Konsep Medan Listrik Menggunakan Analogi Konsep Medan Gravitasi Untuk Pengajaran Di Sekolah Menengah Atas
Konsep Medan Listrik Menggunakan Analogi Konsep Medan Gravitasi Untuk Pengajaran Di Sekolah Menengah Atas
ISSN 1979-4959
Diterima Editor
Diputuskan Publikasi
:
:
01 Mei 2009
10 Juni 2009
Abstrak
Pemakaian analogi-analogi dapat membantu dan juga menghambat pembelajaran. Agar diperoleh analogi-analogi yang
baik, langkah-langkah di dalam Model Pengajaran dengan Analogi (ADA) diterapkan. Ditunjukkan bahwa konsep-konsep
medan listrik yang diajarkan di sekolah menengah atas, yang terdiri dari konsep gaya (listrik) Coulomb dan kuat medan
listrik memiliki analogi-analogi dengan konsep-konsep medan gravitasi yang meliputi konsep gaya gravitasi Newton dan
percepatan gravitasi. Pengecualian-pengecualian terhadap analogi-analogi tersebut juga telah diperoleh, seperti: nilai
tetapan G sangat kecil sedangkan tetapan k sangat besar, gaya (listrik) Coulomb dapat tarik-menarik maupun tolakmenolak sedangkan gaya gravitasi Newton hanya tarik-menarik, dan arah percepatan gravitasi selalu menuju pusat massa
sedangkan arah kuat medan listrik dapat menuju ke maupun meninggalkan pusat muatan.
Kata Kunci: Pengajaran dengan Analogi (ADA), gaya Coulomb, gaya gravitasi Newton.
Abstract
Use of analogies can help as well as hinder learning. In order to get good analogies, operations in the Teaching-withAnalogies (TWA) Model are applied. It is found that electric field concepts that are given in senior high schools, including
Coulomb force and electric field strength, have analogies with gravitational field concepts that consist of Newton
gravitational force and gravitational acceleration. Exceptions to the analogies are also found, such as: the value of G is
very small while k has a very big value, Coulomb (electric) force attracts or repels while Newton gravitational force only
attracts, and gravitational acceleration always converges while electric field can diverge or converge.
Key words: Teaching-with-Analogies (TWA), Coulomb force, Newton gravitational force.
1. Pendahuluan
model yang dinamakan Teaching-with-Analogies (TWA)
[2], yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
menjadi Pengajaran dengan Analogi (ADA), agar
diperoleh analogi yang baik.
Penggunaan analogi dalam membangun pengertian
sebuah fenomena abstrak dari acuan konkret telah
didiskusikan [3]. Beberapa contoh pemakaian analogi di
sekolah menengah atas dalam pengajaran optik [4] ,
hukum aksi-reaksi [5], dan pengajaran energi sebagai
uang [6]. Analogi antara konsep medan gravitasi dan
konsep medan listrik telah disinggung sedikit di dalam
Pustaka [1]. Akan tetapi, bagaimana analogi ini diperoleh
dan apa saja pengecualiannya belum dijelaskan dengan
baik.
Dalam makalah ini, kami melaporkan cara
memperoleh analogi-analogi yang baik untuk pengajaran
konsep-konsep medan listrik dari konsep-konsep medan
gravitasi, yang diharapkan bermanfaat dalam pengajaran
78
79
+q2
+q1
2. Metode
Dalam membuat atau mencari analogi-analogi
untuk pengajaran konsep-konsep medan listrik,
metodologi yang digunakan mengacu kepada Model
Pengajaran dengan Analogi (ADA) [2]. Ada 6 langkah
yang harus dilakukan pengajar untuk menarik atau
memperoleh sebuah analogi:
a) Mengenalkan konsep target.
Konsep target adalah konsep yang tidak umum atau
tidak diketahui dengan baik dan akan diajarkan
kepada pada siswa.
b) Mereview atau mengulas lengkap konsep analogi.
Konsep analog adalah konsep yang umum atau
diketahui dengan baik dan biasanya telah lebih
dahulu diajarkan kepada para siswa.
c) Mengidentifikasi atau mencari fitur-fitur atau atributatribut relevan antara target dan analogi.
Mengumpulkan seluruh fitur/atribut baik dari konsep
target dan konsep analog untuk diidentifikasi.
d) Memetakan keserupaan antara konsep-konsep
analogi dan target.
Proses pembandingan seluruh fitur/atribut yang
diperoleh tersebut disebut pemetaan. Jika terdapat
banyak fitur/atribut serupa, sebuah analogi dapat
ditarik atau diambil. Makin banyak fitur/atribut
serupa berarti analoginya makin baik.
e) Mengidentifikasi atau mencari keadaan pengecualian
yang mana analogi tersebut tidak bekerja.
Fitur-fitur atau atribut-atribut yang tidak serupa
merupakan pengecualian dari analogi tersebut.
f) Mengambil kesimpulan-kesimpulan tentang konsepkonsep target.
F =k
q1 q 2
r2
(1)
(a)
-q2
-q1
F
(b)
-q2
+q1
F
(c)
+q2
-q1
F
(d)
q1
r2
(2)
+q1
80
E(r)
(a)
-q1
E(r)
(b)
Gambar 2 Kuat medan listrik di suatu jarak dari sebuah
muatan. Arah panah menunjukkan arah vektor kuat
medan listrik yang dihasilkan oleh sebuah muatan positif
(a) dan oleh sebuah muatan negatif (b).
Kemudian, konsep-konsep medan gravitasi sebagai
konsep-konsep analog akan dikaji. Kajian ini meliputi:
ulasan konsep-konsep medan gravitasi (konsep-konsep
analog), pencarian atau identifikasi fitur-fitur atau atributatribut relevan di konsep-konsep target (medan listrik)
dan analog (medan gravitasi), pemetaan keserupaan
antara konsep-konsep medan listrik dan medan gravitasi,
pencarian atau identifikasi keadaan-keadaan pengecualian
dari analogi tersebut, dan pengambilan kesimpulan.
rendah.
Ulasan tentang konsep-konsep medan gravitasi
dimulai dari gaya tarik-menarik antara dua buah massa,
m1 dan m2, yang berjarak r diberikan oleh gaya gravitasi
Newton yang besarnya dinyatakan oleh [8]
F =G
m1m2 ,
r2
(3)
m1 ,
r2
(4)
Berbanding terbalik
kuadrat jarak
Berbanding lurus
perkalian dua muatan
Tetapan kesebandingan
k
k bernilai sangat besar
Gaya listrik selain tarikmenarik (kedua muatan
berbeda) dapat juga
tolak-menolak (kedua
muatan sama)
Gaya Gravitasi
(analog)
Berbanding terbalik
kuadrat jarak
Berbanding lurus
perkalian dua massa
Tetapan kesebandingan
G
G bernilai sangat kecil
Gaya listrik hanya
tarik-menarik
Percepatan Gravitasi
(analog)
Berbanding terbalik
kuadrat jarak
Berbanding massa
Tetapan kesebandingan
G
G bernilai sangat kecil
Arah percepatan
gravitasi selalu menuju
pusat massa
4. Kesimpulan
Dengan menggunakan Model Pengajaran dengan
Analogi (ADA), konsep-konsep medan listrik yang
diajarkan di sekolah menengah atas, yang terdiri dari
konsep gaya (listrik) Coulomb dan kuat medan listrik
telah ditunjukkan memiliki analogi-analogi dengan
konsep-konsep medan gravitasi yang meliputi konsep
gaya gravitasi Newton dan percepatan gravitasi.
Pengecualian-pengecualian terhadap analogi-analogi
tersebut juga telah diperoleh.
Referensi
[1] S. M. Glynn, Conceptual bridges: Using analogies to
explain scientific concepts, The Science Teacher,
62(9), 25-27 (1995).
[2] S. M. Glynn, Explaining science concepts: A
teaching-with-analogies model. Dalam S. Glynn, R.
Yeany, & B. Britton (Eds.), The Psychology of
Learning Science Hillsdale, N.J.: Erlbaum, 1991,
219-240.
[3] D. Heywood, The place of analogies in science
education, Cambridge Journal of Education, 32(2),
233-247 (2002).
[4] A. G. Harrison dan D. F. Treagust, Teaching with
analogies: A case study in Grade-10 Optics, Journal
of Research in Science Teaching, 30(10), 1291-1307
(1993).
[5] T. Bryce and K. MacMillan, Encouraging conceptual
change: the use of bridging analogies in the teaching
of actionreaction forces and the at rest condition in
physics, International Journal of Science Education,
27(6), 737763 (2005).
[6] W. Gonzalez-Espada dan K. Trantham, How is
energy like money? Using analogies in physics
teaching, School Science Review, 86(317), 85-89
(2005).
[7] M. Abdullah, Fisika SMA untuk Kelas XII Semester
1 (3A), Jakarta, Esis, 2006, Bab 6.
[8] M. Abdullah, Fisika SMA untuk Kelas XI Semester 1
(2A), Jakarta, Esis, 2006, Bab 5.
81