BAB 1 Pemboran
BAB 1 Pemboran
BAB I
PENDAHULUAN
Eko Nopiadie
H1C112078
2. Termal
3. Hidroulik
4. Sonik
5. Kimiawi
: microblast, disolusi
6. Elektrik
7. Seismik
: sinar laser
8. Nuklir
: fusi, fisi
Meskipun banyak sistem pemboran yang dapat dipilih, kegiatan
pemboran untuk penyediaan lubang ledak pada saat ini umumnya dilakukan
dengan mesin sistem mekanik (perkusif, rotari, dan rotari-perkusif) dengan
berbagai ukuran dan kemampuan, tergantung pada kapasitas produksi yang
diinginkan yang didasarkan pula pada pertimbangan teknik dan ekonomi,
sistem pemboran secara mekanik lebih applicable dari pada sistem
pemboran yang lain. Oleh sebab itu maka sangat penting untuk mengetahui
produktivitas alat bor untuk pembuatan lubang ledak untuk masing-masing
jenis batuan,sehingga di peroleh hasil yang maksimal dalam proses
produksi. Pemboran memiliki banyak fungsi antara lain eksplorasi tubuh
bijih, informasi stratigrafi, survey seismik (pembacaan gelombang pada
batuan), verifikasi interpretasi geofisika dan geokimia, kontrol kadar bijih,
perhitungan cadangan bijih , deskripsi tubuh bijih (penyebaran, bentuk, butir
dan lain-lain).
Tujuan pemboran dapat dikelompokkan menjadi beberapa:
1. Eksplorasi
Eksplorasi adalah upaya untuk menemukan cadangan tambang
baru. Cadangan ini secara faktual mesti terdapat dalam suatu lapisan.
Selain itu, besar cadangan pun harus diukur, yang akan menentukan
apakah layak tambang atau tidak. Untuk memenuhi persyaratan diatas,
Eko Nopiadie
H1C112078
yang
dilengkapi
kaki
hidraulik
yang
dapat
diatur
Eko Nopiadie
H1C112078
Eko Nopiadie
H1C112078
yang tinggi
memerlukan energi
menghancurkanya.
h. Plastisitas
Plastisitas batuan merupakan perilaku batuan yang menyebabkan
deformasi permanen setelah tegangan dikembalikan ke kondisi awal,
dimana batuan tersebut belum hancur. Sifat ini sangat dipengaruhi oleh
komposisi mineral penyusunnya, terutama kuarsa. Batuan yang
plastisitasnya
tinggi
memerlukan
energi
yang
besar
untuk
menghancurkannya.
i. Struktur Geologi
Struktur geologi seperti sesar, kekar, dan bidang perlapisan akan
berpengaruh terhadap peledakan batuan. Adanya rekahan-rekahan dan
rongga-rongga di dalam massa batuan akan menyebabkan terganggunya
perambatan gelombang energi akibat peledakan. Namun adanya
rekahan-rekahan
Eko Nopiadie
H1C112078
tersebut
juga
sangat
menguntungkan
untuk
Eko Nopiadie
H1C112078
Eko Nopiadie
H1C112078
percussive atau
3.
pemilihan
ukuran
diameter
lubang
ledak
adalah
5.
2.
3.
4.
Eko Nopiadie
H1C112078
2.
3.
Drilling
adalah
metode
pemboran
yang
Top Hammer
Pada metode ini, aksi putaran dan tumbukan dihasilkan diluar
lubang bor yang kemudian ditransmisikan melalui batang bor yang
menuju mata bor.
b.
Eko Nopiadie
H1C112078
2.
Threads
Drill steel threads berfungsi menghubungkan shank, coupling
sleeve, rods dan bits selama operasi pemboran. Threads terdiri dari 4
macam, yaitu:
1) R Thread
R thread digunakan pada lubang berdiameter kecil (22-38
mm), R-thread memiliki sebuah pitch berukuran 12,77 mm dan
mempunyai profil sudut yang besar.
2) T Thread
Dapat digunakan pada semua kondisi pemboran dengan
batang bor berukuran 38 51 mm. T-thread memiliki ukuran
pitch yang lebih besar dan sudut yang lebih kecil sehingga
pelepasan koplingnya lebih mudah daripada R thread. Umur
pakai thread tipe ini lebih panjang.
Eko Nopiadie
H1C112078
Shank Adaptor
Shank adaptor merupakan komponen mesin bor yang pertama
yang menstransmisikan energi pukulan dari piston ke batang bor.
Shank adaptor ini terletak didalam mesin bor dandihubungkan dengan
couplings ke batang bor pertama.
c.
Batang Bor
Batang bor berguna untuk meneruskan energi putaran dan energi
pukulan dari shank adaptor ke mata bor. Pada pemboran dengan top
hammer batang bor merupakan komponen setelah drill chuck dan
dapat berbentuk hexagonal maupun round cross section.
d.
Couplings
Coupling berguna untuk menyambungkan batang bor yang satu
dengan batang bor lainnya. Tujuan penggunaan coupling untuk
memperoleh kedalaman yang diinginkan.
e.
Mata bor
Mata bor berguna untuk meneruskan energi putaran dan
tumbukan dari batang bor ke batuan. Alat bor rotary-percussive drill
terdiri dari 2 jenis mata bor, yaitu:
1) Button Bit
Button bit berbentuk silinder. Pada bagian permukaan
button bit terbesar tungstan carbide dalam berbagai bentuk
dengan diameter antara 50 mm 251 mm. button bit ini lebih
cocok digunakan pada rotary-percusive drilling, mempunyai
kecepatan yang lebih tinggi daripada insert bit, lebih resisten
Eko Nopiadie
H1C112078
Percussion
Energi pukulan dihasilkan dari shock wave yang menggerakkan
piston secara berulang-ulang kemudian ditransmisikan dari hammer ke
mata bor melalui batang bor. Button Bit Cross Bit X-Bit.
2.
Rotation
Gerakan putaran yang menghasilkan perputaran mata bor diantara
energi pukulan berulang-ulang. Gerakan ini mengakibatkan terjadinya
tumbukan mata bor batuan dengan posisi yang berbeda-beda.
3.
4.
Flushing
Flushing adalah semburan udara, air, atau busa ke dalam lubang bor
untuk mengeluarkan cutting dari dalam lubang bor serta bertujuan untuk
membersihkan lubang bor.
Eko Nopiadie
H1C112078
.............................................................(1.1)
Keterangan :
Ct = Waktu edar (menit)
Bt = Waktu pemboran (menit)
St = Waktu menyambung batang bor (menit)
At = Waktu melepas batang bor (menit)
Dt = Waktu untuk mengatasi hambatan (menit)
Pt = Waktu pindah ke lubang yang lain, dan mempersiapkan alat bor
hingga siap untuk melakukan pemboran (menit)
2.
Drilling Rate
Drilling rate merupakan perbandingan kedalaman lubang bor
yang dicapai terhadap waktu yang diperlukan untuk membuat 1 atau
lebih lubang bor, tanpa memperhitungkan waktu untuk mengatasi
hambatan (delay time).
..............................................................(1.2)
Dr1 =
Keterangan :
Eko Nopiadie
H1C112078
..................................................................(1.3)
x 100% ...................................................................................(1.4)
Keterangan:
EK = Efisiensi kerja pemboran (%)
WP = waktu kerja produktif (jam)
WT = waktu kerja yang tersedia (jam)
4.
Volume Setara
Volume setara (equivalent volume) menyatakan volume batuan yang
diharapkan terbongkar untuk setiap meter kedalaman lubang ledak yang
dinyatakan dalam m3/m. Volume setara dapat dihitung dengan persamaan:
Veq =
....................................................................(1.5)
Keterangan :
Veq = volume setara (m3/m)
5.
Produksi Pemboran
Produksi pemboran tergantung kecepatan pemboran mesin bor,
volume setara dan penggunaan efektif mesin bor. Produksi tersebut
dinyatakan dalam m3/jam. Maka persamaan produksi pemboran adalah:
P = Veq x GDR x EK x 60
Eko Nopiadie
H1C112078
..............................................................(1.6)
Eko Nopiadie
H1C112078