Ske 3 Repro
Ske 3 Repro
kelas : A 2010
NPM : 1102010100
dapat diperbaiki dengan memberikan gizi yang mencukupi sebelum anak berusia 6
tahun, sesudah itu biarpun anak tersebut dibanjiri dengan makanan yang bergizi,
inteligensi yang rendah tersebut sangat sukar untuk ditingkatkan.
d. Penyakit otak yang nyata
Dalam kelompok ini termasuk retardasi mental akibat beberapa reaksi sel-sel otak
yang nyata, yang dapat bersifat degeneratif, radang, dst. Penyakit otak yang terjadi
sejak lahir atau bayi dapat menyebabkan penderita mengalamai keterbelakangan
mental.
e. Penyakit atau pengaruh prenatal
Keadaan ini dapat diketahui sudah ada sejak dalam kandungan, tetapi tidak diketahui
etiologinya, termasuk anomaly cranial primer dan defek congenital yang tak diketahui
sebabnya.
f. Kelainan kromosom
Kelainan kromosom mungkin terjadi pada aspek jumlah maupun bentuknya. Kelainan
pada jumlah kromosom menyebabkan sindroma down yang dulu sering disebut
mongoloid.
g. Prematuritas
Retardasi mental yang termasuk ini termasuk retrdasi mental yang berhubungan
dengan keadaan bayi yang pada waktu lahir berat badannya kurang dari 2500 gram
dan/atau dengan masa kehamilan kurang dari 38 minggu.
Nilai IQ
Sangat superior
superior
120-129
Rata-rata
110-119
Diatas rata-rata
90-190
Dibawah rata-rata
80-89
70-79
52-69
36-51
20-35
Dibawah 20
Hasil bagi intelegensi (IQ = Intelligence Quotient) bukanlah merupakan satusatunya patokan yang dapat dipakai untuk menentukan berat ringannya retardasi
mental. Sebagai kriteria dapat dipakai juga kemampuan untuk dididik atau dilatih dan
kemampuan sosial atau kerja. Tingkatannya mulai dari taraf ringan, sedang sampai
berat, dan sangat berat.
o Galactosemia
o Sindrom Down
o Kretin
o Rubella pranatal
b. Bintik cherry merah pada daerah makula
o Mukolipidosis
o Penyakit Niemann pick
o Penyakit Tay sachs
c. Korioretinitis
o Lues Kongenital
o Penyakit sitomegalovirus
o Rubella pranatal
d. Kornea keruh
o Lues kongenital
o Sindrom hunter
o Sindrom hurler
o Sindrom Lowe
2. Kejang
a. Kejang umum kronik
o Defisiensi glikogen sintetase
o Hiperlisinemia
o Hipoglikemia, terutama yang disertai glycogen storage disease I, III, IV, dan VI
o PKU
o Sindrom malarbsosi metionin, dll
b. Kejang pada masa neonatal
o Arginosuccinic asiduria
o Hiperammonemia I dan II
o Laktik asidosis, dl
3. Kelainan kulit
a. Bintik cafe au lait
o Ataksia talengiektasia
o Sindrom bloom
o Neurofibromatosis
o Tuberous sklerosis
4. Kelainan rambut
a. Rambut rontok
o Familial laktik asidosis dengan necrotizing ensefalopati
b. Rambut cepat memutuh
o Atrofi progresif serebral hemisfer
o Ataksia telangiektasia
o Sindrome malarbsobsi metionin
c. Rambut halus
o Hipotiroid
o Malnutrisi
5. Kepala
a. Mikrosefalo
b. Makrosefali
o Idrosefalus
o Mucopolisakaridase
o Efusi subdural
6. Perawakan pendak
o Kretin
o Sindrom preder willi
7. Distonia
o Sindrom hallervorden spaz
1.5 diagnosis
Untuk mendiagnosa retardasi mental dengan tepat, perlu diambil anamnesa dari orang
tua dengan teliti mengenai kehamilan, persalinan dan perkembangan anak. Bila mungkin
dilakukan juga pemeriksaan psikologik, bila perlu diperiksa juga di laboratorium,
diadakan evaluasi pendengaran dan bicara. Observasi psikiatrik dikerjakan untuk
mengetahui adanya gangguan psikiatrik disamping retardasi mental.
Tingkat kecerdasan intelegensia bukan satu-satunya karakteristik, melainkan harus
dinilai berdasarkan sejumlah besar keterampilan spesifik yang berbeda. Penilaian tingkat
kecerdasan harus berdasarkan semua informasi yang tersedia, termasuk temuan klinis, prilaku
adaptif dan hasil tes psikometrik. Untuk diagnosis yang pasti harus ada penurunan tingkat
kecerdasan yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan adaptasi terhadap tuntutan dari
lingkungan sosial biasa sehari-hari. Pada pemeriksaan fisik pasien dengan retardasi mental
dapat ditemukan berbagai macam perubahan bentuk fisik, misalnya perubahan bentuk kepala:
mikrosefali, hidrosefali, dan sindrom down. Wajah pasien dengan retardasi mental sangat
mudah dikenali seperti hipertelorisme, lidah yang menjulur keluar, gangguan pertumbuhan
gigi dan ekspresi wajah tampak tumpul.
perkembangan. Alat untuk melakukan deteksi dini berupa tes penyaring yang distandardisasi
oleh direktorat bina kesehatan keluarga (1988) untuk menjaring anak yang mempunyai
kelainan dan mereka yang normal. Macam-macam tes tersebut adalah:
Deteksi resiko keluarga. Tes ini membantu dalam menilai keadaan keluarga apakah
keluarga tersebut memerlukan bantuan dan perhatian khusus atau tidak. Tes skrining
ini hanya dilakukan sekali saja.
Berat badan menurut tinggi badan anak. Pengukuran berat badan anak berdasarkan
tinggi badan anak adalah cara lain yang digunakan untuk menilai status gizi anak.
Pengukuran ini dilaksanakan untuk mengetahui tumbuhnya fisik anak yang tidak
dipisahkan dengan perkembangan non fisik.
Pengukuran lingkar kepala anak. Pengukuran lingkar kepala anak adalah cara untuk
mengetahui perkembangan otak anak. Biasanya besar tengkorak mengikuti
perkembangan otak, sehingga bila ada hambatan pada perkembangan tengkorak,
maka perkembangan otak juga terhambat.kepala anak adalah untuk mengetahui fisik
anak yang tidak dipisahkan dengan perkembangan non fisik.ak.tau tidak. untuk
Pengukuran pra skrining perkembangan. Kuesioner pra skrining perkembangan anak
adalah suatu pertanyaan singkat yang ditujukan kepada orang tua dari anak dan
dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan
anak usia 3 bulan sampai 6 tahun. Bagi setiap golongan umur terdapat 10 pertanyaan
untuk orang tua dan pengasuh anak.
Kuesioner perilaku anak pra sekolah. Kuesioner perilaku anak pra sekolah adalah
sekumpulan kondisi-kondisi perilaku yang digunakan untuk mendeteksi secara dini
kelainan perilaku anak pra sekolah (3-6).
Tes daya lihat dan tes kesehatan mata bagi anak sekolah. Tes ini digunakan untuk
memeriksa ketajaman daya lihat serta kelainan mata pada golongan 3-6 tahun.
Tes daya dengar anak. Tanpa pendengaran yang baik anak tidak dapat belajar
berbicara atau mengikuti pelajaran disekolah dengan baik. Karena itu penting sekali
untuk mengetahui daya dengar anak sedini mungkin.
Pemeriksaan Penunjang:
Beberapa pemeriksaan penunjang perlu dilakukan pada anak yang menderita retardasi
mental, yaitu (Shonkoff JP, 1992):
1. Kromosomal kariotipe
2. EEG (Elektro Ensefalogram)
3. CT (Cranial Computed Tomography) atau MRI (Magnetic Resonance Imaging)
4. Titer virus untuk infeksi kongenital
5. Serum asam urat (Uric acid serum)
1.6 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan anak dengan retardasi mentaladalah multidimensi dan sangat individual.
Tetapi perlu diingat bahwa tidak setiap anak penaganan multidisiplin merupakan jalan
terbaik. Sebaiknya dibuat rancangan suatu strategi pendekatan bagi setiap anak secara
individual untuk mengembangkan potensi anak tersebut seoptimal mungkin. Untuk itu perlu
melibatkan psikolog untuk menilai perkembangan mental anak terutama kemampuan
kognitifnya, dokter anak untuk memeriksa perkembangan fisiknya, menganalisis penyebab
dan mengobati penyakit atau kelainan yang mungkin ada. Juga kehadiran dari pekerja social
kadang-kadang diperlukan untuk menilai situasi keluarganya. Atas dasar itu maka dibuatlah
strategi terapi. Sering kali melibatkan lebih banyak ahli lagi, misalnya ahli saraf bila anak
juga menderita epilepsy, palsi serebral dll. Psikiater bila anaknya menunjukkan kelainan
tingkah laku atau bila orang tuanya membutuhkan dukungan terapi keluarga. Ahli rehabilitasi
medis bila diperlukan untuk merangsang perkembangan motorik dan sensoriknya. Ahli terapi
wicara untuk memperbaiki gangguan bicaranya atau untuk merangsang perkembangan
bicaranya. Serta diperlukan guru pendidikan luar biasa untuk anak-anak yang retardasi mental
ini. Pada orang tuanya perlu diberikan penerangan yang jelas mengenai keadaan anaknya dan
apa yang dapat diharapkan dari terapi yang diberikan. Kadang-kadang diperlukan waktu yang
lama untuk meyakinkan orang tua mengenai keadaan anaknya maka perlu konsultasi pula
dengan psikolog atau psikiater. Disamping itu diperlukan kerja sama yang baik antara guru
dan orang tuanya, agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam strategi penanganan anak
disekolah dan dirumah. Anggota keluarga lainnya juga harus diberi pengertian agar anak
tidak diejek atau dikucilkan. Disamping itu, masyarakat perlu diberikan penerangan tentang
retardasi mental agar mereka dapat menerima anak tersebut dengan wajar.
Anak dengan retardasi mental memerlukan pendidikan khusus yang sesuaikan dengan
taraf IQ-nya. Mereka digolongkan yang mampu didik untuk golongan retardasi mental ringan
dan yang mampu latih untuk anak dengan retardasi mental sedang. Sekolah khusus untuk
anak retardasi mental ini adalah SLB-C. Di sekolah ini diajarkan juga keterampilanketerampilan dengan harapan mereka dapat mandiri di kemudian hari. Di ajarkan pula
tentang baik-buruknya suatu tindakan tertentu sehingga mereka diharapkan tidak memerlukan
tindakan yang tidak terpuji, seperti mencuri, merampas, kejahatan seksual dan lain-lain.
Semua anak yang retardasi mental ini juga memerlukan perawatan seperti pemeriksaan
kesehatan yang rutin, imunisasi dan monitoring terhadap tumbuh kembangnya. Anak-anak ini
juga disertai dengan kelainan fisik yang memerlukan penangan khusus. Misalnya pada anak
yang mengalami infeksi pranataldengan cytomegalovirus akan mengalami gangguan
pendengaran yang progresif walaupun lambat, demikian pula anak dengan sindrom Down
dapat timbul gejala hipotiroid. Masalah nutrisi juga perlu mendapat perhatian.
dramatis telah menurunkan angka kejadian rubella sebagai salah satu penyebab retardasi
mental.
Amniosentesis dan contoh vili korion merupakan pemeriksaan diagnostik yang dapat
menemukan sejumlah kelainan, termasuk kelainan genetik dan korda spinalis atau kelainan
otak pada janin. Setiap wanita hamil yang berumur lebih dari 35 tahun di anjurkan untuk
menjalani amniosentesis dan pemeriksaan vili korion, karena mereka memiliki resiko
melahirkan bayi yang menderita sindroma down.
USG juga dapat membantu menemukan adanya kelainan otak. Untuk mendeteksi sindrown
down dan spina bifida juga bisa di lakukan pengukuran kadar alfa protein serum. Diagnosis
retardasi mental yang di tegakkan sebelum bayi lahir, akan memberikan pilihan aborsi atau
keluarga berencana kepada orangtua.
1.
2.
3.
4.
Tindakan pencegahan lainnya yang dapat di lakukan untuk mencegah retardasi mental
:
Genetik
Penyaringan prenatal (sebelum lahir) untuk kelainan genetik dan konsultasi genetik
untuk keluarga- keluarga yang memiliki resiko dapat mengurangi angka kejadian
retardasi mental yang penyebabnya adalah factor genetik.
Sosial
Program sosial pemerintah untuk memberantas kemiskinan dan menyelenggarakan
pendidikan yang baik dapat mengurangi angka kejadian retardasi mental ringan akibat
kemiskinan dan status ekonomi yang rendah.
Keracunan
Program lingkungan untuk mengurangi timah hitam dan merkuri serta racun lainnya
akan mengurangi retardasi mental akibat keracunan. Meningkatkan kesadaran
masyarakat akan efek dari pemakaian alkohol dan obat-obatan selama kehamilan
dapat mengurangi angka kejadian retardasi mental.
Infeksi
Pencegahan rubella merupakan contoh yang baik dari program yang berhasil untuk
mencegah salah satu bentuk retardasi mental. Kewaspadaan yang konstan ( misalnya
yang berhubungan dengan kucing, toksoplasmosis,dan kehamilan) membantu
mengurangi retardasi mental akibat toksoplasmosis.
Pada hari hari pertama, bayi masih belum bisa membuka matanya. Kemudian beberapa waktu akan
bisa melihat dalam jarak 20 cm.
Tahap bayi mulai beradaptasi dengan lingkungan baru.
Gerakan yang dikuasainya merupakan gerakan reflex alami.
Sangat peka terhadap sentuhan.
Akan menggerakkan kepala ke arah bagian tubuh yang disentuh.
Sudah bisa tersenyum.
Menangis adalah bahasa komunikasinya. Semakin lama, bunda akan tahu dengan sendirinya arti dari
menangis sang bayi, apakah bayi bunda menangis karena lapar, karena gerah atau lainnya.
Memegang jari yang disentuhkan ke tangannya.
Menghabiskan sebagian besar waktunya dengan tidur
Bayi 2 Bulan
Sudah bisa membedakan muka dan suara.
Kualitas penglihatannya meningkat.
Matanya bisa mengikuti gerakan benda yang dekat dengannya.
Akan menghisap setiap benda yang dipegangnya.
Bisa miring ke kiri dan ke kanan.
Menggerak gerakkan tangan dan kaki ketika memita perhatian.
Bayi 3 bulan
Dapat mengangkat kepala dan tubuh saat tengkurap.
Matanya sudah memperhatikan lingkungan sekitar.
Menangis jika ditinggal.
Mencari arah suara yang didengarnya.
Dapat duduk beberapa waktu jika ditunjang.
Menyukai bayangannya di cermin
Semakin mahir menggunakan tangannya.
Mulai mengenali wajah orang dan benda yg akrab dengannya.
Bayi 4 bulan
Mulai mengoceh dan tertawa.
Menginjakinjakkan kaki jika diberdirikan.
Dapat menggerakkan/menggeser-geserkan tubuhnya untuk meraih benda.
Mengamati ekspresi wajah orang dan menirunya.
Sebagian sudah ada yg tumbuh giginya.
Bayi 5 bulan
Menangis jika mendengar suara ibunya.
Dapat memindahkan barang dari satu tangan ke tangan yang lain.
Menangis jika mainannya diambil.
Senyum dan megoceh saat meminta perhatian.
Dapat memasukkan kaki ke mulutnya.
Bereksperimen dengan suaranya. Membuat suara yang berbeda beda untuk mengkomunikasikan
keinginannya missal lapar, haus, marah, dll.
Sangat suka ditegakkan dalam posisi duduk.
Saatnya untuk mengenalkan gelas bermoncong (sippy cup) dengan 2 pegangan.
Bayi 6 bulan
Sudah banyak mengeluarkan suara.
Sudah bisa tengkurap sendiri.
Belajar menggunakan jari jarinya untuk menggenggam dengan baik, memukul, mengambil, dan
memindahkan benda.
Saat yang tepat untuk mengenalkan MPASI
Bayi 7 bulan
Sudah mahir duduk.
Sudah dapat mengangkat badannya dalam posisi merangkak.
Saat posisi merangkak senang mengayunkan badannya ke depan dan kebelakang.
Bermain dengan mainan yang disukai dan akan marah jika mainan tersebut diambil.
Bayi 8 bulan
Mampu berteriak untuk memanggil orang.
Sudah bisa merangkak dan duduk sendiri.
Membuang mainan yang tidak disukainya
Sudah dapat berdiri dengan bantuan.
Bayi 9 bulan
Mulai bereaksi jika diperintah.
Mengenal beberapa kata.
Dapat berdiri dengan tangan dipegangi.
Aktif merangkak dan memanjat
Bayi 10 bulan
Dapat berjalan dengan bantuan.
Merangkak dengan baik.
Mulai takut dengan orang yang tidak dikenal.
Mengerti yang diperintahkan kepadanya.
Bayi 11 bulan
Dapat menelan beberapa kali secara bertutut turut jika minum dalam cangkir.
Berdiri lama tanpa bantuan.
Mempunyai lebih banyak kosakata.
Saatnya mengajarkan untuk berbagi, Karena pada usia ini bayi memiliki sifat egosentris yang besar.
Bayi 12 bulan
Banyak berjalan meski belum stabil.
