Anda di halaman 1dari 2

Masa Pentakosta 2010

BAHAN PA PEMUDA

ROH KUDUS
MEMBANGUN KARAKTER MELAYANI,
SETIA DAN BERANI
Tujuan :
1. Pemuda termotivasi untuk meneladani sikap dan karakter
Stefanus.
2. Pemuda mewujudkan karakter melayani, setia dan berani
sebagai wujud kehidupan yang dipimpin oleh Roh Kudus.
Bahan : Kisah Para Rasul 6 : 8 15.
Pengantar
Di zaman yang semakin modern dengan kemajuan teknologi yang
semakin canggih ini, roh matrealisme, individualisme, hedonisme
semakin mempengaruhi dan menguasai kehidupan manusia,
terutama para generasi muda. Banyak kaum muda remaja yang
menjadi egois, matrealis dan hedonis sehingga menjadi miskin di
dalam melayani. Pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, kegiatan gereja
dan masyarakat seringkali tidak disentuhnya, karena mereka berpikir
itu pekerjaan atau tugas orang tua/dewasa. Tugas kaum muda adalah
belajar, hura-hura, bermain, nyantai, atau apapun yang tidak
bersinggungan dengan pekerjaan/kegiatan pelayanan yang identik
dengan kerendahan bahkan membuang waktu sia-sia dan tidak gaul.
Karena pengaruh dunia global dengan budaya hedonisnya,
maka banyak pemuda yang terjebak pada dunia pergaulan yang hurahura, mengejar kepuasan hawa nafsu, mencari kesenangan diri, dsb.
Oleh karena itu nilai kesetiaan dalam diri kaum muda juga mudah
luntur. Setia terhadap pasangan (berganti-ganti pacar), setia terhadap
tugas pekerjaan (studi, pelayanan gereja dan masyarakat) serta rasa
tanggung jawab yang semakin melemah. Dengan demikian maka
tugas dan peran kaum muda dalam membangun bangsa, masyarakat
dan jemaat (bagi pemuda Kristen) mengalami kemerosotan bahkan
bisa tidak ada lagi. Padahal sebagai orang beriman (termasuk kaum
muda-remaja) kita dipanggil untuk bersaksi di tengah dunia ini, turut

Masa Pentakosta 2010

serta di dalam mensejahterakan kota atau bangsa dimanapun kita


ditempatkan.
Dalam situasi kondisi seperti inilah manusia (kaum muda
remaja) sesungguhnya sangat membutuhkan semangat dan
pembaharuan hidup.Roh Kudus telah diberikan kepada orang-orang
percaya untuk memberi daya kekuatan (Kis 1:8), oleh karena itu
merefleksikan dan menelaah kisah Stefanus ini kiranya sangat
bermakna bagi kaum muda, dan bisa menjadi model gaya hidup
Kristen yang berperan aktif dalam pelayanan terhadap masyarakat
dan jemaat.
Penjelasan Teks
Stefanus Pribadi yang Penuh Iman dan Roh Kudus.
Sosok Stefanus muncul saat jemaat perdana (Gereja
Yerusalem) bergumul karena membutuhkan tenaga pelayan diakonia
(mengunjungi dan membantu para janda/orang miskin). Para Rasul
(12 orang) tidak mungkin bisa melayani seluruh anggota jemaat yang
sudah mencapai ribuan. Padahal pelayanan terhadap jemaat maupun
masyarakat, untuk mensejahterakan hidupnya tidak boleh diabaikan.
Oleh karena itu jemaat bersepakat untuk memilih Diaken yang bisa
membantu tugas pelayanan para Rasul (Kis. 6:1-7). Kemudian tujuh
orang dipilih dan diangkat menjadi Diaken, salah satunya adalah
Stefanus. Diterangkan pula bahwa Stefanus adalah seorang yang
penuh iman dan Roh Kudus!
Makna pernyataan Stefanus penuh iman dan Roh Kudus bisa
kita mengerti dengan jelas setelah kita melihat pemaparan dalam
Kisah 6:8-15. Stefanus adalah pribadi yang bertanggung jawab dan
setia dalam menjalankan tugas panggilannya, baik sebagai pengikut
Kristus maupun seorang Diaken. Salah satu fungsi karya Roh Kudus
adalah sebagai spirit dan power (memberi daya dan kekuatan) bagi
orang percaya dalam tugas bersaksi dan melayani. Oleh karena itu
sebagai orang percaya yang penuh (full ) iman dan Roh Kudus, maka
Stefanuspun melakukan tugas pelayanan tersebut dengan kasih,
tulus, semangat dan bertanggung jawab.
Stefanus melakukan tugas pelayanan diakonia dan
pewartaan Injil di berbagai tempat, dia juga memiliki banyak karunia
Roh, dan kuasa serta melakukan berbagai mujizat dan tanda (ayat
8). Bahkan Stefanus juga sangat berhikmat sehingga mampu, berani
dan berhasil menghadapi perdebatan-perdebatan yang diajukan oleh

Masa Pentakosta 2010

Masa Pentakosta 2010

para pemimpin jemaah Yahudi yang tidak percaya Yesus/memusuhi


gereja..
Akibat dari pelayanan yang sangat berani dan
keberhasilannya ini, Stefanus menghadapi tantangan masalah yang
sangat besar, yakni siasat musuh jemaat untuk menjatuhkan dan
menyingkirkan dia (ayat 9-11).

dengan penuh ketulusan, pengorbanan dan keberanian dalam


melayani itulah karya Roh Kudus yang luar biasa. Itulah karakter
Stefanus yang penuh iman dan Roh Kudus, yang tentu dibangun oleh
karya Roh Kudus.

