Anda di halaman 1dari 8

Antena didesain untuk memancarkan atau menerima energi elektromagnetik dengan

arah dan sifat polarisasi yang disesuaikan dengan keperluan. Untuk meminimalisir
refleksi pada sambungan saluran transmisi dan antena, penting diketahui impedansi
antena dan me-match-kannya dengan saluran transmisi.

Antena dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran dan digunakan pada pemancar dan
penerima siaran radio dan televisi, sistem komunikasi gelombang radio, telepon selular,
sistem radar, sensor mobil antikolisi dan banyak aplikasi lanilla. Sifat radiasi dan
impedansi dari sebuah antena diatur oleh bentuk dan ukurannya serta material
pembuatnya. Ukuran antena biasanya diukur dalam satuan panjang gelombang dari
gelombang yang dipancarkan atau diterima.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

ANDIKA FAJAR

ELEKTROMAGNETIK TELEKOMUNIKASI

Fungsi potensial vector dan scalar


Untuk mengirimkan gelombang elektromagnetik ke dalam suatu medium, yang harus
dipertahankan adalah arus yang berosilasi di dalam medium. Hal ini terlihat jelas dalam
persamaan Maxwell seperti di bawah ini

E j H
H J j E
Jika arus J diketahui, persamaan di atas dapat diselesaikan untuk E dan H. Persamaan
Maxwell ini juga dapat diselesaikan dengan dua fungsi bantuan yaitu potensial vector
dan scalar A dan . Pertama kita akan menyatakan medan elektromagnetik dengan
fungsi potensial ini, kemudian mendapatkan persamaan diferensial parsial untuk A dan
, dan terakhir mencari penyelesaian untuk A dan , di mana kita dapat menghitung E
dan H.
Potensial vector A dinyatakan sebagai

B A

(definisi dari A)

(1)

Patut dicatat bahwa persamaan Maxwell gB 0 dengan sendirinya dipenuhi karena


divergensi dari curl vektor sama dengan nol.
Substitusi (1) ke dalam hukum Faraday E j B menghasilkan

E j A 0

(2)

Karena curl gradien skalar sama dengan nol, kita memilih persamaan berikut untuk
menyatakan potensial skalar :

E j A

(definisi dari )

(3)

Pemilihan tanda mengikuti konvensi yang digunakan pada potensial elektrik statis.
Selanjutnya dua dari empat persamaan Maxwell dipenuhi. Persamaan (1) tidak
secara unik menggambarkan A. Tinjau A ' A , di mana adalah fungsi skalar;
kemudian, B A A ' . Sehingga A dan A keduanya memberikan B yang sama.
Untuk menyatakan A secara unik, kita juga harus menentukan

gA dengan

menggunakan kondisi Lorentz:

gA
j

(4)

Kondisi Lorentz dipilih menurut prinsip Relativitas. Substitusi (1) dan (3) dalam
kesamaan vektor berikut menghasilkan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

ANDIKA FAJAR

ELEKTROMAGNETIK TELEKOMUNIKASI

A j j A

2
Dengan memperhatikan vektor identitas A gA A dan menerapkan

kondisi Lorentz (4), kita dapatkan

2 A 2 A J

(persamaan diferensial untuk A)

(5)

Subsitusi (3) ke dalam gE v / dan gunakan kondisi Lorentz ,kita dapatkan

2 2

(persamaan diferensial untuk )

(6)

Persamaan (5) dan (6) terdiri dari empat persamaan skalar, yang dikenal sebagai
persamaan gelombang Helmholtz inhomogen. Prosedur matematis yang digunakan
untuk menyelesaikan persamaan Helmholtz sangat sulit.Bagaimanapun juga hasilnya
adalah sederhana dan mempunyai aplikasi yang luas. Kita akan menggunakan hasil dari
dua persamaan berikut dan menggunakannya secara penuhi dalam aplikasi pada
pembahasan berikutnya.

