Anda di halaman 1dari 29

55

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian


Analisis ini akan menyajikan deskripsi responden atau

obyek dalam

penelitian yaitu guru MTs Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo dari
obyek penelitian peneliti akan melakukan diskripsi diri para responden, meliputi:
jenis kelamin, umur, masa kerja, dan tingkat pendidikan. Deskripsi tersebut
selanjutnya dilakukan tabulasi, sehingga peneliti memperoleh secara rinci
gambaran obyek penelitian. Deskripsi responden selengkapnya dapat dilihat pada
bagian berikut ini:
1. Identitas Responden Berdasarkan Usia
Identitas responden berdasarkan usia disajikan pada tabel berikut :
Tabel IV.1
Identitas Responden Berdasarkan Usia
JUMLAH
(Orang)
20 29 tahun
8
30 39 tahun
10
40- 49 tahun
17
> 50 tahun
3
Jumlah
38
Sumber : Data yang diolah, 2012
Usia

PROSENTASE
(%)
21,05
26,32
44,74
7,89
100 %

Dari data tabel IV.1 di atas, terlihat bahwa responden guru MTs Swasta
di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo yang memiliki usia 20-29 tahun
berjumlah 8 responden (21,05%); berusia 3039 tahun berjumlah 10

56

responden (26,32 %) ; berusia 40 49 tahun berjumlah17 responden (44,74


%) dan berusia lebih 50 tahun berjumlah 3 responden (7,89 %). Hasil data
identitas responden berdasarkan usia ini menunjukkan bahwa guru MTs
Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo paling banyak memiliki usia
40 49 tahun.
2. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Identitas responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada tabel berikut :
Tabel IV.2
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin

JUMLAH
(Orang)
- Laki-laki
24
- Perempuan
14
Jumlah
38
Sumber : Data yang diolah, 2012

PROSENTASE
(%)
63,16
36,84
100 %

Dari data tabel IV.2 di atas, terlihat bahwa responden guru MTs
Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo yang memiliki jenis kelamin
laki-laki berjumlah 24 responden (63,16 %); dan perempuan 14 responden
(36,84 %). Hasil data identitas responden berdasarkan jenis kelamin ini
menunjukkan bahwa guru MTs Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten
Sukoharjo banyak memiliki jenis kelamin laki-laki.
3. Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan
Identitas responden berdasarkan pendidikan formal tertinggi disajikan pada
tabel berikut :

57

Tabel IV.3
Identitas Responden Berdasarkan pendidikan
Pendidikan

JUMLAH
(Orang)
7
31
38

- Tamat SMA
- Diploma
- S1
- S2
Jumlah
Sumber : Data yang diolah, 2012

Dari data tabel IV.3 di atas,

PROSENTASE
(%)
18,42
81,58
100 %

terlihat bahwa responden guru MTs

Swasta di Kecamatan Baki se Kabupaten Sukoharjo yang memiliki


pendidikan tamat SMA berjumlah 0 responden (0 %) dan Diploma berjumlah
7 responden (18,42%); S1 berjumlah 31 responden (81,58 %), dan S2
berjumlah 0 responden (0 %). Hasil data identitas responden berdasarkan
pendidikan formal tertinggi ini menunjukkan bahwa guru MTs Swasta di
Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo paling banyak memiliki tingkat
Strata 1.
4. Identitas Responden Berdasarkan Masa Kerja
Tabel IV.4
Identitas Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa kerja

JUMLAH
(Orang)

Lama menjadi guru


- 1 5 tahun
- 6 - 10 tahun
- 11 - 15 tahun
- lebih dari 15 tahun
Jumlah
Sumber : Data yang diolah, 2012

7
12
14
5
38

PROSENTASE
(%)
18,42
31,58
36,84
13,16
100 %

58

Dari data tabel IV.4 di atas,

terlihat bahwa responden guru MTs

Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo yang memiliki masa kerja 1


