PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perkandangan merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan tingkat
II
PEMBAHASAN
Syarat Kandang
Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam membuat kandang
adalah sebagai berikut :
Didirikan di tempat yang kering, tidak becek. Oleh sebab itu sebaiknya
letaknya lebih tinggi dari lingkungan sekitarnya.
Mudah dibersihkan.
A. Tipe kandang
Kandang domba dan kambing terbagi menjadi 2 tipe, yaitu tipe kandang
lemprak dan tipe kandang panggung. Berikut penjelasannya :
1. Kandang Lemprak
Kandang lemprak dicirikan dengan lantai yang menggunakan tanah sebagai
alas. Lantai sebaiknya dibuat dari semen dengan corak kasar agar lantai tidak licin
dan mudah dibersihkan. Lantai juga dibuat sedikit miring ke satu arah untuk
mencegah adanya genangan air setelah kandang dibersihkan.
Kelebihan kandang ini : Biaya pembuatan kandang murah karena
konstruksinya yang sederhana; Resiko kecelakaan lebih kecil dari kandang
panggung.
Kelemahan kandang ini : Tidak terdapat tempat penampungan kotoran yang
khusus sehingga kebersihan kandang kurang terjamin. Dengan demikian kandang
harus selalu dibersihkan; Lantai kandang sering becek dan lembab sehingga
merupakan suasana yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan kuman,
cendawan dan parasit yang merugikan ternak kambing dan domba ; Kesehatan
ternak kurang terjamin karena lebih mudah terserang penyakit.
2. Kandang Panggung
Kandang panggung dicirikan dengan adanya tiang penyangga, sehingga
lantai berada di atas tanah, dan berjarak 0,5 1 M dari atas permukaan tanah.
Lantai kandang panggung biasanya dibuat dari papan atau potongan bambu dan
memiliki tiang penyangga. Celah lantai panggung 1,5 - 2 cm agar kotoran mudah
jatuh dan kaki ternak tidak terperosok. Konstruksi kandang panggung lebih disukai
Peranan bahan atap terletak pada daya pantul, penghantaran panas, dan
keawetannya. Suatu contoh bahan atap seng, mempunyai daya pantul yang tinggi
namun daya hantar panas dan radiasinya sangat besar sehingga ruangan kandang
sangat panas pada waktu terik, & dingin pada waktu malam. Asbes yang baru
mempunyai daya pantul dan penghantar panas yg baik namun mudah berubah
setelah digunakan beberapa saat.
Bahan atap yang termasuk baik adalah genteng, karena tahan lama,
menghantar panas dan radiasi yang kecil. Genteng sangat baik menahan panas
sehingga dapat mempertahankan suhu kandang konstan, aliran udara bisa melalui
celah, lagi pula kecil kemungkinan dijadikan sarang tikus atau binatang lain.
Bahan sirap juga sangat baik, hanya harganya cukup mahal. Atap dari daun nipah,
rumbia, alang-alang sangat baik untuk memelihara suhu dalam kandang, harganya
murah, namun tidak dapat tahan lama.
Konstruksi atap dapat dibuat berbentuk huruf A (miring ke kanan dan kiri)
atau dapat dibuat miring ke belakang (untuk atap seperti ini bagian depan kandang
harus lebih tinggi dari belakang).
2. Ventilasi
Ventilasi adalah jalan keluar-masuknya udara sehingga udara segar dari luar
dapat masuk menggantikan udara kotor di dalam kandang. Hanya ventilasi yang
baik
yang
bisa
memberikan
kemungkinan
meningkatkan
taraf
kesehatan,
Mempermudah udara kotor (CO2 dan NH3) keluar dari kandang dan diganti
dengan udara segar dari luar.
CO2 uap air, NH3' dan gas-gas lain hasil proses pembusukan menjadi meningkat
sehingga menimbulkan bau yang menyengat. Hal ini mengakibatkan ternak menjadi
3. Lantai Kandang
Berfungsi sebagai tempat berpijak, berbaring dan beraktivitas. Untuk
memenuhi fungsi tersebut maka lantai kandang harus dibuat rata, tidak keras, tidak
licin, tidak mudah tembus air, tahan lama dan tidak cepat panas atau dingin.
Lantai kandang pada pokoknya ada dua macam yaitu sistem lantai padat
yaitu lantai kandang yang langsung rapat dengan tanah dan digunakan untuk tipe
kandang lemprak atau berlantai, dan sistem lantai bercelah yaitu lantai dengan alas
yang berlubang untuk lewatnya kotoran dan digunakan pada tipe kandang
panggung..
