Inovasiprodukdanmanajemen 130827213119 Phpapp01
Inovasiprodukdanmanajemen 130827213119 Phpapp01
KOMPETENSI DASAR
Memahami Kebutuhan untuk berbagi dan bertukar pengetahuan
Di akhir tahun 1999 Sumi mencoba resep kue bolu kukus yang didapatkan dari
salah seorang saudaranya. Ia mencoba resep tersebut hingga berulang-ulang, sampai
akhirnya menemukan takaran yang pas untuk bolu kukus tersebut. Dibantu oleh
putra sulungnya Joko Ervianto beserta istrinya (Atin), Sumi menawarkan bolu
kukus cokelat tersebut sebagai salah satu menu di katering mereka. Berkat kelezatan
dan cita rasa bolu kukus cokelat yang unik, produk tersebut dengan mudahnya
diminati para konsumen. Melihat permintaan pasar akan produk tersebut sangatlah
bagus, pada tahun 2000 keluarga Sumi memutuskan untuk membuka usaha
brownies kukus dengan menggunakan merek Amanda di Bandung. Nama tersebut
merupakan singkatan dari Anak Mantu Damai, yang artinya mengharapkan anak
dan menantu bisa selalu hidup rukun dan damai.
Inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi baru
(Schumpeter)
kreatif dan inovatif adalah suatu kemampuan untuk memindahkan sumber daya yang kurang produktif menjadi
sumber daya yang produktif sehingga memberikan nilai ekonomis.
Apa inovasi kecil yang bisa kita lakukan dari dalam diri?
Memiliki kekhasan / khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem,
termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan.
Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan
buah pemikiran yang memiliki kadar Orsinalitas dan kebaruan.
Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui
suatu proses yang tidak tergesa-gesa, namun kegiatan inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas
dan direncanakan terlebih dahulu.
Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai,
termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
daftarPrilaku inovatif
Untuk Menghasilkan Perilaku Inovatif, Seseorang Harus Melihat Inovasi Secara Mendasar Sebagai Proses
Yang Dapat Dikelola (John Adair, 1996)
Untuk Mengelola Inovasi Seseorang Harus Memiliki: Individu Atau Tim Yang Memiliki Kreatifitas Dan
Leadership
Menurut Wess & Farr (Dalam De Jong & Kemp, 2003) Adalah Semua Perilaku Individu Yang Diarahkan
Untuk Menghasilkan, Memperkenalkan, Dan Mengaplikasikan Hal-hal Baru, Yang Bermanfaat Dalam
Berbagai Level Organisasi
ATM (Amati Tiru Modifikasi)
Nomaden: Lokasi Penjualan Yang berpindah-pindah (dia membiarkan konsumennya cari sendiri lokasi penjualan)
Kalau buka toko tetap takutnya malah habis, pas orang jauh-jauh datang. Mereka kan tahunya pusat Maicih di Bandung. Pas habis, nanti
kami didemo lagi. heheheh Waktu awal-awal, saya sih masih pake sistem cash on delivery (COD), jadi dianterin, mau satu bungkus pun
saya anterin. Waktu itu saya percaya, Sekarang saya ngejar-ngejar konsumen, tapi nanti suatu waktu konsumen yang ngejar-ngejar saya.
Dan, sekarang terbukti. Karena, memang addict sih yah.
Nah, itu sebenarnya hanya marketing mix. Saya membuat bahasa marketing dengan nuansa yang berbeda supaya lebih menarik dan
mereka juga lebih dihargai. Lebih bagus jendral dari pada agen.
Point inspiratif: 1. inget Fanta?? Pada pertama kali jaringan produsen ini sangat memfokuskan diri pada rasa Orange (karena terbukti di
beberapa Negara, rasa ini yang paling laris). Tapi tidak di Indonesia, yang paling laris adalah rasa strowbery dengan warnanya yang merah
Dan kita tahu kripik pedas itu warnanya merah. Semakin merah, semakin menggoda. (Indonesia suka warna yang mencolok). 2. Pangsa
pasar Indonesia memang sangat suka Pedas.
Omset sebulan adalah 4 Miliar Rupiah
Orang: Padang, Dulunya: Karyawan, Perusahaan: Kek Pisang Villa, Ide: Menciptakan oleh-oleh khas kota Batam yang selama ini tidak ada.
