Skenario D
Skenario D
Klarifikasi Istilah
1. Needle Track Sign : Tanda yang berupa titik yang membentuk suatu aliran
biasanya terdapat pada kulit.
2. Pupil Pinpoint : Pupil pada mata yang sangat kecil.
3. Morfin : Analgesik opiat sebagai analgesik, antitusif untuk mengurangi edema
4.
5.
6.
7.
paru.
Delirium : Penurunan kesadaran dengan delusi dan ilusi.
Nyeri Epigastrium : Perasaan sakit pada daerah perut bagian atas dan tengah.
Tonik : Tegangan terus menurus.
Klonik : Refleks abnormal kaki, serangkaian kontraksi dan relaksasi terus
menurus.
II.
Identifikasi Masalah
1. Anton, seorang laki laki, 23 tahun diantar temannya ke IGD karena tidak
sadarkan diri sejak 2 jam sebelum masuk RS. Dengan kesadaran : Delirium
GSC : E3 M4 V3.
2. Tiga jam sebelum masuk RS, Anton menyutikkan diri sendiri dengan morfin.
Setelah itu, Anton mengeluh berdebar debar, sesak napas, mual muntah,
kejang, dan kemudian mengalami penurunan kesadaran.
3. Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum : delirium, GCS : E3 M4 V3, tampak sakit berat
Tanda Vital : TD : 150/90 mmHg, Nadi : 120x/menit, irregular, RR : 28
x/menit, T : 38oC,
Kepala : Konjungtiva palpebra pucat(-/-), pupil pinpoint
Thoraks : pergerakan simetris, vesikuler meningkat, ronchi basah halus dan
sedang (+/+), wheezing (-), bunyi jantung : normal, murmur (-)
Abdomen :
Inspeksi : datar
Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-)
Perkusi : timfani
Auskultasi : bising usus meningkat
Ekstremitas : kejang tonik klonik, tampak needle track sign di tangan kiri
III.
Analisis Masalah
1. Anton, seorang laki laki, 23 tahun diantar temannya ke IGD karena
tidak sadarkan diri sejak 2 jam sebelum masuk RS. Dengan kesadaran :
Delirium GSC : E3 M4 V3
a. Bagaimana hubungan jenis kelamin dan usia pada kasus ? 1,5,9
Wendra b
b. Apa makna tidak sadar sejak 2 jam yang lalu ? 2,6,10
c. Apa penyebab tidak sadarkan diri ? 3,7,11
d. Bagaimana mekanisme tidak sadarkan diri ? 4,8,1
e. Bagaimana primary survey pada kasus ? 5,9,2
Airway, amankan jalan nafas dengan dengan teknik chin lift, karena
penderita dengan penurunan kesadaran bisa mengalami gangguan nafas
karena lidah menyumbat jalan nafas.
Breathing, periksa pernafasan. Beri O2 untuk mengatasinya.
Circulation, jaga tekanan darah dan denyut jantung jangan sampai
mengalami syok
Disability, terdapat gangguan pada SSP ditandai dengan pint point, kejang,
dan penurunan kesadaran
Exposure, ditemukan needle track sign sebagai tanda penderita adalah
pengguna morfin dengan cara disuntik.
Pasien kejang diberikan diazepam 5-10 mg iv
Diberikan antidotum nalokson 0,4-2 mg iv
c.
d.
e.
f.
rasa,
ilmu
pengetahuan
serta
mempunyai
potensi
tinggi
Inspeksi : datar
Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-)
Perkusi : timfani
Auskultasi : bising usus meningkat
Ekstremitas : kejang tonik klonik, tampak needle track sign di tangan kiri
a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik ? 5,9,2
A, tidak ada gangguan, posisikan chin lift agar jalan nafas terbuka
B, beri oksigen karena takipneu dan rhonchi basah
C,
D, pint point, kejang, penurunan kesadaran
Berikan antidotum, dan diazepam
E, needle track sign
b. Bagaimana mekanisme pemeriksaan fisik ? 6,10,3
c. Apakah perlu intervensi mendalam ? Bila ya, bagaimana informed consent
4.
5.
6.
7.
8. Komplikasi ? 2,6,10
9. Prognosis ? 3,7,11
10. KDU ? 4,8,1
11. Pandangan Islam ?
IV.
Hipotesis
Anton, laki - laki, 23 tahun, mengalami penurunan kesadaran, berdebar debar,
mual, muntah, kejang karena keracunan morfin.
V.
Kerangka Konsep
Penyalahgunaan morfin intoksikasi morfin morfin bekerja di sistem saraf
penurunan kesadaran, sesak napas, berdebar-debar, mual muntah, kejang.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Cendy
Yolanda
Iin
Wendra
Putra
Purry
7. Aldieo
8. Suci
9. Sulastri
10. Irvandra
11. Umi