Yogurt Non-Fat
Disusun Oleh :
Selawati
(2012340036)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan akan makanan mengalami pergeseran dari waktu ke waktu. Berawal dari
istilah empat sehat lima sempurna, dimana setiap orang disarankan untuk memenuhi
kebutuhan gizi melalui sumber karbohidrat (beras, ubi, gandum), lauk sebagai sumber protein
lemak (ikan, tempe, tahu, daging dsb), sayur sebagai sumber vitamin, serat dan mineral, buah
sebagai sumber vitamin dan susu. Namun demikian, empat sehat lima sempurna tidaklah
harus dipenuhi, mengingat kebutuhan masing-masing orang akan berbeda. Orang yang
megalami kegemukan (obese) tidak disarankan mengkonsumsi berbagai makanan yang
berlemak.
Pergeseran kebutuhan makanan terjadi lagi, mengingat terjadi peningkatan penyakit
seperti kanker, diabetes mellitus, jantung dan sebagainya. Saat ini,kebutuhan makanan
bergeser menjadi makanan fungsional.
Pelabelan suatu produk, khususnya produk pangan banyak yang mulai jauh dari
standar yang ditetapkan. Padahal perlu disadari bahwa labeling product sangat penting
khususnya bagi para konsumen. Salah satu manfaat pencantuman informasi yang benar pada
label dan iklan adalah untuk memberikan pendidikan kepada konsumen tentang hal yang
berkaitan dengan pangan. Informasi penting yang umum disampaikan melalui label dan iklan
tersebut antara lain berupa bagaimana cara menyimpan pangan, cara pengolahan yang tepat,
kandungan gizi pada pangan tertentu, fungsi zat gizi tersebut terhadap kesehatan, dan
sebagainya.
Pada kesempatan ini saya ingin mengkaji Yogurt Yofit sebagai salah satu produk
pangan fungsional yang di klaim fat free dan probiotic.
BAB II
TINJAUAN TEORI
tekstur
seperti
(http://id.wikipedia.org/wiki/Yoghurt)
gel
dan
bau
yang
unik
pada
yoghurt.
Nutrition claim pada label makanan dapat menunjukkan kepada konsumen dalam memilih
makanan dan membantu industri makanan untuk menyampaikan bahwa produk mereka
menguntungkan bagi kesehatan. Misalnya dairy product seperti susu, yogurt, keju banyak
memiliki nutrisi esensial dan penelitian yang banyak dilakukan membuktikan bahwa produk
tersebut menguntungkan bagi kesehatan, dan klaim gizi dapat disampaikan melalui label
produk.
Terdapat tiga jenis nutrition claim antara lain :
1.
tingkat dari nutrisi yang terkandung pada makanan. Contoh : sumber kalsium, tinggi serta dan
rendah lemak
2.
nilai energi dari dua atau lebih jenis makanan. Contoh : reduced; less than; fewer;
increased; more than.
3.
Nutrient function claim merupakan klaim gizi yang dideskripsikam dari sifat
fisikologi dari nutrisi dalam pertumbuhan, pembangun, dan fungsi normal tubuh.
C. Syarat untuk mengklaim suatu produk
a. Rendah Energi (Low Energy) digunakan untuk produk pangan padat yang mempunyai
kandungan energi 40 kilokalori per 100 gram atau kurang; atau produk pangan cair dengan
kandungan energi 20 kilokalori per 100 ml atau kurang.
b. Free Energy hanya boleh diperuntukkan pada pangan cair yang hanya mengandung energi
4 kilokalori per 100 ml
c. No added sugar, Without added sugar, atau No sugar added. Ketiga istilah ini dalam
bahasa Indonesia sering dinyatakan dengan tanpa penambahan gula. Klaim ini hanya boleh
digunakan jika penambahan gula memang tidak dilakukan selama pengolahan, termasuk
penambahan ingridien yang mengandung gula seperti sirup, jus buah, sos apel, dan lain-lain.
Disamping itu, pengolahan yang dilakukan juga tidak menyebabkan peningkatan gula (secara
nyata), sedangkan pada umumnya, produk pangan tersebut atau produk sejenisnya diproses
dengan penambahan gula.
e. Reduced atau Fewer Calory. Hal ini hanya boleh dilakukan jika produk tersebut paling
tidak mengandung kalori 25 persen lebih kecil daripada produk pangan biasanya atau produk
pangan acuannya. Artinya jika pada umumnya produk biskuit mengandung kalori sebanyak
100 kilokalori per 20 gram; lalu ada produk baru mengandung 85 kilokalori per 20 gram,
maka produk tersebut tidak boleh melakukan klaim sebagaireduced calory.
f. Reduced atau Less Fat hanya boleh dilakukan oleh produk yang paling tidak mengandung
lemak 25 persen lebih kecil daripada produk pangan sejenis pada umumnya
g. Reduced atau Less Cholesterol. Klaim ini tidak hanya mensyaratkan bahwa produk
tersebut paling tidak mengandung kolesterol 25 persen lebih kecil dari produk sejenis
biasanya tetapi juga harus mengandung lemak jenuh paling tidak 2 gram lebih kecil lebih
kecil daripada produk pangan acuannya tersebut.
h. High Fiber hanya boleh digunakan untuk produk yang paling tidak mengandung serat
(fiber) 5 gram per 100 gram (padat) atau 100 ml (cairan) dan memenuhi persyaratan sebagai
produk pangan low fat, atau kandungan lemaknya dinyatakan berdampingan dengan klaim
kaya serat
i. Good Source of Fiber menyatakan bahwa produk tersebut paling tidak mengandung
mengandung serat 2,5-4,9 gram per penyajian. Jika kita melihat istilah more atau added fiber,
maka itu berarti bahwa paling tidak produk tersebut mengandung mengandung serat 2,5 gram
per penyajian.
Yofit yogurt merupakan salah satu produk dengan klaim fat free atau bebas lemak.
Klaim free from seperti ini mulai beredar pada tahun 2009. Tahun tersebut dianggap
sebagai tahun klaim free from/terbebas dari, dengan semakin banyaknya produk laktosa
baru dan produk bebas-produk susu yang memenuhi rak-rak supermarket utama. Tren
terbebas dari sekali lagi mendapatkan momentum pertumbuhannya di tahun 2010.
Yogurt yofit bebas lemak karena dibuat dari susu skim atau susu sapi yang telah
dihilangkan lemaknya. Batasan suatu produk dengan klaim Fat Free adalah sebesar 0.5 g per
100 g (padatan) dan 0.5 g per 100 ml (cairan). Klaim dari produk yofit untuk lemak adalah
0%. Selain mengklaim fat free yogurt yofit juga mengandung probitiok,
Segmen Pasar
Sasaran dari produk ini adalah masyarakat yang peduli dengan kesehatan dan masyarakat
yang ingin diet lemak. Produk ini dibuat agar masyarakat dapat menikmati yogurt tanpa harus
khawatir dengan kandungan lemak yang ada didalam susu. Yofit dibuat dari susu skim atau
susu yang telah dihilangkan lemaknya, sehinnga aman dikonsumsi oleh orang dengan
kolesterol tinggi. Selain non fat, yogurt yofit juga mengandung probitiotik sehingga baik
untuk kesehatan pencernaan.
Lampiran