OUTLINE
1. OBAT OBAT ANTIPSIKOSIS
FARMAKOLOGI DASAR
Farmakokinetika
Efek-efek Farmakologis
FARMAKOLOGI KLINIK OBAT-OBAT ANTIPSIKOSIS
Indikasi
Pemilihan Obat
Dosis
Pengaturan Dosis
Reaksi-reaksi yang Tidak diinginkan
Interaksi Obat
Overdosis
Farmakokinetika
FARMAKOLOGI KLINIK LITHIUM
VALPROIC ACID
CARBAMAZEPINE
3. AGEN-AGEN ANTIDEPRESAN
FARMAKOLOGI DASAR
Farmakokinetik
Farmakodinamik
FARMAKOLOGI KLINIK
Indikasi Klinis
Pemilihan obat
Dosis
Efek samping
OBAT-OBAT ANTIPSIKOSIS
Istilah Antipsikosis , Neuroleptik
menunjukan sekelompok obat yang tidak
hanya dipakai untuk skizofrenia, efektif juga
untuk beberapa jenis psikosis dan gaduh
gelisah.
Telah digunakan secara klinis sejak 50 th
FARMAKOLOGI DASAR
Farmakokinetik
Absorpsi cepat, mengalami metabolisme lintas
pertama signifikan
Kelarutan lipid dan ikatan protein tinggi (92-99%)
Volume distribusi besar (cenderung tersebar di
bagian lipid tubuh, afinitas tinggi pada reseptor
neurotransmitter tertentu di SSP
Manifestasi
Mekanisme
Penyakatan adrenoseptor
alfa
Penyakatan reseptor
dopamin
Supersensitive reseptor
dopamin
Penyakatan muskarinik
Diskinesia tardif
Keadaan toksik-kebingungan
Sistem endokrin
Amenore-galaktore, infertilitas,
impotensi
Penyakatan reseptor
dopamin yang berakibat
pada hiperprolaktinemia
FARMAKOLOGI KLINIK
INDIKASI
Indikasi utama : skizofrenia
Indikasi lain : sindroma Tourette
Indikasi nonpsikiatris : antiemetik (berhubungan
dengan penyakatan dopamin)
PEMILIHAN OBAT
Petunjuk paling baik dalam memilih obat untuk
pasien secara individual adalah respons
terdahulu terhadap obat tersebut.
DOSIS
Rentang dosis efektif antara berbagai obat
antipsikosis cukup lebar
Chlorpromazine (thorazine)
Trifluoperazine (stelazine)
Haloperidol (haldol)
Clozapine (clozaril)
Olanzapine (zyprexa)
Risperidone (risperdal)
Dosis terapeutik
efektif minimum
(mg)
100
5
2
50
5
4
100-1000
5-60
2-60
25-600
5-20
4-16
PENGATURAN DOSIS
Awal : diberikan dalam dosis harian terbagi
sembari menentukan dosis efektif
Obat tidak selalu terbagi menjadi dosis yang
sama meskipun diberikan oral.
Dosis efektif ditentukan secara individual
Pada pengobatan pemeliharaan kronis, dosis
satu kali sehari, biasanya diberika malam, lebih
efektif pada banyak pasien.
OVERDOSIS
Keracunan obat obat antipsikosis jarang fatal.
Umumnya rasa kantuk berlanjut hingga koma.
LITHIUM
FARMAKOLOGI DASAR
Farmakokinetika
Absorpsi
Distribusi
Metabolisme
Tidak ada
Ekskresi
FARMAKOLOGI KLINIK
Gangguan afektif bipolar
Kesepakatan universal : lithium karbonat
merupakan pengobatan gangguan bipolar yang
paling disukai, khususnya pada fase manik.
Fase depresi sering memerlukan penggunaan
obat antidepresan secara bersamaan.
OVERDOSIS
Overdosis terapeutik lebih umum terjadi,
disebabkan akumulasi lithium karena adanya
perubahan pada tubuh pasien, seperti natrium
serum berkurang, pemakaian diuretik, fluktuasi
fungsi ginjal, atau kehamilan.
VALPROIC ACID
Obat antiepilepsi yang terbukti memiliki efekefek antimania dan banyak dipakai untuk
indikasi ini.
Juga manjur untuk pasien tertentu yang gagal
memberikan respon terhadap lithium.
Dosis awal : 750 mg/hari dinaikkan sampai
1500-2000 mg , dosis maks 60 mg/kg/hr
CARBAMAZEPINE
Merupakan alternatif mengobati mania akut selain
lithium, jika lithium tidak memberikan kemanjuran
optimal.
Dapat digunakan untuk mengobati mania akut da juga
dipakai sebagai terapi profilaksis.
Dapat digunakan sebagai agen tunggal atau dikombinasi
dengan lithium maupun valproic acid (jarang)
Cara kerja : mengurangi sensitisasi otak terhadap
perubahan mood
Dosis : mulai 200 mg dua kali sehari, dinaikan bila perlu
Maintenance : 800-1200 mg/hari
AGEN-AGEN ANTIDEPRESAN
INTRODUCTION
Depresi merupakan salah satu gangguan
psikiatrik paling umum.
5-6% populasi memiliki kemungkinan
mengalami depresi (prevalensi sesaat)
Diperkirakan sekitar 10% dari masyarakat dapat
mengaami depresi selama hidupnya (prevalensi
selama hidup)
KLASIFIKASI SEDERHANA
1. Depresi reaktif atau sekunder (yang paling
umum) terjadi pada respon rangsangan nyata,
seperti kesedihan, kesakitan, dsb.
2. Depresi endogen, suatu penyakit biokimiawi
yang ditentukan secara genetis dan diwujudkan
dalam ketidakmampuan untuk mengalami
kesenangan atau kejadian sehari hari
3. Depresi yang berhubungan dengan gangguan
afektif-bipolar (manik-depresif)
Obat obat yang dibahas terutama digunakan dalam
pengelolaan depresi tipe kedua
FARMAKOLOGI DASAR
Terdapat beberapa obat yang digolongkan kedalam
beberapa grup, yaitu :
1. Antidepresan Trisiklik (TCA), co : amitriptyline
dan imipramine
2. Heterosiklik (obat generasi kedua dan ketiga), co
: amoxapine, maprotiline, trazodone, bupropion
(turunan kedua) , venlafaxine, mirtazapine,
nefazodone (turunan ketiga)
3. Inhibitor Ambilan Kembali Serotonin Selektif
(SSRI), co : fluoxetine, sertraline
4. Inhibitor Oksidase Monoamine (MAO Inhibitor) ,
co : phenelzine
FARMAKOKINETIKA
Trisiklik : kebanyakan diserap tidak lengkap dan
mengalami proses metabolisme lintas pertama yang
penting, volume distribusi luas.
Heterosiklik : sama dengan trisiklik, tetapi
cenderung memiliki bioavailabilitas yang bervariasi.
SSRI : absorpsi baik, waktu paruh pendek
Inhibitor MAO : mudah diserap dari saluran cerna,
efeknya akan tetap berlangsung beberapa hari
setelah obat tidak terdeteksi dalam darah
FARMAKODINAMIKA
Trisiklik menghambat pompa-pompa ambilan
kembali amine(norepinephrine atau serotonin).
Inhbitor MAO menghambat jalur degradasi
utama bagi neurotransmitter amine, yang
menyebabkan lebih banyak amine terakumulasi
dalam penyimpanan prasinaps dan lebih banyak
yang dirilis.
FARMAKOLOGI KLINIK
Indikasi Klinis
1. Depresi : studi klinis menyarankan agar obat-obat
digunakan secara spesifik hanya pada episode depresi
mayor.
2. Gangguan panik
3. Gangguan obsesif-kompulsif :SSRI telah terbukti sangat
unik dan efektif
4. Enuresis : trisiklik (imipramine) banyak digunakan untuk
inkontinensia di pati wreda
5. Nyeri kronis : trisiklik sangat berguna dalam terapi nyeri
kronis yang seringkali tidak jelas peyebabnya
6. Indikasi lain : bulimia (fluoxetine) , gangguan kurang
perhatian (imipramine, desipramine), fobia sosial (SSRI)
DOSIS
dosis hampir selalu ditetapkan secara empiris, penerimaan
pasien terhadap efek yang tidak diinginkan biasanya merupakan
faktor pembatas dosis obat.
Pola terapi dimulai dari dosis rendah yang kemudian bertambah
sesuai dengan dosis harian yang telah ditetapkan sebelumnya
Obat
TRISIKLIK
Amitriptylin
Clomipramine
Imipramine
AGEN GENERASI
KEDUA DAN
KETIGA
Amoxapine
Bupropion
Mirtazapine
Trazodone
Dosis (mg)
75-200
75-300
75-200
150-300
200-400
15-60
50-600
Obat
Dosis
Inhibitor MAO
Phenelzine
Tranylcypromine
45-75
10-30
SSRI
Fluoxetine
Fluvoxamine
Paroxetine
Sertraline
10-60
100-300
20-50
50-200
MAINTENANCE
Perlu atau tidaknya dilakukan terapi
pemeliharaan dalam waktu yang lama terhadap
pasien depresi bergantung sepenuhnya terhadap
riwayat alami gangguan itu sendiri.
Masa terapi bervariasi pada setiap pasien,
meskipun banyak pasien yang memerlukan terapi
pemeliharaan tanpa ada kepastian masa terapi
INHIBITOR MAO
Amoxapine
Maprotiline
Mirtazapine
Trazodone,
Nefazodone
Bupropion
OVERDOSIS
TRISIKLIK
trisiklik bisa jadi luar biasa berbahaya jika
diberikan dlam jumlah overdosis dan pasien
depresi lebih besar kemungkinannya untuk
melakukan bunuh diri dibanding yang lain.
Oleh karena itu, resep harus dibatasi hingga
kurang dari 1,25 g atau 50 unit dosis 25 mg.
Jika bunuh diri dianggap sebagai kemungkinan
serius, obat harus dipercayakan pada anggota
keluarga
Obat harus dijauhkan dari anak-anak
INHIBITOR MAO
Intoksikasi sangat jarang
Agitasi, delirium, dan eksitabilitas neuromuskuler
diikuti oelh kesadaran, seizure, syok dan hipertermia.
SSRI
Kematian dapat terjadi karena overdosis SSRI yang
diminum bersamaan dengan obat lainnya, meskipun
demikian, overdosis yang fatal akibat SSRI luar biasa
rendah.
Pada kejadian overdosis hanya terapi suportif yang bisa
ditawarkan, karena tingginya volume distribusi.
Seperti juga antidepresan yang lain, cara mengeluarkan
obat adalah dengan dialisis.