Disusun Oleh :
Susu Bubuk
Prinsip pembuatan susu bubuk adalah menguapkan sebanyak mungkin kandungan
air susu dengan cara pemanasan (pengeringan). Tahap-tahap pembuatan susu bubuk
adalah perlakuan pendahuluan, pemanasan pendahuluan, pengeringan dan pengepakan
(Saleh, Eniza., 2009).
Pada perlakuan pendahuluan yang harus dikerjakan adalah penyaringan, separasi
dan standarisasi. Penyaringan bertujuan memisahkan benda-benda asing misalnya debu,
pasir, bulu, dan sebagainya yang terdapat dalam susu. Separasi bertujuan untuk
memisahkan krim dan susu skim. Terutama dikerjakan apabila ingin dibuat bubuk krim
atau bubuk skim.
Tujuan pemanasan pendahuluan adalah menguapkan sebagian air yang
terkandung oleh susu, sampai mencapai kadar kurang lebih 45-50% saja. Alat yang
digunakan untuk pemanasan pendahuluan adalah evaporator. Untuk memanaskan
digunakan udara yang bersuhu antara 65-177oC tergantung jenis produk yang dibuat.
Standarisasi adalah membuat susu menjadi sama komposisinya. Hasil susu dari
peternak yang berbeda komposisinya dicampur sampai homogen yaitu dengan cara
mengaduk ataupun dengan menuang susu dari wadah yang satu ke wadah yang lainnya.
Ada dua macam (tipe) alat yang digunakan dalam pengeringan yaitu:
1. silindris (drum dryer)
2. semprotan
Macam-macam susu bubuk:
1. Susu penuh yaitu susu bubuk yang dibuat dari susu segar yang tidak mengalami
separasi
- Kadar lemaknya 26%
- Kadar airnya 5%
2. Bubuk susu skim yaitu susu bubuk yang dibuat dari susu skim. Susu ini banyak
mengandung protein, kadar airnya 5%
3. Bubuk krim atau bubuk susu mentega. Dibuat dari krim yang mengandung banyak
lemak.
4. Bubuk whey, bubuk susu coklat, bubuk susu instant dan lain-lain.
Standarisasi
Clarifier / Penyaringan
Evaporasi
Pasteurisasi
Sterilisasi
Homogenisasi
Spray drying
SUSU BUBUK
Susu bubuk dibuat dari padatan susu yang dikeringkan. Cukup menarik untuk
diketahui bahwa susu bubuk banyak ditemukan di negara-negara berkembang akibat
biaya transportasi dan penyimpanan yang lebih murah (karena tidak memerlukan
pendinginan) dibandingkan jenis susu pasteurisasi dan susu UHT (Anonimus a, 2009).
Susu bubuk hasil pengolahan pabrik yang banyak beredar di pasaran, bahan baku
utamanya adalah susu impor. Susu impor bukanlah susu komplit melainkan susu yang
sudah dihilangkan butter fat-nya (lemak), namanya skim milk powder (susu bubuk skim).
Dalam pengolahan menjadi susu bubuk ditambahkan sebagai pengganti adalah lemak dari
minyak sawit (palm oil). Sehingga lemaknya adalah lemak nabati bukan lagi lemak
hewani. Jadi susu yang sudah mengalami modifikasi inilah yang menjadi bahan utama
susu olahan yang kadang disebut juga susu recombined. Bukan susu segar langsung dari
peternakan sapi lokal.
Susu bubuk berasal susu segar baik dengan atau tanpa rekombinasi dengan
zat lain seperti lemak atau protein yang kemudian dikeringkan. Umumnya
pengeringan
drayer.
dilakukan
Umur
simpan
dengan
susu
menggunakan
bubuk
maksimal
spray
dryer
adalah
atau
tahun
roller
dengan
penanganan yang baik dan benar. Susu bubuk dapat dikelompokkan menjadi
tiga
jenis
yaitu
susu
bubuk
berlemak
(full
cream
milk
prowder),
susu
bubuk rendah lemak (partly skim milk powder) dan susu bubuk tanpa lemak
(skim milk prowder) (SNI 01-2970- 1999) (Anonimus b, 2009).
Proses pengolahan susu cair dengan teknik sterilisasi atau pengolahan
menjadi susu bubuk sangat berpengaruh terhadap mutu sensoris dan mutu
gizinya
terutama
menjadi
Di
lain
pihak
vitamin
kerusakan
dan
protein.
Pengolahan
pengaruhnya
protein
sebesar
terhadap
30
susu
cair
segar
kerusakan protein.
persen
terjadi
pada
susu bubuk tidak banyak mengandung lemak. Dan tentu saja proses dari susu segar
hingga susu bubuk memiliki tahap yang lebih banyak daripada susu yang 'hanya'
dipasteurisasi atau diproses secara UHT. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa susu
bubuk ada di bagian bawah 'rantai kualitas' produk susu.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus a. 2009. Susu UHT. http://tengku-fery.web.ugm.ac.id// diakses tanggal 25
November 2009
Anonimus b. 2009. Secuil tentang produk susu sapi. http://lita.inirumahku.com/ diakses
tanggal 25 November 2009
Saleh, Eniza. 2004. Teknologi Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Fakultas
Pertanian. Universitas Sumatera Utara