A r

dV '

1
4

J r ' e jk r r '

dV '
v

r r'

v r ' e jk r r '
r r'

(solusi untuk A)

(7)

(solusi untuk )

(8)

Di mana k , r adalah vektor yang menunjukkan posisi potensial, r adalah posisi


vektor sumber, dan r r ' adalah jarak antara titik pengamatan r dan titi sumber r.
Integrasi merentang semua titik r di mana sumber bukan nol.
Sekarang kita telah melihat bahwa jika sumber telah ditentukan, juga
penyelesaian persamaan Maxwell, kita dapat menghitung potensial vektor A dan
potensial skalar dengan menggunakan (7) dan (8). Kita dapat memperoleh medan
listrik dan magnet dari (3) dan (1).
Medan antena infinitesimal
Antena infinitesimal adalah sebuah kawat yang pendek dan tipis yang dikendalikan oleh
sumber arus, biasanya ditempatkan di tengah. Anggaplah antena mempunyai panjang
infinitesimal z , luas penampang A , dan arus konstan I. Kerapatan arus J(r) (ampere
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

ANDIKA FAJAR

ELEKTROMAGNETIK TELEKOMUNIKASI

per meter persegi) dikalikan dengan A sama dengan I. Karena sumber antena
menempati ruang yang infinitesimal, diferensial volume V ' Az dikalikan dengan
J(r) memberikan

V ' J (r ') I zz
Dengan menempatkan antena infinitesimal pada pusat koordinat, kita dapat menentukan
r=0 dan dari (7) diperoleh potensial vektor yang dibangkitkan oleh sebuah antena
infinitesimal

A z

Ize jkr
4 r

Untuk menghitung medan magnetik dari (1), kita pertama akan membahas sistem
koordinat bila.
Dalam koordinat bola, titik P dalam ruang dinyatakan oleh tiga koordinat r, dan
, seperti terlihat pada gambar, di mana
r : panjang OP
: sudut antara sumbu z dan OP
: sudut antara sumbu x dan OA, yang merupakan proyeksi dari OP pada bidang x-y.
Arah vektor dapat juga dinyatakan dalam koordinat bola oleh tiga unit vektor, r , dan

dimana
r : unit vektor yang mengarah ke r

: unit vektor yang mengarah ke


: unit vektor yang mengarah ke
Perlu diingat bahwa ketiga unit vektor dalam koordinat bola tergantung kepada lokasi
dari vektor. Sebagai contoh, pada titik B,

r x , z , y , pada titik C,

r y , z, z dan pada titik D, r z dan dan tidak terdefinisi. Operator


divergensi dan curl pada vektor A dalam sistem koordinat bola diberikan sebagai berikut:

gA

1 2
1
1 A
r Ar
sin A
2
r r
r sin
r sin

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

ANDIKA FAJAR

(11)

ELEKTROMAGNETIK TELEKOMUNIKASI

r
1

A 2
r sin r
Ar

rA

r sin

r sin A

(12)

Gradien dan Laplacian dari fungsi skalar mempunyai bentuk berikut:

1
1

r
r
r sin

1 2
1


1
2
2
r
2
sin 2 2
r r
r
r sin

r sin 2
2

Sekarang kita gunakan (12) untuk mengevaluasi B dari (1). Pertama, kita tentukan
bahwa

1
jkIze jkr
A

4 r

1
sin
jkr

(13)

Medan listrik E yang berhubungan dihitung dari hukum Ampere. Di luar sumber dipol,

1
H
j

jkIze jkr

4 r

1
1
1

sin

2 2 cos 1

jkr jkr 2
jkr jkr

(14)

Maka, medan magnet hanya mempunyai komponen yang melingkari dipol, di mana
medan listrik terletak dalam bidang yang mempunyai sumbu dipol dan tidak memiliki
komponen .
Dipol Hertzian
Antena kecil yang telah dipelajari mempunyai distribusi arus konstan yang tetap
melingkupi panjang dipol

z . Untuk melihat bagaimana distribusi ini terjadi,

pertimbangkan dua sumber muatan yang terpisah oleh z . Pada suatu saat, katakan t =
0, satu dari dua sumber bermuatan penuh positif +q, dan yang lainnya mempunyai
jumlah muatan negatif q yang sama. Pada t = T/4, muatan dar dua sumber saling
menetralkan satu sama lainnya sebagai hasil dari aliran arus I yang tetap. Aliran arus
menukar polaritas dari dua distribusi muatan setelah setengah putaran, dan proses

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

ANDIKA FAJAR

ELEKTROMAGNETIK TELEKOMUNIKASI

berlanjut pada frekuensi anguler 2 / T . Model ini menerangkan putaran dipol


dengan momen dipol yang didefinisikan oleh

p qz

(15)