Dapat berbicara 2 3 kata
Mulai suka menggambar.
2.2 jenis zat gizi yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak dan
remaja
1. Air (H2O)
Air merupakan nutrien yang berfungsi menjadi medium untuk nutrien lainnya. Berikut ini adalah
tabel kebutuhan anak usia bayi untuk pemenuhan kebutuhan terhadap air :
No. Usia Air per kg BB per hari (ml)
o 3 hari 80 100
o 10 hari 125 150
o 3 bulan 140 160
o 6 bulan 130 155
o 9 bulan 125 145
o 1 tahun 120 135
(Yupi Supartini, 2004)
Sekitan 65% dari bobot tubuh adalah air. Air ini merupakan unsur paling penting diantara
semua nutrient dan terdapat baik dalam makanan padat maupun dalam minuman. Sejumlah kecil
air dihasilkan oleh metabolisme. Air merupakan media tempat semua proses metabolisme
berlangsung. Kehilangan air terjadi melalui udara pernafasan disamping itu lewat keringat, urine
dan feses. Manusia dapat hidup berminggu minggu tanpa makanan, namun tanpa air hidupnya
hanya beberapa hari saja (Mery E. Beck, 2000).
2. Protein
Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial.
Tedapat dua jenis protein, yaitu :
a. Protein hewani : yang didapat dari daging hewan.
b. Protein nabati : yang didapat dari tumbuh tumbuhan.
Nilai gizi protein hewani lebih besar dari pada protein nabati dan lebih mudah diserap oleh
tubuh. Walaupun demikian, kombinasi penggunaan protein hewani dan protein nabati sangat
dianjurkan dalam pemenuhan protein yang seimbang (Yupi Supartini, 2004). Fungsi protein
merupakan konstituen penting bagi semua jaringan tubuh, yaitu :
Protein menggantikan protei yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan
proses pengauasan yang normal.Protei akan hilang dalam pembentukan rambut serta
kuku, dan sebagai sel sel mati yanfg lepas dari permukaan kulit serta traktus
alimentarius, dan dan dalam sekresi pencernaan.
Protein menghasilkan jaringan yang baru. Jaringan baru terbentuk selama masa
pertumbuhan, kesembuhan dari cidera, kehamilan dan laktasi.
Protein diperlukan dalam pembuatan protein protein yang barudengan fungsi khusus
didalam tubuh, yaitu : sebagai enzim, hormone dan hemoglobin.
Protein dapat dipakai sebagai sumber energi. (Mary E. Beck, 2000)
3. Lemak
Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali lemak
esensial, yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada anak usia bayi sampai kurang lebih 3
bulan, lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat.
Lemak berfungsi untuk mempermudah absorsi vitamin yang larut dalam lemak, yaitu vitamin A,
D, E, dan K (Yupi Supartini, 2004). Fungsi dari lemak, sebagai berikut (Mery E. Beck, 2000):
a. Sumber energi, lemak dioksidasi di dalam tubuh untuk memberikan energi bagi
aktivitas jaringan dan guna mempertahankan suhu tubuh.
b. Ikut serta membangun jaringan tubuh., sebagian lemak masuk ke dalam sel sel
tubuh dan merupakan bagian esensial dari strutur sel tersebut.
c. Perlindungan. Endapan jaringan lemak di sekitar organ tubub yang penting akan
mempertahankan organ tubuh dalam posisiny dan melindunginya terhadap
rudapaksa.
d. Penyekat (isolasi). Jaringan lemak subkutan akan mencegah kehilangan panas
dari tubuh.
e. Perasaan kenyang. Adanya leamak di dalam chime ketika lewat dalam duodenum
mengakibatkan penghambatan peristaltis lambung dan sekresi asam, sehingga
menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbulnya rasa lapar
f. Vitamin larut lemak. Membantu proses penyerapan dari dalam usus dan
melarutkan vitamin vitamin yang larut dalam lemak.
4. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber tenaga pada anak. Bayi yang baru mendapat asupan makanan
dari ASI akan mendapatkan 40% kalori dari laktosa yang dikandung dalam ASI. Pada anak yang
lebih besar yang sudah mendapatkan makanan yang banyak mengandung tepung, seperti bubur
susu, sereal, nasi tim, atau nasi. Apabila tidak mendapatkan asupan karbohidrat yang memadai
untuk menghasilkan energi, tubuh akan memecah protein dan lemak cadangan dalam tubuh (Yupi
Supartini,2004). Dibawah ini kebutuhan kalori untuk bayi dan anak (marlow, D.R dan Reeding,
B.A, 1988) :
5. Vitamin
Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan, yang berfungsi untuk
mempertahankan fungsi tubuh (Marlow, D.R dan Reeding, B.A, 1988). Vitamin terbagi dalam
dua bagian besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak :
1) Vitamin yang larut dalam air
Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C yang tidak disimpan dalam tubuh,
melainkan harus dikonsumsi melalui makanan tertentu., vitamin B mencakup vitamin B1,
B2 dan B12. Berikut ini adalah fungsi fungsi dari vitamin tersebut :
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K. Berikut ini peranan penting
vitamin A,D, E, dan K dalam tubuh :
o A : untuk pertumbuhan, penglihatan, reproduksi, dan pemilihan
o sel epitel
o D : untuk penyerapan dan metabolisme kalsium dan fosfor, pembentukan tulang dan gigi.
o E : untuk berbagai senyawa yang larut dalam lemak dan berperan
o dalam fetilisasi manusia.
o K : untuk proses pembentukan darah dan mineral yang dibutuhkan tubuh adalah mineral
makro, yaitu Ca, P, Mg, Na, dam K serta mineral mikro yaitu Fe dan Zn. (Yupi Supartini,
2004)
6. Mineral
Unsur unsur mineral terdapat di dalam jaringan tulang, gigi dan protein. Mineral
merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan sangat penting dalam
pengendalian komposisi cairan tubuh. Unsur unsur mineral di dalam tubuh kurang lebih 3%
dari keseluruhan bibot tubuh. Sejumlah mineral yang terlibat dalam pelbagai proses tubuh :
kalsium, fosfor, kalium/ potassium, sulfur/ belerang, natrium/ sodium, klor, besi fluor, tembaga,
seng, yodium, kobalt, mangan, magnesium, kromium dan selenium. Fungsi mineral dalam tubuh
ada 3, yaitu :
1) Mineral merupakan konstituen tulang dan gigi, yang memberikan kekuatan serta
rigiditas kepada jaringan tersebut, misalnya : kalsioum, fosfor dan magnesium.
2) Mineral membentuk garam garam yang dapat larut dan dengan demikian
mengendalikan komposisi cairan tubuh.
3) Mineral turut membangun enzim dan protein. (Mery E. Beck, 2000)
Pengaturan makanan untuk bayi dan anak sehat
Berikut ini adalah beberapa pengaturan makanan untuk bayi dan anak sehat .
1. Untuk bayi, makanan utama adalah ASI ditambah makanan pelengkap.
Pada usia 0 4 bulan, ASI harus langsung diberikan sesaat setelah melahirkan
hindari pemberian makanan tambahan seperti madu, glukosa dan makanan
pralakteal lainnya.
Pada usia di atas 4 bulan boleh diberikan makanan luamat berupa bubur susu 1
kali dan buah 1 kali.
Untuk bayi usia 5 6 bulan diberikan 2 kali bubur susu, buah buahan dan telur.
Untuk bayi usia 6 7 bulan dapat dimulai dengan pemberian nasi tim dengan
campuran antara beras, sayuran dan daging atau ikan.
Bayi umur 8 12 bulan diberikan nasi tim dengan frekuensi 3 kali sehari, dan
bubur susu tidak diberikan lagi.
2. Makanan padat. Makanan padat mulai diberikan
pada usia di atas 4 bulan, saat bayi mulai belajar duduk, kuat menahan leher dan
kepalanya, serta dapat menyatakan keinginannya. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pemberian makanan padat :
Bayi telah siap menerima makanan dalam bentuk padat . Berikan makanan padat
sesuai dengan kemampuan anak mengunyah. Observasi tanda alergi makanan (misalnya :
kulit merahflatus terus, perubahan konsistensi feses). Kenalkan jenis makanan untuk satu
waktu. Bila bayi berasal dari keluarga vegetarian atau hanya memakan sayuran saja, maka
tambahkan zat besi (Fe). Apabila jumlah makanan yang dikonsumsi lebih banyak, asupan
susu harus dikurangi. Biarka bayi mencoba mengenal cara makan (misalnya memainkan
sendoknya). Jangan terburu buru dalam memberikan makanan, terutama makanan padat.
Berikan makanan secara bertahap (misalnya 1 atau 2 sendok di hari pertama kemudian
meningkat menjadi 3 4 sendok pada hari berikutnya dan seterusnya). Berikan makanan
pada saat anak lapar.