Disusun oleh :
Agil Muliawan
131221001
Agung Kurniawan
131221002
131221003
Anis Ramydhiya
131221004
131221006
Bilal Husnan P
131221007
Bilaldi Fadillah
131221008
Kelas 2 AE A
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1
Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui , saat ini kayu balsa dan ramin digunakan untuk banyak
keperluan, salah satunya dalam bidang aeromedelling. Kayu balsa dan ramin dipergunakan
untuk kekuatan struktural pesawat model seperti glider atau rubber power. Prinsip dari
pesawat model ini, strukturnya harus kuat, ringan, dan elastis, karena pesawat model ini tidak
menggunakan pendorong ketika terbang, hanya mengandalkan angin pada saat terbang.
Pada praktikum ini kita akan menguji kekuatan pada kayu balsa dan kayu ramin,
untuk mengetahaui kekuatan dan mengidentifikasi sifat-sifat dari kayu balsa dan kayu ramin,
salah satu metodanha dengan menggunakan metoda uji tarik dan mengetahui dari bentuk
patahan masing-masing kayu.
1. 2
Tujuan
- Mengetahui kekuatan , keelastisitasan, kekakuan kayu Balsa dan kayu Ramin,
- Mengidentifikasi sifat dan bentuk patahan dari kayu Balsa dan kayu Ramin.
1. 3
Dasar Teori
Kayu
Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika
diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, tangensial dan radial). Hal ini desebabkan
oleh struktur dan orientasi seluosa dalam dinding sel, bentuk sel-sel kayu dan pengaturan sel
terhadap sumbu vertikal dan horizontal pada batang pohon.
Kayu balsa adalah kayu dari pohon balsa, tumbuhan asli Amerika Serikat. Umumnya,
kayu balsa dibagi atas tiga jenis berdasarkan kepadatannya, yaitu Light(low density) < 120
kg/m3, Medium(medium density) 120-180 kg/m3, dan Heavy(high density) >180 kg/m3.
Balsa light biasanya digunakan untuk hobby dan aeromodelling. Kayu balsa untuk
aeromodelling dipilih karena beratnya yang ringan, walaupun ada bagian-bagian tertentu dari
pesawat balsa yang butuh struktur lebih kuat. Tensile strength kayu balsa, untuk low density
sekitar 7.6 Mpa, medium density 19.9 Mpa, dan high density 32.2 Mpa. Dengan nilai
modulus elastic tension adalah 1280 450 Mpa.
Ramin adalah salah satu pohon penghasil kayu yang ada di wilayah Indonesia khususnya
di Kalimantan dan Sumatera. Kayu ramin berwarna kekuningan agak putih dengan tekstur
halus dan rata. Kayu ini juga cocok untuk membuat bangunan yang memerlukan konstruksi
ringan. Kayu ini baik digunakna untuk membuat pintu,jendela, langit-langit serta sekat
pengganti dinding antar kamar.
Uji Tarik
Uji tarik merupakan suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu
bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Percobaan ini digunakan
untuk mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.
Contoh dari material-material yang dapat digunakan diantaranya besi, baja, kuningan,
aluminum, kayu dan lainnya.