Turunan waktu dari p merupakan faktor arus I z :

I z j p

(16)

Perputaran dipol dikenal dengan dipol Hertzian. Hal tersebut merupakan radiator paling
sederhana, dan antena yang lebih panjang atau lebih kompleks dapat diperlakukan
sebagai superposisi dari banyak dipol Hertzian.
Medan radiasi dari antena dipol Hertzian
Medan radiasi terjadi pada jarak yang besar dari dipol Hertzian di mana kr 2 r / 1 ,
yang merupakan batas yang melingkupi 1/ kr domain, yang dituliskan dengan

jkIze jkr
H
sin
4 r
jkIze jkr
E
sin

4 r

(17)

Pola radiasi

Dalam medan radiasi, besar E dapat diplot pada radius konstan r

k I z
sin
4 r

Pola medan radiasi dari dipol Hertzian dapat digambarkan seperti donut tanpa lubang.
Kerapatan daya rata-rata waktu yang diradiasikan oleh antena infinitesimal dalam zona
radiasi dapat dihitung menggunakan

1
1
Re E H * r
H
2
2

(18)

k I z
2
r
sin
2 4 r
Perolehan antena

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

ANDIKA FAJAR

ELEKTROMAGNETIK TELEKOMUNIKASI

Jumlah daya yang dipancarkan oleh antena dihitung dengan mengintegrasikan


kerapatan daya Poynting yang melingkupi permukaan bola pada radius r. Elemen
integrasi permukaan adalah r 2 sin d d .Kita dapatkan dari (18) jumlah daya yang
diradiasikan
2

P d d r 2 sin S r
0

kIz
4 kIz

2 d sin 3
0
2 4
3
4

(19)

Perolehan direktif antena D , adalah perbandingan intensitas kerapatan daya


Poynting S r yang merupakan fungsi sudut, dengan P yang dibagi dengan luas bola

D ,

Sr

3
sin 2
P / 4 r
2
2

Antena linier
Jika panjang antena lebih besar dari 0,1 , rumus (19) dan (17) tidak dapat digunakan.
Pada prakteknya, antena dipol linier dengan panjang 0,5 biasa digunakan pada VHF
atau frekuensi yang lebih tinggi. Antena tersebut mengacu ke dipol setengah
gelombang. Impedansi dari dipol setengah gelombang sangat sesuai dengan saluran
transmisi pada umumnya. Kita akan membicarakan medan radiasi yang dihasilkan oleh
dipol yang lebih panjang dari 0,1 , sehingga hasilnya dapat digunakan ke dipol
setengah gelombang.
Untuk menghitung medan radiasi, antena dibagi dalam beberapa elemen infinitesimal.
Elemen ini lebih kecil dari 0,1 , sehingga medan radiasi dapat dihubungkan dengan
tiap elemen yang diperoleh dengan menggunakan (17). Untuk segmen tertentu z ,
medan listrik yang timbul dari bagian ini diberikan oleh

jIk z e jkr ' sin '


E '
4 r '

(20)

Pada jarak yang jauh dari antena, di mana r lebih besar dari panjang antena,
pendekatan berikut memenuhi:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

ANDIKA FAJAR

ELEKTROMAGNETIK TELEKOMUNIKASI

'
r ' r z cos

(21)

Dengan menggunakan pendekatan ini, kita bisa menulis medan listrik yang disebabkan
oleh segmen tertentu dari antena sebagai

jIk z e jkr 'e jkz cos


E '
sin
4 r

(22)

Jumlah medan total diperoleh dengan mengintegralkan distribusi sumber yang


menghasilkan

jke jkr
H
sin U
4 r
jk e jkr
E
sin U
4 r

(23)

Di mana

h2

h 1

I z exp jk cos dz

(24)

Antena dipol pendek


Untuk dipol pendek, pendekatan yang bagus untuk dijadikan asumsi adalah

z
I 0 1 untuk z 0
h 2

I ( z)
I 1 z untuk z 0

0
h2

Menggunakan (24) dan k h1 h2 = 1 , kita dapatkan

h2

h 1

I z dz

1
I 0 h1 h2
2

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

ANDIKA FAJAR

ELEKTROMAGNETIK TELEKOMUNIKASI

Anda mungkin juga menyukai