Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sumber daya manusia merupakan aset terpenting bagi
karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan
kegiatan operasional organisasi itu sendiri. Manusia dalam
organisasi adalah roda penggerak untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Di dalam masyarakat berkembang bahwa manusia senantiasa

mempunyai kedudukan yang makin penting. Pandangan ini menunjukkan


bahwa semakin majunya sebuah organisasi maka permintaan untuk
memperhatikan dan memberdayakan aspek manusia semakin menjadi
prioritas.
Kinerja sumber daya manusia merupakan istilah yang berasal dari kata
job performance yaitu prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
seseorang. Definisi kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya ( Mangkunegara, 2004 : 9 )
Kinerja pegawai yang merupakan hasil olah pikir dan tenaga dari
seorang pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukannya, dapat
berujud, dilihat, dihitung jumlahnya, akan tetapi dalam banyak
hal hasil olah pikiran dan tenaga tidak dapat dihitung dan dilihat,
seperti ide-ide pemecahan suatu persoalan, inovasi baru suatu

produk barang atau jasa, bisa juga merupakan penemuan atas


prosedur kerja yang lebih efisien.

Kinerja memiliki peran penting dalam mencapai tujuan dan sasaran


organisasi sesuai dengan visi dan misi yang ada. Untuk itu sangat tergantung
dari pelaksanaannya yaitu para pegawai agar mencapai sasaran yang telah
ditetapkan oleh organisasi. Suatu instansi dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan harus melalui sarana dalam bentuk organisasi yang digerakkan
sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai
tujuan organisasi sehingga apabila kinerja pegawai baik maka kinerja
organisasi akan lebih baik. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
merupakan faktor kunci bagi organisasi dalam menjawab tantangan dan
memanfaatkan peluang yang ditimbulkan oleh kebijakan yang diambil
pimpinan atau sangat tergantung faktor sumber daya yang mengelola.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak hanya dilakukan melalui
kepemimpinan yang baik, tetapi lingkungan kerja dan disiplin kerja juga
penting artinya bagi pencapaian tujuan organisasi, dengan demikian organisasi
harus memandang pegawai tidak hanya sekedar tenaga kerja semata tetapi
lebih sebagai aset organisasi yang sangat penting untuk dikelola dengan baik.
Salah satu faktor penting yang menentukan kinerja pegawai
dan kemampuan organisasi beradaptasi dengan perubahan
lingkungan adalah kepemimpinan. Kepemimpinan juga memainkan

peranan penting dalam meningkatkan kinerja guru-guru MTs Swasta di


Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo karena dengan kepemimpinan yang

baik mempunyai peranan penting dalam merealisasikan setiap program kerja


yang direncanakan dengan selalu menjaga komunikasi yang baik dengan para
guru lainnya. Kepemimpinan yang dilakukan selama ini secara keseluruhan
berjalan baik, meskipun demikian tidak dipungkiri sering terjadi miss
komunikasi baik di antara sesama guru maupun di antara guru dengan
atasannya. Kesalahan komunikasi ini terutama disebabkan karena pegawai
terkadang tidak seluruhnya memahami tugas yang harus dilaksanakan dan
kesalahan dalam menjalankan intruksi atasan.
Tingkat kedisiplinan pegawai di MTs Swasta Kecamatan Baki
Kabupaten Sukoharjo masih perlu untuk lebih ditingkatkan sehingga
optimalisasi waktu kerja dapat seluruhnya tercapai. Dengan kedisiplinan yang
selalu ditingkatkan diharapkan kinerja guru dalam memberikan pelayanan
kepada umum khususnya siswa didik akan mampu memberikan kepuasan
yang maksimal.
Kondisi lingkungan kerja yang baik dengan didukung suasana kerja yang
kondusif akan berdampak semakin meningkatnya semangat kerja para guru
didalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran. Lingkungan yang kondusif
akan mampu meningkatkan komunikasi diantara bawahan dan atasan atau
sebaliknya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja
diantaranya kepemimpinan, motivasi, adanya kedisiplinan yang tinggi
sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan kinerja guru.
Bertitik tolak dari permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka
penelitian

ini

mengambil

judul

PENGARUH

KEPEMIMPINAN,

DISIPLIN DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP KINERJA

GURU

SEBAGAI

DENGAN

MOTIVASI

KERJA

VARIABEL

INTERVENING PADA MTs SWASTA DI KECAMATAN BAKI


KABUPATEN SUKOHARJO
B. Perumusan Dan Batasan Masalah
1. Perumusan Masalah
Suatu penelitian hendaklah memiliki ruang lingkup yang jelas,
sehingga dalam penentuan kebijakan dan pengambilan keputusan dapat
dipertanggung jawabkan. Untuk itu dalam penelitian ini dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
a. Apakah terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja guru
pada MTs Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.
b. Apakah terdapat pengaruh disiplin terhadap motivasi kerja guru pada
MTs Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo
c. Apakah terdapat pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja
guru pada MTs Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo
d. Apakah terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja guru pada
MTs Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo
e. Apakah terdapat pengaruh disiplin terhadap kinerja guru pada MTs
Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo
f. Apakah terdapat pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja guru
pada MTs Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo

g. Apakah terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru pada


MTs Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo

2. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu luas dan jelas batas-batasnya, maka
penulis membatasi masalah penelitian sebagai berikut :
a. Obyek penelitian adalah guru pada MTs Swasta di Kecamatan Baki
Kabupaten Sukoharjo, pokok masalah yang akan dikaji mengenai
kepemimpinan, disiplin dan lingkungan kerja

dan motivasi kerja

sebagai variabel intervening terhadap kinerja dengan metode analisa


regressi jalur.
b. Penelitian ini merupakan tipe statistik kuantitatif, yaitu membuat
analisis perhitungan berdasarkan data yang ada dan mendiskripsikan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta
hubungan

antar

fenomena

yang

diselidiki

dengan

tidak

mengesampingkan pembuktian hipotesis yang telah dirumuskan


sebelumnya.
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk :
a. Mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja pada
MTs Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.

b. Mengetahui pengaruh disiplin terhadap motivasi kerja guru pada MTs


Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.
c. Mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja guru
pada MTs Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.
d. Mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja guru pada MTs
Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.
e. Mengetahui pengaruh disiplin terhadap kinerja guru pada MTs Swasta
di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.
f. Mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja guru pada
MTs Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.
g. Mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru pada MTs
Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan mempunyai manfaat antara lain :
a.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu MTs Swasta di


Kecamatan

Baki

Kabupaten

Sukoharjo

dan

berguna

sebagai

pertimbangan dan pemikiran dalam mengambil kebijakan manajemen


personalia kearah yang lebih baik.
b.

Dapat menambah pengetahuan mengenai manajemen personalia


khususnya tentang pengaruh kepemimpinan , disiplin dan lingkungan
kerja terhadap kinerja guru dan sebagai bahan acuan untuk penelitian
lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai