Anda di halaman 1dari 4

2.

JARINGAN PERIODONTAL

Normalnya, jaringan periodontal yang memberikan dukungan yang diperlukan untuk


mempertahankan fungsi gigi terdiri dari empat komponen utama, yaitu gingiva, ligamentum
periodontal, sementum, dan tulang alveolar. Masing-masing komponen dari jaringan periodontal
berbeda lokasi, tekstur jaringan, komposisi biokimia, dan komposisi kimianya.8

Gambar 5. Diagram anatomi gingiva (Sumber: Itoiz ME,


Carranza FA. The gingival. In: Newman MG, takei HH,
Carranza FA, editors. Clinical periodontology. 9th ed.
Philadelphia : WB Saunder Co; 2002. p.17)

2.2.1. Gingiva.
Gingiva adalah bagian dari mukosa mulut yang melapisi tulang alveolar dari rahang atas
dan rahang bawah serta di sekeliling leher gigi. Gingiva secara anatomi dibagi menjadi marginal
gingiva (tepi gusi), sulkus gingiva, attached gingiva (bagian dari yang melekat), serta interdental
gingiva atau interdental papilla.
1. Marginal gingiva
Marginal gingiva atau unattched gingiva adalah sambungan tepi atau pinggiran dari gingiva
yang mengelilingi gigi berbentuk seperti lingkaran. Dalam 50% kasus, marginal gingiva
dibatasi dengan attached gingiva oleh depresi linear yang dangkal disebut free gingiva

groove. Biasa lebarnya sekitar 1 mm dari dinding jaringan lunak sulkus gingiva. Marginal
gingiva dapat dipisahkan dari permukaan gigi dengan probe periodontal.9
2. Sulkus gingiva
Sulkus gingiva adalah celah dangkal atau ruang di sekitar gigi yang dibatasi oleh permukaan
gigi pada satu sisi dan lapisan epitel margin bebas dari sisi lain gingiva. Sulkus ini berbentuk
V dan hanya sedikit saja yang dapat dimasuki oleh probe periodontal. Determinasi klinik dari
kedalaman sulkus gingiva merupakan parameter diagnostik yang penting. Dalam kondisi
benar-benar normal atau ideal, maka kedalaman sulkus gingiva dapat mencapai 0.9

3. Attached gingiva.
Attached gingiva merupakan suatu lanjutan dari marginal gingiva. Attached gingiva berbatas
tegas, elastik dan melekat erat pada periosteum dari tulang alveolar. Aspek permukaan dari
attached gingiva meluas ke mukosa alveolar dibatasi oleh mucogingiva junction. Lebar dari
attached gingiva merupakan parameter klinik penting lainnya. Yang dapat diukur sesuai
jarak antara mucogingiva junction dan proyeksi dari permukaan dasar luar dari sulkus dengan
menggunakan probe periodontal.8
Lebar dari attached gingiva dari aspek fasial berbeda pada tiap daerah dalam rongga mulut.
Attached gingiva pada daerah insisivus rahang atas 3,5-4,5 mm dan pada insisivus rahang
bawah sebesar 3,3-3,9 mm dan lebih sempit pada daerah posterior ( 1,9 mm pada rahang atas
dan 1,8 pada rahang bawah).
Mucogingiva junction tetap tidak bergerak hingga dewasa, perubahan lebar attached gingiva
disebabkan oleh perubahan posisi coronal end. Lebar dari attached gingiva meningkat sesuai

umur dan pada gigi yang supraerupsi. Dari aspek lingual alveolar, akhir dari attached gingiva
dihubungkan oleh mukosa membran dasar mulut.10
4. Papila Interdental
Gingiva interdental menempati embrasure gingiva yang terletak pada daerah interproksimal
di bawah daerah kontak gigi. Interdental gigi dapat berbertuk piramida atau berbentuk kol.
Bentuk ruang interdental gingiva tergantung dari titik kontak antara gigi dan ada tidaknya
resesi gingiva.10
Permukaan fasial dan lingual lonjong ke daerah kontak proksimal dan berbentuk cembung
pada daerah mesial dan distal. Ujung lateral dari interdental gingiva dibentuk oleh
kontibuitas marginal gingiva ke gigi sebelahnya. Jika terjadi diastem, gingiva berbentuk datar
membulat di atas tulang interdental dan halus tanpa papila interdental.10
2.2.2. Ligamentum Periodontal.
Ligamentum periodontal adalah jaringan ikat yang mengelilingi akar dan terhubung ke
tulang. Ligamentum periodontal akan terus berlanjut dengan jaringan ikat pada gingiva dan
kemudian berhubungan dengan ruang sumsum melalui pembuluh darah dalam tulang. Fungsi
dari ligamentum periodontal adalah sebagai fisik formatif dan perubahan bentuk, nutrisi dan
sensoris.9
2.2.3. Sementum.
Jaringan mesensim yang membentuk dan melapisi bagian luar akar anatomi

gigi.

Terdapat dua macam sementum, yaitu sementum aselular atau primer dan sementum selular atau

sementum sekunder. Kedua sementum tersebut terdiri dari kalsifikasi matriks interfibril dan fibril
kolagen.9
2.2.4. Tulang alveolar.
Tulang

alveolar

dibentuk

selama

pertumbuhan

janin

oleh

proses

ossifikasi

intramembranous dan terdiri dari kalsifikasi matriks dengan osteosit tertutup dalam suatu ruang
atau celah yang disebut lacuna.9

Anda mungkin juga menyukai