Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR


SIFAT FISIK ZAT

Nama
NRP
Kelompok
Meja
Tanggal Percobaan
Asisten

Oleh :
: Silvyera Heryanti
: 133020143
:F
: 7 (tujuh)
: 30 November 2013
: Addilla Firdausi R.

LABORATORIUM KIMIA DASAR


JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2013

SIFAT FISIK ZAT

Silvyera Heryanti
133020143
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan
ABSTRAK
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida. Makin besar
viskositas suatu fluida, maka makin sulit suatu fluida mengalir dan semakin sulit suatu benda bergerak di dalamnya. Viskositas dapat
diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan viskometer. Ada berbagai macam jenis viskometer. Titik leleh adalah temperatur
dimana zat padat berubah menjadi cairan. Dengan kata lain, titik leleh merupakan suhu ketika fase padat dan cair sama-sama
berada dalam kesetimbangan. Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan hukum Poiseuille. Tujuan percobaan ini adalah agar
praktikan dapat menentukan viskositas suatu fluida dan menentukan titik leleh suatu zat.
Key words:Viskositas, Viskometer, Titik Leleh.

PENDAHULUAN
Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan
menempati ruang, setiap zat mempunyai sifat yang
berbeda. Sifat yang dapat diamati secara langsung
tanpa mengubah susunan zat dinamakan sifat fisika.
Sifat fisik suatu zat antara lain adalah wujud zat, warna
zat, kelarutan, daya hantar listrik, kemagnetan, titik
didih, titk beku, dan titik lebur. (Anonim, 2011)
Viskositas merupakan
pengukuran
dari
ketahanan fluida yang
diubah
baik
dengan tekanan maupun tegangan.
Viskositas
menjelaskan ketahanan internal fluida untuk mengalir
dan mungkin dapat dipikirkan sebagai pengukuran
dari pergeseran fluida. Kata "viskositas" berasal dari
bahasa Latin "viscum alba", berarti mistletoe putih.
(Anonim, 2013)
Tujuan percobaan sifat fisik zat adalah untuk
menentukan viskositas (kekentalan) suatu fluida. Selain
itu juga untuk menentukan titik leleh suatu zat.
Prinsip percobaan sifat fisik zat adalah
berdasarkan hukum Poiseuille yang menyatakan
bahwa lapisan paling luar dari fluida melekat pada
dinding pipa pada kecepatan nol. Selain itu, juga
berdasarkan hukum Stokes yang menyatakan bahwa
bila suatu fluida sempurna yang viskositasnya nol
mengalir melewati sebuah bola, atau apabila sebuah
bola bergerak dalam suatu fluida yang diam, maka
garis arusnya akan membentuk sebuah pola yang
simetris sempurna di sekeliling bola.

METODOLOGI
Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan dalam
praktikum stoikiometri adalah naftalen, aquadest, susu
kental manis coklat Frisian Flag, susu kental manis

coklat Enaak, susu kental manis coklat Sapi Ultra Jaya,


santan Kara, dan mayonaise Euro Gourment. Alat yang
digunakan adalah gelas kimia, pipa kapiler,
termometer, klem dan statif, kaki tiga, bunsen, dan
viskometer cup and bob.
Prosedur Percobaan 1.
Metode Penentuan Titik Leleh Naftalen.

Prosedur Percobaan 2.
Metode Percobaan Penentuan Viskositas.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan penentuan titik
leleh naftalena didapatkan hasil sebagai berikut:
No.

Suhu (T)

Hasil (C)

1.

T Awal Aquadest

26C

2.

T Awal Lelehan

80C

3.

