Anda di halaman 1dari 6

MEMBANGUN INFRASTRUKTUR ALTERNATIF KOMUNIKASI

SUARA MELALUI LOCAL AREA NETWORK MENGGUNAKAN


SERVER ELASTIX
BUILDING INFRASTRUCTURE OF ALTERNATIVE VOICE
COMMUNICATION ON LOCAL AREA NERWORK USING ELASTIX
SERVER
Juri, Atmoko Nugroho
S1- Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi
Universitas Semarang
jurisetyanto@gmail.com, atmoko@usm.ac.id

Abstract
Voice communication technology is one of the main technologies that have been used by an
organization to support organizational performance. Voice communication technologies which have been used
by organizations such as: wire line technology, cell phones, walkie-talkies, and others. But the use of these
technologies requires a high costs. Organizations can use a computer network to communicate with adding a
new technological concept. This technology could be an alternative voice communication technology which
more effectively and efficiently. This technology will be built in a prototype of network infrastructure (LAN) with
Elastix servers from Linux, the X-Lite soft phone client and ZoIPer, transmission model using local area network
with UTP cable or wireless access point.
Keywords: voice communications, LAN, IP PBX, Elastix

1.

Pendahuluan
Di masa sekarang, teknologi komunikasi
berperan aktif dalam operasional kerja mayoritas
organisasi. Teknologi komunikasi diperlukan oleh
suatu organisasi untuk menunjang penyampaian
informasi dari bagian satu ke bagian yang lainnya.
Salah satu teknologi komunikasi yang tidak pernah
terlepas dari operasional kerja perusahaan atau
organisasi adalah teknologi komunikasi suara.
Teknologi
komunikasi
suara
yang
digunakan oleh organisasi adalah teknologi telepon,
baik telepon kabel maupun telepon seluler. Tetapi
penggunaan teknologi komunikasi suara tersebut
membawa dampak pembebanan biaya yang semakin
besar seiring dengan penggunaan yang semakin
banyak dan durasi semakin lama.
Keberadaan teknologi baru sebagai
teknologi alternatif komunikasi suara yang lebih
hemat biaya akan sangat membantu organisasi
dalam operasional kerja yang berhubungan dengan
komunikasi suara antar bagian dalam organisasi.
Teknologi alternatif komunikasi suara yang
dirasa paling efektif dan efisien adalah teknologi
yang mampu mengoptimalkan sumber daya yang
telah ada di organisasi. Salah satunya adalah
menggunakan sumber daya komputer yang ada dan
terhubung dalam sebuah jaringan lokal (LAN).

Dengan menambahkan server PBX yang


termuat di dalam sistem operasi Elastix, maka
jaringan lokal tersebut menjadi sebuah jalur
komunikasi suara yang bersifat lokal melalui
perangkat komputer dan mobile Android. Sehingga
antar pengguna komputer dan mobile Android yang
terhubung pada jaringan lokal dapat melakukan
komunikasi suara tanpa harus tergantung pada biaya
pulsa atau bandwidth internet.
2.

Metode Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan
penulis untuk memperoleh data yang diperlukan
dalam proses penelitian adalah sebagai berikut:
2.1 Metode Pengumpulan Data
a. Metode Wawancara
Sebagai
bahan
analisis,
peneliti
mengadakan sesi wawancara dengan salah satu
perusahaan yang memiliki beberapa komputer yang
terkoneksi jaringan. Perusahaan tersebut adalah
DTM Project Body Repair.
b. Metode Observasi
Selain mengadakan sesi wawancara dengan
staf di DTM Project Body Repair, observasi secara
langsung juga peneliti lakukan untuk melihat
arsitektur jaringan yang sudah terbentuk di sana.

c.

Metode Literatur
Setelah data-data mengenai kebutuhan dan
masalah yang ada di perusahaan mengenai
komunikasi suara didapatkan, selanjutnya peneliti
mengadakan pengumpulan data pendukung dari
berbagai sumber literatur.
2.2 Metodologi Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang
digunakan adalah metode Prototype dengan tahapan
sebagai berikut:
a. Komunikasi
Melakukan komunikasi dengan stakeholder
untuk mendefinisikan sasaran, mendefinisikan
spesifikasi kebutuhan dari infrastruktur
alternatif komunikasi suara yang akan
dibangun.
b. Perencanaan
secara
cepat,
Pemodelan
perancangan secara cepat, dan Pembentukan
prototipe
Perancangan dilakukan dengan cepat dan
rancangan mewakili semua kebutuhan serta
tujuan dari pembuatan infrastruktur alternatif
komunikasi suara melalu LAN menggunakan
Elastix, dari rancangan tersebut dibangun
sebuah prototype dari sistem.
c. Penyerahan sistem/pengujian
Penyerahan dan pengujian dilakukan dengan
menjalankan prototipe infrastruktur alternatif
komunikasi suara melalui LAN menggunakan
Elastix di kampus USM dan dicoba oleh
beberapa mahasiswa untuk berkomunikasi
dengan menggunakan perangkat komputer,
laptop, dan mobile Android. Pengujian
dilakukan untuk mengetahui apakah sistem
yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan
serta dapat berfungsi seperti apa yang
dirancang.