Tegangan
Jika sebuah benda elastis ditarik oleh suatu gaya, benda tersebut akan bertambah
panjang sampai ukuran tertentu sebanding dengan gaya tersebut, yang berarti ada sejumlah
gaya yang bekerja pada setiap satuan panjang benda. Gaya yang bekerja sebanding dengan
panjang benda dan berbanding terbalik dengan luas penampangnya. Besarnya gaya yang
bekerja dibagi dengan luas penampang didefinisikan sebagai tegangan (stress).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Hasil Praktikum
1. Kayu Balsa
Test Date
Material
Operator
Test Speed
2014-12-6
Balsa
Group 1
5.000mm/min
Force @
Peak
(N)
Young's
modulus
(MPa)
Tensile
Strength
(MPa)
Strength @
break
(MPa)
elongation
percentage
@ break
(%)
Elongation
percentage
@ peak
(%)
1418.234
1146.827
21.886
21.886
2.888
2.888
821.058
744.205
12.452
11.119
5.756
5.681
1093.169
378.454
16.479
16.335
6.109
6.092
1651.509
1214.519
25.522
25.3501
3.507
3.474
2011.550
1490.658
31.664
30.299
5.181
5.167
1623.458
1023.202
25.391
25.391
4.125
4.125
1538.883
1210.566
24.627
22.601
6.790
6.757
Maximum
2011.550
1490.658
31.664
30.299
6.790
6.757
Minimum
821.058
378.454
12.452
11.119
2.888
2.888
Mean
1451.123
1029.776
22.575
21.854
4.908
4.883
2. Kayu Ramin
Test Date
Material
Operator
Test Speed
2014-12-6
Ramin
Group 1
5.000mm/min
Force @
Peak
(N)
Young's
modulus
(MPa)
Tensile
Strength
(MPa)
Strength @
break
(MPa)
elongation
percentage
@ break
(%)
Elongation
percentage
@ peak
(%)
1309.709
1950.350
24.117
14.341
4.416
1.963
1255.005
1763.261
22.743
15.9195
3.866
2.632
4897.045
1766.041
98.704
98.704
6.960
6.960
506.825
1055.532
9.356
4.837
7.629
1.372
4898.236
2260.021
97.287
97.287
6.608
6.608
4893.246
1305.349
88.607
88.607
7.584
7.584
1745.397
2026.895
32.472
16.320
6.784
3.855
Maximum
4898.236
2260.021
98.704
98.704
7.629
7.584
Minimum
506.825
1055.532
9.356
4.837
3.866
1.372
Mean
2786.495
1732.493
53.327
48.002
6.264
4.425
2.2
Analisis
Berdasarkan hasil praktikum, kayu ramin memiliki kekuatan lebih besar
dibandingkan dengan kayu balsa. Dari 7 spesimen yang diuji besar rata-rata strength-break
kayu ramin 2786.495 N dengan elongation (regangan) peak sebesar 4.425 % sedangkan besar
rata-rata force peak kayu balsa 1451.12 N dengan presentasi elongation peak nya 4.88 %.
Kemudian pada Gambar 1 dan Gambar 2. Kekita detik ke 0.2 sekon pengujian,
terhadap kayu balsa maupun kayu ramin, pemanjangan kedua kayu tersebut tidak begitu
signifikan dengan gaya yang diberikan yaitu sekitar 1-8 kgf. Akan tetapi dari detik ke 0.2
sekon hingga 0.7 sekon terjadi pemanjangan yang signifikan dengan gaya sekitar 8-180 kgf
hingga spesimen patah.
Merujuk pada Tabel 1 dan Tabel 2, nilai rata-rata kekuatan maksimum (strength
break) pada kayu balsa adalah 21.85 Mpa, sedangkan pada kayu ramin rata-rata strength
break nya adalah 48.002 Mpa. Hal ini menandakan bahwa kayu ramin lebih tangguh, kaku
dan kuat dibandingkan dengan kayu balsa. Perpanjangan (elongation) maksimum dari
masing-masing kayu adalah sebagai berikut kayu balsa 4.908 % dan kayu ramin 6.264 %.
Dan juga kayu balsa memiliki rata-rata tensile strength sebesar 22.5 Mpa, dengan niali
minimum 12.4 Mpa dan nilai maksimumnya 31.6 Mpa. Sedangkan kayu ramin memiliki nilai
rata-rata tensile strength 53.3 MPa, dengan nilai minimum 9.35 MPa, dan nilai maksimumnya
98.7 Mpa.
Antara kayu balsa dan kayu ramin untuk bentuk patahannya memiliki perbedaan.
Secara visual kayu balsa patahannya dapat diamati dengan jelas, sedangkan kayu ramin tidak
terlihat bentuk patahannya, karena patahannya terjadi didalam (Internal fracture).
BAB III
KESIMPULAN
3.1
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum uji tarik yang telah dilakukan, maka didapatkan beberapa
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/7008985/modulus_elastisitas_tegangan_regangan_dan_
rasio_poisson
http://id.wikipedia.org/wiki/Ramin
http://id.wikipedia.org/wiki/Balsa
http://www.slideshare.net/azishamid/sifat-kayu
www.auszac.com/Balsa%20wood%20Properties%20Guide.pdf
LAMPIRAN
Bentuk bentuk patahan kayu Balsa