Disusun untuk memenuhui salah satu tugas Mata Kuliah Metedologi Penelitian pada
Semester V
Dosen Pengampu
RESUME
Oleh :
SABIQ FARHAN
K2512065
BAB I
POPULASI
A. Pengertian Populasi
Populasi berasal dari bahasa inggris Population. Yang berarti jumlah
penduduk. Oleh sebagian orang, apabila disebut populasi, orang banyak
menghubungkannya dengan maslah-masalah penduduk. Kemudian pada
perkembangan selanjutnya, kata populasi menjadi amat popular dan digunakan
di berbagai disiplin ilmu.
Pengertian Populasi menurut pendapat beberapa ahli antara lain, sebagai
berikut:
1. Populasi adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan atau benda yang
mempunyai karekteristik tertentu yang akan di teliti. Populasi akan menjadi
generasi kesimpulan hasil penelitian. (Endah Mulyatiningsih, 2011)
2. Pupulasi atau universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti, baik berupa
orang, benda, kejadian, nilai maupun hal hal yang terjadi. (Zainal Arifin,
2011)
3. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan, jadi populasi bukan hanya
orang, tetapi juga obyek dan benda benda alam lain nya. Populasi bukan
sekedar jumlah yang ada pada obyek subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu
(Sugiyono, 2014)
4. Populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia,
binatang, peristiwa, tau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan
secara terencana menjadi target kesimpulan hasil akhir suatu penelitian.
Populasi dapat berupa: guru, siswa, kurikulum, fasilitas, lembaga, sekolah,
hubungan sekolah dan masyarakat karyawan perusahaan, jenis tanaman
hutan jenis padi, kegiatan markerting, hasil produksi dan sebagainya.
(Sukardi, 2003)
5.
mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Dilihat dari kompleksitas obyek populasi, maka populasi dapat dibedakan
sebagai berikut
1. Populasi Homogen
Populasi Homogen yaitu keseluruhan individu yang menjadi anggota
populasi yang mempunyai sifat sifat yang relatif sama satu sama lainya
2. Populasi Heterogen
Populasi Heterogen adalah keseluruah individu anggotapopulasi relatif
memiliki sifat sifat individual, dimana sifat tersebut membedakan individu
anggota populasi satu dengan yang lainya.
C. Contoh Populasi
Misal akan melakukan penelitian di perusahaan X, maka Perusahaan X ini
populasi. Perusahaan X mempunyai sejumlah orang atau subyek dan obyek yang
lain. Dalam hal ini berarti populasi dalam arti jumlah/kuantitas. Perusahaan X
mempunyai karateristik orang orangnya, misal motivasi kerjanya, disiplin
kerjanya, kepemimpinannya, iklim oraganisasinya dan lain lain. Perusahaan X
juga mempunya karakteristik obyek yang lain, misal: kebijakan prosedur kerja,
tata ruang kelas, dan lain lain. Terakhir berarti populasi dalam arti karakteristik.
BAB II
SAMPEL
A. Pengertian Sampel
Pengertian Sampel menurut pendapat beberapa ahli antara lain, sebagai
berikut:
1. Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dikatakan
sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniatur population). (Zainal
Arifin, 2011)
2. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. (Sugiyono, 2014)
3. Sampel adalah cupliakan atau bagian dari populasi (Endang Mulyatiningsih,
2011)
4. A sample is the collection of observations of which you have date with which
you are going to work. Almost any set of observations for which you have
date constitutes a sample. (Julian Simon 1969 : 126)
5. Sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data tersebut
disebut sampel atau cuplikan. (Sukardi, 2003)
Jadi sampel adalah cuplika yang merupakan bagian dan mewakili populasi,
sampel biasanya lebih sedikit dari populasi dan populasi sam dengan sampel.
Syarat yang harus harus diambil sebagai sampel dalam hal ini adalah populasi
akses. Populasi Akses adalah jumlah anggota kelompok yang dapat ditemui
dilapangan dan bukan populasi target. Syarat yang paling penting adalah
jumalah sempel yang menyukupi dan profil sampel yang dipilih harus mewakili.
Peneliti boleh mengambil sebagian saja untuk di teliti, meskipun hasil
penelitian akan berlaku untuk semua populasi. Cara pengambilan sampel sangat
berpengaruh dal penelitian karena sangat penting terutama bila peneliti
menghendaki hasil pelitian berlaku untuk semua populasi. Sampel yang diambil
harus mewakili semua karakteristik yang terdapat pada populasi, karena
kesimpulan tersebut berlaku, dan sebaliknya jika sampel yang diambil tidak
memiliki karakteristik yang terdapat pada populasi, maka kesimpulan penelitian
dapat menjadi bias
tersebut
berlawanan,
tetapi
pemerintah
semestinya
BAB III
TEKNIK SAMPLING
A. Pengertian Teknik Sampling
Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengembilan sampel. Untuk
menentukan sampel yang digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik
sampling yang digunakan.
NON PROBABILITY
SAMPLING
Sampling sitematis
Proportionate stratified
Sampling kuota
Sampling Incidental
random sampling
3
Disproportionate stratified
random sampling
4
Purposive sampling
Sampling jenuh
Snowball sampling
sampel dari
populasi yang mempunyai ciri -ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan.
c. Sampling Incidental
Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d. Purposive sampling
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang
kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang
ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah,
maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel
ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitianpenelitian yang tidak melakukan generalisasi.
e. Sampling jenuh
Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini Bering dilakukan bila jumlah
populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin
membunt generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah
lain
dijadikan sampel.
10
f. Snowball Sampling
Snowball sampling
adalah
teknik
penentuan
sampel
yang
11
BAB IV
APLIKASI TEKNIK SAMPLING
A. Contoh Menetukan Sampel dengan Teknik Stratifikasi
Contoh Kasus
Cara Penyelesaian
Langkah langkah mengambil sampel dengan teknik Stratifikasi sebagai
berikut :
1. Jumlah anggota populasi adalah 1200 orang.
2. Daftar semua anggota yang termasuk sebagai populasi dengan nomor
000-1199.
3. Bagi populasi menjadi tiga lapis dengan tiap lapisnya (1200 : 3) =
400 orang.
4. Jumlah sampel yang diinginakan 30% X 1200 = 360 orang
5. Setiap lapis memliki anggota 120 orang
6. Untuk lapisan pertama gerakan pununjuk (pensil) dalam tabel acak
7. Dan pilih dari angka tersebut dan ambil yang memliki nilai lebih
kecil dari angka 1199 sampai akhirnya diperoleh 120 subyek
8. Lakukan langkah no 6 dan 7 untuk lapis kedua dan ketiga sampai
total sampel diperoleh jumlah 360 orang
Agar lebih jelasnya lihat diagram dibawah ini
12
Cara penyelesaian
Langkah langkah mengambil sampel dengan Teknik Purposive Sampling
sebagai berikut :
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Pradigma Baru. Bandung :
PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Bungin, M. Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif, komunikasi, Ekonomi,
dan Kebijakan Publik Serta Ilmu Ilmu Sosial Lainnya, edisi Pertama,
Cetakan ke 2. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.
Cooper, Donald R. 1976. Business Research Methods, Eighth Edition. New York:
The Mcgraw- Hill Companies, Inc.
Mulyatiningsih, Endang. 2013. Metode Pnelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Bandung : Alfabeta.
Narbuko, Cholid. 2001. Metedologi Penelitian.Jakarta: Bumi Aksara.
Simon, Julian L. 1969. Basic Research Methods In Social Science, Second Edition;
The Art Aof Empirical Investigation. New York: Random House, Inc.
Sukardi. 2003. Meodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta : PT Bumi Aksara.
15