- 5 tahun berjumlah 7 responden (18,42 %); 6 - 10 tahun berjumlah 12
responden (31,58 %); 11 - 15 tahun berjumlah 14 responden (36,84 %) dan
lebih 15 tahun berjumlah 5 responden (13,16 %). Hasil data identitas
responden berdasarkan masa kerja ini menunjukkan bahwa guru MTs Swasta
di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo paling banyak memiliki masa kerja
dari 11 - 15 tahun.
B. Hasil dan Analisis
1. Uji Instrumen Penelitian
Sebelum dilakukan analisis data, maka dalam penelitian ini perlu
dilakukan pengujian instrumen yaitu pengujian validitas dan reliabilitas.
Validitas

merupakan

tingkat

kemampuan

suatu

instrumen

untuk

mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang


dilakukan dengan instrumen tersebut. Sedangkan reliabilitas menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.
a. Uji Validitas
1) Validitas item pertanyaan untuk variabel kepemimpinan (X1)
Variabel kepemimpinan

terdiri dari 8 item pertanyaan. Pengujian

validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan

59

membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dan didapatkan hasil


pada tabel IV.5.
Tabel IV.5 Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Kepemimpinan
Item Pertanyaan
ritem
X1_1
0,476
X1_2
0,455
X1_3
0,365
X1_4
0,467
X1_5
0,464
X1_6
0,507
X1_7
0,701
X1_8
0,753
Sumber: Data yang diolah, 2012

rtabel
0,258
0,258
0,258
0,258
0,258
0,258
0,258
0,258

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai


nilai ritem lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid
dalam menjelaskan variabelnya. Tabel IV.5 diatas menunjukkan bahwa
dari 8 item pertanyaan semua valid.
2) Validitas item pertanyaan untuk variabel Disiplin (X2)
Variabel disiplin terdiri dari 8 item pertanyaan. Pengujian validitas
menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan membandingkan
nilai r hitung dengan r tabel dan didapatkan hasil pada tabel IV.6.

Tabel IV.6. Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Disiplin

60

Item Pertanyaan
ritem
X2_1
0,541
X2_2
0,362
X2_3
0,610
X2_4
0,456
X2_5
0,537
X2_6
0,671
X2_7
0,592
X2_8
0,469
Sumber: Data yang diolah, 2012

rtabel
0,258
0,258
0,258
0,258
0,258
0,258
0,258
0,258

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai


nilai ritem lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid
dalam menjelaskan variabelnya. Tabel IV.6 diatas menunjukkan bahwa
dari 8 item pertanyaan semua valid.
3) Validitas item pertanyaan untuk variabel Lingkungan kerja (X3)
Variabel lingkungan kerja terdiri dari 8 item pertanyaan. Pengujian
validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dan didapatkan hasil
pada tabel IV.7.
Tabel IV.7. Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Lingkungan
kerja
Item Pertanyaan
ritem
X3_1
0,481
X3_2
0,283
X3_3
0,503
X3_4
0,601
X3_5
0,452
X3_6
0,709
X3_7
0,647
X3_8
0,532
Sumber : Data yang diolah, 2012

rtabel
0,258
0,258
0,258
0,258
0,258
0,258
0,258
0,258

Keterangan
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

61

Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai


nilai ritem lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid
dalam menjelaskan variabelnya. Tabel IV.7 diatas diatas menunjukkan
bahwa dari 7 item pertanyaan semua valid dan 1 item pertanyaan tidak
valid.
4) Validitas item pertanyaan untuk variabel Motivasi Kerja (X4)
Variabel Motivasi Kerja terdiri dari 8 item pertanyaan. Pengujian
validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dan didapatkan hasil
pada tabel IV.8.
Tabel IV.8. Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Motivasi Kerja
Item Pertanyaan
ritem
X4_1
0,871
X4_2
0,713
X4_3
0,666
X4_4
0,541
X4_5
0,501
X4_6
0,490
X4_7
0,698
X4_8
0,697
Sumber : Data yang diolah, 2012

rtabel
0,258
0,258
0,258
0,258
0,258
0,258
0,258
0,258

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai


nilai ritem lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid
dalam menjelaskan variabelnya. Tabel IV.8 diatas menunjukkan bahwa
dari 8 item pertanyaan semua valid.
5) Validitas item pertanyaan untuk variabel Kinerja (Y)

62

Variabel Kinerja terdiri dari 8 item pertanyaan. Pengujian validitas


menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan membandingkan
nilai r hitung dengan r tabel dan didapatkan hasil pada tabel IV.9.
Tabel IV.9. Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Kinerja
Item Pertanyaan
ritem
Y_1
0,653
Y_2
0,623
Y_3
0,518
Y_4
0,822
Y_5
0,831
Y_6
0,793
Y_7
0,750
Y_8
0,758
Sumber: Data yang diolah, 2012

rtabel
0,258
0,258
0,258
0,258
0,258
0,258
0,258
0,258

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai


nilai ritem lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid
dalam menjelaskan variabelnya. Tabel IV.9. diatas menunjukkan
bahwa dari 8 item pertanyaan semua valid.
b.

Uji Reliabilitas
Ukuran dapat dikatakan reliabel jika ukuran tersebut memberikan
hasil yang konsisten. Reliabilitas diukur dengan menggunakan metode
Cronbach alpha. Instrumen dinyatakan reliabel apabila nilai alpha lebih
besar dari 0,60 (Sekaran 2000 : 173) atau (Nunnaly, 1967 dalam Ghozali,
2005: 42). Pengujian reliabilitas menggunakan bantuan komputer
program SPSS for Windows dengan hasil seperti pada tabel berikut:
Tabel IV.10.
Hasil uji reliabilitas

63

Variabel
Alpha Cronbach
Kepemimpinan
0,800
Disiplin
0,814
Lingkungan Kerja
0,815
Motivasi Kerja
0,880
Kinerja
0,907
Sumber: Data yang diolah, 2012

Kriteria
Alpha
Cronbach>
0,60 maka
reliabel

Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa, koefisien (r) alpha


hitung seluruh variabel lebih besar dibandingkan dengan kriteria yang
dipersyaratkan atau nilai kritis (rule of tumb) sebesar 0,6 sehingga
dikatakan dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data dan

dapat

mengukur suatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu.


2. Uji Linieritas
Uji linieritas merupakan langkah untuk mengetahui status linier
tidaknya suatu distribusi sebuah data penelitian. Hasil yang diperoleh melalui
uji linieritas akan menentukan teknik analisis regresi yang akan digunakan.
Jika hasil uji linieritas merupakan data yang linier maka digunakan analisis
regresi linier. Sebaliknya jika hasil uji linieritas merupakan data yang tidak
linier maka analisis regresi yang akan digunakan non linier. Uji linieritas yang
akan dilakukan adalah dengan uji Lagrange Multiplivariat. Estimasi dengan
uji ini bertujuan untuk mendapatkan nilai C2 hitung atau ( n x R2 ).
Tabel IV.11.
Hasil uji linieritas

64

Model Summaryb
Model
1

R
,027a

R Square
,001

Adjusted
R Square
-,120

Std. Error of
the Estimate
2,00747955

a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Kepemimpinan,


Disiplin, Lingkungan Kerja
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Dari tabel diatas menunjukkan nilai R2 sebesar 0,001 dengan jumlah sampel
38, besarnya nilai c2 hitung = 38 x 0,001 = 0,038 sedangkan nilai c2 tabel
sebesar 49,81. Nilai c2 hitung < c2 tabel jadi dapat disimpulkan bahwa model
yang benar adalah model linier.

3. Uji Hipotesis
a. Analisis Jalur
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas
terhadap variabel terikat dengan menggunakan 2 (dua) persamaan.
1) Hasil Analisis Jalur Persamaan 1
Hasil Analisis Jalur Persamaan 1 disajikan pada Tabel IV.12:
Tabel IV.12.
Hasil Analis Jalur persamaan 1

65

Coefficientsa

Model
1

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
10,568
8,060
,057
,196
,140
,234
,548
,265

(Constant)
Kepemimpinan
Disiplin
Lingkungan Kerja

Standardized
Coefficients
Beta
,048
,114
,399

t
1,311
,288
,598
2,069

Sig.
,199
,775
,554
,046

a. Dependent Variable: Motivasi Kerja

Dari tabel IV.12 dapat dibuat persamaan regresi pertama sebagai berikut:
Y1 = 0,048 X1 + 0,114 X2 + 0,399 X3 +
(0,775)

(0,554)

