Tugas UAS Management Stategic Metode Balance Scorecard PT AIA Financial Oleh Agus Santhuso
Tugas UAS Management Stategic Metode Balance Scorecard PT AIA Financial Oleh Agus Santhuso
Disusun Oleh:
Agus Santhuso, SE
[ 7320130004 ]
Daftar Isi
Halaman
Abstrak......
BAB 1 : Pendahuluan
1.1. Latar Belakang AIA Financial.....
BAB 2 : Methodologi
2.1. Perumusan .....
10
BAB 3 : Kesimpulan
Kesimpulan ....
12
14
Tugas UAS Penerapan Metode Balanced Scorecard Untuk Meningkatkan Kinerja PT. AIA Financial
Agus Santhuso, SE
ABSTRAK
PT AIA Financial merupakan salah satu perusahaan asuransi jiwa terkemuka dan
berpengalaman di Indonesia, serta merupakan anggota dari AIA Group. Dari hasil observasi
yang dilakukan, terdapat permasalahan yang dialami oleh
hingga kini belum dapat dipecahkan, yaitu perusahaan hanya memiliki sistem pengukuran
kinerja bisnis yang bersifat finansial dan bahkan bersifat jangka pendek, mengalami
kekurangan agen aktif selama tiga tahun berturut-turut, tidak mampu menjaga
konsistensi kualitas jasa, tidak mengetahui area-area yang membutuhkan upaya perbaikan,
karyawan tidak menunjukkan perilaku yang mendukung visi dan misi, serta proses riset dan
pengembangan yang terlantar. Daftar permasalahan tersebut, dilakukan studi kasus dan
didapatkan akar permasalahannya yaitu tidak memadainya sistem manajemen kinerja
pada PT AIA Financial. Dengan menggunakan
metode balanced scorecardmenerjemahkan visi misi strategi perusahaan ke dalam empat
perspektif perusahaan yang setiap perspektifnya memiliki sasaran strategis yang memiliki
hubungan sebab-akibat (cause and effect linkage), kemudian merumuskan KPI, target dan
inisiatif
strategis,
hingga
menghasilkan
suatu
model
scorecard
yang
dapat
Page |1
BAB 1
PENDAHULUAN
de-facto merupakan
standar
bagi
semua
sistem
manajemen
kinerja
yang
dikembangkan kemudian (Wibisono & Kosasih, 2010). Balanced Scorecard (BSC) diciptakan
oleh Robert S.Kaplan dan David P. Norton tahun 1992. BSC tersusun atas empat perspektif
yang
dan indikator leading, dan antara perspektif kinerja eksternal dan internal, di mana juga
menyediakan para manajer suatu
instrumen
yang
dibutuhkan
untuk
mengemudikan
perusahaan menuju kepada keberhasilan persaingan masa depan, dengan menerjemahkan misi
dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran yang menyeluruh yang memberi kerangka
kerja bagi pengukuran dan sistem manajemen strategis. Kaplan dan Norton juga menekankan
di mana Pengukuran Itu Penting: Jika Anda tidak dapat mengukurnya, Anda akan menemui
kesulitan untuk mengelolanya.
Page |4
BAB 2
METHODOLOGY
Page |5
2.1. Perumusan
Metode analisis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode Balanced
Scorecard. Suwardi (2010:58) menjelaskan proses cascading BSC dapat dilakukan dalam
sepuluh langkah yang berurutan, dengan tetap dimungkinkan untuk melakukan verifikasi
ulang secara dinamis di mana langkah-langkah ini sifatnya tidak kaku, tetapi cukup fleksibel
sehingga dapat dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi setiap organisasi, misalnya ada
perusahaan swasta yang ternyata hanya memerlukan sembilan langkah dan isinya dapat
sedikit berbeda dari langkah-langkah yang ada dalam buku tersebut.
Berikut langkah-langkah penyusunan atau perancanangan Balanced Scorecard pada PT AIA
Financial:
2.1.1. Tujuan Perusahaan
Di sini visi dan misi perusahaan dijabarkan di mana yang nantinya akan menjadi panduan
utama pada langkah berikutnya.
2.1.2. Menetapkan Strategi
Pada langkah ini, akan dilakukan identifikasi strategi dengan menggunakan Matriks
Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman
(Strenghts-Weakness-Opportunities-Threaths
SWOT) di mana Sekaran (2009:327) mendefinisikan sebagai sebuah alat pencocokan yang
penting yang membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi: Strategi SO
(kekuatan-peluang), Strategi WO (kelemahan-peluang), Strategi ST (kekuatan-ancaman), dan
Strategi WT (kelemahan-ancaman). Mencocokkan faktor-faktor eksternal dan internal utama
merupakan bagian tersulit dalam mengembangkan Mastriks SWOT dan membutuhkan
penilaian yang baikdan tidak ada satu pun panduan yang paling benar. Strategi SO (SO
Strategies) memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari
peluang eksternal. Strategi WO (WO Strategies) bertujuan untuk memperbaiki kelemahan
internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Strategi ST (ST
Page |6
Page |7
KPI adalah indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja. Ini penting
sekali, karena SS yang telah tersusun di Peta Strategi perlu dipantau dan diukur tingkat
pencapaiannya.
2.1.6. Menentukan Target dan Inisiatif Strategis
Setiap KPI yang telah dibangun di langkah sebelumnya, pada langkah ini diberi target
agar dapat dipantau proses pencapaiannya. Setelah itu KPI juga dilengkapi dengan inisiatif
strategis (IS) dalam pencapaian target.
Target adalah suatu ukuran yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Berkaitan dengan
penerapan BSC, target dibuat untuk jangka waktu satu tahun, atau disebut dengan perencanaan
tahunan. Sementara pemantauan target dapat dilakukan dalam periode bulanan, triwulanan,
smesteran atau tahunan.
Berkaitan dengan besarnya target, ada beberapa hal yang dapat dipakai untuk
menentukannya, antara lain:
1) Pencapaian di masa lalu (baseline)
2) Keinginan stakeholder (angka target ditentukan langsung oleh stakeholder), atau
3) Rujukan pada kondisi internal maupun eksternal organisasi
Yang paling umum dijadikan ukuran target adalah ukuran pencapaian kinerja di masa lalu
yang dalam perhitungannya terdapat beberapa tipe, yaitu:
1) Baseline
2) Traditional
3) Strecth
4) Best possible
Inisiatif Strategis (IS) adalah inisiatif-inisiatif yang bersifat strategis, yang disusun dan
perlu dilaksanakan untuk mencapai target. Agar pelaksanaan efektif, tentu diperlukan adanya
Page |8
penanggung jawab IS, rincian jadwal pelaksanaan (termasuk urutan pekerjaan), spesifikasi
(program kerja).
2.2. Implementasi
Berikut penjelasan hasil rencana implementasi scorecard PT AIA Financial :
Tabel 1 - Rencana Implementasi Scorecard
Tahap
1
Tindakan
Penanggung Jawab
Jangka Waktu
Mengklarifikasikan Tujuan Perusahaan
Agency Director
minggu 1
(Visi dan Misi).
minggu 2
Sebuah Balanced Scorecard dikembangkan untuk
menerjemahkan visi generik ke dalam
strategi yang dipahami dan dapat
dikomunikasikan. Proses ini membantu
pembangunan konsensus dan komitmen
terhadap strategi.
Mengkomunikasikan kepada seluruh
Agency Director,
minggu 2
anggota perusahaan.
Senior Agency
minggu 5
Minggu ke-2 kepada SAM dan AM dahulu.
Manager, dan Minggu ke-3
kepada FC dan Minggu ke-4
Agency Manager, kepada staff. Disini
dikumpulkan bersama
serta staff.
untuk mempelajari dan mendiskusikan strategi baru.
minggu 6
minggu 12
Page |9
2.3. Evaluasi
Dari hasil pada tahap perancangan, didapatkan suatu ringkasan model scorecard untuk
PT AIA Financial, dimana model scorecard ini tetap dievaluasi atau ditinjau ulang secara
berkala. Pada tahap ini inisiatif yang dianggap kurang berkontribusi dapat dihapus dan ditambah
inisiatif baru, serta dapat memperbaharui target ukuran jika diperlukan.