T Akhir Lelehan

88C

(Sumber : Silvyera Heryanti, 133020143, Meja 7,


Kelompok F)
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan penentuan titik
leleh naftalena didapatkan suhu awal aquadest sebesar
26C. Setelah diukur suhu awal aquadest, naftalen
dipanaskan dan menghasilkan lelehan pertama pada
suhu 80C dan suhu akhir lelehannya sebesar 88C.
Hasil titik akhir tersebut tidak sesuai dengan ketentuan
titik leleh naftalen yang berkisar antara 70C-80C.
Faktor-faktor kesalahan yang dapat terjadi
pada percobaan penentuan titik leleh naftalena adalah
kurang bersihnya alat yang digunakan, terlalu banyakny
naftalen yang akan diuji leleh sehingga menyebabkan
naftalen lama meleleh dan mencapai suhu melebihi
80C, kurang telitinya dalam mengamati lelehan
pertama, dan kesalahan pembacaan termometer.
Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat
berubah wujudmenjadi zat cair pada tekanan satu
atmosfer. Dengan kata lain, titik leleh merupakan suhu
ketika fase padat dan cair sama-sama berada dalam
kesetimbangan.
Perubahan
tekanan
tidak
mempengaruhi titik leleh suatu zat mengalami
perubahan yang berarti. Pengaruh ikatan hidrogen

Berdasarkan hasil pengamatan viskositas


didapatkan hasil sebagai berikut:
No.

Sampel

Spindel

Hasil

Susu Kental Manis


2
500 dPas
Indomilk Putih
Susu Kental Manis
2.
3
11 dPas
Bendera Coklat
Susu Kental Manis
3.
3
10 dPas
Cap Enak Coklat
Susu Kental Manis
4.
1
22,5 dPas
Ultrajaya Coklat
(Sumber : Silvyera Heryanti, 133020143, Meja 7,
Kelompok F)
1.

terhadap titik leleh tidak begitu besar karena pada


wujud padat jarak antar molekul cukup berdekatan dan
yang paling berperan terhadap titik leleh adalah berat
molekul zat dan bentuk simetris molekul.
Naftalena adalah hidrokarbon kristalin
aromatik berbentuk padatan berwarna putih dengan
rumus molekul C10H8 dan berbentuk dua cincin
benzena yang bersatu. Senyawa ini bersifat volatil,
mudah menguap walau dalam bentuk padatan. Uap
yang dihasilkan bersifat mudah terbakar. Naftalena
paling banyak dihasilkan dari destilasi tar batu bara,
dan sedikit dari sisa fraksionasi minyak bumi. Naftalena
adalah salah satu komponen yang termasuk benzena
aromatik hidrokarbon, tetapitidak termasuk polisiklik.
Naftalena
memiliki
kemiripan
sifat
yang
memungkinkannya menjadi aditif bensin untuk
meningkatkan angka oktan. Sifat-sifat tersebut antara
lain: sifat pembakaran yang baik, mudah menguap
sehingga tidak meninggalkan getah padat pada bagianbagian mesin.

Gambar 3. Struktur Atom Naftalena


Sifat fisik dari Naftalena adalah sebagai berikut:
Massa molar
128,17052 g
Kepadatan
1,14 g / cm
Titik lebur
80,26 C, 353 K, 176 F
Titik didih
218 C, 491 K, 424 F
Kelarutan dalam air 30 mg / L
Sifat fisik zat adalah segala aspek dari suatu
zat yang dapat diukur atau dipersepsikan tanpa harus
mengubah identitasnya, beberapa sifat fisik zat yang
berhubungan dengan dunia pangan diantaranya
viskositas dan titik leleh. Titil leleh air adalah salah satu
contohnya, air (es) akan meleleh pada 0C yang
merupakan sifat fisik dari air. Untuk mengukur titik leleh
tersebut digunakan termometer untuk menentukan
suhu pada saat air dri padat (es) berubah menjadi cair.
Perubahan ini yang disebut perubahan fisik zat yang
tidak mengubah bentuk kimia dari air. Massa jenis
merupakan contoh lain dari sifat fisik zat.
Sifat fisik zat dibagi menjadi 6 macam,
sebagai berikut:
1. Wujud zat
Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan
gas. Zat tersebut dapat berubah dari satu wujud ke
wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan yang kita
kenal, yaitu : menguap, mengembun, mencair,
membeku, meyublim, dan mengkristal.
2. Warna
Setiap benda memiliki warna yang berbedabeda. Warna merupakan sifat fisika yang dapat
diamati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu
benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan
antara zat satu dengan zat lain. Misal, susu
berwarna putih, karbon berwarna hitam, paku
berwarna kelabu pudar dan lainlain.
3. Kelarutan
Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu
merupakan sifat fisika. Air merupakan zat pelarut
untuk zat-zat terlarut. Tidak semua zat dapat larut
dalam zat pelarut. Misal, garam dapat larut dalam
air, tetapi kopi tidak dapat larut dalam air.
4. Daya hantar listrik
Daya hantar listrik merupakan sifat fisika.
Benda yang dapat menghantarkan listrik dengan
baik disebut konduktor, sedangkan benda yang
tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator.

Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan


listrik. Daya hantar listrik pada suatu zat dapat
diamati dari gejala yang ditimbulkannya. Misal,
tembaga dihubungkan dengan sumber tegangan
dan sebuah lampu. Akibat yang dapat diamati
adalah lampu dapat menyala.
5. Kemagnetan
Berdasarkan sifat kemagnetan, benda
digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan
benda non magnetik. Benda magnetik adalah
benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet,
sedangkan benda non magnetik adalah benda yang
tidak dapat ditarik oleh magnet. Misal, terdapat
campuran antara serbuk besi dan pasir.
6. Titik Didih dan Titik Leleh
Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat
mendidih, dan titik leleh adalah suhu ketika zat
padat berubah menjadi zat cair. Misal, titik didih air
pada tekanan udara normal (76 cmHg) adalah
100C, sedangkan bensin kurang lebih 80C.
Aplikasi di bidang pangan dari titik leleh
adalah untuk menentukan dan mengetahui titik leleh
dari suatu bahan pangan misalnya ice cream dan
coklat.
Berdasarkan hasil pengamatan percobaan
viskositas, digunakan empat sampel yang masingmasing diukur menggunakan viskometer dengan
spindel 1, 2 dan 3 kemudian didapat hasil sebesar 500
dPas untuk sampel Susu Kental Manis Indomilk putih
dengan spindel 2, 11 dPas untuk sampel Susu Kental
Manis Bendera dengan spindel 3, 10 dPas untuk
sampel Susu Kental Manis Cap Enak dengan spindel 3,
dan 22.5 dPas untuk Susu Kental Manis Ultrajaya
dengan menggunakan spindel 1.
Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada
percobaan viskositas adalah salah menentukan spindel
sehingga tidak didapatkan hasil yang diharapkan, gelas
yang digunakan untung menampung bahan yang akan
diuji viskositasnya tidak dikeringkan dulu setelah dicuci
sehingga air dan bahan bercampur dan viskositasnya
akan semakin cair, dan kurang tepatnya mengamati
angka hasil pengukuran viskositas.
Viskositas suatu bahan dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu:
1. Suhu
Viskositas berbanding terbalik dengan suhu.
Jika suhu naik maka viskositas akan turun, dan
begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena
adanya gerakan partikel-partikel cairan yang
semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan
menurun kekentalannya.
2. Konsentrasi Larutan
Viskositas
berbanding
lurus
dengan
konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan
konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang
tinggi pula, karena konsentrasi larutan menyatakan
banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan

volume. Semakin banyak partikel yang terlarut,


gesekan antar partikel semakin tinggi dan
viskositasnya semakin tinggi pula.
3. Berat Molekul Salute
Viskositas berbanding lurus dengan berat
molekul solute, karena dengan adanya solute yang
berat akan menghambat atau memberi beban yang
berat pada cairan sehingga akan menaikkan
viskositasnya.
4. Tekanan
Viskositas berbanding lurus dengan tekanan,
karena semakin besar tekanannya, cairan akan
semakin sulit mengalir akibat dari beban yang
dikenakannya. Viskositas akan bernilai tetap pada
tekanan 0-100 atm.
Spindel adalah salah satu komponen dari
viskometer untuk mengukur kekentalan dari suatu
larutan. Spindel berfungsi untuk mengetahui nilai
kekentalan pada suatu larutan agar bisa digolongkan
ke spindel 1, spindel 2, dan spindel 3. Spindel 1
berfungsi untuk mengukur viskositas dari zat yang
tingkat kekentalannya bernilai 3-150 dPas, spindel 2
untuk mengukur viskositas dari zat yang tingkat
kekentalannya bernilai 100-4000 dPas, dan spindel 3
untuk mengukur viskositas dari zat yang tingkat
kekentalannya bernilai 0,3-13 dPas.
Viskositas merupakan pengukuran ketahanan
fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun
tegangan. Viskositas alias kekentalan sebenarnya
merupakan gaya gesekan antara antara molekulmolekul yang menyusun suatu fluida (fluida adalah zat
yang dapat mengalir, dalam hal ini zat cair dan zat
gas). Pada zat cair, viskositas disebabkan karena
adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul
sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas
disebabkan oleh tumbukan antara molekul.
Dalam mengukur viskositas, digunakan suatu
alat bernama viskometer. Viskometer adalah suatu alat
untuk mengukur kekentalan dari larutan yang diuji.
Adapun macam-macam viskometer:
1. Viskometer kapiler / Ostwald
Digunakan untuk menentukan laju
aliran kuat kapiler. Pada viskositas Ostwald
yang diukur adalah waktu yang diperlukan
oleh sejumlah cairan tertentu untuk mengalir
melalui pipa kapiler dengan gaya yang
disebabkan oleh berat cairan itu sendiri.

Gambar 4. Viskometer Ostwald


2. Viskometer Hoppler

Pada viskometer hoppler yang diukur


waktu yang dibutuhkan oleh sebuah bola
untuk melewati cairan pada jarak atau tinggi
tertentu.
Prinsip
kerjanya
adalah
menggelindingkan bola yang terbuat dari kaca.
Karena gaya gravitasi benda yang jatuh
melalui medium yang berviskositas dengan
kecepatan yang besar sampai pada kecepatan
yang maksimum. Kecepatan jatuhnya bola
merupakan fungsi dari harga respirok sampel.

Gambar 5. Viskometer Hoppler


3. Viskometer Cup and Bob
Prinsip kerjanya sampel digeser
dalam ruangan antara dinding luar dari bob
dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk
persis
ditengah
tengah.
Kelemahan
viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat
yang disebabkan geseran yang tinggi
disepanjangkeliling bagian tube sehingga
menyebabkan
penurunan
konsentrasi.
Penurunan konsentrasi ini menyebabkan
bagian tengah zat yang ditekan keluar
memadat.

Gambar 6. Viskometer Cup and Bob


4. Viskometer Cone and Plate
Viskometer Cone/ Plate adalah alat
ukur kekentalan yang memberikan peneliti
suatu instrumen yang canggih untuk
menentukan secara rutin viskositas absolut
cairan dalam volume sampel kecil. Cone dan
plate memberikan presisi yang diperlukan
untuk pengembangan data rheologi lengkap.