(0,046)**

Ket :
Y1

= Motivasi Kerja

X1

= Kepemimpinan

X2

= Disiplin

X3

= Lingkungan Kerja

a). b1 = 0.048 , yang artinya kepemimpinan berpengaruh positip terhadap


motivasi kerja, apabila kepemimpinan ditingkatkan maka motivasi kerja
akan meningkat.
b) b2 = 0,114 , yang artinya disiplin berpengaruh positip terhadap motivasi
kerja, apabila disiplin ditingkatkan maka motivasi kerja akan meningkat.
c) b3 = 0,399 , yang artinya lingkungan kerja berpengaruh positip terhadap
motivasi kerja, apabila lingkungan kerja
kerjaakan meningkat.

ditingkatkan maka motivasi

66

2) Hasil Analisis Jalur Persamaan 2


Hasil Analisis Jalur Persamaan 1 disajikan pada Tabel IV.13:
Tabel IV. 13
Hasil Analisis Jalur Persamaan 2
Coefficientsa

Model
1

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-5,806
4,867
-,304
,116
,492
,139
,345
,166
,631
,101

(Constant)
Kepemimpinan
Disiplin
Lingkungan Kerja
Motivasi Kerja

Standardized
Coefficients
Beta
-,234
,365
,230
,577

t
-1,193
-2,625
3,543
2,083
6,240

Sig.
,241
,013
,001
,045
,000

a. Dependent Variable: Kinerja

Dari tabel

IV.13 dapat dibuat persamaan regresi pertama sebagai

berikut :
Y2 = -0,234 X1 + 0,365 X2 + 0,230 X3 + 0,577 X4 +
(0,013)**

(0,001)**

Ket :
Y2

= Kinerja

X1

= Kepemimpinan

X2

= Disiplin

X3

= Lingkungan Kerja

X4

= Motivasi Kerja

(0,045)**

(0,000)**

67

a). b1 =

-0,234, yang artinya kepemimpinan berpengaruh negatip

terhadap kinerja

, apabila kepemimpinan ditingkatkan maka

kinerja akan menurun


b) b2 = 0,365, yang artinya disiplin berpengaruh positip terhadap
kinerja,

apabila

disiplin

ditingkatkan

maka

kinerja

akan

meningkat.
c) b3 = 0,230, yang artinya lingkungan kerja

berpengaruh positip

terhadap kinerja, apabila lingkungan kerja ditingkatkan maka


kinerja akan meningkat.
d) b4

0,577, yang artinya motivasi kerja berpengaruh positip

terhadap kinerja, apabila motivasi kerja ditingkatkan maka kinerja


akan meningkat.
4. Uji Hipotesis Parsial ( Uji t )
Tabel IV.14
Hasil Regresi Persamaan 1
Coefficientsa

Model
1

(Constant)
Kepemimpinan
Disiplin
Lingkungan Kerja

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
10,568
8,060
,057
,196
,140
,234
,548
,265

a. Dependent Variable: Motivasi Kerja

Tabel IV.15

Standardized
Coefficients
Beta
,048
,114
,399

t
1,311
,288
,598
2,069

Sig.
,199
,775
,554
,046

68

Hasil Regresi Persamaan 2


Coefficientsa

Model
1

(Constant)
Kepemimpinan
Disiplin
Lingkungan Kerja
Motivasi Kerja

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-5,806
4,867
-,304
,116
,492
,139
,345
,166
,631
,101

Standardized
Coefficients
Beta
-,234
,365
,230
,577

t
-1,193
-2,625
3,543
2,083
6,240

Sig.
,241
,013
,001
,045
,000

a. Dependent Variable: Kinerja

Dari tabel IV.14 dan tabel IV.15 dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Kepemimpinan berpengaruh positip dan tidak signifikan terhadap
motivasi kerja guru MTs Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten
Sukoharjo, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yaitu 0.775 > 0,05.
H1. Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja guru
MTs Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo
( Hipotesis Tidak Terbukti )
b. Disiplin berpengaruh positip dan tidak signifikan terhadap motivasi kerja
guru MTs Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo, hal ini dapat
dilihat dari nilai signifikansi yaitu 0,544> 0,05.
H2. Disiplin berpengaruh signifikan terhadap motivasi guru MTs Swasta
di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.
(Hipotesis Tidak Terbukti )

