Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pada tahap ini, seorang perawat melakukan persiapan sebelum berkomunikasi dengan pasien. Perawat
terlebih dahulu mencari informasi tentang pasien sebagai lawan bicaranya. Setelah itu perawat merancang
strategi untuk pertemuan pertama dengan pasien.
Tahap Orientasi
Tahap perkenalan yang dilakukan perawat pada saat pertama kali bertemu dengan pasien. Tujuan perawat
pada tahap ini adalah menumbuhkan rasa saling percaya dengan pasien.
Perawat : Selamat sore buk !
Pasien : Selamat sore suster !
Perawat : Kalau boleh saya tau, nama ibu siapa?
Pasien : Nama saya Zupridar, biasa dipanggil ijup.
Perawat : oh...... ibu ijup ya???
Perkenalkan nama saya Mirna Yunita. Saya mahasiswa PSIK tingkat 3 Medistra Lubuk Pakam. Disini
saya yang akan memantau perkembangan kondisi ibu setelah selesai operasi. Apakah ibu bersedia ?
Pasien : ya suster, dengan senang hati.
Tahap kerja
Merupakan inti dari hubungan perawat dan pasien yang terkait erat dengan pelaksanaan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan.
Perawat : Baiklah bu, sekarang saya akan memvital sign ibu.
TD : 110 / 70 mmHg
RR : 20 X / i
HR : 78 X / i
T : 36,5 0C
Pasien : Terima kasih ya sus......
Perawat : Sama sama bu. Bagaiman perasaan ibu setelah operasi ?
Pasien : Alhamdulillah sus, saya sudah merasa lega. Karna awalnya saya merasa takut sekali tapi
sekarang rasa takut da sakit saya sedikit berkurang karna saya mendapatkan bayi kembar laki laki.
Perawat : Oh..... begitu ya bu, pasti lucu sekali anak ibu. Beratnya berapa kilo bu ?
Pasien
: Beratnya 3200 gram sus.
Perawat : Saya jadi ingin melihat anak ibu karna saya yakin pasti amat sangat lucu.
Pasien
: Ya sus, saya juga sudah kangen dengan dia padahal baru beberapa jam saja saya berpisah
dengannya.
Perawat : Ya bu, nanti ada waktunya bertemu dengan anak ibu.
Ada keluhan yang lain bu ?
Pasien
: Tidak ada sus, tapi bekas operasi ini agak sedikit nyeri.
Perawat : Ya bu. Memang seperti itu karna efek dari obat bius itu sudah mulai habis. Jadi ibu agak
merasakan sedikit sakit.
Pasien
: Oh... gitu ya sus. Saya merasa haus sus, Apakah saya sudah boleh minum ?
Perawat : Boleh bu, tapi sedikit sedikit ya dengan menggunakan sendok ! kira kira 3 sendok air
hangat ya...
Pasien
: Ya sus...
Tahap terminasi
Tahap ini merupakan akhir dari pertemuan perawat dengan pasien.
Perawat : Ada yang ingin ditanyakan lagi bu ?
Pasien
: Tidak ada sus....
Perawat : Baiklah bu, kalau tidak ada keluhan lain, saya permisi dulu ya, nanti saya akan datang lagi
untuk melihat perkembangan kondisi ibu selanjutnya. Kalau ibu perlu bantuan atau ada sesuatu yang lain,
panggil saja kami dengan memencet tombol yang hijau.
Pasien
: Ya sus...
Perawat : Permisi ya bu, selamat sore !
Pasien
: Selamat sore sus....!
Pasien lukman
Perawat
Selang beberapa menit kemudian, keluarga remaja itu datang dengan wajah yang cemas dan
tegang.
Komang
Amal
Sesampainya di ruang UGD, amal dan komang melihat lukman yang masih meraung-raung
kesakitan, lalu mereka menghampiri lukman.
komang
Pasien lukman
Perawat
Setelah lukman, selesai diobati ia dipindah kan keruangan perawatan. Setelah tiga hari kemudian
perawat datang keruangan lukman dirawat untuk mengganti balutan lukanya.
Perawat
lukman
komang
: Iya nih brur... kapan adik saya bisa pulang? Soalnya biaya nya tidak
mendukung nih.... udahkeregitudeh...
perawat
lukman
amal
komang
Perawat
.
Amal :
lukman
Perawat
komang
amal
Perawat
: Baiklah mas dan mbak perawatan luka nya telah selesai. Jadi
Debisa istirahat agar lekas sembuh.
pasien : suster
perawat : ada yang bisa saya bantu
pasien : saya ingin pergi ke taman tolong bawakan saya ke taman
perawat : baiklah
Pasien
: Suster tolong ambilkan pispot untuk saya, sepertinya saya akan BAB.
Perawat : dengan tersenyum dan wajah ceria, Sebentar ya bu, saya akan ambilkan, apakah ibu mau
BAB sendiri atau saya bantu ?
Pasien : Biar saya sendiri saja suster , terima kasih
Perawat : Kalau ibu sudah selesai dan perlu bantuan saya , ibu bisa bell saya ya bu, saya akan ke
pasien dulu ya .
Di dalam lingkungan rumah sakit, mungkin perawat bisa di katakan orang yang paling dekat dengan
pasien. Mengapa ? Karena ya hampir setiap saat, setiap detik perawat selalu mengawasi keadaaan pasien
mulai dari keadaan pasien yang masih kritis sampai kepada keadaan yang pulih. Dalam memberikan
perawatan, perawat di tuntut untuk dapat bersikap ramah kepada pasien, karena jika ada perawat yang
kasar atau memiliki emosi yang tinggi, bisa-bisa pasien bukan akan sembuh, tapi malah memburuk
keadaanya, atau bisa jadi si perawat ini akan menjadi orang yang paling di benci oleh pasien seumur
hidup. Etika dan sikap seperti apakah yang seharusnya di miliki oleh perawat ?? Di sini akan saya
jelaskan.
Pertama, saya akan bahas tentang pengertian dari etika itu sendiri. Etika berasal dari bahasa latin yaitu
: Mos atau Mores (bentuk jamak) yang berarti juga adat, kebiasaan, sehingga makna kata moral dan etika
adalah sama. Kalau menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerawardaminta), 1953) Etika itu adalah
ilmu tentang azaz akhlak (moral). Jadi itu lah beberapa sumber mengenai pengertian dari etika. Sementara
etika dalam keperawatan itu sendiri meliputi :
1. Ikhlas, maksudnya memberikan pelayanan kepada pasien dengan tidak mengharapkan imbalan apapun,
bersegera membantu pasien dengan sepenuh hati, memberikan perhatian dengan mendengar keluh kesah
pasien. Hindari sifat merendahkan, meremehkan pasien dalam bentuk apapun tentang keadaan
penyakitnya, kepribadiannya, fisiknya serta hubungan sosialnya.
2. Ramah dan santun
Bertutur kata dengan senyum yang tulus serta lemah lembut kepada pasien, bersikap sopan santun kepada
pasien dan menghargai pasien, dengan memberikan perhatian, merawat pasien dan mendengarkan
keluhannya. Berikan reinforcement ( penghargaan) yang tulus kepada pasien jika perawatan dan
pengobatan pasien membuahkan hasil yang membaik.
Mengucapkan salam, selalu menyapa dan berkata sopan, pilihlah bahasa yang baik dan santun dalam
berkomunikasi dengan pasien.
3. Belas Kasih
bersikap empati kepada pasien dan ikut merasakan penderitaan pasien tanpa harus larut dengan masalah
pasien.
4. Sabar dan tidak mudah marah
Perawat harus memahami konsep manusia yang unik, memiliki prilaku , respon dan sikap yang berbeda
antara satu dengan yang lain. Hindari merasa kesal dengan pasien yang cerewet dan memiliki respon
yang berlebihan, karena jika perawat merasa kesal akan berdampak pada hal yang tidak di inginkan.
5. Bersikap tenang, tepat dan cepat dalam bertindak
bersikap tenang dalam bertindak mempunyai makna tidak tergesa-gesa dalam memberikan asuhan
keperawatan, teliti, berhati-hati, cermat dan rapi serta mempunyai seni dalam merawat pasien.
6. Berikan Sentuhan
Kasih sayang, dukungan emosional, dan perhatian di sampaikan melalui sentuhan. Sentuhan merupakan
bagian yang penting dalam hubungan perawat dan pasien, namun harus memperhatikan norma sosial.
Ketika memberikan asuhan keperawatan, perawat menyentuh klien, seperti : ketika memandikan,
melakukan pemeriksaan fisk, atau memnbantu memakaikan pakaian.
7. Berpenampilan yang rapi, sopan dan menyenangkan pandangan mata
Berpakaian lah yang rapi, bersih, dan enak di pandang mata. Untuk wanita janganlah terlalu mencolok
dalam berdandan dan berpakaian, tapi mencerminkan kesederhanaan dan kedewasaan dalam bernampilan.
Misal : dalam memakai bedak, jangan terlalu menor, berlipstik jangan dengan warna merah mencolok,
tidak memakai sepatu yang bertumit tinggi.
8. Hargailah pasien
Hargai pasien karena pasien juga merupakan malhluk ciptaan Tuhan yang memiliki perasaaan. Perawat
menerima klien apa adanya, tidak mengkritik, menghakimi, atau mengejek klien.