Ternak kambing dan domba umumnya cenderung menggunakan lantai
kandang bercelah. Jenis lantai kandang bercelah ini bisa berbentuk alur, sistem wire
(ram kawat) atau kombinasi antara litter dan wire.
Lantai kandang bercelah ini bertujuan agar keadaan lantai selalu bersih
karena kotoran bisa jatuh ke kolong kandang, disamping peredaran udara lebih
terjamin karena bagian bawah lantai ditembusi angin. Namun demikian biaya dan
tenaga untuk membuat lantai kandang relative lebih besar disamping perlunya waktu
ekstra untuk memperhatikan alas penampung kotoran. Bahan lantai bisa terbuat dari
kayu, bambu, kawat atau pelat besi yang berlubang. Besar lubang perlu
diperhitungkan sehingga kaki ternak tidak terperosok. Lebar celah pada umumnya
1,5 2,0 cm.
4. Dinding Kandang
Berfungsi sebagai pelindung ternak dari gangguan luar dan penghalang agar
ternak tetap berada di dalam kandang. Dengan demikian dinding kandang harus
terbuat dari bahan yang kuat dan memberikan kondisi nyaman bagi lingkungan
kandang.
Pada daerah panas kontstruksi kandang sebaiknya terbuka, kecuali pada
waktu melahirkan dan anak prasapih, tidak seluruh kandang terbuka. Bahan dinding
terbuat dari kayu, bambu, atau besi. Jarak antara dinding selebar 5-10 cm untuk
meminimalkan resiko saling mengganggu antar sesama ternak. Pada bagian depan
khususnya tempat makan, jarak antar dinding dibuat lebih lebar sekitar 20-30 cm
sehingga kepala ternak dapat dengan leluasa mengambil makanan.
5. Posisi Kandang
Untuk mendapatkan cukup sinar matahari pagi secara langsung dan untuk
menghindari teriknya sinar matahari waktu siang, posisi kandang sebaiknya dibuat
menghadap ke timur. Dengan demikian sinar matahari sebagai pembunuh kuman
dan pengering kandang dapat dimanfaatkan secara optimal.
6. Kolong Kandang
Sebagai tempat untuk menampung kotoran, air kencing dan sisa-sisa pakan
yang jatuh dari kandang, maka sebaiknya tanah dasar kolong digali sedalam 40 -50
cm dengan tujuan agar semua bahan yang jatuh dari kandang tidak tercecer keluar.
Tanah bekas galian kolong kandang ditata sedemikian rupa sehingga merupakan
benteng atau penghalang yang dapat mencegah air hujan masuk dan tergenang di
bawah kandang. Ukuran tinggi kolong kandang yang disarankan adalah 50-70 cm
dari permukaan tanah
C. Jenis kandang
Kandang Koloni
Kandang koloni merupakan kandang yang tidak mempunyai penyekat atau
kalau disekat ukurannya relatif luas agar dapat memelihara beberapa kambing/
domba sekaligus. Kandang ini cocok untuk membesarkan bakalan atau memelihara
betina calon induk dan induk kering (betina yang tidak bunting atau menyusui).
Luas kandang disesuaikan dengan ukuran tubuh ternak dan jumlah tenak
dipelihara :
a.
Kambing bakalan umur 3 7 bulan memerlukan luas lantai 0,5 m2/ ekor
b.
c.
Betina dewasa/ calon induk umur > 12 bulan memerlukan luas lantai 1 m2/ekor.
Kandang Individual
Kandang individu merupakan kandang yang disekat sekat sehingga hanya
cukup untuk 1 ekor kambing/ domba. Model kandang seperti ini dipai untuk
membesarkan kambing/ domba bakalan dan menggemukan kambing/ domba afkir
yang kurus. Kandang yang relatif sempit mengurangi ruang gerak ternak, dengan
demikian perkembangan ternak dapat diharapkan berlangsung dengan cepat.
Kandang Jantan
Kandang pejantan juga berfungsi sebagai tempat mengawinkan ternak
secara terarah. Selain sebagai tempat hunian pejantan secara soliter (individu),
sewaktu-waktu kandang ini juga dapat digunakan untuk mencampur induk betina
yang sedang birahi dengan pejantan yang bertugas sebagai pemacek. Luas
kandang pejantan sekitar 2.5-3 m2 per ekor.
Kandang Induk
Kandang induk diisi oleh induk kambing yang hendak dan baru melahirkan
anak. Dengan adanya kandang khusus ini diharapkan induk kambing dapat menjaga
kandungan dan mengasuh anaknya dengan baik sampai tiba saatnya anak kambing
disapih dan tidak terganggu oleh kambing lain saat menyusui anaknya. Sesudah
anak selesai disapih, kandang dibersihkan dan bisa diisi penghuni baru secara
bergilir. Seekor induk kambing memerlukan luas lantai sekitar 1.0 m x 1.5 m atau 1.5
m2 dan anaknya 0.2 m x 0.2 m atau 0.04 m2 per ekor.
Kandang Pembesaran
Kandang pembesaran digunakan untuk memelihara anak kambing setelah
disapih sampai mencapai usia remaja. Pemeliharaannya dapat dilakukan secara
berkelompok (massal) atau secara individu (tunggal, per ekor).
Pemeliharaan kambing secara berkelompok tidak memerlukan sekat (pagar,
dinding pembatas) di dalam ruang kandang. Pemeliharaan kambing secara individu,
memerlukan sekat-sekat pembatas mirip kotak di dalam ruang kandang. Setiap
kotak dihuni untuk satu ekor kambing saja.
Di kandang pembesaran inilah kambing muda digemukkan sampai waktunya
dipotong atau dijual. Aktivitas ternak yang diperbolehkan hanya makan, minum dan
tidur sepuasnya. Kambing tidak akan melakukan kegiatan tidak perlu yang bisa
menghambat pertumbuhan bila dimasukkan ke dalam kamar masing-masing.
Misalnya saling berebut pakan atau berkelahi sesama kambing.
Kandang pembesaran juga bisa berfungsi sebagai kandang koloni, yaitu
untuk memelihara kambing betina remaja secara bersama-sama sebelum bunting,
atau kambing jantan remaja (lepas sapih) sampai umur 6-7 bulan. Luas kandang
yang dibutuhkan untuk pembesaran adalah 1-2 m2 per ekor. Untuk keperluan ini,
sekat-sekat kandang dihilangkan. Untuk satu unit kandang dengan lantai seluas
100-120 m2, jumlah kambing maksimal yang bisa ditampung sebanyak 50-60 ekor.
Untuk penggemukan, bentuk kandang pembesaran yang digunakan ada dua
macam, yaitu kandang koloni dengan kebutuhan luas lantai rata-rata 1.5 m2 per
ekor dan kandang individual (kandang bateri) dengan ukuran 60-70 cm x 1-1.2 m.
Umumnya, ternak yang dipelihara didalam kandang ini selama 1-3 bulan saja.
Dalam budidaya ternak kambing dan domba, ada beberapa peralatan kandang
yang harus selalu ada dan dibutuhkan dalam sebuah lokasi kandang kambing dan
domba.Yang dimaksud dengan peralatan kandang disini adalah alat-alat yang
penggunaannya dikhususkan di kandang. Berbagai Peralatan tersebut adalah
sebagai berikut :
2. Gudang makanan.
Merupakan tempat penyimpanan sementara untuk pakan yang belum
diberikan kepada ternak. Umumnya gudang pakan akan disimpan konsentrat
maupun hijauan yang belum diberikan. Penanganan khusus terhadap hijauan perlu
dilakukan. Hijauan pakan yang disimpan dalam gudang sebaiknya tidak dalam
ikatan agar tidak mengalami fermentasi yang menimbulkan panas dan akan
mengurangi kualitas hijauan. Demikian pula terhadap makanan penguat hendaknya
disimpan pada tempat yang terhindar dari proses pembusukan dan serangan hama.
3. Tempat Umbaran.
Merupakan bagian dari kelengkapan sistem perkandangan ternak kambing
dan domba. Tempat umbaran ini digunakan sebagai tempat excersice ketika
kandang sedang dibersihkan. Tempat umbaran akan sangat bermanfaat bagi ternak
kambing dan domba yang tidak pernah digembalakan (intensif) sehingga
kesehatannya selalu terjaga sekaligus merupakan tempat olahraga atau jalan-jalan
bagi induk yang sedang bunting. Kesulitan induk untuk beranak (Distokia) umumnya
sering disebabkan akibat kurangnya aktivitas bergerak dari induk yang sedang
bunting.
4. Tempat kotoran.
Merupakan perlengkapan kandang yang sedah sewajarnya tersedia. Pada
kandang tipe lemprak, sisa makanan atau kotoran akan menumpuk jadi satu dan
sangat mengganggu kesehatan. Sebaliknya pada tipe panggung, kotoran akan
tertumpuk pada kolong kandang sehingga akan mudah diolah untuk pembuatan
pupuk.. Oleh sebab itu jarak lantai kandang tidak boleh terlalu rapat.
III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://deddyrandu.blogspot.com/2010/03/perkandangan-ternak-kambing-dandomba.html
http://deddyrandu.blogspot.com/2010/03/perkandangan-ternak-kambing-dandomba.html
ikaiku14.blogspot.com/2012/12/perkandangan-kambing-dan-domba.html