69

c. Lingkungan kerja berpengaruh positip dan signifikan terhadap motivasi


kerja guru MTs Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo, hal ini
dapat dilihat dari nilai signifikansi yaitu 0.046 < 0,05.
H3. Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja
guru MTs Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.
(Hipotesis Terbukti )
d. Kepemimpinan berpengaruh negatip dan signifikan terhadap kinerja guru
MTs Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo, hal ini dapat
dilihat dari nilai signifikansi yaitu 0.013 < 0,05.
H4. Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru MTs
Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo
( Hipotesis Tidak Terbukti )
e. Disiplin berpengaruh positip dan signifikan terhadap kinerja guru MTs
Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo, hal ini dapat dilihat dari
nilai signifikansi yaitu 0.001 < 0,05.
H5. Disiplin berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru MTs Swasta
di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo
(Hipotesis Terbukti )
f. Lingkungan kerja

berpengaruh positip dan signifikan terhadap kinerja

guru MTs Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo, hal ini dapat
dilihat dari nilai signifikansi yaitu 0.035 < 0,05.

70

H6. Diklat berpengaruh signifikan terhadap kinerja Kepala Madrasah


Ibtidaiyah Kabupaten Sukoharjo.
(Hipotesis Terbukti )
g. Motivasi kerja berpengaruh positip dan signifikan terhadap kinerja guru
MTs Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo, hal ini dapat
dilihat dari nilai signifikansi yaitu 0.000< 0,05.
H7. Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja kinerja

guru MTs

Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.


(Hipotesis Terbukti )
5. Uji F
Hasil uji F dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel IV .16.
Hasil Uji F
ANOVAb
Model
1

Regression
Residual
Total

Sum of
Squares
494,176
133,087
627,263

df
4
33
37

Mean Square
123,544
4,033

F
30,634

Sig.
,000a

a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Disiplin, Lingkungan Kerja


b. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan tabel IV .16 hasil uji secara serempak (Uji F) diketahui besarnya
nilai F sebesar 30,634 dan nilai signifikansi 0,000<0,05. Sehingga dapat
disimpulkan

secara

bersama-sama

variabel

kepemimpinan,

disiplin

71

,lingkungan kerja dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja guru MTs


Swasta di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.
6. Koefisien Determinasi ( R2 )
a. Koefisien Determinasi Persamaan 1
Hasil uji koefisien determinasi persamaan 1 dalam penelitian dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel IV.17
Hasil Koefisien Determinasi Persamaan 1
Model Summary
Model
1

R
,499a

R Square
,249

Adjusted
R Square
,183

Std. Error of
the Estimate
3,408

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja,


Kepemimpinan, Disiplin

Dengan melihat tabel Uji determinasi persamaan 1, Penetapan


determinasi dalam analisis jalur dilakukan dalam melihat besarnya varian
yang dilambangkan dengan , besarnya 1 dihitung dengan

1-R2,

maka

dapat disimpulkan : Varian untuk 1 (besaran nilai anak panah yang


menuju X4) dengan melihat tabel Uji determinasi persamaan 1, adalah : 1
= 1-R2 = 1-0,249 = 0,8667 atau 86,67%
b. Koefisien Determinasi Persamaan 2
Hasil uji koefisien determinasi persamaan 2 dalam penelitian dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel IV.18

72

Hasil Koefisien Determinasi Persamaan 2


Model Summary
Model
1

R
,888a

R Square
,788

Adjusted
R Square
,762

Std. Error of
the Estimate
2,008

a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Kepemimpinan,


Disiplin, Lingkungan Kerja

Dengan melihat tabel Uji determinasi persamaan 2, Penetapan determinasi


dalam analisis jalur dilakukan dalam melihat besarnya varian yang
dilambangkan dengan , besarnya 1 dihitung dengan

1-R2,

maka dapat

disimpulkan : Varian untuk 2 (besaran nilai anak panah yang menuju Y2)
dengan melihat tabel Uji determinasi persamaan 2, adalah : 2 = 1-R2 =
1-0,788 = 0,4604atau 46,04%
c. Koefisien Determinasi Total (R2).
Berdasarkan nilai e1 dan nilai e2 , maka nilai R2 total adalah: = 1 - (e1 xe2)
= 1 ( 0,8667 x 0,4604 )=1 0,3990 =0,6010 atau 60,10%. Ini berarti
bahwa kinerja guru MTs Swasta di Kecamatan Kabupaten Sukoharjo,
dijelaskan oleh variabel kepemimpinan, disiplin , lingkungan kerja dan
motivasi kerja sebagai variabel intervening sebesar 60,10%. dan sisanya
sebesar 39,90% dijelaskan variabel lain diluar model penelitian, misalnya
diklat, disiplin dan lain lain.

