Anda di halaman 1dari 2

Percobaan kali ini yaitu tentang sistem dispersi .

Dispersi sendiri artinya


adalah penyebaran secara merata dari suatu zat ke zat lain. Dispersi dibagi menjadi 3
yaitu kasar, koloid, dan molekul. Pada percobaan kali ini yang akan dibuat adalah
dispersi kasar (suspensi).
Pertama-tama bahan yang diperlukan untuk membuat sediaan uji berupa
suspensi adalah Na.CMC (Natrii Carboxymetilselulosa), alumunium hidroksida 125
mg/5ml , tween -80 1 % (1,2 ml) dan aquadest sampai 120 ml. Na. CMC digunakan
sebagai suspending agent, yaitu untuk meningkatkan viskositas sehingga
memperlambat pengendapan, sedangkan tween-80 digunakan sebagai surfaktan /
untuk menurunkan tegangan permukaan.
Suspensi akan dibuat menjadi 4 bagian dengan perbedaan penambahan CMC
Na. Suspensi pertama sebagai blanko sehingga tidak menggunakan CMC Na,
suspensi kedua menggunakan CMC Na 0,5 % atau 600 mg, suspensi ketiga
menggunakan CMC Na 1% atau 1,2 gram, dan yang terakhir atau yang keempat
menggunakan CMC Na 1,5 % atau 1,8 gram. Suspensi sengaja dibuat dengan
berbagai konsentrasi untuk mengamati sedimentasi yang terjadi, dan konsentrasi
berapa yang cocok untuk pembuatan suspensi tersebut.
Sebelum digunakan CMC Na harus dikembangkan dulu di dalam air panas 20
kali bobotnya di dalam mortir, jika menggunakan air biasa CMC Na tidak dapat
mengembang malah akan terjadi penggumpalan dan akhirnya suspensi akan gagal.
Pada sediaan 1 alumunium hidroksida dilarutkan dalam aquadest di
Erlenmeyer kemudian masukan ke beaker glass yang sudah dikalibrasi, tambahkan
tween 80, lalu tambahkan aquadest sampai tanda kalibrasi, masukkan ke dalam gelas
ukur 100ml.
Pada sediaan 2, 3, 4 CMC Na ditaburkan ke dalam mortir yang berisi air
panas, lalu digerus sampai homogen kemudian masing masing ditambahkan
alumunium hidroksida dan gerus sampai homogen, lalu tambahkan tween 80 dan
encerkan dengan aquadest sampai bisa dituang, lalu masukkan ke dalam beaker glass
yang sudah dikalibrasi dan tambahkan aquadest sampai tanda kalibrasi, kemudian
masing masing dimasukkan ke gelas ukur 100 ml.
Pengamatan yang dilakukan adalah mengukur sedimentasi yang terjadi pada
waktu 0 menit, 15 menit, 30 menit, 60 menit, dan 24 jam. Pada 0 menit hasil yang
terlihat pada sediaan 1 suspensi yang terbentuk encer, sedangkan sediaan yang ke 2
agak kental, sediaan yang ke 3 kental dan sediaan yang ke 4 sangat kental hal ini
terjadi karena fungsi CMC Na yaitu sebagai suspending agent yang bekerja dengan

cara menaikkan viskositas sediaan, sehingga semakin banyak jumlah CMC Na yang
digunakan maka suspensi tersebut akan semakin kental.
Pada menit ke 15, semua suspensi belum ada yang mengendap ini berarti
suspensi masih stabil, pada menit ke 30, dan 60 pun semua suspensi masih dalam
keadaan baik dan tidak ada yang mengendap, ini berarti dari menit ke 0 90 Volume
sedimentasi (F) yang didapat adalah 0 karena volume akhir dari endapan (Vu) 0 dan
volume awal suspensi sebelum mengendap adalah 100 ml, jadi 0/100 = 0.
Sedangkan pada saat 24 jam, sedimentasi yang terbentuk pada blanko adalah
4,97 ml, sedangkan pada sediaan 2 adalah 2,23 ml, pada sediaan 3 adalah 7,02 ml,
dan sediaan 4 adalah 15,48 ml. Jika dibandingkan dengan blanko bisa kita lihat di sini
bahwa pada sediaan 2 yang menggunakan CMC Na 0,5% cukup efektif untuk
memperlambat terjadinya sedimentasi karena sedimentasi yang terbentuk lebih
sedikit dibandingkan blangko, sedangkan pada sediaan 3 yang menggunakan CMC
Na 1% dan sediaan 4 dengan CMC Na 1,5 % kurang efektif untuk memperlambat
terjadinya sedimentasi karena sedimentasi yang terbentuk lebih banyak dibandingkan
blangko.Nilai F yang didapat untuk sediaan 1 (blanko) adalah 0,0497, untuk sediaan
2 adalah 0,0223, untuk sediaan 3 adalah 0,0702, dan untuk sediaan 4 adalah 0,1548.
Dilihat dari nilai F yang didapat sangat kecil terutama untuk sediaan 1 dan 2, ini
mengindikasikan bahwa sediaan tersebut telah mengalami caking.
Setelah itu sediaan yang telah dibiarkan 24 jam dikocok sebanyak 3 kali dan
diamati sedimentasinya. Pada sediaan 1 (blangko) dan sediaan 2 sedimen yang
terbentuk sebagian terdispersi kembali dan sebagian lagi membentuk caking,
sehingga sulit untuk diukur volume sedimentasinya, sedangkan pada sediaan 3 dan 4
saat dikocok kembali semua sedimen terdispersi kembali secara merata, ini
dikarenakan nilai F dan viskositas yang cukup tinggi diantara yang lainnya sehingga
suspensi lebih mudah terdispersi kembali, jadi kesimpulannya CMC Na dengan
konsentrasi 1 % dan 1,5 % lebih mudah terdispersi kembali dan lebih efektif untuk
mencegah terjadinya caking dibandingkan dengan CMC Na 0,5 %.

Anda mungkin juga menyukai