Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Analisis
proksimat
adalah
suatu
metoda
analisis
kimia
untuk
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Bahan Pakan dan Formulasi Ransum
Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum ini ialah agar
TINJAUAN PUSTAKA
Adila, (2007) m e n y a t a k a n
bahwa
analisis
proksimat
(2002)
menyatakan
bahwa
analisis
proksimat
persen. Kadar air juga merupakan karakteristik yang sangat penting dalam bahan
pangan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta ikut
menentukan kesegaran dan daya awet bahan pangan tersebut. Kadar air
menyebabkan mudahnya bakteri, kapang dan khamir untuk berkembang biak
sehingga akan terjadi perubahan pada bahan pangan. Kadar air adalah perbedaan
antara berat bahan sebelum dan sesudah dilakukan pemanasan. Setiap bahan bila
diletakkan dalam udara terbuka kadar airnya akan mencapai keseimbangan
dengan kelembaban udara disekitarnya. Kadar air ini disebut dengan kadar air
seimbang.
Herman, (2005) menyatakan bahwa Serat kasar merupakan
kemudahan bagi makluk hidup untuk mendapatkan zat-zat yang dibutuhkan oleh
tubuh.
Jossemariee (2010), Analisis proksimat memiliki manfaat sebagai
penilaian kualitas pakan atau bahan pangan terutama pada standar zat makanan
yang seharusnya terkandung di dalamnya.
Karmia (2004) Istilah proksimat memiliki pengertian bahwa hasil
analisisnya tidak menunjukan angka sesungguhnya, tetapi mempunyai nilai
mendekati. Hal ini disebabkan dari komponen praktisi yang dianalisisnya masih
mengandung komponen lain yang jumlahnya sangat sedikit yang seharusnya tidak
masuk kedalam fraksi yang dimaksud. Namun demikian analisis kimia ini adalah
yang paling ekonomis (relative) dan datanya cukup memadai untuk digunakan
dalam penelitian dan keperluan praktis.
Karra (2007) menyatakan bahwa pemanasan di dalam tanur adalah dengan
suhu 400-600 derajat Celcius.
Khairul (2009) menyatakan bahwa lemak kasar yang dihasilkan dari
penentuan lemak kasar adalah ekstraksi dari klorofil, xanthofil, dan karoten.
M. Syarif, (2000) penentuan kadar abu yaitu usaha untuk
mengetahui kadar abu, dalam analisis secara umum ditentukan dengan
membakar bahan pakan biasanya hanya zat-zat organik selanjutnya ditimbang,
sisanya disebut abu.
Mulyono, (2000) menyatakan analisis kadar serat kasar adalah usaha untuk
mengetahui
kadar
serat
kasar
dalam
bahan
baku
pakan
pelaksanaan
yang
terdapat
dalam
makanan,
dari
hasil
p e n e l i t i a n b a h w a p r o t e i n s a n g a t berkualitas tinggi.
Winarno, (2004) yang menyatakan bahwa Kandungan air dalam bahan
makanan ikut menentukan acceptability, kesegaran dan daya tahan bahan itu.
Selain merupakan bagian dari suatu bahan makanan, air merupakan pencuci yang
baik bagi bahan makanan tersebut atau alat-alat yang akan digunakan dalam
pengolahannya. Kandungan air dalam bahan makanan mempengaruhi daya tahan
bahan makanan terhadap serangan mikroba yang dinyatakan dengan Aw yaitu
jumlah
air
bebas
yang
dapat
digunakan
oleh
mikroorganisme
untuk
Waktu
: 07.30 slesai
Tempat
3.2
Materi Praktikum
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain cawan,
eksikator, oven 1050c, penjepit, neraca analitik, tanur, pembakar bunzen, soxhlet,
kertas saring bebas lemak, sarung tangan karet, kapas bebas lemak, batu didih,
pinset, corong, gelas piala, corong buchner, pompa vacuum, pemanas listrik,
kertas saring, labu dekstruksi, labu destilasi, destilator, labu Erlenmeyer, biuret,
dan gelas ukur.
Bahan yang digunakan pada praktikum analisis proksimat ini adalah
3.3
Metode Praktikum
Adapun metoda dalam praktikum Analisis Proksimat yaitu:
1.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil Praktikum
didapat setelah bahan pakan dikeringkan pada oven 105 0c 12-16 jam.
Hasil diatas sangat sesuai dengan pernyataan dari Haryanto, (2002) yang
menyatakan bahwa Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung
dalam bahan yang dinyatakan dalam satuan persen. Kadar air juga
merupakan karakteristik yang sangat penting dalam bahan pangan karena
air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta ikut menentukan
kesegaran dan daya awet bahan pangan tersebut. Kadar air menyebabkan
mudahnya bakteri, kapang dan khamir untuk berkembang biak sehingga
akan terjadi perubahan pada bahan pangan. Kadar air adalah perbedaan
antara berat bahan sebelum dan sesudah dilakukan pemanasan. Setiap
bahan bila diletakkan dalam udara terbuka kadar airnya akan mencapai
keseimbangan dengan kelembaban udara disekitarnya. Kadar air ini
Lemak Kasar
Melarutkan (ekstraksi) lemak yang terdapat dalam bahan dengan
tabel
mengatakan
bahwa
kandungan
yang
ada
pada
lemak
bahwa
Kandungan
serat
kasar
yang
komponen lainnya, seperti abu, protein kasar, serat kasar dan lemak kasar.
Hal ini disebabkan penentuan kandungan BETN hanya berdasarkan
perhitungan dari zat-zat yang tersedia. Susi (2001) menyatakan bahwa
bahan ekstrak tanpa nitrogen adalah kandungan zat makanan dikurangi
persentase air, abu, protein kasar, lemak kasar, dan serat kasar. Kadar Bahan
Ekstrak Tanpa Nitrogen dihitung sebagai nutrisi sampingan dari protein.
Penentuan
4.2.7
BAB V
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Analisis
proksimat
adalah
suatu
metoda
analisis
kimia
untuk
5.2
Saran
Pada saat praktikum berlangsung untuk para praktikan agar dapat lebih
meningkatkan disiplin lagi sehingga dalam praktikum kita akan cepat selesai dan
menggunakan peralatan laboratorium dengan hati-hati dan teliti sehingga dapat
digunakan lagi untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah. 2004. Analisa Bahan Pakan. Universitas Hasanudin. Makassar
Anonim. 2011. http://www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/bt111062.pdf
Anonymous. 2002. Wikipedia/Analisis-Proksimat/.html
Barry. 2004. Nutrisi Ternak. Gajah Mada University Press Fakultas
Peternakan Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.