Tabel 2 - Ringkasan Model Scorecard untuk PT AIA Financial
Perspektif
Sasaran
KPI
Target per
Strategis
Keuangan
Inisiatif
caturwulan
Meningkatkan
K1 - % Pertumbuhan
Laba
Penjualan
K2 - % Pertumbuhan
Jawab
CW1
CW2
CW3
5%
10%
15%
20%
35%
50%
Meningkatkan
N1 - % Market Share
Setiap agen
berkala (per
caturwulan)
20%
35%
50%
Laba
Pelanggan
Melakukan
evaluasi secara
Pendapatan
K3 - % Pertumbuhan
Penanggung
Meng-follow up
nasabah
5%
10%
15%
Pangsa Pasar
Mengidentifikasi
Agency
ulang kebutuhan
Director
masyarakat
terkini
Meningkatkan
N2 - % Retensi
Kepuasan
Nasabah
20%
35%
50%
Menjaga
Setiap agen
hubungan baik
Pelanggan
dengan
pelanggan
N3 - # Akuisisi
200
350
500
Nasabah
org
org
org
N4 - % Penurunan
20%
35%
50%
Meningkatkan
penjualan
Keluhan Nasabah
Meningkatkan
kualitas
pelayanan
Proses
Meningkatkan
I1 - % Keberhasilan
Bisnis
Efektifitas
Program Promosi
Internal
Program
Promosi
20%
35%
50%
Hadiah yang
Setiap agen
semakin menarik
Meningkatkan
pemasaran
promosi
P a g e | 10
Waktu
I2 - # Jumlah Hari
18
16
14
Pelayanan
Proses Klaim
hari
hari
hari
Meningkatkan
kedisiplinan
Tepat Waktu
Pembelaja
Meningkatkan
P1 - # Perekrutan
50
100
140
ran dan
Kualiatas
Agen Baru
org
org
org
Pertumbu
SDM
P2 - % Agen baru
10%
15%
20%
han
Memperluas
Setiap agen
koneksi
Membimbing
Setiap team
produktif setelah
leader
mengikuti training
benar-benar bisa
dilepas prospek
sendiri
P3 - # Jumlah Agen
10%
15%
20%
Aktif
Mengadakan
Agency
training untuk
Director
seluruh agen
secara berkala
Meningkatkan
Teknologi
P4 - # Teknologi baru
Berdasarkan penilaian
perusahaan
Mengkomputeris
Staff
asikan semua
data secara
sistematis
P a g e | 11
BAB 3
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari analisa perancangan atau penerapan metode Balanced Scorecard
untuk PT AIA Financial, dapat disimpulkan bahwa :
1) Untuk mengukur kinerja PT AIA Financial dengan menggunakan metode Balanced
Scorecard, yang pertama harus dilakukan adalah menyusun visi misi dan strategi dengan
berdiskusi dengan pihak perusahaan, kemudian menetapkan sasaran strategis yang akan
dicapai pada setiap perspektif perusahaan, dan menyusun garis hubungan sebab akibat pada
peta srategi. Setelah itu memilih KPI (Key Performance Indicator) setiap sasaran
strategis,
tentukan
penjualan,
meningkatkan
laba,
tolok
ukur
pelanggan, sasaran strategis yang ingin dicapai ada dua. Yang pertama, meningkatkan pangsa
pasar, tolok ukur market share mendapat nilai buruk. Sasaran strategis kedua yang ingin
dicapai, meningkatkan kepuasan pelanggan, tolok ukur pertama retensi nasabah mendapat
nilai buruk, akuisisi nasabah mendapat nilai cukup, dan penurunan keluhan nasabah
mendapat nilai cukup, sehingga kinerja perspektif pelanggan mendapat nilai buruk. Pada
perspektif proses bisnis internal, sasaran strategis pertama meningkatkan efektifitas program
promosi, tolok ukur keberhasilan program promosi mendapat nilai cukup, pada sasaran
strategis berikutnya yaitu efisiensi waktu pelayanan dengan tolok ukur jumlah hari proses
klaim mendapat nilai cukup, sehingga kinerja perspektif proses bisnis internal mendapat
P a g e | 12
nilai cukup. Dan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, sasaran strategis pertama
meningkatkan kualitas SDM, dengan tolok ukur perekrutan agen baru mendapat nilai
buruk, agen baru produktif setelah mengikuti training mendapat nilai buruk, jumlah agen
aktif mendapat nilai buruk, dan sasaran strategis kedua yaitu meningkatkan teknologi dengan
tolok ukur teknologi baru
mendapat
nilai
cukup,
sehingga
kinerja
perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan mendapat nilai buruk. Dan pada akhirnya, hasil dari
Balanced Scorecard PT AIA Financial tahun 2011 mendapat nilai buruk.
P a g e | 13
Daftar Pustaka
[1] David, F. R. Alih bahasa oleh Sunardi D. (2009). Strategic management: Manajemen
strategis konsep buku 1 (edisi 12). Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
[2] Kaplan, R. S., & Norton, D. P. Alih bahasa oleh Pasla, P. R. Y. (2000). Menerapkan
strategi menjadi aksi: Balanced scorecard. Jakarta: Penerbit Erlangga.
[3] Robbins, S. P., & Coulter M. Alih bahasa oleh Sabran B. & Putera D. B. (2010).
Manajemen jilid 1 (edisi 10). Jakarta: Penerbit Erlangga
[4] Sekaran, U. Alih bahasa oleh Yon, K. M. (2009). Research methods for business:
Metodologi penelitian untuk bisnis buku 1 (edisi 4). Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
[5] Suwardi, L., & Biromo, P. A. (2010). Step by step in cascading balanced scorecard
to functional scorecards. (cetakan keempat). Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
[6] Wibisono, D. & Kosasih O.(2010). Perancangan sistem manajemen kinerja
perusahaan studi kasus perusahaan dago engineering. Jurnal manajemen teknologi, 9(1): 119.
P a g e | 14