Membuat Usaha Karena: Terpaksa, Tuntutan Kebutuhan Ekonomi, harus cari penghasilan yang lebih.
Yang Dicermati: 1. kebiasaan orang Indonesia yang menitip buah tangan setiap kali ada kerabat atau sahabat yang berpergian ke tempat
jauh. Inilah yang saya lihat sebagai peluang. 2. di Batam tak ada Pisang
Kondisi Usaha: mampu menjual 800 1000 loyang setiap hari dan memiliki 5 toko dengan omzet sekitar Rp. 25 juta per hari.
Penghargaan: juara 3 program Wirausaha Muda Mandiri 2008.
Fokus: Rasa dan Pengemasan,
Pengalaman di Bidang Pemasaran: Dulu awalnya kami sangat bergairah untuk membuat retail, sampai ada 12 rasa yang kami kembangkan.
Ada rasa choco, mete, pandan, dan lainnya. Namun setelah kami memposisikan Villa sebagai produk oleh-oleh, jumlah varian sebanyak itu
hanyak membingungkan konsumen saja. Selain itu biaya produksi juga akan semakin meningkat. Setelah melewati riset akan rasa apa yang
paling disukai, diperoleh lima rasa utama.
Varian Produk: Blackforest, keju, blueberry, mixed fruit, dan original. Original adalah kek yang belum diberi topping. Perbedaan rasa setiap
kue itu terletak di toppingya. Bentuk awalnya bulat, namun agar mudah dibawa dan dikemas secara baik, dimodifikasi menjadi bentuk
kotak.
Pertimbangan: Saat ini Batam sedang maju. Dulu hanya sekadar kota industri yang masyarakatnya sangat heterogen. Kini Batam menjadi
tujuan wisata, bahkan menempati posisi nomor 3 setelah Bali. Hampir 1,5 juta wisatawan setiap tahun mampir ke pulau Batam untuk
mengikuti MICE (Meeting, Invention, Convention and Exhibition), sehingga mobilitasnya tinggi. Maka dari itu kami memilih peluang di
sana karena belum ada satu oleh-oleh pun yang menjadi ciri khas Batam.
Menurut pria yang berpenampilan riang ini, paling tidak ada TIGA ALASAN IA MEMILIH MEMBUKA USAHA KUE PIA INI.
Pengamatan terhadap peluang pasar menunjukkan bahwa ternyata 1) Pasar Kue Pia Cukup Terbuka di banyak daerah 2) Belum
Banyak Yang Mengusahakannya (pengusaha di bidang ini sangat kecil di banyak tempat), Di Samping Itu 3) Sifat Kue Pia Yang
Kering, Bisa Lebih Tahan Lama Masa Daluwarsanya serta pengalaman selama bekerja di perusahaan roti dan kue, menguatkan
tekatnya untuk membuktikan bahwa dirinya mampu untuk mandiri.
2. Perubahan (alternation) (produk roti yang hanya dibuat pada saat malam minggu saja, diganti menjadi setiap hari)
3. Penambahan (addition) (produk roti yang sebelumnya biasa saja (polos), di tambah topping)
4. Penyusunan kembali (restructturing) (system kerja yang tak berurut, di susun kembali, menjadi terstruktur)
5. Penghapusan (elimination) (12 macam varian roti, menghabiskan banyak uang untuk riset, dihapus, tinggal 5 varian)
6. Penguatan (reinforcement) (produk 5 varian yang bertahan dari pilihan pasar tersebut, dikuatkan rasa dan kemasannya)
Nama: Ketut Mudita. Nama Perusahaan: Pelangi Rex. Perusahaan Bergerak sebagai: pemasok aneka kue dan roti
untuk sarapan sejumlah hotel, restoran, dan kafe di Bali. Omzet: ratusan juta rupiah per bulan. Pengalaman
Pertama: Menjadi Pemasok Ikan Untuk Industri Pariwisata Bali. Kendala dari Ide ini: laba yang diperoleh bersifat
musiman (tak tiap hari ia bisa mengirim ikan sesuai pesanan, karena pasokan ikan mengenal musim) Perubahan:
Belajar dari pengalaman itu, Mudita lantas mencari usaha yang tak kenal musim. Ia lantas beralih menjadi pemasok
bahan kue dan roti yang saban hari dibutuhkan orang. Peluang: Ia membaca permintaan bahan-bahan bakery yang
stabil. Penggantian: Mudita yang sebelumnya pemasok ikan, mulai belajar membuat roti dari sejumlah chef hotel
yang dikenalnya. Selanjutnya, ia mendalami keterampilan untuk membuat beberapa jenis roti, seperti roti tawar, roti
gandum, muffin cake, croissant cake, dan pancake. Ya, Mudita memang fokus membuat jenis roti itu karena ia ingin
mengincar pasar horeka. Penguatan: Kualitas dan cita rasa produk memang menjadi perhatian Mudita. Kemudian ia
mendaftarkan produk Pelangi Rexs untuk memperoleh sertifikat halal, supaya kue dan roti bikinannya bisa dinikmati
semua kalangan, baik wisatawan asing maupun domestik. Saya seringkali melihat wisatawan memilih-milih
makanan di Bali karena takut tidak halal. Dengan sertifikasi halal, produk saya bisa dimakan siapa saja, ujarnya.
Penyusunan Kembali: Supaya roda mesin pabrik tetap berputar tiap hari, Mudita bilang, butuh kemampuan
manajemen yang baik dan adil, terutama dalam mengatur pembagian tugas dengan para karyawannya. Saya
berusaha karyawan tidak jenuh dengan pembagian tugas yang efektif, tutur dia
GREEN SANDS
Terkadang suatu merek memiliki pangsa pasar yang rendah atau mengalami stagnasi pertumbuhan pasar,
bukan karena implementasi faktor bauran pemasaran (marketing mix) yang salah. Tetapi bisa jadi Karena salah
dalam menentukan target pasar atau kurang memahami karakter dan keinginan dari konsumennya. Salah satu
contoh merek yang melakukan reposisi untuk mengganti target pasar konsumennya adalah merek Green Sand.
Merek ini pada awalnya menyasar segmen pasar minuman kategori shandy dengan kandungan alkohol dibawah satu
persen. Respon dari konsumen kurang baik sebab kategori minuman shandy kurang begitu dikenal dan disukai oleh
masyarakat Indonesia sehingga penjualan dan pertumbuhan pasar Green Sand lambat dan stagnan.
Untuk mengatasi masalah ini, manajemen PT Multi Bintang Indonesia yang juga produsen minuman beralkohol
merek Bir Bintang, melakukan reposisi merek Green Sand dari kategori minuman shandy menjadi minuman ringan
berkarbonasi yang memiliki pangsa pasar triliunan rupiah. Reposisi merek ini dilakukan dengan meluncurkan tiga
varian rasa tanpa alkohol dengan kemasan kaleng 300 ml dan botol 200 ml. Dengan dukungan komunikasi
pemasaran yang gencar dan menyasar remaja sebagai target pasar maka tingkat penjualan Green Sand naik sampai
tiga kali lipat. (Suara Pembaharuan,2004)
b.
SALAH SATU PERUSAHAAN YANG MENAWARKAN PRODUK (yang menurut saya) KREATIF
Nama Perusahaan: Unilever. Produk Unggulan: Lux, Blue Band, Pepsodent, Lifebuoy, Dove, Ponds, Royco, Sariwangi, Taro
hingga Bango. Produk Percobaan: Tara Nasiku dan Mie&Me.
Kisah Gagalnya Tara Nasiku
Produk nasi instan ini diluncurkan dengan harapan agar mampu menjadi makanan instan pengganti makanan pokok seperti
halnya sukses mie instan. Logikanya cukup masuk akal, nasi adalah makanan pokok sebagian besar orang Indonesia, bila ada nasi
instan maka akan besar kemungkinan produknya akan diserap dengan baik oleh pasar. Maka Tara Nasiku pun diluncurkan dengan
didukung marketing communication yang luar biasa besar. Tapi produk itu gagal. Awalnya banyak orang mencoba Tara Nasiku,
namun itu rupanya hanya first trial semata. Kelemahan Tara Nasiku yang mencolok adalah untuk menghasilkan nasi instan yang
optimal, maka mesti dimasak dengan Teflon, hal inilah yang cukup menyulitkan konsumennya. Selain itu, rasa Tara Nasiku kurang
berkenan di lidah kita. Pada intinya, ekspektasi akan rasa dan instan dari iklan Tara Nasiku ternyata tidak dipenuhi.
Kisah Gagalnya Mie&Me
Mie&Me yang diluncurkan sebagai Mie Instan yang lebih bertarget market anak muda, ternyata langsung disambut oleh sang
pemimpin pasar Indofood dengan Chatz Mie. Kentara sekali Chatz Mie -yang diposisikan sebagai fighting brand- sangat
mengganggu Mie&Me. Chatz Mie pun dikomunikasikan mirip dengan Mie&Me, sehingga konsumen dibuat susah membedakan
antara keduanya. Belum lagi kekuatan distribusi Indofood yang susah digoyah oleh Unilever. Akhirnya Mie&Me pun tumbang,
dan Chatz Mie pun segera dimatikan oleh Indofood.
inovasi dan kreatifitas berada dalam wilayah yang sama, tetapi memiliki batasan yang tegas, batasannya terletak pada
langkahnya. kreatifitas merupakan langkah pertama menuju inovasi. karena walaupun terdapat 100 ide kreatif namun
hanya satu yang dapat dikatakan sebagai inovasi. dalam hal ini inovasi adalah bentuk mengenalkan suatu yang baru dalam
situasi yang baru dan dalam wujud real. ide belum tentu dapat terealisasi, karena membutuhkan ruang dan waktu dalam
eksperimen, dana, dll. ide adalah semu, namun inilah langkah pertama untuk menuju realitas ide yang bernama inovasi.
Pelanggan
Pesaing
Inovasi didasari pada Pengalaman karena berkaitan dengan proses pembelajaran perusahaan.
Pembelajaran berasal dari: ketelitian dalam menemukan hal-hal kecil, ingin memahami perubahan
lingkungan, hasil dari aksi dan masalah
keunggulan bersaing ditentukan oleh kreativitas dan inovasi yang dapat memuaskan keinginan
pelanggan secara lebih baik dari pada pesaing.
Contoh: Makanan: cita rasa, nilai gizi, higienis dan sanitasi, tampilan, dll
Peranan Manajemen
Pengalaman: Setidaknya sudah dua kali ia membuat gebrakan menciptakan segmen pasar yang baru yaitu ketika tahun 2005 menaikkan
harga roti dari Rp 500 menjadi Rp 1.000 rupiah, dan akhir tahun 2011 lalu dengan membuat produk roti baru yang dibandrol harga Rp
2.000.
Kekuatan Usaha Pada: Sales, Kekuatan Sales Pada: Pemilihan Lokasi dan Pangsa Pasar , Wilayah Pemasaran: meliputi Jatabek, Cilegon,
Serang, Karawang, Cikampek, Purwakarta, Cianjur dan sekitarnya. Tantangan Manajerial: biaya produksi akan semakin meningkat, rencana
kenaikan BBM, dan tarif dasar listrik, tentu akan menyebabkan inflasi dan berakibat daya beli masyarakat akan menurun.
Tujuan: 1. Menyejahterakan orang-orang di sekitar lokasi usahanya. 2. Menjaga keseimbangan perekonomian, sekaligus meningkatkan
kesejahteraan karyawannya. Sistem Manajemen: Mereka mencari sendiri lebihan penghasilan, kita yang menyediakan barangnya, tutur
Saryono. Kalau mereka tidak mau berusaha merubah kesejahteraannya, ya itu risiko sendiri.
Bisnis pertamanya network marketing. Sayang, Riezka terkena musibah. Saya ditipu ratusan juta rupiah, kisahnya. Uang yang
dipercayakan Riezka raib.
2.
Kemudian ia banting setir ke bisnis lainnya dengan berjualan ponsel serta berjualan tahu Sumedang (dan gagal).
3.
bisnis aneka jus, bakso, cafe, bisnis pulsa, laundry, sampai kopi rempah (dan gagal)
Inspirasi bisnis: Ketertarikannya menjajal bisnis pisang ijo terjadi ketika 2008, saat ia singgah ke sebuah restoran. Di sana, Riezka
menikmati minuman khas Makassar es pisang ijo. Ia pun jatuh cinta pada rasa minuman itu. Terlintas di pikiran saya, kenapa es pisang ijo
ini tidak dibisniskan, ujarnya.
Modal Awal: Rp 2 juta, Lokasi Awal: Riezka membuka gerai pertama es pisang ijo di depan kampusnya.