7. Analisis Koefisien Korelasi


Hasil analisis koefisien antar variabel disajikan pada tabel:

73

Tabel IV.19
Hasil analisis koefisien
Correlations

Kepemimpinan

Disiplin

Lingkungan Kerja

Motivasi Kerja

Kinerja

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Kepemim
pinan
1
38
,370*
,022
38
,405*
,012
38
,251
,128
38
,139
,405
38

Lingkungan
Kerja
Motivasi Kerja
,405*
,251
,012
,128
38
38
,607**
,373*
,000
,021
38
38
38
,607**
1
,487**
,000
,002
38
38
38
,373*
,487**
1
,021
,002
38
38
38
,633**
,638**
,767**
,000
,000
,000
38
38
38

Disiplin
,370*
,022
38
1

Kinerja
,139
,405
38
,633**
,000
38
,638**
,000
38
,767**
,000
38
1
38

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel IV.19 dapat diketahui hubungan atau korelasi antar variabel sebagai
berikut :
a. Kepemimpinan terhadap kinerja guru MTs adalah 0.139 dan signifikansi =
0,405.
Dapat diartikan bahwa hubungan kepemimpinan dengan kinerja rendah
dan tidak signifikan.
b. Kepemimpinan

terhadap motivasi kerja guru MTs adalah 0.251 dan

signifikansi = 0,128.

74

Dapat diartikan bahwa hubungan kepemimpinan dengan kinerja rendah


dan tidak signifikan.
c. Disiplin

terhadap kinerja guru MTs adalah 0.633 dan signifikansi =

0,000.
Dapat diartikan bahwa hubungan disiplin dengan kinerja kuat dan
signifikan.
d. Disiplin terhadap motivasi kerja guru MTs adalah 0.373 dan signifikansi =
0,021.
Dapat diartikan bahwa hubungan disiplin dengan motivasi kerja rendah
dan signifikan.
e. Lingkungan kerja

terhadap kinerja

guru MTs adalah 0.638 dan

signifikansi = 0,000.
Dapat diartikan bahwa hubungan lingkungan kerja dengan kinerja kuat
dan signifikan.
f. Lingkungan kerja terhadap motivasi kerja guru MTs adalah 0.487 dan
signifikansi = 0,002
Dapat diartikan bahwa hubungan lingkungan kerja dengan motivasi kerja
cukup kuat dan signifikan.
g. Motivasi kerja terhadap kinerja guru MTs adalah 0.767 dan signifikansi
= 0,000.

75

Dapat diartikan bahwa hubungan Motivasi kerja kinerja guru MTs kuat
dan signifikan.
8. Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Total Pengaruh
Tujuan analisis jalur adalah memperhitungkan pengaruh langsung dan tidak
langsung, berdasarkan hasil analisis diatas dapat disusun kesimpulan analisis
secara menyeluruh pada tabel dibawah ini :

No
1.
2.
3.

Arah
Hubungan
X1 ke X4
X2 ke X4
X3 ke X4

4.
5.
6.
7.

Tabel IV.20
Hasil Kesimpulan Analisis Jalur
Regresi
Korelasi
Beta
Sig
r
Sig

0.048
0,114
0,399

0,775
0,544
0,046

0,251
0,373
0,487

0,128
0,405
0,021

X1 ke Y
X2 ke Y
X3 ke Y

-0,234
0,365
0,230

0,013
0,001
0,045

0,139
0,633
0,638

0,000
0,002
0,4604
0,000

X4 ke Y

0.577

0,000

0,767

0,000

Sumber: Data primer diolah, 2012


a. Pengaruh Langsung

0,8667

76

Pengaruh langsung adalah pengaruh dari satu variabel independen menuju


variabel dependen tanpa melalui variabel dependen lainnya.
1).

Kepemimpinan terhadap kinerja ( X1 ke Y )


Berdasarkan tabel IV.20 diketahui Kepemimpinan berpengaruh dan
signifikan terhadap kinerja guru MTs dengan koefisien sebesar
0,234 dan mempunyai hubungan / korelasi yang rendah terhadap
kinerja guru MTs.

