Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Menurut WHO, anemia gizi besi didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana
kadar Hb dalam darah hemotokrit atau jumlah eritrosit lebih rendah dari normal
sebagai kekurangan salah satu atau lebih zat besi penting. Kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya asupan lauk yang baik saat ini masih kurang. Padahal, jika
masyarakat kekurangan asupan lauk, resiko terkena berbagai penyakit juga tinggi
termasuk anemia. Sehingga, dengan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap
asupan lauk dan masih banyaknya penderita anemia di kota X, dilakukanlah
penelitian untuk mengetahui besar resiko dan hubungan antara asupan lauk terhadap
terserangnya anemia atau tidak di kota X, dengan menggunakan metode analisis data
kategorik yaitu uji independensi, relative risk, dan odd ratio. Berdasarkan hasil
analisis dan pembahasan, didapatkan kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara
asupan lauk dengan penyakit anemia, orang yang menderita anemia dengan asupan
lauk kurang 1.429 kali lebih besar dari pada yang tidak menderita anemia, dan
mereka yang asupan lauknya kurang dibandingkan yang asupan lauknya baik akan
beresiko anemia sebesar 1.6 kali daripada yang tidak terkena anemia.
Kata Kunci : Anemia, Asupan Lauk, Odds Ratio, Relative Risk, Uji Independesi

ii

Anda mungkin juga menyukai