Gambar 1 Paradigma Pembuatan Prototipe


(Pressman, 2012)
3. Perancangan Sistem
3.1 Gambaran Umum Sistem
Infrastruktur alternatif komunikasi suara
melalui LAN menggunakan Elastix menggunakan
perangkat komputer yang terhubung pada sebuah
jaringan LAN. Jaringan LAN yang terbentuk

terdapat sebuah server yang dibangun dari sistem


operasi Elastix yang support untuk sistem IP PBX.
Untuk dapat melakukan komunikasi suara
melalui sistem, klien (komputer, laptop, dan mobile
Android) mengirimkan permintaan panggilan ke
klien lain kepada server, server akan menerima
permintaan
dan
menganalisa
konfigurasi,
selanjutnya akan disambungkan kepada klien yang
dituju. Interface klien yang digunakan oleh user
adalah aplikasi softphone yang terinstal dan
terkonfigurasi pada masing-masing perangkat klien.

Gambar 2 Gambaran Umum Sistem


3.2 Perancangan Arsitektur Jaringan
Perancangan arsitektur jaringan atau
topologi jaringan komputer yang akan dibangun
untuk sistem ini adalah topologi STAR dengan
perancangan arsitektur sebagai berikut:

Gambar 3 Gambar arsitektur jaringan sistem


Arsitektur
jaringan
yang
dibangun
menggunakan 2 (dua) model transmisi, yaitu
transmisi kabel dengan menggunakan kabel UTP
dan transmisi wireless dengan menggunakan
wireless access point. Untuk klien sendiri terdapat
beberapa perangkat yang berbeda, yaitu : PC
(Personal Computer), notebook (laptop), dan
perangkat mobile Android.
4. Hasil dan Implementasi
4.1 Konfigurasi Sistem
a. Konfigurasi server
Berikut adalah konfigurasi yang dilakukan
pada server Elastix:
1. Konfigurasi extention Operator
User Extention
: 1000
Display Name
: Operator
SIP Alias
: 1000
Outbound CID
: 1000
Call Waiting
: Enable
Secret
: operator1000
Record Incoming
: Always
Record Outgoing
: Always

2.

3.

4.

5.

Konfigurasi extention klien 1 (Yahya)


User Extention
: 2001
Display Name
: Yahya
SIP Alias
: 2001
Outbound CID
: 2001
Call Waiting
: Enable
Secret
: yahya2001
Record Incoming
: Always
Record Outgoing
: Always
Konfigurasi extention klien 2 (Ana)
User Extention
: 2002
Display Name
: Ana
SIP Alias
: 2002
Outbound CID
: 2002
Call Waiting
: Enable
Secret
: ana2002
Record Incoming
: Always
Record Outgoing
: Always
Konfigurasi extention klien 3 (Bowo)
User Extention
: 2003
Display Name
: Bowo
SIP Alias
: 2003
Outbound CID
: 2003
Call Waiting
: Enable
Secret
: bowo2003
Record Incoming
: Always
Record Outgoing
: Always
Konfigurasi extention klien 4 (Fendi)
User Extention
: 2004
Display Name
: Fendi
SIP Alias
: 2004
Outbound CID
: 2004
Call Waiting
: Enable
Secret
: fendi2004
Record Incoming
: Always
Record Outgoing
: Always

2.

3.

4.

5.

Konfigurasi X-Lite klien Yahya


Account Name
: Yahya
User ID
: 2001
Domain
: 192.168.1.1
Password
: yahya2001
Display Name
: Yahya
Authorization Name
: 2001
Proxy Address
: 192.168.1.1
Konfigurasi X-Lite klien Ana
Account Name
: Ana
User ID
: 2002
Domain
: 192.168.1.1
Password
: ana2002
Display Name
: Ana
Authorization Name
: 2002
Proxy Address
: 192.168.1.1
Konfigurasi X-Lite klien Bowo
Account Name
: Bowo
User ID
: 2003
Domain
: 192.168.1.1
Password
: bowo2003
Display Name
: Ana
Authorization Name
: 2003
Proxy Address
: 192.168.1.1
Konfigurasi X-Lite klien Fendi
Account Name
: Fendi
User ID
: 2004
Domain
: 192.168.1.1
Password
: fendi2004
Display Name
: Fendi
Authorization Name
: 2004
Proxy Address
: 192.168.1.1

Salah satu hasil konfigurasi klien di atas


adalah sebagai berikut:

Hasil dari konfigurasi pada server adalah


sebagai berikut:

Gambar 4 Hasil konfigurasi server


b.

Konfigurasi klien
Berikut adalah konfigurasi yang dilakukan
pada klien (X-Lite softphone):
1. Konfigurasi X-Lite Operator
Account Name
: Operator
User ID
: 1000
Domain
: 192.168.1.1
Password
: operator1000
Display Name
: Operator
Authorization Name
: 1000
Proxy Address
: 192.168.1.1

Gambar 5 Hasil konfigurasi klien


c.

Konfigurasi jaringan LAN


Konfigurasi jaringan pada server terletak
pada pemberian IP Address server. IP Address
server ini yang akan menjadi kunci bekerjanya
infrastruktur komunikasi suara melalui LAN
menggunakan Elastix. Konfigurasi IP Address pada
server dilakukan pertama kali pada saat proses
instalasi server Elastix dengan mode IP Address

static. Proses instalasi akan meminta sebuah


pengaturan IP Address untuk Elastix yang diinstal.
Pada konfigurasi prototipe ini, IP Address server
Elastix adalah 192.168.1.1 dengan subnet mask
255.255.255.0 dengan mode manual address
configuration. Hasilnya dapat dilihat seperti pada
gambar 6 berikut ini:

Tabel 2 Rencana pengujian Alpha

Hasil dari rencana pengujian tersebut


kepada sistem adalah sebagai berikut:
Tabel 3 Hasil pengujian Alpha

Gambar 6 Konfigurasi IP Address Server Elastix


Konfigurasi jaringan pada komputer klien
adalah memberikan IP Address untuk masingmasing komputer klien yang sesuai dan satu jaringan
dengan komputer server. Konfigurasi IP Address
dilakukan pada network adapter komputer klien,
baik wire adapter maupun wireless adapter. Pada
pembangunan prototipe ini IP Address untuk wire
adapter dan wireless adapater adalah sebagai
berikut:
Tabel 1 Konfigurasi IP Address Klien

Konfigurasi jaringan pada repeater


(wireless router) menggunakan metode DHCP.
Repeater sebelumnya dikonfigurasi agar terkoneksi
dengan server Elastix. Setelah terkoneksi,
pembagian koneksi klien yang terhubung melalui
repeater menggunakan metode DHCP dari repeater
tersebut. IP address DHCP dari repeater dimulai
dari IP 192.168.1.101 dengan subnet mask
255.255.255.0.
4.2 Pengujian
Pengujian sistem infrastruktur alternatif
komunikasi
suara
melalui
LAN
dengan
menggunakan Elastix dilakukan di lokasi kampus
Universitas Semarang. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan model pengujian Alpa dan Betha, di
mana pengujian Alpa menggunakan struktur
pengujian Black Box yang menguji sebatas pada
aplikasi yang berada di tangan user.
Pengujian black box dilakukan dengan
menggunakan rencana pengujian sebagai berikut:

Pengujian yang kedua adalah pengujian


dengan menggunakan model pengujian Betha, yaitu
pengujian dengan responden. Pengujian Betha
dilakukan dengan melempar 5 pertanyaan kepada 10
responden setelah mereka mencoba sistem.
Pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Setelah mencoba menggunakan sistem ini,
apakah Anda setuju bahwa Anda dapat
berkomunikasi menggunakan suara dengan
lawan bicara Anda melalui sistem ini?
2. Ketika Anda menggunakan dan berbicara
melalui sistem, apakah Anda setuju dengan
kualitas suara percakapan yang kurang baik
ketika jarak Anda dengan lawan bicara Anda di
bawah 10 meter dan tanpa penghalang?
3. Ketika Anda menggunakan dan berbicara
melalui sistem, apakah Anda setuju dengan
kualitas suara percakapan yang lebih baik
ketika jarak Anda dengan lawan bicara Anda di

4.

5.

atas 10 meter atau di bawah 10 meter tetapi


berpenghalang?
Dengan dukungan variatif perangkat yang dapat
digunakan, apakah Anda setuju tentang
dukungan perangkat mobile Android yang
dapat terkoneksi dengan server menjadi nilai
plus yang jarang ditemui pada sistem lain?
Setelah mencoba sistem ini, apakah Anda
setuju jika sistem ini dapat menggantikan peran
telepon untuk hubungan komunikasi suara
dalam ruang lingkup lokal sebuah kantor atau
perusahaan?

terkoneksi dengan server menjadi nilai plus


yang jarang ditemui pada sistem lain?
Tabel 7 Hasil pengujian betha pertanyaan 4

5.