2).

Disiplin terhadap Kinerja (X2 ke Y )


Berdasarkan tabel IV.20 diketahui disiplin berpengaruh dan
signifikan terhadap kinerja guru MTs dengan koefisien sebesar 0,224
dan mempunyai hubungan / korelasi yang kuat terhadap kinerja guru
MTs.

3).

Diklat terhadap Kinerja (X3 ke Y )


Berdasarkan tabel IV.20 diketahui Diklat

berpengaruh dan

signifikan terhadap kinerja guru MTs idengan koefisien sebesar


0,230 dan mempunyai hubungan / korelasi yang kuat terhadap
kinerja guru MTs.
b. Pengaruh Tidak Langsung.
Pengaruh tidak langsung adalah hubungan antara variabel independen
yang mempengaruhi variabel dependen melalui mediasi variabel lain yang
disebut variabel intervening.

77

1).

Kepemimpinan melalui Motivasi kerja terhadap Kinerja


(X1 ke X4 dan X4 ke Y )
Berdasarkan tabel IV.20 diketahui kepemimpinan berpengaruh tidak
signifikan terhadap motivasi kerja serta motivasi kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja guru MTs dengan koefisien sebesar :
0.048 x 0.577 = 0,028.
Karena 0,028 > -0,234, maka variabel motivasi kerja bisa sebagai
mediasi variabel intervening antara kepemimpinan terhadap kinerja
guru MTs, sebaiknya variabel motivasi kerja ditingkatkan lagi.

2)

Disiplin melalui Motivasi kerja terhadap Kinerja


(X2 ke X4 dan X4 ke Y )
Berdasarkan tabel IV.20 diketahui disiplin berpengaruh signifikan
terhadap motivasi kerja serta motivasi kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru MTs dengan koefisien sebesar : 0,114 x 0.577
= 0,066
Karena 0,066 < 0,365, maka variabel

motivasi kerja tidak bisa

sebagai mediasi variabel intervening antara disiplin terhadap kinerja


guru MTs, sebaiknya variabel motivasi kerja ditingkatkan lagi.
3).

Lingkungan kerja melalui Motivasi kerja terhadap Kinerja


( X3 ke X4 dan X4 ke Y )

78

Berdasarkan tabel IV.20 diketahui lingkungan kerja berpengaruh


signifikan terhadap motivasi kerja serta motivasi kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja guru MTs dengan koefisien sebesar :
0,399 x 0.577 = 0,230
Karena 0,230 < 0,230, maka variabel

motivasi kerja tidak bisa

sebagai mediasi variabel intervening antara lingkungan kerja


terhadap kinerja

guru MTs, sebaiknya variabel motivasi kerja

ditingkatkan lagi.
c. Pengaruh Total (Total Effect)
1). Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja melalui motivasi kerja
Pengaruh kepemimpinan ke kinerja guru MTs = -0,234, dan pengaruh
tidak langsung kepemimpinan ke kinerja melalui variabel intervening
motivasi kerja = 0,028, sehingga pengaruh total (Total Effect) =
-0,234 + 0,028 = - 0.206
2) Pengaruh Disiplin terhadap kinerja melalui motivasi kerja
Pengaruh langsung disiplin ke kinerja guru MTs

= 0,365 dan

pengaruh tidak langsung disiplin ke kinerja guru MTs melalui variabel


intervening motivasi kerja= 0,066 sehingga pengaruh total (Total
Effect) = 0,365 + 0,066 = 0,431
3) Pengaruh Lingkungan kerja terhadap kinerja melalui motivasi kerja

79

Pengaruh langsung lingkungan kerja ke kinerja guru MTs = 0,230 dan


pengaruh tidak langsung motivasi ke kinerja guru MTs melalui
variabel intervening motivasi kerja = 0,230, sehingga pengaruh total
(Total Effect) = 0,230 + 0,230 = 0.460.
Hasil analisis jalur secara lengkap dalam penelitian ini dapat dijelaskan
secara rinci pengaruh dan hubungan antar variabel penelitian pada gambar
IV.1 dibawah ini :

