadakan evaluasi pelaksanaan aktifitas


promosi secara terus menerus untuk mengetahuai seberapa efektif keberhasilan
strategi pemasaran yang dilakukan

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai