Masa Remaja
Oleh:
Kelas VB
Kelompok 3
Putu Sri Satri Dewi
(1213011007)
(1213011021)
Ni Putu Sulastri
(1213011022)
(1213011023)
(1213011035)
KATA PENGANTAR
Penulis
Masa Remaja |
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Periodisasi Masa Remaja (Pubertas, Remaja Awal dan Remaja Akhir) ............ 3
2.2 Tugas Perkembangan Masa Remaja ................................................................ 5
2.3 Perkembangan Fisik dan Psikoseksual ............................................................. 6
2.4 Perkembangan Kognisi dan Bahasa ................................................................. 8
2.5 Perkembangan Emosi, Perkembangan Sosial dan Moral ................................... 11
2.6 Bahaya dan Masalah-masalah pada Masa Remaja ........................................... 23
2.7 Implikasi Perkembangan Masa Remaja Terhadap Dunia Pendidikan ............... 24
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan......................................................................................................... 25
3.2 Saran............................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
SOAL DAN PEMBAHASAN
Masa Remaja |
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan merupakan perubahan yang sistematis, progresif, dan
berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya
Perkembangan yang terjadi pada individu melalui tahap atau periode tertentu.
Salah satu periode perkembangan yang sangat riskan adalah periode atau
masa remaja (Adolescence). Masa ini dikatakan masa yang rentan karena
pada tahap ini anak akan mengalami banyak perubahan baik perubahan fisik
maupun psikis menuju pendewasaan diri. Masa remaja juga merupakan masa
yang krusial karena keberhasilan dalam menghadapi masa depannya juga
dipengaruhi oleh keberhasilan pada masa remaja. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi perkembangan anak pada masa remaja, sehingga jika anak
pada tahap ini kurang mendapat perhatian dan bimbingan
maka
kemungkinan anak akan berada pada jalan yang salah. Hal ini dikarena
kondisi emosi dan psikis anak yang tidak stabil. Bahkan tidak jarang anak
yang pada masa remaja melakukan prilaku antisosial yang menjurus pada
pelanggaran hukum. Sehingga sangat diperlukan perhatian, dukungan dan
pendidikan yang tepat, baik dari lingkungan keluarga dan lingkungan
sekolah.
Adanya pemahaman akan apa saja perubahan yang terjadi pada masa
remaja akan sangat membantu pendidik untuk mengarahkan dan membibing
seorang anak kearah yang benar. Jika pendidik dan orang tua tidak mampu
memahami anak pada masa ini maka bisa dipastikan anak tersebut akan salah
haluan atau arah. Oleh karena itu, penulis pada kesempatan ini akan
memaparkan materi dengan tema Masa Remaja yang akan membahas
Periodisasi,
karakteristik
perkembangan,
masalah
dan
implikasi
Masa Remaja| 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Periodisasi Masa Remaja (Pubertas, Remaja Awal dan Remaja Akhir)
Masa remaja merupakan salah satu fase dalam rentang perkembangan
manusia yang terentang sejak anak masih dalam kandungan sampai meninggal
dunia (life span development). Kata remaja diterjemahkan dari kata dalam
bahasa Inggris adolescence atau adolecer (bahasa latin) yang berarti tumbuh
atau tumbuh untuk masak, menjadi dewasa. Adolescence maupun remaja
menggambarkan seluruh perkembangan remaja baik perkembangan fisik,
intelektual, emosi dan sosial.
Istilah lain untuk menunjukkan pengertian remaja yaitu pubertas.
Pubertas berasal dari kata pubes (dalam bahasa latin) yang berarti rambut
kelamin, yaitu yang merupakan tanda kelamin sekunder yang menekankan
pada perkembangan seksual. Dengan kata lain pemakaian kata pubertas sama
dengan remaja tetapi lebih menunjukkan remaja dalam perkembangan
seksualnya, atau pubertas hanya dipakai dalam hubungannya dengan
perkembangan bioseksualnya.
Masa remaja ditinjau dari rentang kehidupan manusia merupakan masa
peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Hurlock (Rita Eka Izzaty,
dkk 2007: 130) menyatakan awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 13
tahun sampai 16 tahun atau 17 tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia
16 atau 17 tahun sampai 18 tahun, yaitu usia mata secara hukum. Dengan
demikian akhir masa remaja merupakan periode yang sangat singkat.
Periodisasi remaja ini sifatnya relatif karena masing-masing ahli maupun
Negara menggunakan pendekatan yang berbeda-beda.
Awal masa remaja biasanya disebut sebagai usia belasan kadangkadang bahkan disebut usia belasan yang tidak menyenangkan. Meskipun
remaja yang lebih tua sebenarnya masih tergolong anak belasan tahun
sampai ia berusia dua puluh satu tahun, namun istilah belasan tahun yang
secara populer dihubungkan dengan perilaku khas remaja muda.
Menurut Siti Partini (Rita Eka Izzaty, dkk 2007: 130) masa remaja
pada usia 18 tahun merupakan masa yang secara hukum dipandang sudah
Masa Remaja| 3
Masa Remaja| 5
Masa Remaja| 6
sekunder,
nampak
lebih
jelas
dibandingkan
dengan
laki-laki.
orang
perempuan,
lain.
dapat
Tidak
diketahui
seperti
oleh
pada menarche
orang
lain,
pada
remaja
misalnya oleh
orangtuanya.
3. Perbedaan permulaan pemasakan seksual
Pada remaja, menurut beberapa penelitian perbedaan permulaan
pemasakan seksual pada perempuan terjadi 2 tahun lebih awal
dibandingkan pada
remaja
laki-laki.
Menarche
sebagai
tanda
Masa Remaja| 7
antara
percepatan pertumbuhan
pemasakan
seksual
dimulai
lebih
akhir
dengan
dimulainya
bagi remaja
laki-laki.
pada
waktu
terjadi
pemasakan
seksual
berarti
percepatan
tentangadanya
beberapa
tahapan
perkembangan
emosi
fungsinya
diamati dalam
sebagai
manifestasi
berikut:
a. kemampuan dalam menggunakan bilangan (facility in the use of
numbers)
b. efisiensi dalam berbahasa (language efficiency)
c. kecepatan dalam pengamatan (speed of perception)
d. kemudahan dalam mengingat (facility in memorizing)
e. kemudahan dalam memahami hubungan (facility in comprehending
relationship)
f. imaginasi (imagination)
2. Pengukuran Kecerdasan
Kecerdasan dapat diukur melalui tes kecerdasan. Orang pertama
yang melakukan tes tersebut adalah Binet yang mengukur fungsi kognitif,
ketajaman bayangan, lama dan kualitas pemusatan perhatian, ingatan,
penilaian estetis dan moral, pemikiran logis dan pengertian logis
mengenai
bahasa.
Theodore Simon,
inteligensi
Tes
tersebut kemudian
disempurnakan
oleh
Binet-Simon.
Hasil
tes
inteligensi
disebut
dengan
Masa Remaja| 9
terjadilah
penurunan.
Pada
masa
masa
plateau,
lanjut
yang selanjutnya
usia
intelligensi
akan
terjadi
dapat mengalami
dibiarkan
bereksperimen
sendiri/memanipulasi
benda
anak
secara
mencoba
mengungkap
tentang
perkembangan
kognisi
i.
Higher: masa setelah anak dapat berbicara, Pada masa ini anak
akan berhubungan dengan lingkungan secara verbal.
persoalan
dapatmenyelesaikan
tambah-tambahan
persoalan
pengurangan
sendiri
dengan
tetapi
bantuan
yaitu:
pengajaran
yang
mengenai
fungsi
kognitif yang sudah matang dan fungsi yang berada di zone of proximal
development.
2.5 Perkembangan Emosi, Perkembangan Sosial dan Moral
1. Perkembangan Emosi Remaja
Perkembangan emosi pada remaja ditandai dengan emosi yang tidak
stabil dan penuh gejolak. Pada masa ini mood (suasana hati) bisa berubah
Masa Remaja| 11
dengan sangat cepat. Hasil penelitian di Chicago oleh Mihalyi dan Reed
Larson (1984) menemukan bahwa remaja rata-rata memerlukan hanya 45
menit untuk berubah dari mood senang luar biasa ke sedih luar biasa,
sementara orang dewasa memerlukan beberapa jam untuk hal yang
sama. Perubahan emosi ini erat kaitannya dengan kemasakan hormon yang
terjadi pada remaja.
Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode badai dan
tekanan, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat
dari perubahan fisik dan kelenjar. Kepekaan emosi yang meningkat sering
diujudkan dalam bentuk, remaja lekas marah, suka menyendiri dan adanya
kebiasaan nervous, seperti gelisah, cemas dan sentimen, menggigir kukut
dan garuk-garuk kepala.
Terjadinya peningkatan kepekaan emosi pada remaja hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: perubahan sistem endokrim
menyebabkan perubahan fisik, faktor nutrisi ketegangan emosi, anemia
apatis, disertai kecemasan dan lekas marah, kurang kalsium lekas
marah, emosi tidak stabil, adanya cacat tubuh, hubungan yang tidak
harmonis dalam keluarga, kurangnya model dalam berperilaku, faktor
sosial, tuntutan masyarakat yang terlalu tinggi, tidak dapat mencapai citacita frustasi, penyesuaian terhadap jenis kelamin lain, masalah-masalah
sekolah (masalah penyesuaian diri, emosi, sosial, pertentangan dengan
aturan sekolah), masalah pekerjaan tidak menentunya kondisi social,
hambatan kemauan (peraturan di rumah, norma-norma social, hambatan
keuangan)
Reaksi remaja terhadap frustasi:
a. Agresi, ditujukan orang lain melalui serangan fisik/kata-kata yang
ditujukan diri sendiri (menyakiti diri sendiri)
b. Pengalihan emosi marah, emosi marah dialihkan ke objek lain seperti
kepada adik, orang tua atau guru (tidak secara langsung)
c. Withdrawl, menarik diri dalam lamunan atau alam fantasi.
d. Regresi, kembali ke situasi masa perkembangan sebelumnya yang
memberi
Masa Remaja| 12
kepuasan
e. Kompensasi, mencari objek pemuasan di bidang lain sebagai
penggantikegagalan dalam suatu bidang
f. Fustrasi pendorong
mudah
bergaul
dengan
orang
lain
sehingga
pergaulannyaluas.
b) Reactive vs aplacidity
Anak yang reactive pada umumnya memiliki kepekaan sosial yang
tinggi sehingga mereka banyak kegiatan, sedangkan anak yang
aplaciditymempunyai sifat acuh tak acuh bahkan tak peduli terhadap
kegiatan sosial. Akibatnya mereka terisolir dalam pergaulan sosial.
c) Passivity vs Dominant
Anak yang berorientasi passivity sebenarnya banyak mengikuti
kegiatan sosial namum mereka cukup puas sebagai anggota kelompok
saja,sebaliknyan anak yang dominant mempunyai kecenderungan
menguasaidan mempengaruhi teman-temannya sehingga memiliki
motivasi yang tinggi untuk menjadi pimpinan.
Masa Remaja| 14
mulai
dapat
menjawab
dan
sekaligus
mewujudkandalam
Masa Remaja| 15
perkembangan
sosial
mereka
terutama
dalam
fisiknya
dan
menggunakan
tubuhnya
secara
efektif,
Masa Remaja| 17
Hurlock
(1991),
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
merupakan
masalah pokok
dalam
masa
remaja.
Further
Freud,
manusia
memiliki
tahap-tahap
dalam
Masa Remaja| 20
ini
menyatakan
bahwa
tingkahlaku
moral
yang
sesungguhnya baru timbul pada masa remaja. Oleh sebab itu anak pada
masa remaja haruslah mengerti, menjalankan dan mengamalkan nilai-nilai.
Pada tahap ini remaja sudah dianggap mampu menginternalisasikan
penilaian-penilaian moral, menjadikannya sebagai nilai pribadi.
5. Teori Perkembangan Moral Ditinjau dari Teori Belajar
Teori ini menolak adanya sifat bawaan dalam perkembangan
moral, dan mengemukakan bahwa semua tingkah laku adalah tingkah laku
yang dipelajari. Teori ini beranggapan bahwa kata hati adalah sesuatu
system norma yang telah diinternalisasikan (menjadi milik pribadi),
sehingga tingkahlaku tidak karena hadiah, hukuman atau penguatan yang
lain, melainkan karena sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral yaitu
orang dewasa yang simpatik, orang terkenal, tokoh masyarakat yang
Masa Remaja| 22
menjadi
idolanya,
orang
tua,
pendidik,
teman,
penalaran
yang
mendasarinya. Adapun peranan Pendidik dalam mengembangkan nilainilai moral kepada peserta didik:
1. Memperkenalkan nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat
2. Mengembangkan rasa empati kepada peserta didik supaya mereka
lebih memperhatikan orang lain
3. Membangkitkan rasa bersalah
4. Memperkuat kata hati
5. Menciptakan komunikasi antara pendidik dengan peserta didik.
6. Menciptakan iklim lingkungan yang kondusif. Sehingga guru/pendidik
harus memberi model atau contoh mengenai prilaku yang bermoral.
Selain sekolah, peserta didik juga memiliki keterkaitan dengan
lingkungan yang lain. Seperti lingkungan keluarga, organisasi dan
masyarakat. Oleh sebab itulah, para orang tua, tokoh masyarakat dan
pemimpin organisasi harus memberi contoh yang bermoral.
2.6 Bahaya dan Masalah-masalah pada Masa Remaja
Seiring dengan perkembangan fisik yang sangat cepat dapat berakibat
pada masa remaja yang tidak dapat menyesuaikan secara baik, dan tidak
jarang menimbulkan bahaya-bahaya yang muncul pada masa remaja. Menurut
Hurlock (Rita Eka Izzaty, dkk 2007: 160) ada dua bahaya yaitu bahaya fisik
dan bahaya psikologis.
Bahaya fisik, meliputi kematian, bunuh diri atau percobaan bunuh diri,
cacat fisik, kecanggungan dan kekakuan. Dan bahaya psikologis ditimbulkan
akibat kegagalan menjalankan peralihan psikologis kearah kematangan yang
merupakan tugas perkembangan masa remaja yang sangat penting. Adapun
bahaya psikologis akibat ketidakmampuan penyesuain diri remaja ditandai
dengan sifat tidak bertanggung jawab seperti
1. Perilaku mengabaikan pelajaran
2. Sikap yang sangat agresif dan sangat yakin pada diri sendiri
3. Perasaan tidak aman
4. Merasa ngin pulang bila berada jauh dari lingkungan yang dikenal
Masa Remaja| 23
memberontak, mendendam,
bermusuhan, curiga, kontrol batin yang kurang, tidak suka mentaati norma
seperti suka membolos, merokok pada usia awal, melakukan pelanggaran
norma sekitar, IQ rendah, psikopat, sukar didik.
2. Latar belakang keluarga seperti keluarga broken home, situasi yang
memaksa, orang tua yang bekerja seharian, orang tua yang terlalu
melindungi (over protective), orang tua yang sangat memanjakan, status
ekonomi orang tua yang rendah, orang tua yang berprilaku jelek.
3. Latar belakang masyarakat yang meliputi pengaruh peer group, media
massa, kekangan sekolah dan lingkungan sekolah yang tidak menentu.
2.7 Implikasi Perkembangan Masa Remaja Terhadap Dunia Pendidikan
Masa remaja merupakan masa yang cukup krusial sebab keberhasilan
dalam menghadapi masa depan juga dipengaruhi oleh keberhasilan remaja
dalam menjalani perkembangannya. Itulah sebabnya perhatian dari orang tua
dan guru sangatlah penting.
Implikasi dalam pendidikan yaitu perlu memperhatikan perkembangan
yang terjadi pada masa remaja. Misalnya perlu memberikan pendidikan seks
yang diintegrasikan dalam proses pembelajaran. Selain itu agar perkembangan
fisiknya optimal, maka pemenuhan gizi harus mendapat perhatian orangtua
agar tidak menimbulkan efek yang bisa berakibat kurangnya penerimaan
sosial.
Masa Remaja| 24
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Masa remaja ditinjau dari rentang kehidupan manusia merupakan masa
peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Tugas perkembangan pada
masa remaja menuntut perubahan besar dalam sikap dan pola perilaku anak.
Masa remaja ditandai dengan percepatan pertumbuhan fisik. Perkembangan
fisik yang pesat pada diri remaja selalu diiringi dengan perkembangan
psikoseksual yang meliputi tanda-tanda pemasakan seksual primer dan
sekunder; perbedaan pemasakan seksual pada remaja laki-laki dan perempuan;
perbedaan permulaan pemasakan seksual pada remaja laki-laki dan
perempuan; perbedaan urutan gejala pemasakan seksual pada remaja laki-laki
dan perkembangan percintaan pada remaja.