Strategi manajemen: Supaya bisnis pisang ijo bisa berjalan mulus dan tak kekurangan bahan baku, Rizka mulai merambah sektor hulu
dengan menanam bahan baku pisang di lahan seluas 1 hektare. Dengan menguasai sektor hulu sampai hilir, usaha ibu dua anak ini mampu
meraup omzet sebesar Rp 10 miliar dalam setahun.
Penghargaan: juara Wirausaha Mandiri 2008, Best UKM Award 2010, Winner Young Caring Profesional Award 2011, dan Best Franchise
Choice versi Majalah Info Franchise 2011, serta teranyar menjadi usaha franchise terbaik HIPMI 2012, dan Ernst & Young Winning Women
2012
usahaku laris, pemilik rumah makan menaikkan biaya sewa jadi dua kali lipat, yaitu Rp 2 juta per
bulan. Aku mulai merasa seolah-olah bekerja untuk orang lain karena hasil yang kuraih hanya
untuk membayar sewa tempat. Aku mencoba tetap bertahan, walaupun pendapatanku masih
minus. Saking pusingnya, di awal 2007 aku nekat berhutang pada seorang rentenir sebesar Rp 5
juta, sekadar untuk menggaji karyawan. Aku berprinsip, dalam kondisi seperti apa pun,
karyawan tetap harus diprioritaskan. Setelah berkali-kali jatuh bangun merintis Pecel Lele Lela,
akhirnya Rangga mulai mereguk manisnya madu berbisnis kuliner.
Menu lele yang disediakan pun makin beragam, antara lain lele goreng tepung, lele fillet kremes, dan lele saus padang. Tiga menu
inilah yang jadi andalan kami, bahkan jadi favorit pembeli hingga kini. Namun, di balik kesuksesanku, cobaan kembali menimpa.
Salah satu kokiku berhenti bekerja. Belakangan, aku tahu ternyata ia membuka usaha sejenis sepertiku.
Suatu hari, dalam perjalanan pulang ke rumah orangtuaku di Bandung, aku mampir ke sebuah restoran cepat saji asal Amerika. Di
situlah aku bertemu Bambang (manajer restoran tsb), teman lama SMA. Aku curhat soal kebingunganku sebelumnya ketika
ditinggal koki. Ia membantuku membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) menjalankan rumah makan. Dengan cara seperti
ini, aku tak lagi kelimpungan bila ditinggal koki. Bambang juga melatih para karyawan sehingga mereka bekerja lebih profesional,
sesuai SOP.
kini omzet seluruh cabang mencapai Rp 1,8 miliar per bulan. Inovasi juga harus jadi kebiasaan, selain terus meningkatkan kualitas
dan pencitraan Pecel Lele Lela. Itu sebabnya, kini aku sedang menggodok konsep baru untuk jangka panjang. Diversifikasi menu
dan pencitraan Pecel Lele Lela sendiri juga semakin kupikirkan. Untuk menarik hati pembeli, Pecel Lele Lela juga menggratiskan
hidangannya bagi pembeli yang berulang tahun di hari kedatangannya. Dan, pembeli bernama Lela juga akan mendapat
keistimewaan berupa makan gratis seumur hidup. Menarik, bukan?
DATA SHARING
Memburu Ide Untuk Inovasi Produk
Kesimpulan
Ingat!! inovasi produk dibagi menjadi dua kategori: barang baru dan layanan baru.
Anda harus bergelut dengan ide yang kratif. Jadilah Pemburu Ide.
Ide yang kreatif dilatarbelakangi pada motivasi diri yang luar biasa
Cara kerja menghasilkan inovasi yang baik adalah Share Informasi dari: Pengalaman Konsumen, Pengalaman Diri Sendiri
dalam Membaca hal-hal yang dilewatkan oleh orang lain, pengalaman dari rekan yang telah berhasil mendahuli kita,
Pengalaman dari riset yang kita lakukan terhadap pesaing
Dan manajemen adalah cara anda mengelola ide tersebut sehingga menjadi hal yang realistis atau nyata. Kenapa nyata???
Karena manajemen-lah yang menjadi saksi hidup: ide anda bisa diterapkan atau tidak
Tentunya berdasarkan indokator yang membentuk pola yang akhirnya menjadi system yang bias di-aplikasikan
TERIMAKASIH