e1=

0,139
Kepemimpinan
0,251

e1=

08667
0,4604

-0,234
0,048

0,365

Disiplin

Kinerja

Motivasi Kerja
0,114

0,577

0,399

0,230
0,373

Lingkungan
Kerja

0,638
0,487

0,767

80

0,633
Keterangan :
Jalur yang dicetak tebal adalah jalur efektif untuk dipilih yaitu jalur
lingkungan kerja menuju kinerja secara langsung dan jalur disiplin kerja
menuju kinerja secara langsung
C. Implikasi Manajerial
Berdasarkan pada tujuan analisis dalam penelitian ini bahwa tujuan analisis
jalur, akan dipilih arah jalur pengaruh antara variabel penelitian sehingga didapat
jalur mana yang akan dipilih berkaitan dengan upaya manajemen dalam
peningkatan kinerja guru baik pengaruh langsung (direct effect ) maupun
pengaruh tidak langsung. ( indirect effect ).
1. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja melalui Motivasi kerja.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh
negatip dan signifikan terhadap kinerja pada MTs Swasta di Kecamatan Baki
Kabupaten Sukoharjo. Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkat
kepemimpinan

maka dapat menurunkan

mengindikasikan bahwa kepemimpinan

kinerja guru. Hasil ini

yang ada di MTs Swasta

di

Kecamatan Baki tidak bisa menyerap aspirasi /pendapat dari guru dan
cenderung bersifat otoriter sehingga hubungan antara atasan dan bawahan
tidak bisa berjalan dengan baik, tidak memberikan kesempatan untuk
bawahan /guru berkembang, sehingga kinerja guru akan semakin menurun

81

yang ditandai dengan tingkat absensi yang tinggi. Dalam rangka


meningkatkan kinerja guru maka pimpinan MTs Swasta di Kecamatan Baki
hendaknya melalui peningkatan motivasi kerja, diharapkan dengan semakin
meningkatnya motivasi kerja akan semakin meningkat pula kinerja guru.
2. Pengaruh Disiplin terhadap Kinerja.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh langsung variabel
disiplin terhadap kinerja adalah positif dan signifikan. Penggunaan variabel
intervening motivasi kerja dalam rangka peningkatan kinerja pegawai, untuk
variabel disiplin menunjukkan tidak efektif, karena pengaruh langsung
disiplin terhadap kinerja menghasilkan pengaruh yang lebih besar dari pada
melalui variabel intervening motivasi kerja. Hal ini berarti bahwa dalam
rangka meningkatkan kinerja sebaiknya langsung pada perbaikan disiplin
tanpa melalui variabel intervening. Seorang guru harus mengetahui benar
suatu aturan dimana ia terlibat di dalamnya agar dalam melaksanakan aturan
tersebut dengan sifat disiplin sadar dengan apa yang dilakukannya.
Kedisiplinan guru tidak mungkin baik apabila balas jasa yang mereka terima
kurang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta keluarga.
Sehingga upaya untuk meningkatkan kinerja guru harus dimulai dari
timbulnya kesadaran akan disiplin guru dalam bekerja.
3. Pengaruh Lingkungan kerja terhadap Kinerja.

82

Hasil penelitian menunjukkan pengaruh langsung variabel lingkungan


kerja

terhadap kinerja guru, adalah positif dan signifikan. Penggunaan

variabel intervening motivasi kerja dalam rangka peningkatan kinerja, untuk


variabellingkungan kerja tidak efektif, karena pengaruh langsung lingkungan
kerja terhadap kinerja menghasilkan pengaruh yang lebih besar dari pada
melalui

variabel

intervening

motivasi

kerja

kerja.

Kondisi

ini

mengindikasikan bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja guru sebaiknya


dilakukan langsung pada variabel motivasi tanpa melalui variabel intervening
kepuasan kerja, sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja
perlu mendapat perhatian yang tinggi. Hasil penelitian ini juga memberikan
indikasi bahwa untuk meningkatkan kinerja guru di MTs Swasta di
Kecamatan Baki , lingkungan kerja di MTs seperti terpenuhinya fasilitas
mengajar yang memadahi, hubungan antar guru dengan guru ataupun guru
dengan kepala madrasah perlu semakin ditingkatkan, kepedulian pimpinan/
kepala madrasah terhadap perkembangan prestasi guru, yang pada akhirnya
dengan semakin baiknya lingkungan kerja akan meningkat pula kinerja guru.

83

Anda mungkin juga menyukai