Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT

DARURAT PADA PERILAKU BUNUH DIRI

OLEH :
HARDIYANTI

(06.014)

INDAR DEWI

(06.021)

I GUSTI KETUT

(06.0

NAICA

(06.032)

RISNAWATI

(06.0

)
)

SATMAWATI (06.044)
SYAMSIR.JAMIL

(06.045)

AKADEMI KEPERAWATAN MAKASSAR


2008

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Makalah ini merupakan wujud tanggung jawab kami sebagai mahasiswa dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen kepada kelompok kami.
Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari kesempurnaan,
namun dengan kerendahan hati kami mengharapkan kritik dan saran dari Bapak/ Ibu
pembimbing dan teman-teman, yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah
kami selanjutnya.
Akhir kata semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua dan mudah-mudahan makalah kami dapat bermanfaat bagi
dunia kesehatan khususnya dibidang keperawatan. Amien

Makassar,27 oktober 88

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
PEMBAHASAN..............................................................................................iv
A.PENGERTIAN............................................................................1
B.ETIOLOGI ..................................................................................2
C.TANDA DAN GEJALA ...............................................................3
D.RENTANG RESPON..................................................................3
E.PENATALAKSANAAN................................................................4
G.PENCEGAHAN..........................................................................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................10

BUNUH DIRI

A.

PENGERTIAN
Bunuh diri adalah tindakan mencabut nyawa diri sendiri dengan menggunakan
segala macam cara.(www.wikipedia.com)
Bunuh diri adalah semua tindakan yang diarahkan pada diri yang dilakukan oleh
individu yang dapat mengarah pada kematian.

Macam-macam pembagian bunuh diri menurut Emile Durkheim ,yaitu :


1. bunuh diri egoistic
individu ini tidak mampu berintegrasi dengan masyarakat. Hal ini
disebabkan oleh kondisi kebudayaan atau karena masyarakat yang
menjadikan individu itu seolah-olah tidak berkepribadian. Kegagalan
integrasi dalam keluarga dapat menerangkan mengapa mereka yang
tidak menikah lebih rentan untuk melakukan percobaan bunuh diri
dibandingkan dengan mereka yang menikah.
2. bunuh diri altruistic
individu itu terkait pada tuntutan tradisi khusus ataupun ia cenderung
untuk bunuh diri karena identifikasi terlalu kuat dengan suatu kelompok,

ia merasa bahwa kelompok itu sangat mengharapkannya.contoh : harakiridi jepang,puputan di Bali.


3. bunuh diri anomic
hal ini terjadi bila terdapat gangguan keseimbangan integrasi antara
individu dengan masyarakat, sehingga individu tersebut meninggalkan
norma-norma kelakuan yang biasa. Hal ini menerangkan mengapa
percobaan bunuh diri pada orang cerai pernikahan dan yang mengalami
perubahan ekonomi yang

drastis juga lebih mudah

percobaan bunuh diri.


B.

ETIOLOGI
Psikososial dan klinik :

Keputusasaan

Ras kulit putih

Jenis kelamin laki-laki

Usia lebih tua

Hidup sendiri

Riwayat :

Pernah mencoba bunuh diri

Riwayat keluarga tentang percobaan bunuh diri

Riwayat keluarga tentang penyalahgunaan zat

Diagnostik :

Penyakit medik umum

Psikosis

Penyalahgunaan zat

melakukan

C.

TANDA DAN GEJALA


Seseorang yang akan bunuh diri atau mengadakan percobaan bunuh diri
biasanya menunjukkan gejala prodromal berupa :perubahan dalam interest,
gaya hidup, pola seksual, pola makan, kebiasaan, sikapnya terhadap kehidupan,
baik perubahan itu dalam wujud kata-kata maupun perbuatan.
Ciri-ciri psikologis pada bunuh diri adalah :
Jangka pendek : interval waktu timbulnya bunuh diri sangat
pendek(beberapa jam atau hari sebelumnya)
Ambivalensi : adanya dua sisi pikiran yakni ingin hidup dan ingin mati
pada saat yang bersamaan, dengan manifestasi sebagai jerit minta
tolong atau catatan bunuh diri.
Dyadic event : bunuh diri merupakan kejadian antara dua orang pihak
terutama sudah saling mengenal sebelumnya.misalnya:suami istri.

D.

RENTANG RESPON
Rentang respon perilaku bunuh diri :
Respon adaptif

Respon Mal-adaptif

Peningkatan

pertumbuhan &

perilaku

pencederaan

bunuh

diri

peningkatan

destruktif

diri

diri

beresiko

diri tak
langsung

E.

