Mengembangkan Kompetensi
3 X 2 (coaching session)
Persiapan Sesi
Audiovisual Aid:
1. LCD Projector dan screen
2. Laptop
3. OHP
4. Flipchart
5. Video player
Materi kuliah: CD PowerPoint
1. Persiapan alat2 dan obat2 untuk anestesia umum dan anestesia regional
2. Setup alat anestesia, alat infus, syringe pump, infusion pump
3. Setup alat monitor noninvasif dan invasif (option)
4. Persiapan alat2 dan obat2 dengan kelainan sistemik jantung, PPOK, ginjal,
hepar, diabetes mellitus, toksik tiroid
5.Obat2 dan alat alat untuk emergensi dan resusitasi
6. Rekam medik terkait tehnik, alat dan obat anestesia.
Sarana:
1. Ruang belajar
2. Ruang pemeriksaan
3. Kamar operasi
4. Ruang Pulih
5. Bangsal Rawat
Kasus : anestesia pasien langsung , di ruang rawat, kamar pemeriksaan dan kamar operasi
Alat Bantu Latih : Alat alat, mesin anestesia dan obat obat virtual, boneka simulasi bila ada.
Penuntun belajar : lihat Materi acuan
Daftar Tilik Kompetensi : lihat daftar tilik
Referensi :
Bacaan yang dianjurkan
3. Mampu mempersiapkan dan menggunakan alat alat dan obat untuk tindakan anestesia
umum, mulai premedikasi, induksi, intubasi atau laringeal mask airway(LMA) atau
intubasi atau sungkup muka , pemeliharaan anestesia, dan pengelolaan pasca anestesia
tehnik intravena total, anestesia inhalasi, anestesia balans, sungkup muka, tehnik intubasi,
sungkup muka, LMA
4. Mampu mempersiapkan dan mengoperasikan syringe pump, infusion pump, defibrillator.
5. Mampu mempersiapkan dan menggunakan alat alat dan obat obat untuk anestesia
regional, tehnik epidural, spinal atau blok syaraf lain.
6. Mampu mempersiapkan dan menggunakan alat alat dan obat obat untuk keadaan
emergensi dan resusitasi.
7. Mampu memasang dan menggunakan alat pemantau non invasif dan invasif dengan
benar
8. Mampu melakukan pencatatan rekam medik terkait alat dan obat anestesia yang dipakai
dalam anestesia secara benar
9. Mampu melakukan persiapan alat dan obat untuk penanggulangan nyeri pasca bedah
10. Mampu mempersiapkan alat dan obat pada transportasi pasien masuk ICU.
Komunikasi/ Keterampilan interpersonal
1. Mampu menjelaskan tentang alat alat dan obat obat yang diperlukan pada tindakan
anestesia kepada orang lain atas dasar saling menghargai dan menghormati
2. Mampu memberikan penjelasan kepada sejawat senior dan atau konsulen tentang kondisi
pasien untuk kemungkinan pemeriksaan tambahan, kebutuhan obat2an, kebutuhan alat
alat dalam upaya optimalisasi kondisi pasien.
3. Mampu menjelaskan pada pasien atau keluarga pasien tentang kondisi pasien preoperatif
dan kebutuhan alat alat dan obat obat yang dibutuhkan terhadap kemungkinan resiko
yang dapat timbul.
4. Mampu menciptakan kondisi kerja sama tim diantara semua petugas kesehatan yang
terlibat dikamar bedah.
5. Mampu memberi penjelasan kebutuhan alat dan obat obat untuk penanggulangan nyeri
dan rasa tidak nyaman pasca bedah.
6. Mampu menjelaskan kebutuhan alat alat dan obat obat yang diperlukan untuk transportasi
dan perawatan di ICU.
Profesionalisme
1. Mampu bekerja sesuai prosedur
2. Mampu memberikan kemudahan kepada operator saat operasi dengan melakukan
persiapan alat alat dan pemberian obat secara benar dan memadai.
3. Mampu berinteraksi dengan sejawat lain maupun tenaga paramedik dan tenaga
kesehatan lain atas dasar menghargai dan menghormati kompetensi masing masing.
4. Mampu memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarganya tentang alat alat dan
obat obat yang dibutuhkan sesuai kondisi pasien dan terhadap kemungkinan komplikasi
5. Memahami dan melaksanakan hal hal yang menjadi hak pasien (informed consent)
6. Mampu melakukan pekerjaan secara efisien
2. KEYNOTES
1. Sebelum memulai melakukan setiap tindakan anestesia harus selalu diperiksa
kelayakan Mesin anestesia: Sistem perpipaan gas dan udara tekan rumah sakit
(bila ada),tabung gas portabel, flow meter, vaporizer, Fresh Gas Flow,
breathing circuit, katub inspirasi, katub ekspirasi, pop-off valve, reservoir bag.
3. GAMBARAN UMUM
Rencana anestesia harus dibuat agar secara optimal dapat mengakomodasikan kondisi fisiologik
pasien, termasuk penyakit saat ini, riwayat penyakit, riwayat operasi, riwayat alergi, riwayat
anestesi dan kesiapan psikologik, gangguan atau keterbatasan aktifitas. Rencana preoperatif yang
tidak adekuat dan kesalahan dalam persiapan pasien merupakan sebab paling sering timbulnya
komplikasi anestesia, termasuk persiapan alat dan obat obat yang diperlukan. Alat alat tersebut
meliputi mesin anestesia, alat alat monitor, alat alat untuk emergensi dan resusitasi sekaligus
obat obat yang diperlukan. Bila obat atau alat tidak tersedia akan menimbulkan masalah.
Keterlambatan dalam penanggulangan karena kurangnya fasilitas atau persiapan tidak baik akan
dapat berakibat buruk sampai kematian. Pengertian akan mekanisme kerja alat dan obat obat
anestesia merupakan pengetahuan dasar yang seharusnya dimiliki calon spesialis anestesiologi.
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah proses alih pengetahuan, keterampilan dan perilaku melalui modul ini, diharapkan
peserta didik memiliki kemampuan untuk:
1. Mempersiapkan alat alat dan obat obat yang dipergunakan dalam anestesia umum atau
anestesia regional secara tepat dan benar.
2. Melakukan pengecekan mesin anestesia, persiapan alat alat dan obat obat anestesia
secara benar
3. Melakukan persiapan alat alat dan pelaksanaan monitoring
4. Melakukan persiapan alat dan obat obat untuk transportasi pasien ke ICU
5. METODE PEMBELAJARAN
Peserta didik sudah harus mempelajari:
1. Bahan acuan (references) tentang alat alat dan jenis obat obat anestesia
2. Ilmu dasar yang berkaitan dengan alat alat anestesia
3. Cara menilai kesiapan alat alat anestesia.
Tujuan 1: mempersiapkan alat alat dan obat obat yang dipergunakan dalam anestesia
umum atau anestesia regional secara tepat dan benar
Metode pembelajaran
1. Small group discussion
2. Bedside teaching
3. Task-based medical education
Materi dan keterampilan yang harus dikuasai:
1. Pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan pemasangan mesin anestesia sampai
siap pakai, sesuai check-list
2. Pengetahuan dan keterampilan dalam memasang mesin anestesia, untuk semiclosed
maupun semiopen system.
3. Pengetahuan dan keterampilan dalam menetapkan alat2 dan obat2 anestesia regional
(spinal, epidural, kaudal, blok saraf ekstermitas atas dan bawah)
Tujuan 2:. Melakukan pengecekan mesin anestesia, persiapan alat alat dan obat obat
anestesia secara benar
Metode pembelajaran
1.
2.
3.
4.
Materi dan keterampilan yang harus dikuasai: Mengetahui, dan mampu menilai laik atau tidak
1. Sistem sumber gas sentral, perpipaan gas oksigen dan N2O bila fasilitas ada,
sampai sistem tersambung ke mesin anestesia.
2. Sistem aliran gas, flow-meter , vaporizer dalam mesin anestesia , breathing circuit
anesthesia.
Tujuan 3 : Melakukan persiapan alat alat dan pelaksanaan monitoring
Metode pembelajaran
1. Small group discussion
2. Bedside teaching
3 .Task-based medical education
Tujuan 4 : Melakukan persiapan alat dan obat obat untuk transportasi pasien ke ICU
Metode pembelajaran
1.
2.
3.
4.
6. MEDIA
1. Kuliah
Kuliah khusus Persiapan Obat dan Alat Anestesia untuk anestesia umum
dan regional. .
2. Demo praktek pemasangan alat: mesin anestesia, monitor, syringe pump,
infusion pump, defibrillator dll.
3.
4.
5.
6.
Diskusi kelompok
Tugas baca dan tulisan (tinjauan pustaka, journal reading)
Laporan kasus, morbiditas dan mortalitas, dikaitkan dengan keberadaan alat dan obat2an.
Continuing Profesional Development (CPD)
8. EVALUASI
8.1.
Pada awal pertemuan dilaksanakan pretest dalam bentuk essay dan lisan untuk menilai
kinerja awal peserta didik dan mengidentifikasi kekurangan yang ada. Materi pretest
terdiri atas :
1. Persiapan alat, obat ,
2. Pengecekan alat anestesia umum, regional, monitor dan obat2an dan alat alat lain,
syringe pump, infusion pump, defibrillator dan lain lain.
3. Tehnik pemasangan dan penggunaan alat anestesia pada butir 2
4. Pemasangan monitoring fungsi vital dan interpreatsi hasil monitor.
8.2.
8.3.
8.4.
Setelah dinilai memadai, peserta didik melalui metode bedside teaching di bawah
pengawasan fasilitator mengaplikasikan penuntun belajar kepada pasien sesungguhnya.
Pada saat pelaksanaan, evaluator melakukan pengawasan langsung (direct observation)
dan mengisi lembar penilaian:
- Perlu perbaikan : pelaksanaan belum benar atau beberapa langkah tidak dilakukan
- Cukup baik : pelaksanaan sudah benar tetapi tidak efisien,
misalnya tindakan
anestesia tidak mulus sehingga kurang memberi kenyamanan kepada pasien
- Baik : pelaksanaan benar, baik dan efisien
8.5.
Setelah bedside teaching dilakukan diskusi dan memberi masukan untuk memperbaiki
kekurangan yang ditemukan.
8.6.
Self assessment dan peer assisted evaluation dengan mempergunakan penuntun belajar.
8.7.
Pendidik/fasilitator melakukan :
- Pengamatan langsung dengan memakai evaluation checklist (terlampir)
- Diskusi dan penjelasan lisan dari peserta didik
- Kriteria penilaian keseluruhan : baik/cukup/kurang
8.8.
Task-based medical education, pada akhir penilaian peserta didik diberi masukan atau
diberi tugas untuk memperbaiki kinerja.
8.9.
Pencapaian pembelajaran :
Isi pretest :
1. Jelaskan tentang manfaat persiapan alat2 dan obat2 anestesia.
2. Jelaskan tentang set up mesin anestesia
3. Jelaskan tentang persiapan alat dan obat2 dan cairan untuk anestesia umum dan
anestesia regional
4. Jelaskan tentang alat monitor selama anestesia umum dan regional
5. Jelaskan tentang alat alat dan obat emergensi dan resusitasi.
6. Jelaskan apa saja yang harus dimonitor selama tindakan anestesia
7. Sebutkan tanda tanda pada monitor yang menunjukkan kegawatan mengancam nyawa.
atau alat yang tidak berfungsi baik
8. Jelaskan peralatan dan obat yang harus ada untuk transportasi pasien kritis
9. Jelaskan peralatan dan obat untuk pasien pasca anestesi
10. Jelaskan operasional alat alat tersebut diatas.
Bentuk pretest : MCQ, ujian essay dan lisan sesuai tingkat masa pendidikan (semester).
Bentuk ujian :
-
Ujian akhir stase/ rotasi post test tulis dan ujian pasien
Ujian akhir profesi
MCQ
EMQ (Extended Medical Question)
Ujian lisan
Sudah
dilakukan
Belum
dilakukan
5.
6.
X Tidak memuaskan Tidak mampu untuk mengerjakan langkah /tugas sesuai dengan Prosedur
standar atau penuntun
T/D Tidak diamati
Nama pasien
No
No Rekam Medis
DAFTAR TILIK
Kegiatan / langkah klinik
Kesempatan ke
1 2 3 4 5
Peserta dinyatakan:
Layak
Tidak layak
Melakukan prosedur
Tanda tangan dan nama terang
10
5. Obat emergensi seperti oksigen, adrenalin, sulfas atropin, efedrin, aminofilin, steroid, obat
anti aritmia (lidokain, amiodaron), loop diuretics, inotropik, vasopressor(norepinephrine),
obat2 hipotensive (nitroglycerin, nitropruside), antikonvulsan (diazepam, pentothal
MgSO4), pelemas otot, obat antidotum( naloxon, anticholinesterase dan bila ada
flumazenil, dantrolen), Natriumbicarbonate, Calcium gluconas, Calcium chlorida, KCl,
morphine dan opioid lain, fentanyl, pethidine.
6. Alat untuk emergensi : (set Ambu bag dengan kelengkapannya) alat Defibrillator.
7. Alat alat untuk menanggulangi dificult intubation ( Glidescope, Brochoscope) termasuk
peralatan trakeosotmi merupakan option.
8. Cairan kristalloid dan kolloid termasuk jarum/kateter infus dan set infusnya. Obat obat
yang diberikan parenteral harus disiapkan tetesan mikro, syringe pump, atau infusion
pump.
9. Alat monitor standar non invasif seperti EKG, NIBP, saturasi O2, suhu, ETCO2 harus
dipersiapkan dan dicek layak pakai atau tidak. Alat monitor invasif dipersiapkan sesuai
indikasi saja.
10. Setelah semua persiapan alat dan obat lengkap, pastikan ada asisten yang membantu
tindakan anestesia. Pasang jalur intravena pasang jalur infus dan jalankan infus Lakukan
anestesia umum sesuai modul pada anestesia umum atau anestesia regional sesuai modul
anestesia regional. Premedikasi dapat diberikan secara intravena atau intramuskuler atau
inhalasi.Lakukan pemantauan fungsi vital oksigenasi, O2), tekanan darah, nadi, EKG, suhu,
aliran cairan infus, ventilasi dengan ETCO2 kalau ada, produksi urine, jumlah perdarahan.
Atur kebutuhan obat untuk pertahankan sedasi, analgesi dan relaksasi. Akhir operasi
yakinkan pasien bernafas spontan dan volume nafas adekuat (kecuali bila direncanakan
untuk melanjutkan bantuan nafas pasca bedah). Bila perlu berikan antidotum obat-obat
yang menyebabkan apnea berkepanjangan atau hipoventilasi . Lakukan pengakhiran
anestesia dengan mulus, dan mengawasi masa siuman. Lakukan pengawasan terhadap
komplikasi pasca bedah dan penanggulangan terhadap mual muntah, nyeri, obstruksi jalan
nafas, gangguan oksigenasi, bradipnea, apnea, gangguan tekanan darah, dan lama pulih
sadar. Mortalitas dapat terjadi tergantung dari kondisi awal, ASA, atau penyakit penyerta.
Pastikan rekam medik anestesia dibuat secara baik dan lengkap.
12. REFERENSI
Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ, Larson CP. Clinical Anaesthesiology, 4th ed, New
York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 2006
11