Anda di halaman 1dari 5

PROFIL PENDETA GPIB

Disampaikan dalam Pembinaan kepada


Calon Vikaris GPIB dalam Pra Vikariat di Lawang
Senin, 23 Juli 2012

1. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) dalam Tata


Gereja Tahun 2010
menyatakan : Selaras dengan
pengakuannya, GPIB adalah bentuk nyata dari Gereja Kristen
yang Esa, Kudus, Am dan Rasuli. Kehadirannya di Indonesia
untuk mengemban tugas mewujudkan tanda-tanda Kerajaan
Allah yaitu kasih, keadilan, kebenaran, dan keutuhan ciptaan
(Tata Dasar Pembukaan). Melalui pernyataan tersebut GPIB
mengaku bahwa Yesus Kristus, Pemilik dan Kepala Gereja yang
memanggil dan mengutus GPIB untuk memberitakan Injil
Kerajaan Allah di 25 Propinsi di Indonesia yang menjadi
wilayah pelayanan GPIB sejak GPIB menjadi Gereja Mandiri
pada tanggal 31 Oktober 1948.
2. GPIB sebagai Gereja Mandiri melaksanakan Panggilan dan
Pengutusannya melalui kehadiran dan pelayanan 301 Jemaat
Mandiri yang tersebar di berbagai kota di wilayah pelayanan
GPIB dan melalui kehadiran dan pelayanan lebih dari 200 Pos
Pelkes yang tersebar di desa-desa di pedalaman: Kalimantan
Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Lampung,
Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Sumatera Barat, Sumatera
Utara, Kepulauan Riau.
3. Untuk memperlengkapi, membina, dan membimbing Warga
GPIB supaya mereka dapat mengerjakan Panggilan dan
Pengutusan Gereja dengan tertib, teratur, terencana, terarah,
dan berkesinambungan, dibutuhkan Pemimpin Pemimpin
dalam Gereja.
Tata Gereja GPIB Tahun 2010 Tata Dasar
Pasal 15 mengatur sebagai berikut : Majelis Jemaat adalah
Pemimpin Gereja di tingkat Jemaat (Gereja Lokal). Majelis
Sinode adalah Pemimpin Gereja di tingkat Sinodal.
Majelis Jemaat adalah persekutuan kerja para Presbiter.
Presbiter terdiri atas : Diaken, Penatua, dan Pendeta
yang ditugaskan oleh Majelis Sinode di Jemaat.

Majelis sinode dipilih dari antara Presbiter


utusan
Jemaat-Jemaat (yaitu
Pendeta dan Presbiter
Non
Pendeta) yang hadir di Persidangan Sinode dan
Fungsionaris Majelis Sinode.
Jadi Pendeta sebagai Fungsionaris Majelis Jemaat
adalah
Pemimpin Gereja di Jemaat (Gereja Lokal)
dan Pendeta
sebagai Fungsionaris Majelis Sinode adalah Pemimpin Sinodal
Gereja.
4. Menurut kesaksian Kitab Suci Perjanjian Baru (Efesus 4 : 11),
Yesus Kristus yang memilih dan menetapkan sejumlah orang
untuk menjadi Pemimpin di dalam Gereja. Sebab Yesus
Kristus adalah Pemilik dan Kepala Gereja.
Jadi untuk menjadi Pendeta yang adalah Pemimpin Gereja,
syarat pertama yang harus dipenuhi adalah harus dipilih
dan ditetapkan oleh Yesus Kristus. GPIB menyebut syarat
ini sebagai Panggilan Batin (Lihat catatan tentang Panggilan
Batin dan Panggilan Lahir yang terdapat dalam Naskah
Pemahaman Latar Belakang Penyusunan Tata Gereja GPIB).
Panggilan Batin sebagai syarat pertama untuk menjadi
seorang Pendeta yang adalah Pemimpin Gereja, harus
dilengkapi dengan Panggilan Lahir sebagai syarat
kedua. Panggilan Batin dan Panggilan Lahir sama-sama
dibutuhkan dan saling melengkapi.
GPIB selanjutnya mengatur tentang Panggilan Lahir
bagi
seorang Pendeta yang adalah Pemimpin Gereja dalam Tata
Gereja GPIB Tahun 2010 Peraturan Nomor 1 tentang
Presbiter dan Tata Cara Pengadaan Presbiter Pasal 4 tentang
Perupaan Pendeta sebagai berikut :
a. Warga Sidi GPIB yang aktif
dalam Persekutuan dan
Pelayanan di Jemaat.
b. Menempuh Pendidikan Teologi berdasarkan Rekomendasi
GPIB di Perguruan Tinggi Teologi yang diakui GPIB.
c. Aktif di Jemaat GPIB selama menjalani studi dengan
rekomendasi Pendeta/Ketua Majelis Jemaat.
d. Tamatan Pendidikan S-1 Sekolah Tinggi Teologi dengan IPK
Minimal 2,75.
e. Berusia maksimal 32 tahun

f. Lulus Tes masuk Vikariat yang terdiri atas : Tes Akademik


Tes Kesehatan Psikotes
g. Mengikuti Pembinaan Pra Vikariat dan masa Vikariat tahun I
dan tahun II.
h. Mendapat rekomendasi kelulusan dari Mentor-Mentor dan
Tim Evaluasi yang ditunjuk oleh Majelis Sinode.
GPIB tidak mengatur lebih rinci mengenai Panggilan Batin
bagi seorang Pendeta yang adalah Pemimpin Gereja sebab
Panggilan Batin itu
menjadi pergumulan pribadi yang
bersangkutan. Sekalipun demikian, seorang Pendeta sebagai
Pemimpin Gereja harus senantiasa menyadari bahwa Yesus
Kristus, Pemilik dan Kepala Gereja yang memanggil dan
mengutusnya sebagai Pendeta yang adalah Pemimpin Gereja.
Dengan kesadaran akan Panggilan dan Pengutusannya,
seorang Pendeta sebagai Pemimpin Gereja akan mengerjakan
tugas dan tanggung jawabnya dengan sungguh-sungguh dan
dengan penuh sukacita dalam takut akan Tuhan untuk
kemuliaan Tuhan (Bukan mengejar setoran Bandingkan
nasihat rasul Petrus dalam surat 1 Petrus 5 : 2 3).
5. Dalam kebersamaan dengan Diaken dan Penatua
sebagai Presbiter GPIB, Tugas dan Tanggung Jawab
Pendeta adalah sebagai berikut : Menjaga kemurnian ajaran
Gereja, ketertiban dan keteraturan peribadahan, pelayanan
sakramen, penggembalaan, pembinaan warga gereja, serta
pelayanan kasih.
(Tata Gereja GPIB Tahun 2010 Peraturan Nomor 1 Pasal 2
ayat 1).
Tugas dan Tanggung Jawab Khusus bagi seorang bagi
Pendeta sebagai berikut : Melaksanakan pemberitaan
Firman dan pelayanan sakramen, menjaga kemurnian
ajaran,
dan
penggembalaan
khusus,
peneguhan
presbiter, pengurus/pelayan Pelkat serta Pengurus Unit
Misioner (Tata Gereja GPIB Tahun 2010 Peraturan Nomor 1
Pasal 2 ayat 1).
Tugas dan Tanggung Jawab seorang Pendeta sebagai
Ketua Majelis Jemaat adalah sebagai berikut (Peraturan
Nomor 2 tentang Majelis Jemaat Pasal 6) :

a. Membina, mengembangkan, meningkatkan, dan


memelihara kelembagaan dan ketaatan Jemaat
berdasarkan ketentuan GPIB.
b. Memimpin, mengoordinasikan, mendorong kerja
sama dan mencermati seluruh pelaksanaan kegiatan
dalam penyelenggaraan Panggilan dan Pengutusan
Nya dalam persekutuan bersama Jemaat.
c. Menggembalakan,
membimbing,
dan
menjaga
kehidupan ber-jemaat yang tenang, damai, dan
berwibawa.
d. Memimpin Sidang Majelis Jemaat dan Rapat-Rapat.
e. Melaksanakan disiplin Gereja terhadap Diaken,
Penatua, dan Warga Jemaat.
f. Menanda tangani surat-surat gerejawi (surat baptis,
surat sidi, surat nikah).
g. Mengoordinasikan pembuatan Laporan Rutin kepada
Sidang Majelis Jemaat dan kepada Majelis Sinode.
h. Membuat Laporan Akhir Jabatan kepada Majelis
Sinode.
6. Dari semua uraian di atas, kita memperoleh gambaran tentang
Profil Pendeta GPIB sebagai berikut :
a. Pendeta adalah hamba atau pelayan Yesus Kristus.
Memiliki hati seorang hamba (rendah hati)
Menuruti Kehendak Yesus Kristus.
Rela berkorban demi dan untuk Kristus
b. Pendeta adalah seorang Pelayan Firman
c. Pendeta adalah seorang Pemimpin / Gembala Umat
Menuntun umat untuk berjalan di jalan yang benar
Melindungi umat dari berbagai ajaran sesat
d. Pendeta adalah seorang Pemimpin Organisasi
Menguasai semua aturan organisasi
Memiliki kemampuan dan ketrampilan sebagai
Pemimpin.
7. Tugas Mentor adalah membentuk Vikaris menjadi
Pendeta / Pelayan Firman dan Sakramen dengan
kualifikasi yang disebutkan di atas

Anda mungkin juga menyukai