Anda di halaman 1dari 7

KASUS 1

Identitas Pasien

Nama: Tn Js
Jenis Kelamin: Laki-laki
Umur: 45 tahun
No. RM:00.28. 81.48
Daerah Asal: Desa Pabeta, Manrang, Lutim
1. Diagnosa Medis: Kesadaran Menurun/ Stroke
2. Keluhan Utama: Pasien Masuk Rumah Sakit dengan keluhan utama tidak bisa bicara
sejak satu minggu yang lalu, edema pada kaki (+)
3. Riwayat Penyakit
Dahulu: Riwayat trauma (+) jatuh dari tangga dengan ketinggian kurang lebih 3 mete,
sebelumnya pasien masih dapat berbicara tapi respon lambat dan dapat berbicara dengan
suara pelan dan lembut, Pasien juga sudah tidak bisa berjalansejak kurang lebih 4 tahun
yang lalu, pasien hanya dapat berjalan dengan dipapah. Bila duduk pasien pasien sering
tidak dapat menjaga keseimbangan dan jatuh ke belakang. Pasien pernah dirawat di
RSWS pada bulan Februari tahun 2007 dengan diagnosa Atropi Cebrebri
Sekarang: Air Mata berlebih yang dialami 6 bulan yang lalu, riwayat mata merah (+),
riwayat kotoran mata berlebih (+), stroke (+), kesulitan menguyah dan menelan (+)
4. Skrining Gizi
a. Data Antropometri
TB: 148 cm, Umur: 65 tahun, JK: Laki-laki, BB: 6 bulan yang lalu 47 kg, BB
sekarang: 28 kg. Penurunan BB selama 6 bulan 40,4 %, LILA= 19,5 cm, Status
Gizi: 19,5/ 31,7 x 100 % = 61,5 %. Jadi Status Gizi Buruk ( <70%)
b. Data Labortorium
Ureum: 34 mg/dl (N:10-50 mg/dl)

Creatinin:0,66

mg/dl

(<1,1 mg/dl)
Natrium: 126 mmol/l (N:136-145 mmol/l)

Kalium: 4,4 mmol/l (3,5-

5,5 mmol/l)
Chlorida: 95 mmmol/ l (N: 97-111 mmol/l)

GDS: 132 mg/dl (<140

mg/dl)
SGOT : 24 u/l (<32 u/l)

SGPT : 56 u/l (,31 u/l)

Protein Total: 6,1 gr/dl (6,6-8,7 gr/dl)

Albumin: 2,5 grdl (3,5-5 gr/dl)

Cholesterol: 129 mg/dl (<200 mg/dl)


c. Data Fisik dan Klinis
Fisik: Kesadaran menurun, batuk (+), keadaan umum leah, luka dekubitus (+)
Klinis: Tek. Darah: 100/70 mm/ Hg, Suhu: 37 C, Nadi: 96 x/ menit, Pernafasan:
24x / Menit
d. Riwayat Gizi
Dahulu
Frekuensi Makan sebanyak 3 x makan utama yang terdiri dari nai, lauk hewani
dan sayura, serta suka makan coto, terlebih beberapa tahu yang lalu peernah
menjual coto. Sebelumnya nafsu akan baik dan tidak mempunyai alergi terhadap
makanan, suka makan daging, ikan, telur dan sayuran tetpi jarang makan buah.
Adapun asupan pasien sebelum masuk rumah sakit adalah:
E: 2095, 95 kkal (92,27 %)
P: 60,65 gr (110,27 %)
L: 43,5 gr (88, 96 %)
KH: 364 gr (94,5 %)
Fe: 8,8 gr (67,69 %)
Sekarang
Nafsu makan pasien masih sangat kurang, tidak mampumakan sendiri tanpa
bantuan orang lain, misalnya pasien ini tidak mampu memegang peralatan makan
sendiri, dan jika dia mencobanya maka perlatan mkan ini jatuh bila dipegang,
adapun asupan pasien sebelum intervensi adalahh:
E: 953,975 kkal (56,78 %)
P: 26,15 gr (45, 41 %)
L: 36,73 gr (78,65 %)
Fe: 6,2 gr (47,75 %)
e. Data sosial Ekonomi
Pasien mempunya 4 rang anak, 2 orang telah menikah dan dua orang lagi belum
menikah yang sekarang tinggal bersamanya karena istrinya sudah lama meninggal
dunia, sehari-hari dia bekerja sebagai petaniyang jarang bahkan tidak pernah
memeriksakan kesehatannya khususnya tekanan darahnya di waktu masih sehat.

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR


Nama
: Tn. Js
Umur
: 65 tahun
Tanggal
:
Nutrition Assessment
Data Dasar
Identifikasi
Masalah
Penurunan
1. Diagnosa Medis
Kesadaran Menurun/ Stroke
berat badan
yang tidak
2. Keluhan Utama
Pasien Masuk Rumah Sakit
diharapkan
dengan keluhan utama tidak
bisa bicara sejak satu minggu
yang lalu, edema pada kaki (+)
3. Riwayat Penyakit
Dahulu: Riwayat trauma (+)
jatuh dari tangga dengan
ketinggian kurang lebih 3
mete, sebelumnya pasien masih
dapat berbicara tapi respon
lambat dan dapat berbicara
dengan suara pelan dan lembut,
Pasien juga sudah tidak bisa
berjalan sejak kurang lebih 4
tahun yang lalu, pasien hanya
dapat berjalan dengan dipapah.
Bila duduk pasien pasien sering
tidak
dapat
menjaga
keseimbangan dan jatuh ke
belakang. Pasien pernah dirawat

Asupan
energi
kurang

Perubahan
nilai
laboratoriu
m

Diagnosa Gizi

NC.3.2
Penurunan berat
badan yang tidak
diharapkan
terkait
kekurangan
kemampuan
makan
sendiri
yang
ditandai
dengan
penurunan
BB
selama 6 bulan
sebesar 40,4 %,
N.I 1.4
Asupan
energi
kurang
terkait
factor patologis
yang
menghasilkan
penuruanan
kemampuan
untuk
mengkonsumsi

Jenis Kelamin
: Lk
No. Register
: 366417
Bagian
:Nutrition Intervention
Rencana
Monitoring
Rencana Terapi
Terapi Edukasi
Evaluasi
A. Jenis Diet
a. Tujuan
a. Antropometri
Diet stroke
Memberikan
Penimbangan BB
informasi edukasi awal dan akhir
agar
pasien dan intervensi
B. Tujuan Diet
1. Memberikan
makanan keluarganya :
b. Biokimia
secukupnya untuk memenuhi - Memahami
diet Setiap kali ada
kebutuhan gizi pasien .
yang diberikan
pemeriksaan
2. Memperbaiki keadaan stroke dan - Pasien
biokimia darah dan
dekubitus.
menghabiskan
USG
3. Mempertahankan keseimbangan
makanan
yang c. Fisik/Klinis
cairan dan elektrolit.
diberikan
Setiap hari:
4. Memberikan cukup energi untuk - Pasien
Tensi,
mencapai berat badan normal.
menjalankan diet Suhu.
5. Meningkatkan derajat kesehatan
yang benar
d. Dietary
secara keseluruhan melalui gizi
Intake/hari
yang optimal
b. Sasaran
e. Edukasi
Pasien dan keluarga Kepatuhan pasien
pasien
mengkonsumsi
C. Syarat Diet
1. Energi cukup untuk mencapai
makanan/minuman
berat badan normal. Kebutuhan c. Waktu
kepada
pasien
energi=
15 menit, dengan sesuai
yang
2. Protein cukup, yaitu 1 g/kg BB. frekuensi
sesuai dianjurkan.
3. Lemak cukup yaitu 25% dari kebutuhan.
Evaluasi
kebutuhan
energy
total.
Mengecek apakah

di RSWS pada bulan Februari


tahun 2007 dengan diagnosa
Atropi Cebrebri
Sekarang: Air Mata berlebih
yang dialami 6 bulan yang lalu,
riwayat mata merah (+), riwayat
kotoran mata berlebih (+),
stroke (+), kesulitan menguyah
dan menelan (+)
4. Skrining Gizi
a. Antropometri
TB: 148 cm
BB: 6 bulan yang lalu 47 kg
BB
sekarang:
28
kg.
Penurunan BB selama 6 bulan
40,4 %,
LILA= 19,5 cm,
Status Gizi: 19,5/ 31,7 x 100
% = 61,5 %.
Jadi Status Gizi Buruk (
<70%)
b. Data Laboratorium
Ureum: 34 mg/dl (N:10-50
mg/dl)
Creatinin:0,66
mg/dl
(<1,1
mg/dl)
Natrium: 126 mmol/l (N:136145 mmol/l)
Kalium: 4,4 mmol/l (3,5-5,5
mmol/l)
Chlorida: 95 mmmol/ l (N: 97-

energy
mutlat.

Susah
makan
sendiri

secara

N.C 2.2
Perubahan nilai
laboratorium
terkait gangguan
neurologi yang
ditandai dengan
Natrium:
126
mmol/l
Chlorida:
95
mmmol/ l
SGPT : 56 u/l
(<31 u/l)
Protein Total: 6,1
gr/dl (6,6-8,7
gr/dl)
Albumin:
2,5
grdl (3,5-5
gr/dl)

N.B 2.6
Susah
makan
sendiri
terkait
dengan
ketidakmampuan
memegang
peralatan makan
dan
ketidakmampuan

4.

5.

6.

7.
8.

Utamakan sumber lemak tidak


jenuh ganda, batasi sumber
lemak jenuh <110% dari
kebutuhan
energy
total.
Kelesterol dibatasi <300 mg
Kebutuhan karbohidrat adalah
sisa dari kebutuhan energi total,
yaitu
Vitamin
cukup,
terutama
vitamin A, riboflavin, B6, asam
folat, B12, C, dan E.
Mineral
cukup,
terutama
kalsium, magnesium, dan kaliu.
Penggunaan natrium dibatasi
dengan memberikan garam
dapur maksimal 1 sendok the
/ hari (setara dengan 5 gram
garam dapur dan 2 g natrium)
Serat cukup, untuk mencegah
konstipasi.
Makanan diberikan dalam porsi
kecil dan sering.

D. Konsistensi
Makanan lewat pipa

E. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi


AMB = 66 + (13,7 X BBI) + (5 X
TB) (6,8 x U)
= 66 (13,7 x 48) + (5 x 148) (6,8 x
65)

makanan
yang
pasien diberikan kepada
pasien dihabiskan
atau tidak dan
mengevaluasi
e. Metode
Penyuluhan individu kepatuhan pasien
kepada pasien
dalam menjalankan
diet yang diberikan.
f. Materi
- Menjelaskan
tentang diet yang
diberikan
- Manfaat makanan
dalam
proses
pemulihan
dan
penyembuhan
- Jenis
makanan
yang menunjang
proses
penyembuhan
pasien
d. Tempat
Ruangan
dirawat

111 mmol/l)
GDS: 132 mg/dl (<140 mg/dl)
SGOT : 24 u/l (<32 u/l)
SGPT : 56 u/l (<31 u/l)
Protein Total: 6,1 gr/dl (6,68,7 gr/dl)
Albumin: 2,5 grdl (3,5-5 gr/dl)
c. Data Fisik/Klinis
Fisik: Kesadaran menurun, batuk
(+), keadaan umum leah, luka
dekubitus (+)
Klinis: Tek. Darah: 100/70 mm/
Hg, Suhu: 37 C, Nadi: 96 x/
menit, Pernafasan: 24x / Menit
5. Riwayat Gizi
Dahulu:
Frekuensi Makan sebanyak 3 x
makan utama yang terdiri dari
nai, lauk hewani dan sayura,
serta suka makan coto, terlebih
beberapa tahu yang lalu peernah
menjual coto. Sebelumnya nafsu
akan baik dan tidak mempunyai
alergi terhadap makanan, suka
makan daging, ikan, telur dan
sayuran tetpi jarang makan buah.
Adapun asupan pasien sebelum
masuk rumah sakit adalah:
E: 2095, 95 kkal (92,27 %)
P: 60,65 gr (110,27 %)
L: 43,5 gr (88, 96 %)

untuk
duduk
dengan pinggul
menyiku
dan
punggung lurus
yang
ditandai
dengan
menjatuhkan
makanan
dari
perlatan makan

= 66 + 657,6 + 740 442


= 1021
Energi total = AMB x FA x FS
= 1021 x 1 x 1,3
= 1327,3 kkal
P

= 1g/kg BB
= 1 x 48 kg= 48 gr

% P = 48 x 4
= 192 x 100%
1327,3
= 14 %
Lemak = 25 % x 1327,3
9
= 331,8
9
= 36,9 gr
KH

=61% x 1327,3
4
= 202,4 gr

KH: 364 gr (94,5 %)


Fe: 8,8 gr (67,69 %)
Sekarang:
Nafsu makan pasien masih
sangat
kurang,
tidak
mampumakan sendiri tanpa
bantuan orang lain, misalnya
pasien
ini
tidak
mampu
memegang peralatan makan
sendiri, dan jika dia mencobanya
maka peralatan mkan ini jatuh
bila dipegang, adapun asupan
pasien
sebelum
intervensi
adalahh:
E: 953,975 kkal (56,78 %)
P: 26,15 gr (45, 41 %)
L: 36,73 gr (78,65 %)
Fe: 6,2 gr (47,75 %)
6. Data Sosial Ekonomi
Pasien mempunya 4 rang anak,
2 orang telah menikah dan dua
orang lagi belum menikah yang
sekarang tinggal bersamanya
karena istrinya sudah lama
meninggal dunia, sehari-hari dia
bekerja sebagai petaniyang
jarang bahkan tidak pernah
memeriksakan
kesehatannya
khususnya tekanan darahnya di
waktu masih sehat

Anda mungkin juga menyukai