Gambar 7. Viskometer Cone and Plate


Viskometer Ubbelohde
Viskometer Stromer
Viskometer Brookfield
Viskometer Baume
Viskometer Bola Jatuh
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan
panjang yang dikerjakan sejajar permukaan untuk
mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan, hal
tersebut karena gaya adhesi lebih kecil dari gaya
kohesi antara molekul cairan sehingga menyebabkan
terjadinya gayakedalam pada permukaan cairan.
Viskositas secara umum dapat juga diartikan
sebagai suatu tendensi untuk melawan aliran cairan
karena internal friction atau resistensi suatu bahan
untuk mengalami deformasi bila bahan tersebut dikenai
suatu gaya. Viskositas biasanya berhubungan dengan
konsistensi yang keduanya merupakan sifat
kenampakan (appearance property) yang berhubungan
dengan indera perasa. Konsistensi dapat didefinisikan
sebagai ketidakmauan suatu bahan untuk melawan
perubahan bentuk (deformasi) bila suatu bahan
mendapat gaya gesekan (sheering fore).
Dalam viskositas, dikenal satuan SI untuk
koefisien viskositas yaitu Ns/m2 atau pascal second
(Pa s). dPas (desy Pascal second) adalah satuan yang
biasa digunakan untuk nilai viskositas. Selain itu, untuk
menentukan nilai viskositas digunakan juga mPas (mili
Pascal second). Perbedaan dari dPas dan mPas
adalah satuan dPas lebih besar dari mPas.
Dalam percobaan viskositas yang dilakukan di
laboratorium, digunakan empat sampel yaitu susu
kental manis Indomilk putih, susu kental manis Bendera
coklat, susu kental manis Cap Enak coklat, dan susu
kental manis Ultrajaya coklat. Dari keempat sampel
tersebut, didapatkan hasil sebesar 500 dPas untuk
sampel Susu Kental Manis Indomilk putih dengan
5.
6.
7.
8.
9.

spindel 2, 11 dPas untuk sampel Susu Kental Manis


Bendera dengan spindel 3, 10 dPas untuk sampel Susu
Kental Manis Cap Enak dengan spindel 3, dan 22.5
dPas untuk Susu Kental Manis Ultrajaya dengan
menggunakan spindel 1. Setelah mengetahui nilai
viskositas dari masing-masing sampel, susu kental
manis Indomilk putih memiliki kekentalan terbesar, dan
susu kental manis Cap Enak coklat memiliki kekentalan
terkecil atau encer.
Aplikasi di bidang pangan dari viskositas
adalah untuk mengetahui kekentalan dari suatu bahan
pangan seperti susu, kecap, sirup, saos, selai, dsb.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan sifat-sifat fisik
dari zat diperoleh hasil penentuan titik leleh naftalen
dengan suhu awal aquadest sebesar 26C. Suhu
lelehan pertama pada suhu 80C dan suhu akhir
lelehannya sebesar 88C dan pada viskositas
didapatkan hasil sebesar 500 dPas untuk sampel Susu
Kental Manis Indomilk putih dengan spindel 2, 11 dPas
untuk sampel Susu Kental Manis Bendera dengan
spindel 3, 10 dPas untuk sampel Susu Kental Manis
Cap Enak dengan spindel 3, dan 22.5 dPas untuk Susu
Kental Manis Ultrajaya dengan menggunakan spindel
1. Dari hasil diatas susu kental manis Indomilk adalah
susu yang memiliki kekentalan paling kental sedangkan
susu cap enak adalah yang paling encer.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.

2009.
Definisi
Kekentalan.
http://kurkum13.blogspot.com.
Diakses: 02 Desember 2013.
Anonim.
2012.
Penentuan
Titik
Leleh.
http://kimiapunyabarang25.blogspot.com.
Diakses: 02 Desember 2013.
Anonim. 2012. Sifat Fisika dan Sifat Kimia.
http://kurkum13.blogspot.com.
Diakses: 02 Desember 2013.
Manday,
Nanna.
2012.
Viskometer.
http://nannananot.blogspot.com.
Diakses: 03 Desember 2013.
Mutmainna, Atiah. 2013. Tegangan Permukaan.
http://atiahmutmainna.blogspot.com.
Diakses: 03 Desember 2013.
Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S. 2013. Penuntun
Praktikum Kimia Dasar. Universitas
Pasundan, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai