Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Undang Undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan
pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas
serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
Menurut perhimpunan kedokteran wisata Indonesia Kesehatan wisata dimulai sejak
berangkat dari rumah untuk melakukan wisata, selama perjalanan, sampai di tempat tujuan,
dan kembali dengan aman dan nyaman ke tempat asalnya, sehingga wisatawan tersebut tidak
jera untuk kembali mengunjungi daerah wisata yang telah dikunjunginya. Dalam siklus
perjalanan wisata itu, yang termasuk dalam kesehatan wisata meliputi upaya pencegahan,
tindakan pengobatan jika diperlukan dan kesiapan repatriasi yang memadai ke negara
asalanya. (PKWI, 2012). Kesehatan wisata meliputi berbagai aspek medis, dan kesehatan
wisata juga termasuk aspek kesehatan para travelers dalam arti luas termasuk business
travelers.
Survei kesehatan wisata menunjukkan bahwa mortalitas tertinggi pada travelers hampir
50% disebabklan oleh penyakit kardiovaskuler, dan angka morbiditas tertinggi disebabkan
oleh penyakit infeksi (WHO, 2007). Ada berbagai permasalahan dalam kesehatan pariwisata
adanya penyakit infeksi tertentu yang endemis di area tujuan wisata tersebut sepert
penularan melalui vektor nyamuk ada Malaria, Demam berdarah dengue, chikungunya,
demam kuning, limpatik filariasis, Japanese encephalitis.
Kebutuhan masyarakat dunia akan kesehatan semakin meningkat bukan saja kesehatan
secara fisik melainkan juga kesehatan secara sosial, ekonomi dan spiritual. Perkembangan
anti aging, Spa, rumah sakit internasional misalnya menunjukkan kebutuhan masyarakat
akan perawatan tubuh semakin meningkat. Hal ini menjadi sebuah peluang dalam
mengembangkan layanan kesehatan yang paripurna.
Persaingan global terjadi dalam industri perawatan kesehatan. pasien kaya dari Negara
berkembang melakukan perjalanan jauh ke Negara maju untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas. Saat ini, pertumbuhan jumlah pasien dari Negara maju
melakukan perjalanan dengan alasan kesehatan ke Negara berkembang. Banyak pasien

(medical tourist) tidaklah kaya, tetapi mereka mencari pelayanan kesehatan berkualitas
dengan harga terjangkau (Devon, 2012).
Di Indonesia, terdapat berbagai jenis objek wisata yang dapat dinikmati oleh para
pengunjung. Di antara objek wisata tersebut ada objek wisata yang telah berkembang pesat
menjadi objek wisata yang dikenal dan diminati oleh wisatawan, sebagai contoh wisata air
hangat kalibacin terdapat dibagian barat propinsi Jawa Tengah, Kabupaten Banyumas
Pemandian Kalibacin merupakan obyek wisata husada karena pengunjung yang datang
selain berekreasi juga dapat berobat. Objek wisata inii disebut Kalibacin karena airnya
berbau kurang sedap. Namun karena kandungan belerangnya cukup tinggi, airnya diyakini
mampu mengobati berbagai macam penyakit kulit, syaraf, dan tulang atau rematik. Di
tempat ini tersedia kolam untuk berendam maupun kamar mandi. Lokasi objek wisata air
hangat kalibacin ini terdapat di alam bebas karena lokasi objek wisata ini cukup terbilang
ekstrem kemungkinan terjadi kecelakaan-kecelakaan kecil hingga kecelakaan berat
disebabkan oleh kesalahan sendiri maupun kecelakaan datangnya tidak dapat diprediksi
seperti akibat serangan hewan-hewan liar. Oleh sebab itu pihak pengada traveling maupun
pihak ditempat wisata air panas kalibacin perlu memikirkan kemungkinan-kemungkinan
kecelakaan yang terjadi serta menyiapkan beberapa obat-obatan maupun alat untuk
menunjang pengamanan dan perlindungan bagi para wisatawan.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa hungungan tenaga kesehatan terhadap wisata air panas kalibacin ?
2. Apa resiko kesehatan yang mungkin akan terjadi di wisata air panas kalibacin ?
3. Cara penangan, pencegahan dan pengobatan terhadap resiko yang kemungkinan
terjadi di wisata kalibacin?
1.3 Tujuan
1. Agar dapat mengetahui peran tenaga kesehatan di wisata air panas kalibacin
2. Agar dapat mengetahui kemungkinan resiko kesehatan yang terjadi di wisata kali
bacin.
3. Agar dapat melakukan penanganan, pencegahan dan pengobatan terhadap resiko
yang kemungkinan terjadi di wisata air panas kalibacin
1.4 Manfaat

Untuk memastikan wisatawan yang berkujung ke Objek wisata air panas kalibacin
mendapatkan perlindungan dan terhindar dari resiko kesehatan yang mungkin akan
terjadi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Anda mungkin juga menyukai