Stefanus yang Setia dan Berani


Meskipun tantangan dan ancaman berat menghadang,
Stefanus tetap melayani dengan giat. Dia hadapi semua tantangan,
ancaman dan hambatan pelayanannya dengan penuh keberanian.
Ternyata Roh Kudus memberikan kekuatan yang luar biasa. Sehingga
Stefanus dengan hikmat menghadapi dan mengalahkan perdebatan
dari semua penantangnya. Sampai akhirnya karena tidak ada cara
legal untuk bisa menjatuhkan Stefanus, maka dia difitnah, dituduh
menghujat Tuhan dan nabi Musa serta ajaran atau adapt-istiadat
Yahudi. Sehingga skenario jahatpun dirancang oleh para pemuka
agama Yahudi, yakni persidangan rekayasa dan para saksi palsu.
Stefanus tetap pada iman dan sikap pendirian yang teguh, dia
tetap setia dan berani menanggung resiko di dalam mengikut Kristus,
meskipun diancam dan difitnah dengan tuduhan palsu. Di sini kita
melihat kuasa karya Roh Kudus yang luar biasa, yakni Stefanus tetap
memiliki keberanian yang teguh dan penampilan Stefanus yang dilihat
oleh orang banyak yang seperti Malaekat. Ini adalah demo dan karya
Roh Kudus yang nampaknya hendak menyatakan bahwa Stefanus
tidak bersalah, dia adalah orang kudus, bersih dan benar. Tetapi dia
telah dipersalahkan oleh pengadilan manusia yang penuh rekayasa,
kepalsuan dan kejahatan.
Akhirnya, Stefanus dengan penuh ketulusan dan keberanian,
setia melayani Tuhan sampai akhir. Dia dilempari batu sampai mati,
itulah yang dialami Stefanus di dalam membela dan mempertahankan
iman dan dalam melakukan tugas pelayanannya. Setia sampai akhir,
dan dengan gagah berani dia tetap bersaksi bagi Kristus. Ketulusan
Stefanus juga dinyatakan dalam doa saat detik-detik terakhir
kehidupannya, dalam lemparan batu yang mengerikan, yakni supaya
Tuhan mengampuni dosa orang-orang yang telah menganiaya dan
membunuhnya. Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada
mereka!. Roh Kudus di dalam berkarya dalam kehidupan Stefanus ini
memang tidak meloloskan atau menyelamatkan dia dari lemparan
batu atau ancaman orang banyak, tetapi kesetiaan sampai akhir

Penutup/ Aplikasi - Diskusi ( sharing )


Stefanus adalah martyr iman yang pertama. Dia adalah tokoh orang
percaya yang namanya sangat harum bagaikan karangan bunga (arti
Stefanus) bagi kemuliaan Kristus. Dia tekun, setia, berani, tulus dan
terpanggil dengan penuh melayani Kristus demi Injil diwartakan, dan
damai sejahtera kerajaan Allah dihadirkan di bumi. Respons iman
Stefanus yang indah ini dianugerahi Tuhan dengan Karunia Roh
Kudus yang membangun karakter Stefanus dengan iman yang penuh
dan berbagai karunia rohani.
Stefanus
juga
sangat
peduli
dalam
mewujudkan
kesejahteraan masyarakat bangsa, yakni melalui pelayanan diakonia
terhadap orang-orang miskin. Doa pengampunan, meskipun dia
menjadi korban kejahatan orang-orang juga menunjukkan kemurahan
hati Stefanus supaya terjadi kedamaian dan kesejahteraan
umat/masyarakat. Sikap ini adalah sumbangsih yang sangat berharga
bagi komunitas jemaat dan bangsa, dimana saat ini justeru semangat
balas dendam, pementingan diri, mengorbankan orang lain dan
ketidakpedulian bertumbuh dengan suburnya.
Sebagai generasi penerus gereja/orang-orang percaya (kaum muda
remaja), kita yakin bahwa Roh Kudus masih terus berkarya dan memberikan
berbagai karunia rohani . Demikian juga Roh Kudus berkuasa membangun
karakter orang percaya dan generasi muda agar menyerupai Kristus. Oleh
karena itu, Sebagaimana Stefanus marilah kita meneladan dia, supaya
diberikan semangat untuk tetap melayani, setia, tulus dan berani dalam
melakukan kebenaran, keadilan dan semangat rela berkorban.

Beberapa pengantar diskusi/sharing:


1.
2.

3.

Apakah Roh Kudus masih berkarya dalam membangun karakter


generasi muda sekarang, apakah buktinya?
Teladan apa yang bisa kita ambil dari kisah Tokoh Stefanus ini bagi
generasi muda sekarang dalam kaitannya dengan peran membangun
jemaat dan bangsa?
Mengapa Roh Kudus tidak meloloskan Stefanus dari lemparan batu?
Benarkah Roh Kudus tidak menolong?

Stj
4

Anda mungkin juga menyukai