PENATALAKSANAAN
Prinsip penatalaksanaan pasien yang hendak bunuh diri atau mencoba bunuh
diri adalah :

o Segera meraih sisi ingin hidup dari keadaan ambivalensinya, dan mendorong
emosi, pikiran dan interesnya kearah sisi tersebut, dengan cara bersikap
sebagai teman dan tunjukkan diri sebagai perawatnya, usahakan jangan
berbeda pendapat atau sikap yang menakutkan penderita.peranan partnernya
biasa digunakan sebagai pembantu dalam usaha ini.
o Jika penderita telah terkuasai, secepatnya pertahankan egonya dibangun
kembali. Psikoterapi supportif amat diperlukan, demikian pula mencari
causanya dan bila perlu obat-obatan diberikan sesuai dengan gejala yang
ditunjukkan dari causanya.
o Perlu pengamatan yang terus-menerus, pasien denngan letalitas yang tinggi
harus diturunkan derajat kemungkinannya untuk bunuh diridengan cara
mengurangi teror

baik dari luar maupun dari dalam dirinya yang

menyebabkan ia akan bunuh diri, dan sedapatnya memberi jalan keluar psikis
dan atau jalan keluar sesungguhnya dari masalah yang dihadapinya.
Penatalaksanaan kedaduratan :
1. Atasi akibat dari usaha bunuh diri(mis: luka tembak, takar lajak obat)
2. cegah mencederai diri lebih lanjut, pasien yang telah melakukan usaha
bunuh diri mungkin melakukannya lagi.
3. lakukan intervensi krisis (suatu bentuk psikoterapi singkat) untuk
menentukan potensi bunuh diri : tentukan area depresi dan konflik,
dapatkan dukungan system untuk pasiendan tentukan apakah
dibutuhkan perawatan atau rujukan psikiatrik.

4. atur untuk dapat masuk ke unit perawatan intensif jika kondisi kondisi
menuntutnya, atur untuk perawatan lebih lanjut atau bawake unit
psikiatrik bergantung pada potensi bunuh diri.

Pengobatan :
Obat-obatan yang digunakan biasanya antidepresan karena kebanyakan bunuh
diri merupakan tindak lanjut dari depresi yang berlebihan :
o Obat antipsikotik
Haloperidol (haldol)suatu trankuilizer yang sangat berguna dalam kedaruratan
psikiatrik karena ia relatif tidak menyebabkan sedatif, ia tak ada atau sedikit
mempunyai efek kardiovaskuler, dan tersedia dalam bentuk parenteral, cairan
dan tablet. Dosis biasa haloperidol 5-10 mg I.M setiap 30 menit.
o Obat antiansietas
Diazepam (valium) mempunyai efek antiansietas, antikejang serta pelemas otot,
yang membuatnya berguna dalam kedaruratan psikiatrik. Ia tersedia dalam
bentuk parenteral dan tablet. Dosis biasa 5-10 I.V dalam 2 menit atau 10 mg per
oral setiap jam sampai pasien terkontrol.
F.

PENCEGAHAN
Mereka yang akan melakukan bunuh diri biasanya memberikan peringatan pada
keluarganya dan sebelumnya sering mencari nasehat medis. Sehingga ada
kemungkinan untuk dicegah dengan diagnosis dan terapi yang lebih
baik.pencegahan berskala besarharus diarahkan untuk mengatasi isolasi social,
pengurangan konsumsi dan penyalahgunaan alcohol dan obat. Semua dokter
harus berhati-hati dan secara bertanggung jawab menghambat kemudahan bagi
pasien untuk mendapatkan obat serta menghindari penulisan resep berulangulang. Dokter juga harus mendorong masyarakat untuk membersihkan lemari
obat secara teratur. Penggunaan gas alam dan membatasi barbiturat merupakan

contoh pencegahan lain. Penting diingat bahwa benzodiazepin jarang


membahayakan walau kelebihan dosis, tetapi trisiklik berbahaya, baik untuk
pasien maupun keluarganya, seperempat anak yang mati keracunan sekarang
disebabkan oleh trisiklik.

DAFTAR PUSTAKA
Brunner

&

Suddarth.2002.KEPERAWATAN

MEDIKAL

BEDAH.Edisi

8.Jakarta : EGC
Boswick,johnIr.,MD.1997.PERAWATAN GAWAT DARURAT.Jakarta :EGC.
Purwadianto,

Agus

dan

Budi

Sampurna.2000.KEDARURATAN

MEDIK.Jakarta : Binarupa aksara.


Isaac,

Ann.2005.KEPERAWATAN

KESEHATAN

JIWA

DAN

PSIKIATRIK.Jakarta : EGC.
Ingram, I.M , dkk.1995.PSIKISTRI.edisi 6.Jakarta : EGC.
Stuart, Wiscarz Gail, dkk.1998. KEPERAWATAN JIWA,edisi 3.Jakarta : EGC
Maramis,W.F1998.ILMU KEDOKTERAN JIWA.Surabaya :Airlangga.
www.Wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai