Anda di halaman 1dari 3

CARPAL TUNNEL SYNDROME, yg diakibatkan oleh karena penekanan khususnya nervus medianus

yang mempersarafi jari telunjuk, tengah dan jari manis. Keluhan ini sering muncul pada ibu hamil.
Berdasarkan hasil penelitian sebesar 2,3% saja yang ditemukan mengalami gejala ini dari 2400 ibu
hamil. Gejala ini 80% biasanya menyerang kedua tangan. Gejala ini biasanya sembuh sendiri
setelah melahirkan, tetapi bila keluhan terasa cukup mengganggu diperlukan pengobatan. Bila
keluhan parah sekali baru dipikirkan untuk dilakukan tindakan operasi. Pada kasus ibu ini, saya
sarankan cukup dengan mengkonsumsi vitamin neurotropik seperti yg sudah ibu makan yaitu
vitamin B kompleks ditambah dengan bila ada nyeri sekali minum obat penghilang nyeri seperti
parasetamol 500 mg (Panadol) atau asam mefenamat (Ponstan) yang dijual bebas di apotik. Atau
bisa juga dengan pengurutan di daerah pergelangan tangan dengan diberi minyak hangat. Nutrisi
lain yg bisa membantu, saya rasa cukup vitamin itu tadi, bisa juga dengan megkonsumsi Neurobion
3x1 tab yang juga dijual bebas di apotik2 selama 2 minggu. Demikian, terima kasih. (dr Ferry
SpOG, RSIA EVASARI, Jkt)

Dewi, seorang sekretaris, telah beberapa bulan tangan kanannya kesemutan. ''Ah, ngapain juga
dipikirin? Nanti akan hilang sendiri,'' kata Dewi mencoba meyakinkan dirinya. Ia mencoba
melupakan kesemutan yang sudah beberapa bulan lamanya bersarang di tangan dan
pergelangan tangannya. Nyatanya, bukan hanya sakitnya tak kunjung reda, malah rasa sakit itu
justru merangkak ke lengan bagian atas. Inilah tanda-tanda carpal tunnel syndrome (CTS) yang
konon sudah menjadi ''penyakit orang modern''.
ISTILAH populernya adalah carpal tunnel syndrome (CTS). Artinya, sindrom (kumpulan gejalagejala) yang terkait dengan problem yang terjadi pada carpal tunnel -- suatu kanal sempit pada
daerah pergelangan tangan, lewat melalui teroewongan ini ialah tendon (ujung otot) dan
sebuah saraf besar yang bernama nervus medianus (saraf medianus). Nervus medianus
mensarafi perabaan di telapak tangan, khususnya pada daerah ibu jari, jari telunjuk dan jari
tengah. Jari kelingking merupakan daerah di luar sistem persarafannya. Selain rasa raba, saraf
ini pun memiliki komponen motorik, ia mengirim impuls-impuls ke otot-otot kecil yang menjadi
penggerak jempol dan jari-jari tangan. Ada kalanya saraf ini tergencet atau terjepit saat
melintasi pergelangan tangan di dalam carpal tunnel. Proses penekanan ini melahirkan keluhan
rasa sakit, kelemahan, atau rasa kesemutan di daerah tangan dan pergelangan yang dapat
menjalar ke lengan atas.
Gejala
Biasanya, gejala CTS muncul secara perlahan. Dimulai dengan rasa terbakar, geli, gatal, atau
kesemutan yang bersarang pada telapak tangan. Distribusi geografisnya terutama pada daerah
ibu jari, telunjuk, dan jari tengah. Sementara kelingking hampir selalu terbebas dari serangan
ini. Sebagian penderita merasa tangan tak lagi bisa digerakkan. Jari-jari seperti tak bisa
berfungsi dan terasa bengkak-bengkak. Uniknya, pada pemeriksaan fisik, hampir tak pernah
ditemukan pembengkakan yang nyata. Serangan sering terjadi pada malam hari. Logikanya,
kebanyakan orang tidur dengan pergelangan tangan tertekuk. Saraf pun menjadi ikut tertekan.
Banyak penderitanya yang sampai terbangun dari tidur. Ada semacam perasaan dan keinginan
untuk menggoyang-goyangkan jari-jari dan pergelangan tangan mereka. Proses berlanjut.
Kesemutan atau rasa sakit tak hanya menyerbu saat malam hari, namun merayap, berlanjut
pada siang hari. Berikutnya, gangguan tak hanya eksklusif pada keluhan sensasi, tetapi

kekuatan otot menjadi menurun. Wujud klinisnya berupa menurunnya kemampuan


menggengam, mengambil objek kecil, atau melakukan tugas-tugas yang membutuhkan
keterampilan jari jemari. Jika prosesnya terus dibiarkan, otot-otot pada dasar ibu jari dapat
menyusut. Sebagian penderitanya tak lagi dapat membedakan rasa panas dan dingin.
Penyebab
Menyempitnya kanal di daerah pergelangan tangan dan meningkatnya tekanan pada saraf
medianus memang penyebab sindrom ini. Yang tersering justru berasal dari kecendrungan yang
dibawa seseorang sejak lahir. Ukuran kanal mereka memang lebih sempit dibandingkan orang
lainnya. Kausa lainnya adalah trauma pada daerah pergelangan tangan yang sering disertai
dengan pembengkakan. Buntut dari pembengkakakan ini adalah beban tekanan ekstra pada
saraf medianus. Di luar urusan trauma seperti patah tulang dan terkilir, terbuka kemungkinan
penyebab lain, yaitu overaktivitas kelenjar pituitari, hipotiroidisme (kadar kelenjar gondok
yang rendah), rheumatoid arthritis, retensi cairan selama kehamilan, menopause, terbentuknya
kista atau tumor di dalam carpal tunnel. Trend yang populer belakangan ini ialah dikaitkannya
problem ini dengan pekerjaan yang membutuhkan repetisi gerakan jari-jari tangan. Karena itu,
sering muncul julukan "ini penyakitnya orang modern" -- penyakit untuk mereka yang duduk
berjam-jam di depan komputer sampai mereka yang jari-jari tangannya mesti melakukan
gerakan repetitif.
Risiko
Dibandingkan pria, wanita lebih rentan menderita gangguan ini. Mungkin karena ukuran carpal
tunnel wanita memang jauh lebih kecil. Tangan yang dominan, yang lebih banyak digunakan
umumnya terserang lebih awal dan intensitas nyerinya pun lebih parah. Diabetes (kencing
manis) atau gangguan metabolik lain yang secara langsung mempengaruhi sistem saraf di dalam
tubuh merupakan faktor risiko lain yang membuat penderitanya lebih rentan terhadap kompresi
saraf. Umumnya sindrom ini hanya menyerang kelompok dewasa. Belakangan ini ketahuan
juga bahwa CTS tak hanya problem eksklusif pada pemakai komputer berat (lebih dari 7 jam
sehari), namun sangat umum ditemukan pada mereka yang yang melakukan kerja dalam
industri -- sistem perakitan -- manufaktur, menjahit, finishing, cleaning, hingga industri
pengolahan daging dan pengemasan ikan. Fakta menunjukkan problem ini tiga kali lipat lebih
sering ditemukan di antara assemblers daripada personal data-entry. Ada data menarik dari
hasil survai selama tahun 1998 di Amerika Serikat. Selama 1 tahun tersebut, diperkitakan 3 dari
10.000 pekerja kehilangan waktu kerja karena gangguna ini. Setengah dari penderitanya mesti
meninggalkan kerja lebih dari 10 hari.

Diagnosis
Diagnosis dan terapi dini sangat penting untuk menghindari kerusakan saraf median yang
permanen. Pemeriksaan fisik pada tangan, lengan, bahu, dan leher dapat membantu
menentukan apakah keluhan pasien berkaitan dengan aktivitas sehari-hari yang ia kerjakan
atau oleh karena penyebab lainnya. Lewat pemeriksaan ini dapat pula disingkirkan
kemungkinan klinis lain yang memberi gambaran mirip dengan CTS. Pemeriksaan pergelangan
tangan merupakan gudang informasi yang sangat penting. Adakah rasa nyeri, pembengkakan,
rasa hangat, dan perubahan warna? Tiap jari harus diperiksa sensasinya. Demikian pula perlu
dilakukan evaluasi terhadap kekuatan otot pada dasar ibu jari. Pemeriksaan lab rutin dan
rontgen dapat mengungkap adanya kencing manis, artritis, dan patah tulang.
Terapi
Terapi harus dimulai secepatnya. Penyebab dasar seperti diabetes atau artritis harus dikoreksi
terlebih dahulu. Terapi awal yang umum dikerjakan ialah mengistirahatkan tangan dan
pergelangan tangan yang terganggu minimal 2 minggu lamanya. Selama periode ini, hindari
aktivitas yang dapat memperburuk gejala. Ada baiknya dilakukan imobilisasi pergelangan
tangan dengan splint untuk menghindari kerusakan lebih lanjut karena posisi pergelangan
tangan yang menekuk atau terpeluntir. Dalam terapi non-bedah, obat-obat penghilang nyeri
dan penekan radang seperti aspirin dan ibuprofen dapat mengurangi penderitaan rasa sakit
yang terjadi. Diuretik yang diberikan secara oral dapat mengurangi pembengkakan. Steroid
seperti prednison dan lidocaine yang langsung diinjeksi ke pergelangan tangan merupakan
teknik pilihan lain untuk meringankan rasa sakit. Kekurangan cara ini ialah sifatnya yang
temporer. Dan kapasitasnya yang hanya berguna pada rasa sakit yang intensitasnya ringan.
Penderita diabetes harus berhati-hati dengan pemakaian steroid jangka panjang. Pasalnya
steroid akan menyulitkan pengendalian gula darah. Latihan peregangan dan penguatan dapat
sangat bermanfaat. Latihan ini harus dikerjakan di bawah pengawasan fisioterapi. Hasil riset
menunjukkan, yoga sebagai salah satu terapi alternatif terbukti efektif dalam mengurangi rasa
sakit dan meningkatkan kekuatan otot-otot kecil di tangan. Bagaimana dengan terapi bedah?
Jika bentuk-bentuk terapi nonivasif di atas tidak sanggup mengurangi penderitaan nyeri, jika
keluhan klinis tak kunjung reda dalam 6 bulan, tindakan bedah dapat dikerjakan. Pembedahan
untuk menurunkan tekanan pada carpal tunnel merupakan salah satu prosedur yang paling
populer di Amerika Serikat.

Anda mungkin juga menyukai