Anda di halaman 1dari 15

CYBER MEDIA DAN POLITIK

Laksmi Chintya Dewi (F1C014088)

Annisa Chairiyanti (F1C014089)

Rizky Darmawan (F1C014095)

Fajarizky Mahendra (F1C014094)

Dela Ayu Rizqi (F1C014092)

2. BAGAIMANA RELEVANSI CYBER MEDIA


DAN POLITIK (CYBER POLITIK) SERTA
CONTOHNYA ?

4. BAHASA
MEDIA

5. CULTURE
MEDIA ONLINE

PEMBAHASAN

1. Apa yang dimaksud dengan


cyber media dan politik ?

3. PERBEDAAN
MEDIA
KONVENSIONAL
DAN SOSIAL MEDIA

6. DAMPAK CYBER MEDIA DALAM


KEHIDUPAN MANUSIA

CYBER MEDIA
salah satu penyampaian pesan lewat media massa
distribusinya atau penyalurannya melalui media internet.

yang

Cara penyajiannya bersifat luas, up to date, interaktif dan two way


communications (komunikasi dua arah).

POLITIK
Politik memiliki arti Power/Kekuasaan, tapi tidak semua kekuasan
adalah kekuasaan politik. Atau ilmu yang mempelajari mengenai proses
pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik. Atau bisa juga
kemampuan seseorang untuk membuat orang lain melakukan sesuatu
yang tidak dikehendakinya.

RELEVANSI CYBER MEDIA DAN POLITIK (CYBER POLITIK) SERTA


CONTOHNYA

Internet merebak di Indonesia pada tahun 1990an.


Hal

ini berdampak pada komunikasi politik dengan media


internet, atau sering disebut dengan cyber politic.

Salah

satu contoh kasus penggunaan media internet


sebagai sarana berkampanye adalah Fadjroel Rahman,
kandidat capres independent. Kasus lain yang
menggunakan kemajuan teknologi internet adalah
pasangan Achmad Heryawan dan Dede Yusuf (Hade).

Blog bisa menjadi sebuah kekuatan politik tersendiri. Dalam blog kita bisa
mengekspresikan apa yang menjadi opini kita tanpa ada tekanan dari pihak
manapun. Jika media massa terikat oleh kode etik jurnalistik atau terhambat
oleh tekanan pemilik modal. Blog lebih bersifat lepas, verifikasi atas informasi
yang ditayangkan di Internet adalah tanggung jawab pengguna internet itu
sendiri.
Sebagai salah satu kekuatan politik, berkembangnya berbagai
pandangan akan justru menjadi penyeimbang bagi sistem politik yang
dominan oleh partai politik. Partai politik sering kali memanipulasi realita yang
ada agar dapat mengutungkan mereka, sedangkan adanya blog kita bisa
menemukan
segala
pandangan
mengenai
isu.
Salah
satu
contohnya weblog milik Mr. Sawali Tuhusetya yang menyuarakan suara
grasroots dalam pendidikan.

Keuntungan

lain dari internet adalah kontrol yang susah


oleh pemerintah. Kebebasan berekspresi yang
ditawarkan dalam blogosphere, kadang menimbulkan
pemikiran yang bersebrangan dengan peraturan atau
kebijakan pemerintah. Untuk menguatkan kontrol
pemerintah terhadap cyberspace maka dibuatkan
Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik. UU ini dibuat bertujuan untuk menjerat
penjahat internet dan pelanggaran atas hak cipta.
Namun, adanya UU tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik menuai polemik tersendiri. Kasus Prita Mulyasari
menjadi contoh,blogosphere menjadi sebuah kekuatan
politik baru, serta menunjukan belum efektifnya UU ITE
bekerja.

Perbedaan Media konvensional


dengan media sosial
Media Konvensional

Kelompok kategori media non IT (konvensional) didasarkan kepada cara pengelompokkan


atau klasifikasi media berdasarkan diperlukan tidaknya perangkat elektronik untuk
menjalankan media tersebut.

Menurut Abdulhak & Sanjaya (1995), media non elektronik adalah media yang dapat
digunakan tanpa bantuan alat-alat elektronik seperti media grafis, model, chart, mock-up,
specimen dan sebagainya.

tidak adanya tuntutan perangkat elektronik yang pada umumnya memerlukan energi listrik,
memungkinkan kelompok media ini dapat digunakan di berbagai daerah yang belum
memiliki sumber energi listrik.

Sosial Media

sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,
berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia
virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia

Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang
mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web
yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.

Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi,
kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan
berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter.

Dampak positifnya:
Dapat dengan mudah dan cepat mendapatkan suatu informasi melalui
internet
Kita juga dapat berkomunikasi dengan teman, keluarga dan orang lain
yang berada jauh(tidak di dekat kita)
Kita juga dapat mengakses layanan bank dengan sangat mudah melalui
internet
Berpeluang bisnis dengan mudah dengan adanya new media ini, dan
sebaliknya membeli sesuatu yang kita butuhkan.

Dampak negatifnya:
Dapat disalahgunakan oleh seseorang dengan tujuan tertentu seperti,
penipuan perdagangan(jualbeli), pornografi, mengancam khalayak/
seseorang, me hack ID seseorang, dan lain lain

Dampak sosial dan


budaya.
Dampak
positifnya :

Perbedaan kepribadian pria dan wanita.Akhir-akhir ini mulai banyak pakar yang
berpendapat bahwa semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai
pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan
perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria
semakin menonjol.

Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi


globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.

Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik.


Yaitu Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri
dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh.

Dampak
negatifnya:

Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan


remaja dan pelajar.

Kenakalan dan tindakan menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat


dan semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti
gotong royong dan tolong-menolong. Akibatnya hanya ada kenakalan dan
tindakan menyimpang di kalangan remaja dan pelajar.

Pola interaksi antar manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada


kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola
interaksi keluarga.

Dapat menjadi autis terhadap diri sendiri karena faktor teknologi yang canggih
dan perkembangan cyber communication.

Pengertian Cybercrime dan Faktor Munculnya


Cybercrime
Cyber crime adalah tidak criminal yang dilakkukan dengan menggunakan teknologi
computer sebagai alat kejahatan utama. Cybercrime merupakan kejahatan yang
memanfaatkan perkembangan teknologi computer khusunya internet.

Karakteristik Cybercrime

Dalam perkembangannya kejahatan konvensional cybercrime dikenal dengan :

1. Kejahatan kerah biru


2. Kejahatan kerah putih
Cybercrime memiliki karakteristik unik yaitu :
1. Ruang lingkup kejahatan

2. Sifat kejahatan
3. Pelaku kejahatan
4. Modus kejahatan
5. Jenis kerugian yang ditimbulkan

Dari beberapa karakteristik diatas, untuk mempermudah


penanganannya maka cybercrime diklasifikasikan :

Cyberpiracy

Cybertrespass

Cybervandalism

Beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya Cybercrime


1.

Faktor Politik

2.

Faktor Ekonomi

3.

Faktor Sosial Budaya

Anda mungkin juga menyukai