Adapun perkembangan kognisi dan bahasa yang meliputi konsep
kecerdasan, pengukuran kecerdasan, dan perkembangan kognitif remaja.
Selain perkembangan fisik, psikoseksual, kognisi dan bahasa, terdapat juga
perkembangan emosi remaja, perkembangan sosial remaja dan perkembangan
moral. Seiring dengan perkembangan fisik yang sangat cepat dapat berakibat
pada masa remaja yang tidak dapat menyesuaikan secara baik, dan tidak
jarang menimbulkan bahaya-bahaya yang muncul pada masa remaja. Itulah
sebabnya perhatian dari orang tua dan guru sangatlah penting. Implikasi dalam
pendidikan yaitu perlu memperhatikan perkembangan yang terjadi pada masa
remaja.
3.2 Saran
Bagi pembaca, diharapkan mampu memahami tentang masa remaja
baik itu periodisasi masa remaja, perkembangan masa remaja, masalahmasalah yang dihadapi dan implikasinya dalam dunia pendidikan, sehingga
dapat memperlakukan anak-anak yang sedang dalam masa remaja dengan
baik. Selain itu, tenaga pendidik diharapkan lebih memahami tentang
karakteristik masa remaja untuk bekal di lapangan agar dapat memantau
perkembangan peserta didik dengan baik khususnya pada masa remaja.
Masa Remaja| 25
DAFTAR PUSTAKA
Izzaty, Rita Eka dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
Yusuf L.N, Syamsu dkk. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
RiaFitriani. Gaya CintaPadaRemajaAkhir. JurnalOninePsikologi Vol. 02, No. 01,
Thn.2014
Anonim. 2012. Perkembangan Sosial Remaja.
(http://www.psychologymania.com/2012/06/perkembangan-sosialremaja.html, diakses pada tanggal 18 November 2014)
Anonim. 2014. Teori Perkembangan Psikososial Erik Erikson.
(http://desyandri.wordpress.com/2014/01/21/teori-perkembanganpsikososial-erik-erikson, diakses pada tanggal 18 November 2014)
remaja,
perbedaan
permulaan pemasakan
seksual
pada
13
tahun.
Hubungan
antara
percepatan pertumbuhan
dengan
dapat
memahami,
membuat
rasa
aman,
mereka
dapat
karena remaja
umumnya tidak hanya bergaul dengan teman sebayanya tetapi juga dengan
orang
dewasa
sehingga
mereka
mampu
menerima
kedudukan,
dan negatif,
sehingga peran dari orang tua dan lembaga pendidikan sangat diperlukan
dalam mengawasi perkembangan yang terjadi pada peserta didik di tingkat
remaja. Peran pendidik dalam menghadapi sikap konformitas anak ialah
pendidik perlu pemahaman pada fase remaja peserta didik, sehingga pendidik
dapat membantu perkembangan peserta didik sesuai tuntutan atau kebutuhan
peserta didik untuk kehidupan yang akan datang. Pada tingkat sekolah yang
berperan lebih di tingkat perkembangan social peserta didik ialah Guru
Bimbingan konseling atau guru pembimbing. Guru pembimbing sangat
dibutuhkan untuk menangani masalah-masalah social yang dihadapi peserta
didik. Sebelum memberikan solusi seorang guru pembimbing harus
mengidentifikasi terlebih dahulu masalah yang dihadapi oleh peserta didik,
sehingga dapat memberikan solusi yang tepat.
Kematian
Cacat fisik
Bahaya psikologis
Bahaya psikologis ditimbulkan akibat kegagalan menjalankan peralihan
psikologis kearah kematangan yang merupakan tugas perkembangan masa
remaja yang sangat penting. Adapun bahaya psikologis akibat ketidak
Sikap yang sangat agresif dan sangat yakin pada diri sendiri
Merasa ngin pulang bila berada jauh dari lingkungan yang dikenal
5. Selain bahaya pada masa remaja tidak sedikit juga remaja yang melakukan
tindakan antisosial, apakah penyebab yang menimbulkan tindakan antisosial
pada remaja?
Jawaban:
Ada beberapa penyebab remaja melakukan tindakan antisosial yaitu:
6. Jelaskan secara singkat teori perkembangan moral pada masa remaja menurut
Lawrence Kohlberg, Further dan ditinjau dari teori belajar!
Jawaban:
Teori perkembangan menurut Lawrence Kohlberg