Hasil
pengujian
Betha
dengan
pengumpulan
jawaban
responden
terhadap
pertanyaan adalah sebagai berikut:
1. Pertanyaan pertama : Setelah mencoba
menggunakan sistem ini, apakah Anda setuju
bahwa
Anda
dapat
berkomunikasi
menggunakan suara dengan lawan bicara Anda
melalui sistem ini?

Pertanyaan kelima : Setelah mencoba sistem


ini, apakah Anda setuju jika sistem ini dapat
menggantikan peran telepon untuk hubungan
komunikasi suara dalam ruang lingkup lokal
sebuah kantor atau perusahaan?
Tabel 8 Hasil pengujian betha pertanyaan 5

Tabel 4 Hasil pengujian betha pertanyaan 1

2.

Pertanyaan kedua : Ketika Anda menggunakan


dan berbicara melalui sistem, apakah Anda
setuju dengan kualitas suara percakapan yang
kurang baik ketika jarak Anda dengan lawan
bicara Anda di bawah 10 meter dan tanpa
penghalang?
Tabel 5 Hasil pengujian betha pertanyaan 2

3.

Pertanyaan ketiga : Ketika Anda menggunakan


dan berbicara melalui sistem, apakah Anda
setuju dengan kualitas suara percakapan yang
lebih baik ketika jarak Anda dengan lawan
bicara Anda di atas 10 meter atau di bawah 10
meter tetapi berpenghalang?
Tabel 6 Hasil pengujian betha pertanyaan 3

4.

Pertanyaan keempat : Dengan dukungan


variatif perangkat yang dapat digunakan,
apakah Anda setuju tentang dukungan
perangkat mobile Android yang dapat

Pengujian
betha
ini
memberikan
kesimpulan bahwa sistem infrastruktur yang
dibangun ini dapat diterapkan pada kantor atau
perusahaan dengan adanya sumber daya komputer
yang terhubung LAN. Keuntungan yang diperoleh
oleh kantor atau perusahaan yang menerapkan
sistem ini adalah meningkatnya efektifitas dan
efisiensi sumber daya yang ada dalam hal
komunikasi suara.
5.

Kesimpulan
Dari hasil implementasi infrastruktur yang
telah dibangun dapat diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil perancangan infrastruktur ini sudah sesuai
dengan yang diharapkan. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan pengoperasian fungsi utama
yaitu komunikasi suara yang dapat berjalan
dengan lancar antar klien. Klien dapat
melakukan panggilan kepada klien lain dan
dapat
berkomunikasi
suara
melalui
infrastruktur.
2. Infrastruktur ini dapat diterapkan dengan
mudah pada jaringan LAN yang telah terbentuk
dengan menambahkan server Elastix dan
melakukan pengaturan pada jaringan tersebut.
Infrastruktur yang dimasukkan ke dalam sebuah
jaringan LAN memiliki keuntungan dapat
melakukan komunikasi suara tanpa tergantung
dengan bandwidth internet.
3. Perangkat yang dapat melakukan komunikasi
suara melalui infrastruktur tidak terbatas pada
perangkat komputer desktop dan komputer
portable (notebook/ laptop), tetapi juga dapat
dilakukan oleh perangkat mobile dengan sistem
operasi Android.

4.

5.

6.

Nilai yang didapatkan dalam pengujian


berdasarkan responden menunjukkan bahwa
sistem ini dapat berjalan dan melakukan fungsi
komunikasi suara melalui koneksi jaringan
lokal (LAN), baik melalui media transmisi
kabel UTP maupun menggunakan media
transmisi wifi (Wireless Acces Point). Lima
pertanyaan yang diajukan kepada responden
setelah melakukan uji coba sistem memberikan
nilai dalam rata-rata BAIK, sehingga sistem ini
layak untuk diterapkan.
Masalah kualitas suara timbul pada terjadinya
delay yang disebabkan penggunaan media
transmisi. Untuk mengatasi masalah delay,
penggunaan media transmisi lebih bagus
menggunakan
kabel
dibandingkan
menggunakan wireless access point.
Koneksi menggunakan media transmisi
wireless access point lebih diutamakan karena
mengingat jarak tempuh yang lebih luas dengan
biaya yang lebih murah. Selain itu, media
transmisi wireless acces point mendukung
koneksi perangkat mobile yang menjadi nilai
tambah pada sistem ini.

Daftar Pustaka
[1] Pressman, Roger S, 2012, Rekayasa Perangkat
Lunak Pendekatan Praktisi Buku 1 Edisi
7, Penerbit Andi, Yogyakarta
[2] Kurniawan, Wiharsono, 2007,
Komputer, ANDI, Yogyakarta

Jaringan

[3] Elastix,
2014,
Elastix
Overview,
URL:http://www.elastix.org/index.php/en
/product-information/elastix-info.html,
diunduh pada 2 April 2014

Anda mungkin juga menyukai