Dalam metode ELISA digunakan dua macam antibodi yang berbeda dalam jumlah
berlebih. Dimana antibodi tersebut dapat mendeteksi dan terikat dengan antigen (toksin) pada
dua sisi yang berbeda. Antigen akan terikat dengan antibodi pertama yang biasanya diikat
dengan support padat. Antibodi kedua terikat dengan suatu enzim dan akan mencari zat yang
telah terikat (Winarno 2007).
Aktifitas enzim merupakan hasil pengukuran absorbansi hasil reaksi antara enzim dengan
substrat kromogenik.
galaktosidase, alkalin
menunjukkan hubungan antara absorbansi, kemudian absorbansi yang diperoleh dari contoh
diinterpolasikan pada kurva tersebut (Winarno 2007)
Setiap kali sebelum penambahan antibodi dilakukan pencucian untuk menghilangkan
antibiotik yang tidak terikat, oleh karena itu metode ELISA tidak langsung memerlukan tahap
analisis yang lebih lama (Winarno 2007)
teknik kimia analitik yang menggabungkan kemampuan pemisahan fisik kromatografi cair
(HPLC) dengan kemampuan analisis massa spektrometri massa. LC-MS adalah teknik yang kuat
digunakan untuk banyak aplikasi yang memiliki sensitivitas sangat tinggi dan selektivitas.
Umumnya aplikasi berorientasi terhadap deteksi dan identifikasi yang spesifik potensi bahan
kimia dalam kehadiran bahan kimia lainnya (Anonim 2010)
merupakan salah satu teknik kromatografi untuk zat cair yang biasanya disertai dengan tekanan
tinggi. Seperti teknik kromatografi pada umumnya, HPLC berupaya untuk memisahkan molekul
berdasarkan perbedaan afinitasnya terhadap zat padat tertentu. Cairan yang akan dipisahkan
merupakan fase cair dan zat padatnya merupakan fase diam (stasioner). Teknik ini sangat
berguna untuk memisahkan beberapa senyawa sekaligus karena setiap senyawa mempunyai
aktivitas selektif antara fase diam dan fase gerak tertentu. Dengan bantuan detektor serta
integrator kita akan mendapatkan kromatogram. Kromatorgram memuat waktu lambat serta
tinggi puncak suatu senyawa (Anonim 2011)
HPLC secara mendasar merupakan perkembangan tingkat tinggi dari kromatografi kolom.
Selain dari pelarut yang menetes melalui kolom dibawah grafitasi, didukung melalui tekanan
tinggi sampai dengan 400 atm. Hal ini membuatnya lebih cepat (Anonim 2010)
Mekanisme ELISA :
Metode elisa dilakukan dengan membandingkan dengan konsentrasi standar yang
diketahui. Apabila sinyal yang diberikan contoh lebih kuat daripada standar maka disebut
positif, apabila lemah disebut negatif.
kedua ditambahakan untuk mendeteksi ikatan antibodi. Enzim ini dapat merubah substrat
menjadi berwarna. Setelah reaksi selesai dilakukan penetapan dengan elisa plate reader (Corner
1995 dalam Maratua 2008).
2. Sandwich ELISA
Sandwich elisa terdiri dari:
1. Plate yang dilapisi penangkap antibodi
2. Contoh yang ditambahkan dan sejumlah antigen yang terkandung terikat pada penangkap
antibodi
3. Pendeteksi antibodi ditambahkan dan mengikat antigen, enzim yang mengikat antibodi yang
lain ditambahkan dan mengikat pendeteksi antibodi
4. Substrat ditambahkan dan diubah oleh enzim menjadi bentuk yang dapat dideteksi (produk
berwana)
5. Untuk penetapan secara kuantitatif produk warna diukur absorbansinya.
Keuntungan dari penggunaan sandwich elisa yaitu dapat digunakan untuk campuran atau
contoh yang tidak murni dan tetap selektif mengikat tiap antigen dalam contoh. Konjugat
antibodi universal dapat digunakan sebagai antbodi kedua meskipun berlawanan dengan antibodi
primer. Metode ini lebih sensitif daripada metode tidak langsung dan metode competitive
(Corner 1995 dalam Maratua 2008).
3. Competitive ELISA
Tahapan dalam penetapan competitive elisa yaitu :
1. Antibodi tidak berlabel (contoh) yang mengandung antigen diinkubasi
2. Ikatan kompleks antibodi terjadi saat ditambahkan pada antigen pada well
3. Plate dicuci untuk membuang antibodi tak berikatan (antigen dalam contoh) dan antibodi
akan bersaing untuk terikat pada antigen pada well
4. Antibodi kedua yang spesifik terhadap antibodi pertama ditambahkan. Antibodi kedua akan
berpasangan dengan enzim
5. Substrat ditambahkan yang dapat menghasilkan produk warna sebagai sinyal.
Prosedur Elisa
1. Larutan standar secara berurut 1-6 CAP dipipet ke dalam well 100 l dan 100 l contoh,
tambahkan juga ke dalam well 50 l CAP-HRP Konjugate dan Enzym Konjugate pada
sampel.
DAPUS :
Anonim. 2010a. Antibiotik. http://id.wikipedia.org/wiki/Antibiotika [Diakses pada 1 Desember
2014]
Anonim. 2010b. Uji -skripsi-anilisis residu antibiotik - 06613079 - Fachmi Hidayati6969840634 abstract [Diakses pada 1 Desember 2014]
Maratua. 2008. Analisis Residu Tetrasiklin Pada Udang Windu Untuk Ekspor Menggunakan
Enzyme Linked Immunosorbent Assay ( ELISA) http///provokasi-1985:November 2008 arsif
antibiotik.htm [Diakses pada 1 Desember 2014]
Winarno, FG. 2007. Analisis Laboratorium (Gastroentroenteritis dan Keracunan Pangan), MBRO PRESS, Cetakan 1.